Selasa, Juni 24, 2014
15
JAKARTA-(IDB) : Capres Joko Widodo mengkritik pembelian tank kelas berat Leopard. Dia menilai tank berbobot 62 ton ini terlalu berat untuk jalan-jalan di Indonesia. Bobot tank juga tak bisa ditahan oleh jembatan-jembatan di Indonesia.

Sementara Capres Prabowo Subianto menilai Indonesia memang butuh tank kelas berat. Mantan Panglima Kostrad ini mencontohkan tahun 1970an saja tentara Vietnam Utara sudah menggunakan tank kelas berat. Masak, Indonesia sampai tahun 2000an tak punya tak kelas berat.

"Vietkong itu sudah pakain main battle tank. Mereka menyerang dengan main battle tank," kata Prabowo dalam debat capres, Minggu (23/6) malam.

Menengok kekuatan negara tetangga, Malaysia sudah lebih dulu membeli 45 buah PT-91M sekitar tahun 2007 dari Polandia. Tank yang diberi nama Pendekar itu berbobot 45,5 ton. Senjatanya kanon 125 mm 2A46M, senapan mesin 12,7 mm dan 7,62 mm. Malaysia membeli tank ini untuk menggantikan Tank Ringan Scorpion buatan Inggris.

PT-91M Pendekar kini menjadi andalan resimen kavaleri Malaysia. Lapisan pelindungnya ERAWA 3 Explosive Reactive Armour, cukup kuat untuk menahan gempuran RPG, roket antitank atau tembakan kanon meriam 100 mm. Tank ini mampu digeber dengan kecepatan 70 km/jam.

Bagaimana Dengan Indonesia?

Sejak tahun 1995, satuan kaveleri TNI AD hanya mengandalkan tank ringan FV101 Scorpion. Bobot tank ini hanya 8,74 ton. Dipersenjatai kanon 90 mm dan senapan mesin 7,62 mm. Keunggulannya dibanding PT-91 M hanya kecepatannya yang lebih tinggi mencapai 80 km/jam.

Soal proteksi, daya dobrak atau kekuatan tembak, jelas Scorpion sulit diadu dengan si Pendekar negeri Jiran.

Jika misal terjadi perang tank di perbatasan Kalimantan dan Sabah tentu tank Scorpion bukan tandingan PT-91.

Baru jika Indonesia memiliki tank kelas berat Leopard, pertempuran monster lapis baja ini bisa dimenangkan kavaleri TNI AD.




Sumber : Merdeka

15 komentar:

  1. Roket anti pespur perlu ditambah utk mendukung operasional rantis. Perlu diperhatikan kembali ketika sekutu menggempur Irak dan Lybia.

    BalasHapus
  2. Gw heran sm Jokowi. knp ga ada pertanyaan lain. selain Tank Leopard. jelas2 leopard sangat di butuhkan Negara. Ra Mudeng Aku.....

    BalasHapus
  3. Iya makanya besok kalau jokowi ataupun bukan jokowi yang jadi presiden TNI wajib menjelaskan kepada Presiden tentang hal2 teknis yang perlu diketahui Presiden. Jadi secara teknis TNI tetap berhak mengklaim kebutuhan pokok alutsista nya agar Negara kuat. Ntar klo Jokowi atau bukan yang jadi presiden masak secara teknis tidak ada saran dari para ahli alutsista untuk membuat ngerti presidennya?. kan gak mungkin. Tapi secara garis besar Jokowi juga akan memperkuat TNI bahkan sampai 3x kekuatan sekarang dengan anggaran di atas 1,5 % dari APBN. Seperti debat kemarin. Kalau sekarang kan cuma 0,7%. Pokoknya TNI harus netral. titik

    BalasHapus
  4. sebenernya agak percumah aja kalau yg dibeli TNI itu tank sekelas leopard2a4. tank ini tak dilengkapi dengan armor kit modular tambahan. jadi kalau ditembak RPG atau ATGM akan langsung kena armor utamanya, seperti kasus tank m1abrams iraq langsung modar alias hancur lebur macam kaleng kerupuk terkena rudak kornet para griliyawan ISIS. seharusnya TNI lebih mementingkan kualitas daripada kuntitas/jumlah tank leopard. seharusnya yg di beli itu sekelas seri leopard2a5,6,7 series yg dilengkapi kit armor tambahan yg mampu menghindarkan tank dan krunya dari kehancuran total ketika di hajar missile/rudal.

