Kamis, Juli 18, 2013
0
JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan Amerika Serikat akan menggelar latihan antiteror pada September 2013. Latihan tersebut juga akan diikuti oleh 16 negara lain, termasuk China, Jepang, Korsel, Australia, Selandia Baru, India, dan Rusia.

Menurut Wakil Ketua Komisi I DPR, Tubagus Hasanuddin, ide latihan bersama ini cukup menarik terutama dilihat dari sisi "diplomasi latihan". Melalui latihan yang melibatkan China dan Rusia di wilayah ASEAN, setidaknya dapat mengurangi ketegangan yang terjadi.

"Tapi dilihat dari manfaat di dalam negeri dalam konteks pemberantasan teroris, masih dipertanyakan, mengingat materi latihan lebih mengacu kepada represif terhadap teroris. Pemberantasan teroris di Indonesia sekarang ini lebih dititikberatkan pada operasi intelijen dan deradikalisasi," kata Tubagus Hasanuddin,  Kamis (18/7/2013).

Dia menjelaskan, dengan kemampuan TNI yang semakin matang dalam operasi antiteror, agar kemampuan itu tak sia-sia seharusnya pemerintah melibatkan TNI dalam setiap operasi antiteror bersama polisi saat ini.

"Kalau TNI tak dilibatkan menghadapi ancaman yang nyata saat ini berupa teroris, lalu untuk apa mereka berlatih menghabiskan uang rakyat?" pungkasnya.






Sumber : Okezone

0 komentar:

Posting Komentar