JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara akan menganugerahkan lencana Wing Penerbang Kehormatan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 13 Agustus 2014. Rencananya, penyerahan lencana kehormatan disematkan langsung oleh Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.
Sebelum penyematan lencana kehormatan, kedua jenderal tersebut diwajibkan 'menjajal' pesawat tempur milik TNI AU Sukhoi SU-30 MK2. Tak mau ketinggalan, KSAU sebagai pemberi lencana kehormatan, ikut menemani Jenderal Gatot dan Sutarman terbang.
Walhasil, ketiganya diwajibkan memakai seragam khusus penerbang tempur. Ketiga jenderal bintang empat itu memakai seragam seperti dalam film Top Gun, yang dibintangi Tom Cruise dan dirilis pada 1986. Tampilan ketiganya makin gagah saat kacamata hitam terpasang di depan mata mereka.
Sebelum terbang, ketiganya mendapat penjelasan dari instruktur dan penerbang pesawat tempur Sukhoi yang langsung didatangkan dari Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam presentasi terungkap bahwa para penerbang angkatan udara hendak mengajak ketiga jenderal itu untuk terbang dari Jakarta ke wilayah Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Penerbangan tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar 30-45 menit.KSAD dan Kapolri Kemudikan Sendiri Sukhoi SU-30 MK2 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgom0r3ooQmfDDE1Qubn0H_rSIA6-e0bj4CvhUN2I8iKhF48aTw_70qaSodquJLn2SGLlBzsYZHRK6OXQyM1YAwYum9nvKMkuDTkc9ns5UXyZj8i86G3BnqVL3vioMfjeyNY8PHTg0ZQ1w-/s400/flankerfly10ng8.jpgKepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia memberikan kesempatan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman untuk menerbangkan pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2.
Ida Bagus memberi misi khusus kepada kedua pilot yang mendampingi kedua petinggi instansi keamanan ini untuk membantu selama penerbangan. "Nanti saat terbang, tolong dipersilakan beliau-beliau (Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman) mengemudikan sendiri pesawat, dampingi untuk berbelok atau terbang lurus," katanya.
Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman pun tampak girang dan antusias mendengar perkataan KSAU.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menganugerahkan lencana Wing Penerbang Kehormatan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 13 Agustus 2014. Sebelum prosesi dilakukan, keduanya diminta untuk menjajal terlebih dulu pesawat buatan Rusia tadi.
Dalam penerbangan kali ini, pilot-pilot TNI AU akan mengajak para jenderal itu untuk bermanuver dengan pesawat buatan Rusia tersebut.
Minimal pilot-pilot itu akan mempraktekkan manuver terbang loop dan roll, atau terbang memutar 360 derajat. Walhasil Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman akan merasakan tekanan gravitasi bumi hingga tiga atau empat kali lipat. "Beliau-beliau akan merasakan 'pijitan' gravitasi yang tak akan terlupakan," kata seorang instruktur yang memancing tawa ketiga jenderal.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pemberian lencana Wing Penerbang Kehormatan adalah agenda rutin TNI AU. Lencana tersebut diberikan kepada pejabat-pejabat negara yang menjadi tamu kehormatan TNI AU. "Kali ini diberikan kepada Kapolri dan KSAD," kata dia kepada Tempo.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana juga pernah mendapatkan lencana kehormatan serupa tahun lalu. Ketiganya juga diberi kesempatan terbang dengan jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 TNI AU.
Kapolri-KSAD Sukses Terbangkan Sukhoi SU30 MK2
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo akhirnya sukses menjajal pesawat tempur Sukhoi SU30 MK2 milik TNI Angkatan Udara.
Keduanya tampak gembira ketika mendarat dan turun dari pesawat Sukhoi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.
Mereka mendapatkan kesempatan emas dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia untuk menjajal pesawat tempur buatan Rusia tersebut. Putu Dunia sengaja hendak memberikan lencana Wing Penerbang Kehormatan untuk Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot. Namun, sebagai syarat, keduanya wajib menerbangkan Sukhoi dari Jakarta ke wilayah udara Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Ibu Kota.
