Jumat, Mei 16, 2014
40
Sukhoi SU 34 Rusia
Sukhoi SU 34 Rusia

JKGR-(IDB) : Tatkala satu per satu peserta rapat meninggalkan ruangan, saya sempatkan untuk review kilat slide demi slide lanjutan sekedar final check atas typo atau kesalahan minor lainnya (maklum bapak yang tinggi besar itu sangat teliti dan biasanya langsung komen terhadap kesalahan materi sekecil apapun). Saat asyik memelototi slide appendix, tiba-tiba saya merasakan ada tepukan di pundak.


“Nar, bisa saya bicara sebentar?”


Ternyata perwira tinggi berbintang 4 yang sekitar 14 tahun yang lalu pernah berdinas sebagai Athan di negeri jiran. “Siap, bisa Marsekal”


“Tempo hari saya diskusi dengan teman-teman di cipayung, soal tawaran dari Rusia untuk offset Su-50. Saya pikir itu layak dipertimbangkan sebagai opsi paling logis untuk komplemen Flanker 35 dan jaga-jaga seandainya F-16 terpaksa dikandangkan. Kamu tahu kan waktu kita visit ke Moskow mereka mau buka lini produksi T-50 di sini asal kita bersedia ambil setidaknya 64 unit. Dan mereka menyanggupi untuk menanggung biaya investasi setup lini produksi itu. Menurut kamu gimana?.


“Siap, Marsekal. Menurut hemat saya, sesuai hasil kajian awal tim terkait tawaran Rusia itu opsi tersebut cukup feasible, tapi masih perlu pendalaman, khususnya dalam konteks roadmap strategi pengadaan alutsista udara yang menekankan pengadaan pespur Generasi 5 bersumber dari project IFX”. “Mungkinkah keduanya jalan paralel? Kita pasang T-50 untuk heavy dan IFX untuk medium, saya kira itu akan cukup memberikan efek deterrent.”


“Siap. Memang dimungkinkan, Marsekal. Kalau diizinkan, tim saya akan elaborasi lebih lanjut untuk dibawa ke KKIP”.


“Oke, laksanakan. Omong-omong, kalau kamu tidak keberatan, apa bisa saya sampaikan wacana ini nanti setelah break, buat brainstorming?


“Siap, Marsekal. Saya tidak keberatan”


Setelah beliau berlalu, saya sempat berpikir, wah bakal rame nih kalau sampai kawasan tahu kita bakal akuisisi T-50. Tapi biarlah, it’s time for us to raise the game level.


Saat break pun berlalu dan para hadirin sudah bersiap di ready room yang tidak terlalu besar itu, kecuali 2 orang, yaitu si bapak tinggi besar dan boss saya. Waktu sudah berlalu 10 menit dan mereka belum nongol juga. Tak lama, ajudan si bapak masuk ke ruangan dan menghampiri saya.


“Maaf, bapak memerlukan kehadiran Pak Nar di ruang Asrenum segera”


Sejenak saya mengernyitkan kening, wah ada apa gerangan nih.


“Oke”, jawab saya singkat.


Setiba di ruangan, ternyata si bapak sedang diskusi dengan boss saya, dan di layar LED besar di tengah ruangan nampak sederet tabel yang membuat saya tercenung. Lho itu kan materi yang nanti akan saya sampaikan?


“Masuk Nar, ini ada yang perlu diklarifikasi”, ujar boss saya sambil melambaikan tangan.


“Siap Jenderal”, jawab saya sambil memberi hormat.


Sejenak saya melirik ke tabel yang terpampang di layar displai LED tersebut, tampak:


Realisasi program alutsista primer AU 2014-2017 (external source):
  1. Pespur: Su-34 (36), Su-35 (72), Rafale (54), EF Typhoon (48), F-16C Block 52 (40)
  2. Pesawat latih tempur: Yak-130 (24)
  3. Pesawat tanker: A330 MRTT (12)
  4. Pesawat AEW&C: C-295 + EMB-145 (8+8)
  5. Pesawat angkut berat: C-17 Globemaster III (5)
  6. Pesawat angkut sedang: A400M + C-130J Super Hercules (16 + 16)
  7. Radar taktis Nebo SVU (provisi 12 situs)
  8. Sistem hanud berbasis darat S-400 (14 baterai)
  9. Sistem hanud berbasis darat HQ-16 (22 baterai)
  10. Dst..dst…


Realisasi program alutsista primer AL 2014-2017 (external source):
  1. Kapal Perusak Kawal Rudal : CGN Petr Veliky (provisi 2017), CG Slava (2), DDG Sovremenny (2), DDG Udaloy (2), DDG De Zeven Provincien (6), FFG Talwar (4), FFG Krivak II (5), FFG Sigma II (4),
  2. Kapal selam: SSGN Akula (2), SSB Typhoon re-powered (1), SSG Amur 950 (3), SSG Kilo 636 (2), SSG Changbogo (2), U214+ (3), U212 (2)
  3.  Sistem pertahanan pantai Klub K


Realisasi program alutsista primer AD 2014-2017 (external source):
  1. Tank Tempur Utama: Leopard 2A4 + RI + Pz87 (120+180+64).
  2. Sistem artileri medan gerak sendiri berbasis meriam: Caesar (206).
  3. Sistem artileri medan berbasis roket multilaras: Astross II (110).
  4. Sistem artileri medan berbasis meriam 155 mm: Kh-79 (430).
  5. Sistem artileri pertahanan udara ringan Pantsyr S1 (120).
  6. Helikopter serang: AH-64D/E Apache Longbow/Guardian (14/36).
  7. Helikopter angkut/serbu: UH-60/MH-60 Blackhawk (60).
  8. Helikopter angkut berat: CH-47 Chinook (24).
  9.  Dst..dst..


Setelah saya mengambil tempat duduk di samping boss saya, beliau berujar, “Bapak perlu penjelasan apa yang bisa dipercepat pengadaannya untuk tabel yang ada di layar”


“Iya, Nar. Kamu pasti sudah dapat briefing sitrep dari bla..bla.bla (menyebut nama instansi yang berkantor di pejaten, Jakarta) bahwa perlu upaya lebih untuk mempersiapkan diri guna menghadapi aksi intimidasi pihak luar dengan kekuatan bersenjata dalam 2 tahun mendatang. Nah, dalam rangka itu, adakah kemungkinan bagi kita untuk bisa akselerasi program tersebut tanpa mempedulikan siapapun yang akan menjabat pucuk pimpinan negeri ini dalam 5 tahun ke depan?”.


Wadawww….ini pertanyaan yang taruhannya jabatan, itu hal pertama yang muncul di benak saya.


Agak lama saya terdiam sambil berpikir keras. Saya tahu, bahwa request beliau ini tidak main-main dan nampak jelas ada sedikit kegelisahan di wajah beliau.


“Gimana, Nar?, ujar beliau memecah keheningan.
 
Sambil menarik napas panjang, dan dalam hati mengucap basmalah, saya menjawab:
 
“Siap, ada, Pak.” Jawab saya mantap.


”Bagus, saya tidak minta penjelasan detil sekarang, coba kamu rumuskan bagaimana caranya, koordinasikan dengan sumber daya yang kamu anggap perlu. Mas …(sambil menyebut nama boss saya), tolong anda lead prosesnya, ini prioritas 1 you have my disposal”.
Saya dan boss saya serempak menjawab, “Siap, laksanakan.” .

Bersambung....!!!


NB: kisah diatas adalah narasi yang disesuaikan dari kejadian sesungguhnya.




Sumber : JKGR

40 komentar:

  1. hahahahaha su-35 sbg langkah awal ke t-50, semoga aja deh. morat marit bisa f-35 aussie dan singapura

    BalasHapus
  2. Semoga misi ini benar dan bisa terwujud secepatnya, langkah yang memiliki visi jauh kedepan dan kalau boleh saran jumlahnya minimal setara dengan gabungan kekuatan negara persemakmuran yang mengelilingi NKRI.

