SURABAYA-(IDB) : Perkembangan
lingkungan strategis di kawasan regional, khususnya di Laut China
Selatan dan Laut China Timur telah menjadikan wilayah perairan yang
dianggap strategis dan kaya akan sumber daya alam sebagai wilayah yang
diperebutkan.
Hal
tersebut ditegaskan Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur
(Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum pada saat
memimpin upacara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI
Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya,
Selasa (30/10).
Jabatan
Komandan Lantamal IX Ambon diserahterimakan dari Laksamana Pertama TNI
Aan Kurnia S.sos kepada penggantinya Laksamana Pertama TNI Asep
Burhanudin. Laksamana Pertama TNI Asep Burhanudin sebelumnya bertugas
dilingkungan Markas Besar TNI Angkatan Laut (Mabesal) Jakarta sebagai
Kepala Dinas Pendidikan TNI Angkatan Laut (Kadisdikal), sedangkan
Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia S. sos selanjutnya akan menempati
jabatan barunya sebagai Kepala Dinas Hidro Oseanografi (Dishidros) TNI
Angkatan Laut di Jakarta.
Dikatakan
Pangarmatim, kondisi ini tentu saja menjadi perhatian kita bersama dan
menjadi peringatan bagi TNI AL, khususnya jajaran Koarmatim untuk selalu
memelihara dan meningkatkan kesiapsiagaan sebagai penegak kedaulatan
negara di laut yurisdiksi nasional yang menjadi wilayah kerjanya.
Terkait
hal tersebut, lanjut Pangarmatim, Koarmatim sebagai kotama pembinaan
dan operasional dituntut untuk mampu membina kemampuan dan kekuatan
organisasi di jajarannya, termasuk di dalamnya pembinaan terhadap
jajaran Komando pelaksana operasi, Komando pelaksana pembinaan maupun
Komando pelaksana dukungan.
“Melalui
pembinaan ketiga komando pelaksana tersebut, diharapkan Koarmatim akan
dapat melaksanakan tugasnya lebih optimal, yang meliputi pemeliharaan
kemampuan unsur-unsur kekuatan Armada, mengembangkan potensi maritim
menjadi kekuatan pertahanan negara di laut, melaksanakan operasi laut
sehari-hari dan operasi tempur laut untuk pengendalian laut serta
melaksanakan proyeksi kekuatan ke darat lewat laut dalam rangka
penegakan kedaulatan dan hukum di laut yurisdiksi nasional,”kata
Pangarmatim.
Sumber : Koarmatim
Bicara laut cina selatan .tentu kita terigat peguasa ,bangsa Indonesia puya peminpin sudah hampir 10 tahun lamanya ,berjibaku dengan kapal tundanya .tidak ADA rencana atau master plan patut Di banggakan ,lupa nkri Di kelili lautan begitu luas seluas eropa barat ."alangkah cwntiknya kita puya peminpin Di akui kesalahan Di bidang pertahanan ,tidak Isaiah terlambat akusisi kapal destroyer ,kruser ,atau pun kapal selam( lada class) yg sungguh pantas Dan Di untungkan buat kebijakan luar negerinya dari segi economi .tentu harus puya keberanian kebijakan yg menguntungkan nkri ."sudah pasti sukutu tidak bakal diam ,proyek percontohan (Tim tim) bskal berantakan alias not happy amat kalau meliter Indonesia kuat rencana busuk asing berantakan dari sekarang.
BalasHapus