Begitu turun dari pesawat tempur, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia memenuhi janjinya. Dia memimpin langsung upacara penyematan lencana Wing Penerbang Kehormatan ke dada kanan Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot. Upacara tersebut berjalan khusyuk dengan latar sebuah pesawat tempur Sukhoi berkelir abu-abu.
Seusai upacara, Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot menceritakan keseruan yang mereka alami saat terbang dengan pesawat tempur. "Seumur hidup baru sekali ini saya naik pesawat tempur," kata Sutarman disambut tawa pejabat TNI dan wartawan.
Dia mengaku kagum dengan kemampuan pilot-pilot tempur TNI AU. Pilot yang dia tumpangi terbang dengan berbagai manuver, seperti loop dan roll, alias aksi terbang memutar hingga 360 derajat. Sutarman mengaku kewalahan saat pilot mengajaknya bermanuver di udara. "Malu saya menahan agar tak muntah saat manuver," katanya sambil tertawa.
KSAD Guyon Dan Kapolri Minta Tambah
Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman mengatakan dia sempat meminta tambahan manuver kepada pilot yang mendampinginya saat menerbangkan pesawat tempur Sukhoi SU30 MK2 milik TNI Angkatan Udara.
Menurutnya bukan hal yang mudah mengemudikan sebuah pesawat tempur. Ini karena menerbangkan pesawat tempur membutuhkan keseimbangan, kemampuan, dan pengetahuan yang tinggi mengingat canggihnya teknologi pesawat tempur. "Pokoknya saya nurut apa perintah pilot saja, tapi saya minta tambah manuver, ya buat uji nyali" kata dia.
Senada dengan Sutarman, Jenderal Gatot Nurmantyo, juga mengaku puas bisa terbang dengan pesawat tempur Sukhoi. Sambil berkelakar, dia bercerita pengalamannya ketika mencoba memegang kemudi pesawat. "Pokoknya tak bisa diangkat Kapolri lah, sebab tak ada rambu lalu lintas di atas," kata dia sambil tertawa.
Gatot pun mengerti betapa pentingnya pesawat tempur untuk menjaga kedaulatan dirgantara Indonesia. Dia berharap pemerintah bisa menambah kekuatan tempur TNI AU. Sebagai contoh pesawat tempur baru pengganti F-5 Tiger yang sudah uzur.
"Kita berdoa agar AU ditambah dengan Sukhoi SU35 (pesawat baru buatan Rusia). Kalau punya itu, TNI AU punya kekuatan hebat," kata dia.
Sebelum upacara, Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot Nurmantyo sempat berfoto ria di depan pesawat tempur Sukhoi yang mereka tumpangi. Masih mengenakan pakaian pilot tempur berwarna abu-abu gelap, mereka tampak gagah ditambah kacamata hitam. Selanjutnya, mereka diminta menandatangani helm yang mereka pakai saat terbang sebagai kenang-kenangan TNI AU.
Keduanya mendapat penghargaan lencana Wing Penerbang Kehormatan dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Namun sebagai persyaratan, keduanya wajib menerbangkan Sukhoi dari Jakarta ke wilayah udara Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Ibu Kota.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pemberian lencana 'Wing Penerbang Kehormatan' adalah agenda rutin TNI AU. Lencana tersebut diberikan kepada pejabat-pejabat negara yang menjadi tamu kehormatan TNI AU. "Kali ini diberikan kepada Kapolri dan KSAD," kata dia kepada Tempo.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana juga pernah mendapatkan lencana kehormatan serupa tahun lalu. Ketiganya juga diberi kesempatan terbang dengan jet tempur Sukhoi SU30 MK2 TNI AU.
