BANDUNG-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakin industri pertahanan Indonesia bisa bangkit kembali setelah mengalami masa paceklik. Presiden SBY mengakui sejak krisis moneter melanda Indonesia, peralatan militer di Tanah Air tertinggal jauh oleh negara tetangga.
"Saya yakin mulai hari ini dan ke depan dengan kerja keras kita, kita akan dapat bangkit kembali. Saya bukan sekadar yakin tapi justru kebijakan kita, termasuk solusi terhadap financing dan termasuk pula pembelian alutsista dari PT Dirgantara Indonesia adalah jalan yang nyata untuk sekali lagi melakukan revitalisasi dan pemajuan industri strategis yang jadi kebanggan kita bersama," ujar Presiden SBY dalam sambutan di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10/2011).
Jajaran industri strategis Nasional Indonesia, kata SBY, sebetulnya tidak kolaps dalam arti tidak bisa bertahan sama sekali. SBY juga menyadari industri dirgantara yang dikelola PT DI sempat terkena masalah.
"Tetapi saya tahu bahwa jajaran kempimpinan manajemen tentu dengan dorongan dan bantuan pemerintah telah bekerja sekuat tenaga ditambah dengan loyalitas atau kesetiaan para karyawan sehingga PT Dirgantara Indonesia pada khususnya dan jajaran industri stategis lainnya pada umumnya masih dapat bertahan," katanya.
"Saya yakin mulai hari ini dan ke depan dengan kerja keras kita, kita akan dapat bangkit kembali. Saya bukan sekadar yakin tapi justru kebijakan kita, termasuk solusi terhadap financing dan termasuk pula pembelian alutsista dari PT Dirgantara Indonesia adalah jalan yang nyata untuk sekali lagi melakukan revitalisasi dan pemajuan industri strategis yang jadi kebanggan kita bersama," ujar Presiden SBY dalam sambutan di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10/2011).
Jajaran industri strategis Nasional Indonesia, kata SBY, sebetulnya tidak kolaps dalam arti tidak bisa bertahan sama sekali. SBY juga menyadari industri dirgantara yang dikelola PT DI sempat terkena masalah.
"Tetapi saya tahu bahwa jajaran kempimpinan manajemen tentu dengan dorongan dan bantuan pemerintah telah bekerja sekuat tenaga ditambah dengan loyalitas atau kesetiaan para karyawan sehingga PT Dirgantara Indonesia pada khususnya dan jajaran industri stategis lainnya pada umumnya masih dapat bertahan," katanya.
Sumber : Inilah
Tiga Faktor Terpuruknya Alutsista Dan Industri Pertahanan Indonesia
BANDUNG-(IDB) : Jika dibandingkan dengan negara tetangga, peralatan militer Indonesia bisa dibilang tertinggal. Lantas apa penyebabnya?
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan setidaknya ada tiga alasan yang melatari hal tersebut. Yaitu karena faktor krisis ekonomi, keterbatasan keuangan negara, dan prioritas alokasi anggaran untuk kemakmuran rakyat.
“Selama 20 tahun terakhir ini memang kita tidak cukup membangun alat modernisasi TNI dan kekuatan pertahanan kita. Pertama karena kita alami krisis yang besar," kata SBY saat sambutan di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10/2011).
Kemudian, lanjut Presiden, karena keuangan negara masih terbatas dan karena pemerintah lebih mengutamakan kebutuhan lain bagi rakyat, sehingga TNI harus mengalah untuk pada saatnya baru dilakukan modernisasi dan pembangunan kekutan.
"Akibatnya, alutsista kita tertinggal dari yang dimiliki negara-negara lain. Negara-negara lain yang punya wilayah jauh lebih kecil dari kita mereka memeilki alutsista yang sebagian lebih modern dan sebagian lebih banyak dibanding yang kita milki," ungkapnya.
Di penghujung kalimatnya, Presiden berjanji modernisasi alutsista ke depan akan mendapatkan atensi khusus. Dengan catatan APBN sudah memungkinkan memberikan pendanaan dan kebutuhan modernisasi alutsista serta peningkatan kemampuan pertahanan sudah sangat mendesak.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memaparkan setidaknya ada tiga alasan yang melatari hal tersebut. Yaitu karena faktor krisis ekonomi, keterbatasan keuangan negara, dan prioritas alokasi anggaran untuk kemakmuran rakyat.
“Selama 20 tahun terakhir ini memang kita tidak cukup membangun alat modernisasi TNI dan kekuatan pertahanan kita. Pertama karena kita alami krisis yang besar," kata SBY saat sambutan di PT Dirgantara Indonesia, Bandung, Jawa Barat, Rabu (26/10/2011).
Kemudian, lanjut Presiden, karena keuangan negara masih terbatas dan karena pemerintah lebih mengutamakan kebutuhan lain bagi rakyat, sehingga TNI harus mengalah untuk pada saatnya baru dilakukan modernisasi dan pembangunan kekutan.
"Akibatnya, alutsista kita tertinggal dari yang dimiliki negara-negara lain. Negara-negara lain yang punya wilayah jauh lebih kecil dari kita mereka memeilki alutsista yang sebagian lebih modern dan sebagian lebih banyak dibanding yang kita milki," ungkapnya.
Di penghujung kalimatnya, Presiden berjanji modernisasi alutsista ke depan akan mendapatkan atensi khusus. Dengan catatan APBN sudah memungkinkan memberikan pendanaan dan kebutuhan modernisasi alutsista serta peningkatan kemampuan pertahanan sudah sangat mendesak.
Sumber : Okezone
0 komentar:
Posting Komentar