Senin, Oktober 28, 2013
9
Australia menahan sejumlah nelayan Indonesia yang tak sengaja memasuki wilayah mereka. Padahal mereka adalah cuma tersesat saat mencari ikan sekadar buat makan. Pemerintah tak boleh diam. 


JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR menyayangkan sikap aparat dan pemerintah Australia yang kian giat menangkap nelayan tradisional Indonesia yang tak sengaja memasuki perairan wilayah mereka. Padahal para nelayan itu tak menggarong isi laut di perairan internasional, melainkan menangkap ikan seperlunya saja.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mendesak pemerintah untuk segera membuat perjanjian dengan Australia guna mengatasi masalah nelayan tradisional yang tak sengaja melewati garis batas laut kedua negara.

"Nelayan tradisional yang mencari ikan dengan alat penangkap konvensional tidak bisa disebut menjarah ikan. Kalaupun mereka menangkap ikan, dapatnya tidak banyak. Berbeda dengan nelayan modern berkapal besar yang bisa menangkap ikan dalam jumlah besar," kata Tubagus Hasanuddin kepada JurnalParlemen, Minggu (27/10).

Menurut Hasanuddin, nelayan tradisional Indonesia tak menggunakan alat penangkap ikan berteknologi canggih. Seberuntungnya mereka dapat ikan, paling banyak sekitar 50 kilogram. Angka segitu tidak bisa dianggap menjarah apalagi membahayakan kepentingan Australia.

Keterbatasan peranti kelautan juga bisa menyebabkan mereka tersesat sehingga tak sengaja masuk ke wilayah perbatasan Australia. Hal ini, kata dia, sebaiknya diselesaikan dengan perjanjian kedua negara.

"Nelayan itu cukup dikembalikan ke Indonesia saja. Tidak perlu sampai kapalnya  dibakar, lalu nelayannya dipenjara seperti penjahat. Padahal mereka itu sekadar mencari makan," ujarnya.

Rabu (23/10), dikabarkan bahwa nelayan asal Indonesia ditangkap Bea Cukai dan Angkatan Laut Australia. Tiga unit kapal mereka dibakar, lalu para nelayan itu ditahan tanpa proses hukum. John Marrington dari Otorita Pengelola Perikanan Australia mengatakan, pekan depan 20 nelayan yang ditangkap itu akan didakwa.




Sumber : Jurnamen

9 komentar:

  1. is there love in space...?

    BalasHapus
  2. sebaiknya indonesia juga bersikap sama dengan autralia, kalo ada warganya masuk wilayah kita tangkap dan perjarakan tanpa proses biar adil, jangan takut dengan autralia, jadilah bangsa yang besar

    BalasHapus
  3. Ya udah Indonesia HARUS balas, itu Warga Negara Australia yang ketangkap jalanin pabrik Sabu-sabu di Indonesia hukum mati aja,,,, itu lagi yang bawa Narkoba di Bali hukum mati juga !!!!

    Pihak asing menerapkan hukuman yang berlebihan terhadap warganegara Indonesia yang melanggar wilayah mereka tapi anehnya ,,, Australia menuntut kita memperhatikan HAM terhadap pemberontak diwilayah kita sendiri ??? Pemerintah gimana itu 8 WN Australia yang melatih di pantai selatan Jawa???? tangkap gebukin anggap aja maling !!!

    BalasHapus
  4. kadang2 gedek juga gw sama sby, kayak gk punya harga diri, penakut...
    kalau warga australi di kita dapat keringanan, klo kita di dia?? uda kapalya dibakar disel pula tanpa proses hukum,. sementara kita nolong dia dari pencari suaka,
    herman gw...

    BalasHapus
  5. tangkep aja tuh agennya australi yang di pangandaran barter dgn para nelayan yang di tahan si asu

    BalasHapus
  6. SBY PENAKUT, GA PUNYA NYALI MENTAL TEMPE

    BalasHapus
  7. xixixixi......DPR Bodoh, australia nangkap itu memaksa indonesia untuk memberantas imigran gelap ke australia, kejadian ini baru muncul lagi kok setelah sekian lama ndak ada beritanya......, makanya jangan terpancing asal teken nanti embel2nya pasti ada salah satunya masalah imigran gelap.....makanya salah sendiri membuat TNI persenjataannya tidak kuat, daya getarnya tidak ada

    BalasHapus
  8. FOTO BUDIL MADONA WAKTU ABG

    baroinfo.com/selebritis/foto-bugil-madonna-waktu-abg-dilelang

    BalasHapus