Sebelum penyematan lencana kehormatan, kedua jenderal tersebut diwajibkan 'menjajal' pesawat tempur milik TNI AU Sukhoi SU-30 MK2. Tak mau ketinggalan, KSAU sebagai pemberi lencana kehormatan, ikut menemani Jenderal Gatot dan Sutarman terbang.
Walhasil, ketiganya diwajibkan memakai seragam khusus penerbang tempur. Ketiga jenderal bintang empat itu memakai seragam seperti dalam film Top Gun, yang dibintangi Tom Cruise dan dirilis pada 1986. Tampilan ketiganya makin gagah saat kacamata hitam terpasang di depan mata mereka.
Sebelum terbang, ketiganya mendapat penjelasan dari instruktur dan penerbang pesawat tempur Sukhoi yang langsung didatangkan dari Pangkalan Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam presentasi terungkap bahwa para penerbang angkatan udara hendak mengajak ketiga jenderal itu untuk terbang dari Jakarta ke wilayah Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. Penerbangan tersebut diperkirakan memakan waktu sekitar 30-45 menit.KSAD dan Kapolri Kemudikan Sendiri Sukhoi SU-30 MK2 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgom0r3ooQmfDDE1Qubn0H_rSIA6-e0bj4CvhUN2I8iKhF48aTw_70qaSodquJLn2SGLlBzsYZHRK6OXQyM1YAwYum9nvKMkuDTkc9ns5UXyZj8i86G3BnqVL3vioMfjeyNY8PHTg0ZQ1w-/s400/flankerfly10ng8.jpgKepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia memberikan kesempatan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman untuk menerbangkan pesawat tempur Sukhoi SU-30 MK2.
Ida Bagus memberi misi khusus kepada kedua pilot yang mendampingi kedua petinggi instansi keamanan ini untuk membantu selama penerbangan. "Nanti saat terbang, tolong dipersilakan beliau-beliau (Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman) mengemudikan sendiri pesawat, dampingi untuk berbelok atau terbang lurus," katanya.
Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman pun tampak girang dan antusias mendengar perkataan KSAU.
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara menganugerahkan lencana Wing Penerbang Kehormatan kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo dan Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 13 Agustus 2014. Sebelum prosesi dilakukan, keduanya diminta untuk menjajal terlebih dulu pesawat buatan Rusia tadi.
Dalam penerbangan kali ini, pilot-pilot TNI AU akan mengajak para jenderal itu untuk bermanuver dengan pesawat buatan Rusia tersebut.
Minimal pilot-pilot itu akan mempraktekkan manuver terbang loop dan roll, atau terbang memutar 360 derajat. Walhasil Jenderal Gatot dan Jenderal Sutarman akan merasakan tekanan gravitasi bumi hingga tiga atau empat kali lipat. "Beliau-beliau akan merasakan 'pijitan' gravitasi yang tak akan terlupakan," kata seorang instruktur yang memancing tawa ketiga jenderal.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pemberian lencana Wing Penerbang Kehormatan adalah agenda rutin TNI AU. Lencana tersebut diberikan kepada pejabat-pejabat negara yang menjadi tamu kehormatan TNI AU. "Kali ini diberikan kepada Kapolri dan KSAD," kata dia kepada Tempo.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana juga pernah mendapatkan lencana kehormatan serupa tahun lalu. Ketiganya juga diberi kesempatan terbang dengan jet tempur Sukhoi SU-30 MK2 TNI AU.
Kapolri-KSAD Sukses Terbangkan Sukhoi SU30 MK2
Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutarman dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo akhirnya sukses menjajal pesawat tempur Sukhoi SU30 MK2 milik TNI Angkatan Udara.
Keduanya tampak gembira ketika mendarat dan turun dari pesawat Sukhoi di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2014.
Mereka mendapatkan kesempatan emas dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia untuk menjajal pesawat tempur buatan Rusia tersebut. Putu Dunia sengaja hendak memberikan lencana Wing Penerbang Kehormatan untuk Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot. Namun, sebagai syarat, keduanya wajib menerbangkan Sukhoi dari Jakarta ke wilayah udara Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Ibu Kota.
