Minggu, September 28, 2014
1
TANJUNG PINANG-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan skadron tempur Apache akan ditempatkan di Kepulauan Riau untuk menjaga pertahanan dan keamanan di Laut China Selatan. Kementerian Pertahanan juga berencana menempatkan skuadron pesawat terbang tanpa awak (drone) di perairan Kepri untuk berpatroli.

"Laut China Selatan sangat strategis karena memiliki cadangan minyak dan gas bumi yang besar," kata Purnomo usai menggelar pertemuan tertutup dengan Pemprov Kepulauan Riau di Tanjungpinang, Sabtu (27/9/2014).

Selain membahas pengamanan Laut China Selatan, pertemuan Menhan bersama Pemprov Kepri juga membahas keamanan Kepri secara global sebagai wilayah terdepan Indonesia yang berbatasan dengan 4 negara tetangga.

"Bukan hanya masalah pertahanan dan keamanan tapi juga masalah perkembangan ekonomi secara global," kata Purnomo.

Pemerintah mengembangkan Pulau Nipah di wilayah Kota Batam sebagai pusat kegiatan ekonomi pertahanan untuk mendongkrak potensi di Kepri.

"Di Singapura saat ini sudah penuh untuk lalu lintas kapal dalam mengisi bahan bakar dan lain sebagainya, makanya dikembangkan Pulau Nipah sebagai kegiatan ekonomi untuk mendukung pertahanan," kata Menhan.

Menurut Menhan, keamanan dan perkembangan ekonomi di Kepri harus seimbang sehingga saling mendukung satu sama lain.

"Perkembangan keamanan dan ekonomi itu harus seimbang, jika ekonomi berkembang dan keamanan tidak berkembang atau sebaliknya, tidak akan ada gunanya," kata Menhan

Menhan mengatakan Kepri sebagai wilayah terdepan dari NKRI yang 95 persen wilayahnya berupa lautan membutuhkan pengamanan yang optimal untuk mendukung kemajuan ekonomi, apalagi Kepri merupakan jalur lalu lintas kapal dagang dunia.

Dalam pertemuan itu, Menhan dan Pemprov Kepri juga membahas masalah bagi hasil minyak dan gas serta interkoneksi antarpulau di Kepri untuk mendukung kemajuan ekonomi.

Sebelumnya, untuk pertama kalinya Amerika Serikat sepakat menjual 8 helikopter jenis AH-64E Apache terbarunya pada Indonesia. Menurut para pejabat AS terkait, harga yang disepakati kedua negara untuk pembelian tersebut berkisar senilai US$ 500 juta atau setara Rp 5,6 triliun.

Kesepakatan pembelian helikopter tersebut sudah termasuk biaya perawatan dan pelatihan serta dilengkapi radar. Dalam persetujuan bilateral tersebut, Indonesia akan membeli 8 helikopter Apache baru yang diproduksi Boeing.



Sumber : SCTV

1 komentar: