Selasa, Maret 22, 2011
0
Pesawat GR4 Tornado AU Inggris
LONDON-(IDB):Pesawat jet tempur Tornado milik Inggris mundur dari menyerang sistem pertahanan udara Libya pada Ahad (20/3) malam waktu setempat karena takut akan mengenai warga sipil, kata kementerian pertahanan pada Senin.

Pesawat Angkatan Udara Kerajaan (RAF) mendekati satu sasaran, tetapi memutuskan untuk tidak meluncurkan persenjataan mereka karena menerima informasi keberadaan warga sipil di sekitar wilayah sasaran, kata juru bicara militer Inngris, Mayor Jenderal John Lorimer.

Pada Ahad malam, Inggris meluncurkan rudal penghancur darat Tomahawk dari kapal selam kelas Trafalgar di Laut Mediterania. Langkah itu merupakan intervensi kedua Inggris dalam tindakan militer internasional di Libya.

"Angkatan bersenjata Inggris, sebagaimana disahkan oleh resolusi Dewan Keamanan PBB nomer 1973, melakukan misi terkoordinasi lagi di Libya malam ini," kata Lorimer, seorang juru bicara untuk kepala staf kementerian pertahanan, dalam pernyataannya tadi malam.

"Saat pesawat GR4 Tornado milik RAF mendekati sasaran, kami menerima informasi yang menjelaskan sejumlah warga sipil dalam wilayah sasaran. Karena itu, kami memutuskan tidak meluncurkan persenjataan kami," jelasnya.

"Keputusan itu sesuai dengan komitmen Inggris dalam melindungi warga sipil," tambahnya.

Tindakan militer yang sedang berjalan setelah resolusi PBB pada Kamis lalu mengizinkan "segala cara" untuk melindungi warga sipil dan mendesak gencatan senjata serta zona larangan terbang terhadap pasukan Muamar Gaddafi.

Tripoli telah melaporkan puluhan kematian akibat dari serangan, yang bermula dari pihak Prancis pada Sabtu siang, tetapi pasukan koalisi menyangsikan laporan tersebut.

Sumber: Antara News

0 komentar:

Posting Komentar