    BalasHapus
  5. spec nya secert donk masa mau dipublish heheheh :>)

    BalasHapus
  6. kalo di bolak balik kaya kaset kusut capres no 2 gax paham aluista soal uav juga butuh satelit satelitnya dah di jual sama ibu tercinta trus mau di kembalin ke nkri juga susah saham nya dah tinggi banget seperti omongannya trus mau bikin kbri di palestina sedangkan palestin belum terbebas dari israel jancuk jadi tambah yakin gax pilih dia

    BalasHapus
    Balasan
    1. kao kali gak paham, makanya loe jgn komen aja. jgan2 loe pengamen,banjingan loe. sy org bugis.sy pendukun jokowi. tai kamu.anjing. kalau dpan sy ngomong gtu.saya uda tikam mati kamu.anjing.

      Hapus
    2. Jangan bnyak omong kau sapar.

      Hapus
  7. Balasan
    1. loe juga nich. prabowo. apa yg bisa di andalkan ma tai babi prabowo itu. gak menjamin dri tentara ada pengalaman di pemerintahan.blm ada bukti memimpin rakyt..kalau jadi pangkostrad,danjen kopassus. itu krn mertuanya,memimpin rkyt biasa ma tentara beda.. tentara uda diajar di gembleng.hrus patuh ma atasanya. setia ma negara.. pnya disiplin tinggi. tpi memimpin org biasa gk tau latar belakanya,pengamen. pengemis pejabat.pedagang, preman dll itu sungguh luar biasa..lhat aja sby mental banci ktanya tentara,tpi lemah.. lhat prabowo memimpin HKTI malah petani menderita,

      Hapus
  8. tank leopard untuk indonesia itu kelas revolution tingkatan dari 2a4 udh dilengkapi armor dan peralatan canggih dan setting untuk keadaan geografis indonesia....

    BalasHapus
  9. setau saya yg dilengkapi armor kit modular tambahan cuman Leopard2RI yg jumlahnya sekitar 40 unit dalam kontrak penjualannya. sisanya cuman leopard2a4 yg tak di lengkapi armor tambahan.

    BalasHapus
  10. aneh, perasaan di konflik cechnya, gerilyawan disana ngga punya tank, masih bisa ngeladenin serbuan tank rusia. jaman sekarang, nggak perlu tank lawan tank. rudal AT modern, atau bahkan roket panggul macam RPG-7 dan teman-temannya aja udah cukup, dan jauh lebih mobile dibanding dengan harga tank. dan soal mobilitas, beli heli tempur anti tank macam apache, cobra, atau yg lain juga lebih pantas ditaruh didaerah perbatasan (sekalian buat patroli). dari pada kontroversi, kalau kita misalnya beli 500 rudal anti tank, atau 3 skadron apache dibanding 280 tank, kontroversi pastinya lebih dikit kan? dan toh secara kemampuan alutsista diatas ngga kalah buat ngeladenin tank.

    BalasHapus
  11. @ahmad sapar : komen-mu sudah aku printscreen buat tambah2 presentasi tentang kebrutalan pendukung jokowi-jeka yang berbahaya dan mengancam demokrasi.
    Thanx kid......

    BalasHapus
  12. Cyber army salah satu capres selalu membenarkan ucapan capres yg salah walau sudah jelas2 ucapan capres ini tidak mendasar tanpa alasan yg kuat bisa hancur NKRI.

    BalasHapus