JAKARTA-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, perkembangan ekonomi Indonesia sudah semakin baik, sehingga negara telah mengalokasikan dana senilai Rp 14 triliun bagi TNI AD melaksanakan modernisasi alat utama sistem pertahanan (alutsista) untuk 3 tahun ke depan.
"Di mana dalam hal ini lebih dari 20 tahun TNI AD tidak melakukan modernisasi alutsista yang sudah cukup tua usianya. Saya akan manfaatkan dana itu dengan sebaik-baiknya," kata Pramono kepada wartawan usai acara Hari Ulang Tahun (HUT) Dinas Penerangan TNI AD, di Gedung Kartika Media Center, Jakarta, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan, modernisasi alutsista ditujukan agar TNI AD dalam penguasaan alutsista, mempunyai kesamaan teknologi dengan militer AD negara-negara tetangga (military balance). Terkait dengan modernisasi itu, TNI AD juga telah melaksanakan reformasi internalnya dengan baik.
"Modernisasi alutsista bukan untuk meningkatkan persaingan antara negara Asia Tenggara melainkan demi military balance saja. Tidak baik juga kalau dalam latihan gabungan kelas alutsista beda dengan negara lain," jelasnya.
Pramono menyatakan, dalam penggunaan anggara alutsista tidak ada skala prioritas pembelian. "Alokasi dari negara Rp 14 triliun itu untuk semua kebutuhan, tidak ada prioritas. Semuanya paralel, mana yang bisa dikerjakan akan dikerjakan," tegasnya.
Ditambahkannya, modernisasi alutsista akan selesai pada 2014. "Kita harap 2014 selesai. Karena alokasinya sampai di situ," tandasnya.
"Di mana dalam hal ini lebih dari 20 tahun TNI AD tidak melakukan modernisasi alutsista yang sudah cukup tua usianya. Saya akan manfaatkan dana itu dengan sebaik-baiknya," kata Pramono kepada wartawan usai acara Hari Ulang Tahun (HUT) Dinas Penerangan TNI AD, di Gedung Kartika Media Center, Jakarta, Jumat (13/1).
Dia menjelaskan, modernisasi alutsista ditujukan agar TNI AD dalam penguasaan alutsista, mempunyai kesamaan teknologi dengan militer AD negara-negara tetangga (military balance). Terkait dengan modernisasi itu, TNI AD juga telah melaksanakan reformasi internalnya dengan baik.
"Modernisasi alutsista bukan untuk meningkatkan persaingan antara negara Asia Tenggara melainkan demi military balance saja. Tidak baik juga kalau dalam latihan gabungan kelas alutsista beda dengan negara lain," jelasnya.
Pramono menyatakan, dalam penggunaan anggara alutsista tidak ada skala prioritas pembelian. "Alokasi dari negara Rp 14 triliun itu untuk semua kebutuhan, tidak ada prioritas. Semuanya paralel, mana yang bisa dikerjakan akan dikerjakan," tegasnya.
Ditambahkannya, modernisasi alutsista akan selesai pada 2014. "Kita harap 2014 selesai. Karena alokasinya sampai di situ," tandasnya.
Sumber : SuaraPembaruan
0 komentar:
Posting Komentar