JAKARTA-(IDB) : Empat perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan mendapatkan tambahan penyertaan modal negara (PMN) dalam APBN 2012.
Demikian materi rapat Panja Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI yang disampaikan oleh Deputi Menteri BUMN bidang Industri Strategis dan Manufaktur dan Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik di Jakarta, Kamis.
Empat perusahaan pelat merah yang mendapatkan tambahan PMN 2012 adalah PT PAL Indonesia Persero sebesar Rp648,330 miliar berupa "fresh money", PT Pindad Persero sebesar Rp696,7 miliar berupa "fresh money", PT Merpati Nusantara Persero sekitar Rp561 miliar, serta PT Industri Kapal Indonesia Persero.
Dari delapan yang diusulkan, hanya empat BUMN Strategis yang mendapatkan tambahan PMN dalam APBN 2012, demikian hasil rapat dengar pendapat Panja Restrukturisasi dan PMN dengan Komisi IV DPR pada 5 Oktober 2011.
Sedangkan empat perusahaan lainnya, yaitu PT Dirgantara Indonesia Persero sekitar Rp1 triliun berupa "fresh money", Perum LKBN Antara dengan total Rp250,1 miliar yang diusulkan Menteri BUMN kepada Menteri Keuangan, PT PMN Persero Rp900 miliar berupa "fresh money", PT Kertas Leces Persero dan PT Garam Persero dengan total sekitar Rp2 triliun akan menyusul.
Menteri BUMN melalui surat nomor: 304/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menugaskan PT Perusahaan Pengelola Aset Persero untuk segera menyelesaikan kajian penggunaan tambahan dana PMN pada PT PAL dalam APBN-P 2011, serta kelayakan kebutuhan dana PMN dalam APBN Tahun Anggaran 2012 kepada PAL sebesar Rp1 triliun serta kelayakan rencana tambahan dana PMN kepada PAL, Pindad, Industri Kapal Indonesia, Merpati, LKBN ANTARA, Kertas Leces, PT Garam selambat-lambatnya 15 Oktober 2012.
Menteri BUMN melalui surat nomor: 305 sampai dengan 311/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menginstruksikan seluruh BUMN tersebut untuk segera menyelesaikan rencana bisnis dengan kebutuhan dana tambahan kepada PPA selambat-lambatnya 12 Oktober 2011.
Sampai dengan semester I 2011, PPA sedang menangani restrukturisasi dan revitalisasi 15 BUMN, dengan empat BUMN memasuki tahap uji tuntas, yaitu PT Varuna Tirta Prakasya Persero, PT Boma Bisma Indra, Perum PPD dan PT Industri Sandang Nusantara Persero.
Sedangkan tiga BUMN dalam tahap usulan skema restrukturisasi dan revitalisasi, yakni Perum Produksi Film Negara, PT Balai Pustaka dan PT Djakarta Lloyd. Tiga BUMN dalam tahap penetapan dan persetujuan skema RR, meliputi PT KKA Persero, PT Survai Udara Penas Persero, dan PT Industri Kapal Indonesia Persero.
Terakhir, lima BUMN dalam tahap implementasi dan monitoring, yaitu PT Waskita Karya Persero, PT PAL Indonesia Persero, PT Industri Gelas Persero, PT Dirgantara Indonesia Persero, dan PT Merpati Nusantara Indonesia.
Demikian materi rapat Panja Restrukturisasi BUMN Komisi VI DPR RI yang disampaikan oleh Deputi Menteri BUMN bidang Industri Strategis dan Manufaktur dan Deputi Menteri BUMN bidang Infrastruktur dan Logistik di Jakarta, Kamis.
Empat perusahaan pelat merah yang mendapatkan tambahan PMN 2012 adalah PT PAL Indonesia Persero sebesar Rp648,330 miliar berupa "fresh money", PT Pindad Persero sebesar Rp696,7 miliar berupa "fresh money", PT Merpati Nusantara Persero sekitar Rp561 miliar, serta PT Industri Kapal Indonesia Persero.
Dari delapan yang diusulkan, hanya empat BUMN Strategis yang mendapatkan tambahan PMN dalam APBN 2012, demikian hasil rapat dengar pendapat Panja Restrukturisasi dan PMN dengan Komisi IV DPR pada 5 Oktober 2011.
Sedangkan empat perusahaan lainnya, yaitu PT Dirgantara Indonesia Persero sekitar Rp1 triliun berupa "fresh money", Perum LKBN Antara dengan total Rp250,1 miliar yang diusulkan Menteri BUMN kepada Menteri Keuangan, PT PMN Persero Rp900 miliar berupa "fresh money", PT Kertas Leces Persero dan PT Garam Persero dengan total sekitar Rp2 triliun akan menyusul.
Menteri BUMN melalui surat nomor: 304/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menugaskan PT Perusahaan Pengelola Aset Persero untuk segera menyelesaikan kajian penggunaan tambahan dana PMN pada PT PAL dalam APBN-P 2011, serta kelayakan kebutuhan dana PMN dalam APBN Tahun Anggaran 2012 kepada PAL sebesar Rp1 triliun serta kelayakan rencana tambahan dana PMN kepada PAL, Pindad, Industri Kapal Indonesia, Merpati, LKBN ANTARA, Kertas Leces, PT Garam selambat-lambatnya 15 Oktober 2012.
Menteri BUMN melalui surat nomor: 305 sampai dengan 311/MBU.5/2011 tanggal 10 Oktober 2011 telah menginstruksikan seluruh BUMN tersebut untuk segera menyelesaikan rencana bisnis dengan kebutuhan dana tambahan kepada PPA selambat-lambatnya 12 Oktober 2011.
Sampai dengan semester I 2011, PPA sedang menangani restrukturisasi dan revitalisasi 15 BUMN, dengan empat BUMN memasuki tahap uji tuntas, yaitu PT Varuna Tirta Prakasya Persero, PT Boma Bisma Indra, Perum PPD dan PT Industri Sandang Nusantara Persero.
Sedangkan tiga BUMN dalam tahap usulan skema restrukturisasi dan revitalisasi, yakni Perum Produksi Film Negara, PT Balai Pustaka dan PT Djakarta Lloyd. Tiga BUMN dalam tahap penetapan dan persetujuan skema RR, meliputi PT KKA Persero, PT Survai Udara Penas Persero, dan PT Industri Kapal Indonesia Persero.
Terakhir, lima BUMN dalam tahap implementasi dan monitoring, yaitu PT Waskita Karya Persero, PT PAL Indonesia Persero, PT Industri Gelas Persero, PT Dirgantara Indonesia Persero, dan PT Merpati Nusantara Indonesia.
Sumber : Antara
0 komentar:
Posting Komentar