Begitu turun dari pesawat tempur, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia memenuhi janjinya. Dia memimpin langsung upacara penyematan lencana Wing Penerbang Kehormatan ke dada kanan Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot. Upacara tersebut berjalan khusyuk dengan latar sebuah pesawat tempur Sukhoi berkelir abu-abu.
Seusai upacara, Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot menceritakan keseruan yang mereka alami saat terbang dengan pesawat tempur. "Seumur hidup baru sekali ini saya naik pesawat tempur," kata Sutarman disambut tawa pejabat TNI dan wartawan.
Dia mengaku kagum dengan kemampuan pilot-pilot tempur TNI AU. Pilot yang dia tumpangi terbang dengan berbagai manuver, seperti loop dan roll, alias aksi terbang memutar hingga 360 derajat. Sutarman mengaku kewalahan saat pilot mengajaknya bermanuver di udara. "Malu saya menahan agar tak muntah saat manuver," katanya sambil tertawa.
KSAD Guyon Dan Kapolri Minta Tambah
Kepala Polisi RI Jenderal Sutarman mengatakan dia sempat meminta tambahan manuver kepada pilot yang mendampinginya saat menerbangkan pesawat tempur Sukhoi SU30 MK2 milik TNI Angkatan Udara.
Menurutnya bukan hal yang mudah mengemudikan sebuah pesawat tempur. Ini karena menerbangkan pesawat tempur membutuhkan keseimbangan, kemampuan, dan pengetahuan yang tinggi mengingat canggihnya teknologi pesawat tempur. "Pokoknya saya nurut apa perintah pilot saja, tapi saya minta tambah manuver, ya buat uji nyali" kata dia.
Senada dengan Sutarman, Jenderal Gatot Nurmantyo, juga mengaku puas bisa terbang dengan pesawat tempur Sukhoi. Sambil berkelakar, dia bercerita pengalamannya ketika mencoba memegang kemudi pesawat. "Pokoknya tak bisa diangkat Kapolri lah, sebab tak ada rambu lalu lintas di atas," kata dia sambil tertawa.
Gatot pun mengerti betapa pentingnya pesawat tempur untuk menjaga kedaulatan dirgantara Indonesia. Dia berharap pemerintah bisa menambah kekuatan tempur TNI AU. Sebagai contoh pesawat tempur baru pengganti F-5 Tiger yang sudah uzur.
"Kita berdoa agar AU ditambah dengan Sukhoi SU35 (pesawat baru buatan Rusia). Kalau punya itu, TNI AU punya kekuatan hebat," kata dia.
Sebelum upacara, Jenderal Sutarman dan Jenderal Gatot Nurmantyo sempat berfoto ria di depan pesawat tempur Sukhoi yang mereka tumpangi. Masih mengenakan pakaian pilot tempur berwarna abu-abu gelap, mereka tampak gagah ditambah kacamata hitam. Selanjutnya, mereka diminta menandatangani helm yang mereka pakai saat terbang sebagai kenang-kenangan TNI AU.
Keduanya mendapat penghargaan lencana Wing Penerbang Kehormatan dari Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia. Namun sebagai persyaratan, keduanya wajib menerbangkan Sukhoi dari Jakarta ke wilayah udara Pelabuhan Ratu dan balik lagi ke Ibu Kota.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto mengatakan pemberian lencana 'Wing Penerbang Kehormatan' adalah agenda rutin TNI AU. Lencana tersebut diberikan kepada pejabat-pejabat negara yang menjadi tamu kehormatan TNI AU. "Kali ini diberikan kepada Kapolri dan KSAD," kata dia kepada Tempo.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Armida Alisjahbana juga pernah mendapatkan lencana kehormatan serupa tahun lalu. Ketiganya juga diberi kesempatan terbang dengan jet tempur Sukhoi SU30 MK2 TNI AU.
Sumber : Tempo
0 komentar:
Posting Komentar