Kamis, Agustus 28, 2014
2
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko hadir sebagai pemateri pada kegiatan Pembekalan dan Pemantapan Wawasan Kebangsaan bagi Anggota DPR RI periode 2014-2019 di Aula Gd. Dwi Warna Purwa Lemhannas RI, Rabu (27/8/2014).

Dalam materi yang diberi judul ‘Peran TNI Dalam Menjaga Kedaulatan dan Keutuhan NKRI’, Panglima TNI menjelaskan mengenai perbedaan ciri-ciri masyarakat di negara maju, dengan negara berkembang. Negara maju di huni oleh masyarakat yang memiliki kebutuhan tinggi akan prestasi, memiliki disiplin yang tinggi, mempunyai tanggung jawab pribadi, menyukai tantangan, serta keunggulan dalam pekerjaan.


Sedangkan pada masyarakat di negara berkembang memiliki ciri sensitif terhadap reaksi orang lain, anti kritik, juga mudah melakukan penyelewengan.


“Saya yakin anggota DPR RI termasuk ke dalam ciri-ciri masyarakat maju,” kata Panglima TNI.

Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan bahwa potensi konflik di Indonesia adalah masalah Ideologi (degradasi pengamalan Pancasila sebagai ideologi bangsa, keinginan kelompok tertentu merubah Pancasila dengan ideologi lain); Politik (sengketa Pemilu, demokrasi transaksional); ekonomi (masalah hutang luar negeri, masalah BBM, defisit anggaran perdagangan bebas, pencucian uang); Sosial Budaya (kemiskinan, pengangguran meningkat kerusakan lingkungan hidup, korupsi, konflik SARA, wabah penyakit, narkoba, TKI ilegal); Hankam (separatisme, terorisme, masalah perbatasan kejahatan lintas negara).


Kegiatan pembekalan dan pemantapan yang diselenggarakan atas kerjasama Lemhannas RI dengan DPR RI ini, menurut Panglima TNI adalah momentum yang tepat untuk mendiskusikan berbagai permasalahan kebangsaan yang sedang dihadapi saat ini.


“Ini adalah momentum, anggota DPR bisa berkumpul di Lemhannas RI untuk membicarakan persoalan-persoalan demi kemajuan bangsa,” ungkap Panglima TNI.


Panglima TNI berulang kali mengingatkan supaya anggota DPR RI tidak salah langkah dalam membuat kebijakan. Kemacetan politik yang terjadi dapat dimunculkan, dapat pula dipecahkan oleh anggota DPR RI.


“Hati-hati, begitu salah membuat kebijakan akan banyak prajurit yang menjadi korban,” kata Jenderal TNI Dr. Moeldoko.


Jenderal Moeldoko juga mengimbau agar anggota DPR RI selalu memperhatikan situasi geopolitik di kawasan Asia Pasifik.


“Lingstra mohon dipahami sebaik-baiknya oleh rekan-rekan anggota DPR,” kata Panglima TNI.


Bertindak selaku moderator dalam kegiatan yang baru pertama kali diselenggarakan oleh Lemhannas RI ini adalah Deputi bidang Pendidikan Pimpinan Tingkat Nasional Lemhannas RI, Laksda TNI Ir. Leonardi.



Sumber : Tribunnews

2 komentar:

  1. Sama pak Panglima, jangan lupa mentatar Presiden baru agar jangan salah melawan F/A-18E superhornet dan F-15SG memakai Drone........

    BalasHapus
  2. di negara maju berkompetisi sadar diri lebih di utamakan ,krupsi dan pungli yaris tidak ada karna hukum kuat dan berkompetisi dengan ke adilan dan jangka panjang di pikirkan dari sekarang tidak ada pejabat ambil uang kontan . sebaliknya di indonesla maling negara berlomba lomba hukum di perlemmah di atur secara dini buat ke untungan family kroni .

    BalasHapus