    BalasHapus
  3. Akula?
    Typhon?
    Pretlah...jakarta kegedean janchok.

    BalasHapus
    Balasan
    1. PDB Indonesia sudah pada kisaran USD 1000 billion, kalau Indonesia meningkatkan anggaran militer menjadi 4% dari PDB (seperti singapore), maka akan ada anggaran USD 25 billion, kira2 dapat apa ya????.

      Hapus
  4. Lama lama forum Indodefence ini memberitakan KOMIK ya ?, atau mimpi gila. Ini berita HOAKS, super bohong

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan marah" kang, penyebaran informasi setengah benar atau bohong sehingga membingungkan musuh kan juga salah satu bagian dari counter-intelligence.....urusan dapur pertahanan biar pihak terkait saja yang tahu secara detailnya....kita" ini cukup mendukung sekarang dan saat yang akan datang...

      Hapus
  5. Buat Admin sebaiknya jangan posting blog Jakarta Greater. hampir semua beritanya HOAX dan tidak bertanggung jawab. yang nulis di blog JKGR itu terlalu terobsesi jadi orang dalam di lingkungan dephan. semua 90% tidak realistis dengan kenyataan. hanya khayalan tingkat tinggi. dan menjadi pembodohan bagi para pencinta dunia militer.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mimpi yg bsa jadi nyata,,aminnn....

      Hapus
    2. Bener ne, JkGR punya cerita dari pertama bikin kita ngehayal mulu, ga ada satu pun beritanya bisa dikonfirmasi kebenarannya.. Ayo dg di saring beritanya...

      Hapus
  6. Standing aplause. Itu yang namanya bertanggung jawab jagain wilayah negara yang super kaya ini. Aku merinding. Dan realistis bahwa kita memang butuh peralatan alutsista yang secanggih dan sebesar paparan di atas. Karena kita selalu mempertaruhkan kehormatan Negara Nonblok juga, yang seharusnyalah punya bargaining power yang sangat besar diantara bangsa imperialis dan Blok Timur. Jayalah Indonesia, selama ini bukan khayalan semata,. Jadi pikirkanlah hal ini untuk selalu tanggung jawab menjaga Bumi Pertiwi dengan alutsista yang besar. Itu Realistis, sangat realistis, selam itu bukan khayalan semata.

    BalasHapus
  7. anying bener beneran ieuteh??? kalo memang betul lalu cepat direalisasikan.... Allahhuakbar.. amin... bangganya jadi warga NUsantara

    BalasHapus
  8. saya takut gila jika ini hanyalah kayalan.. ;((
    tp aaah...saya yakin, republik Nusantara akan sanggup mendapatkan itu semua, bahkan lebih dari itu, saya percara untuk kedaulatan maka harus lebih, kalo bisa 10x lipat paparan diatas..

    BalasHapus
  9. Indonesia sudah masuk urutan 10 dunia dalam hal kekuatan ekonomi, maka kalau hanya daftar alutsita di atas tinggal bilang saja malah jauh lebih banyak dari itu juga bukan masalah dan bukan mimpi, ini nyata senyata nafas kita. Kita lihat saja negara maling akan melet2 karena nggak percaya tetangganya berubah menjadi raksasa.

