Selasa, Maret 22, 2011
0
Barack Obama Presiden Amerika Serikat
SANTIAGO-(IDB):Amerika Serikat (AS) segera mengalihkan kendali atas operasi militer di Libya dalam waktu dekat. Keputusan ini diambil di tengah munculnya spekulasi bahwa kepemimpinan AS dalam penyerangan terhadap Libya akan berlanjut.

"Kami mengantisipasi transisi ini berlangsung dalam hitungan hari dan tidak dalam hitungan minggu," kata Presiden AS Barack Obama dalam konferensi pers saat mengunjungi Chili seperti dilansir reuters, Selasa (22/3/2011).

Serangan sekutu ke Libya sejak Sabtu lalu telah melumpuhkan sebagian besar kekuatan udara pasukan Presiden Muammar Khadafi. Libya merupakan negara muslim ketiga yang diserang pasukan gabungan di bawah komando AS dalam satu dekade ini.

"NATO akan terlibat dalam fungsi koordinasi karena kapasitasnya yang luar biasa bahwa aliansi," imbuh Obama.

Jenderal Carter Ham, komandan AS yang memimpin serangan, mengatakan, serangan rudal telah melumpuhkan kekuatan militer Gaddafi. Serangan juga telah mengukuhkan zona larangan terbang membentang di sebagian besar wilayah utara Libya.

Namun, belakangan muncul keraguan apakah AS mampu memegang kendali dengan cepat. Perdana Menteri Inggris David Cameron menyatakan keinginan agar memindahkan komando misi di Libya ke NATO. Hal yang sama dikemukakan oleh Perdana Menteri Silvio Berlusconi di sebuah rapat umum politik di Turin.

Sementara itu, di Rusia, Menteri Pertahanan AS Robert Gates menguatkan pernyataan Obama bahwa komando militer akan segera diserahkan.

"Meskipun kami telah memiliki peran utama dalam dua atau tiga hari pertama, saya mengharapkan AS hanya akan berperan sebagai pendukung," kata Gates.

Sumber: Detik

0 komentar:

Posting Komentar