    BalasHapus
  10. ngayal mulu....... , tapi mudah2an bener

    BalasHapus
  11. Gak mikir apa kalau Kapal selam Nuklir Akula & Typhon buatan rusia itu harganya berapa..??? harap di ingat bahwa kapal selam Akula atau Typhoon itu di disain untuk membawa 10 rudal dg warhead nuklir antar benua. apa kita punya rudal nuklir..???? yang nulis gak mikir kalau KS itu dibeli bagaimana perawatan nya.. apakah ada awak yang akan mengoperasikan nya.. apakah ada pangkalan kapal selam nuklir yang mampu menampung nya di indonesia..? anggaran utk beli 3 KS kilo baru aja gak cukup ini malah mau beli KS nuklir yang harganya setara 10 KS kilo.. PEMBODOHAN...!!! yang realistis sajalah... semua pembelian alutsista barat dan timur seperti pesawat tempur EF dan Rafale harus dilaporkan ke SIPRI. Sementara sampai saat ini laporan SIPRI tidak ditemukan pembelian EF & Rafale oleh Indonesia. pembelian Alutsista harus tepat dan terukur untuk mengimbangi kekuatan dikawasan. rata2 ulasan yang ditulis di jakarta greater (jkgr) isinya menghayal tingkat dewa, terobsesi jadi petinggi dan orang dalam dan merasa seolah2 tau semuanya, haus pujian, cocoknya nulis novel aja. hihihiiii ... :>) :>)

    BalasHapus
    Balasan
    1. jadi menurut bung Armtim yang realistis , bangsa ini harus nya bagaimna untuk menghadapi konfik kawasan? alutsita apa yg cocok untuk indonesia miliki. kalo menurt anda list di ats tidak realistis.

      Hapus
  12. Saya yakin Indonesia bisa, la wong rumah korupsinya udah di bubarkan (SKK Migas) jadi 1000 trilyun bisa dipake buat anggaran hankam dulu, baru anggaran yang lain kesehatan sama pendidikan. Apalagi Freeport bisa diusahakan bagi hasil 50-50 wah NKRI bisa di pagar beton semua.

    BalasHapus
  13. Amiiiinnn....
    Benar atau tidaknya..Aminkan sj.

    *Ayam Jantan dari Timur

    BalasHapus
  14. Seru amat ya? Apa mungkin
    Sambil menerawang kehebatan Indonesia mengambil puluhan hawk dari Israel ..mungkinkah?
    Bisa jadi sebagian....setuju..bravo TNI

    BalasHapus
  15. sekedar bacaan waktu lagi nggak ada kerjaan.... yaaa dongeng di atas menghibur juga,tapi paling tidak kan pandangan dan harapan penulis memang begitu harap2 bisa terwujud dan boleh jadi memang sudah terwujud sebagai contoh operasi ALPHA dulu nggak banyak masyarakat yg tau tiba tiba sesuatu yg nggak di sangka2 udah nongol di republik ini,........ yaaaa kalau gue sih ada percaya sikit list barang yg di beli kan berbeda dari yg di atas

    BalasHapus
  16. Banyak ngayalnya tapi mudah2n bener.....Klo bener Indonesia negara adidaya

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Klo sya sih percaya2 aja deh. soalnya tni itu bnyak top secret nya "sangat rahasia". yg bhkan media aja gak berani mempublikasikanya.

    Klo emng bner sukur. Klo bohong anggep aja lg bca novel.

    BalasHapus
  19. buat temen-temen yang bilang artikel ini HOAK,boleh-boleh saja.tapi ada baiknya di cek di sumbernya JKGR.
    nah di situ ada jawaban dari sang penulis Artikel ini dari bung NARAYANA.kenapa artikel ini di buat sevulgar kaya gini.....
    mudah-mudahan temen-temen nanti bisa mengerti & memahami,kenapa di buat daftar list belanja TRIMATRA yang kelihatanya Waahhh....
    ini ada kaitanya gangguan PILPRES & tentang adanya eskalasi ancaman nyata NKRI dari luar.

    Salam Hangat Buat Bung@Lare Sarkem :-D

    BalasHapus
  20. Kita lihat aja sampai akhir 2014 ini kan tinggal beberapa bulan lagi. kita lihat ocehan si NARAYANA ini bener atau nggak. dia bilang kan sebagian dari semua alutsista yang dia sebut mulai dari Pespur: Su-34 (36 unit), Su-35 (72 unit), Rafale (54 unit), EF Typhoon (48 unit), F-16C Block 52 (40 unit) Rafale hingga kapal selam berpeluru kendali nuklir antar benua AKULA. kalau sampai akhir tahun satupun gak ada yang muncul (kecuali yg diberitakan Dephan) maka si NARAYANA tukang menghayal.....!!!!! Wakakakakakk

    BalasHapus
  21. Klo bner ya syukur klo ga bner ya dosa...dosanya senusantara lg krn seluruh wrga negara baca ne berita, semua kt kmbalikan k sang pencipta...

    BalasHapus
  22. Alhamdulillah! Banyak yang gak percaya, itu tandanya mereka tidak mengikuti perkembangan negeri sendiri, dan biasanya orang seperti mereka kalo ada perang kabur duluan, awas kawan jangan deket2 dengan mereka

    BalasHapus
  23. 85%benar karna yng sebenarnya lebih dari itu

    BalasHapus
  24. saya bukan berasal dari kalangan militer tapi saya coba menganalisa, dengan kesiapan panglima TNI untuk membentuk kogabwilhan dan tinggal nunggu acc dari pak pres maka bisa dipas tikan kekuatan alutista kita sudah bisa dikondisikan untuk hal itu

    BalasHapus
  25. Negri ini pernah punya pengalaman dalam waktu singkat bisa mendatangkan puluhan kapal perang,pespur canggih dan peralatan militer lainnya yaitu waktu mau merebut papua.Bahkan saking tidak siapnya terpaksa pake tentara rusia untuk mengawakinya.Karena ada kebutuhan dan dipaksa keadaan.Tapi sekarang di isu kan terjadi hal yang sama ,bermacam peralatan perang di datangkan. Apa latar belakangnya semua itu diadakan?? Mesti ada sedikit konflik dengan aussie tapi itu hal biasa persoalannya jelas ,masak gara gara assilum seeker Aussie mau perang sama kita??Konflik di Laut China ,Indonesia sendiri tidak terlibat langsung.Jadi apa yang melatar belakangi pembelian alutsista sedemikian besar ??mau perang dengan siapakah????Amerika sendiri tidak mau ikut campur masalah hubungan Indonesia dengan Aussi dengan tegas mereka katakan.Jadi tidak ada urgensinya sedikitpun.Kesimpulannya HOAX TINGKAT DEWA.Hubungan Indonesia dengan AS,Nato,rusia,china baik baik saja.

    BalasHapus
  26. bung@kamerat parewa dan
    bung@armatim
    janganlah terlalu naif,anda masih ingat statementnya petinggi kita "jika mau damai siaplah berperang" & anda" semua janganlah merendahkan kekuatan alutsista TNI kita.
    kalaupun semua alutsista di atas bisa terealisasi semua,TNI pun tidak akan gegabah memamerkan alutsista-alutsista kita yang strategis,karena apa?dari dulu prinsip TNI kita adalah low Profil.mungkin sonotan,upin,upil tau alutsista kita,tapi mereka tidak tau berapa jumlahnya.itulah pandainya TNI kita.

    bung@armatim
    kalau masalah dana dari mana untuk beli alutsista yang harganya miliaran Dollar,kan bisa dari dana beku korupsi,pajak,SDA,supsidi BBM,bursa efek kita dll.....
    Masalah siapa yang mengawaki KS kita atau alutsista lainya,kan TNI AL,AU,AD banyak prajuritnya brapa ribu?masa salah satu dari mereka gak ada yang bisa mengawaki semua bung?terlalu ***** ente :-D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju bung, yang teriak teriak HOAX cukup bilang "Gila lu ndro,,,

      Hapus
  27. mungkin yang g setuju dgn artikel diatas,inginnya tni selalu lemah di semua matra,biar tetangga2 yg usil dengan bebas bisa berkeliaran di darat,laut&udara,nti klw sudah ada rudal asing yg menghantam wilayah p.jawa,baru deh pada bengong melongpong.yang jelas,namanya alutsista suatu negara,tidak mungkin dibeberkan smua,klw dibeberkan smua k publik,berarti dari mulai presiden.menhan&panglima/kepala staffnya sangat bodoh!!sama artinya rumah sendiri,tapi kuncinya dipegang orang lain,yang kapan waktu bisa masuk seenaknya&mengambil barang2 dari dalam rumah. [-( mungkin saja bisa seperti list yang tertera diatas/bisa jadi lebih dari list yang diatas.who knows??militer bukan seperti toko di tanah abang,yang setiap produk baru dipajang agar dapat dilihat oleh siapa saja&di coba oleh siapapun.

    BalasHapus
  28. Kasihan banget terbuai dengan si pembuat novel NARAYANA. di beberapa warjager, JKGR tidak boleh di repost karena tidak satupun berita ulasan spektakuler nya yg bisa dipertanggung jawabkan, Ingat..! beberapa waktu lalu JKGR pernah posting pespur EF2000 yang sudah deal dengan kemenhan untuk menggantikan F-5 tiger yang akan pensiun. belakangan timbul lagi berita spektakuler bahwa yang akan menggantikan F-5 adalah JAS-39 Grippen NG, dari sini kan bisa kelihatan ambigu dan bahkan dipertanyakan oleh beberapa anggota warjager lain nya mengenai kebingungan berita yang diposting oleh JKGR. keculi yg telah di umumkan kemenhan. di grup FB Teknologi pesawat tempur yg beranggotakan wartawan militer senior juga mentertawakan mimpi si narayana. lagian Apakah dengan subsidi BBM saja ente pikir sanggup buat beli ratusan pesawat tempur dari berbagai jenis spt SU-35. Rafale, dan EF-..?? apalagi Kapal selam Nuklir Akula dan typhon sudah tidak diproduksi lagi oleh rusia, dan hanya India yang memiliki di luar rusia. rusia saat ini malah dalam tahap pengembangan dan produksi Kapal selam jenis Borei. dari situ aja udah kelihatan menghayalnya apalagi disebutkan sebahagian besar akan tiba tahun ini. Apakah yakin kalau pembelian ratusan pesawat tempur dari konsorsium Inggris, Perancis dan Rusia tidak akan diketahui oleh publik internasional..?? disinilah analisa logis diperlukan, jangan sampai Warjager seperti anak Sekolah Dasar yang nafsu dengan cerita militer mengada2 yg ada akan ditertawakan Blog sebelah. pembelian Alutsista seperti rudal SAM MANPADS QW3 aja dilaporkan ke SIPRI apalagi pembelian besar2an seperti ini dengan kekuatan yg mampu menginvasi negara lain, dari produk barat yg anggota NATO pula lagi. Kogabwilhan segera dibentuk itupun dilakukan modernisasi bertahap, tidak semudah membalikan telapak tangan kita bisa membeli SU-35 dengan jumlah ratusan, ingat...!! SU-35 pada saat ini diproduksi untuk memenuhi kuota AU Rusia dahulu. Artinya untuk Ekspor masih butuh waktu lama. Apalagi Sukhoi T-50....!!?? jikalau smua bisa didapatkan dengan mudah hanya dalam 2 tahun maka SDA kia belum memiliki pelatihan yg cukup utk mengawakinya dalam waktu sesingkat itu. dan mengenai subsidi BBM tidak sertamerta dibelanjakan utk alutsista Spektakuler seperti yg disebutkan, akan dibagi lagi untuk sektor pendidikan dan kesehatan yang memprihatinkan belakangan ini.


    mari kita menganalisa dengan bijak.. semoga TNI semakin kuat dengan modernisasi yg dialkukan bertahap dan tetap low profile. NKRI harga Mati...!!

    BalasHapus
  29. lha suka baca artikel JKGR toh??weleh..weleh.. :d

    BalasHapus
  30. Berdasarkan artikel diatas. Dan sering di copas di beberapa blog yg akhirnya di tertawakan para senior.

    BalasHapus
  31. Comotan artikel bagus utk admin, utk mengaburkan omongan yg sering keceplosan diforum militer manapun dan informan asing spt malaysia, singapura, australia yg bergentayangan di Indonesia bisa2 sakit kepala serta bisa2 mual. Salam...............

    BalasHapus