YOGYAKARTA-(IDB) : Upaya membangun Indonesia sebagai negara maritim maju, mandiri, dan bermartabat memerlukan strategi budaya yang diilhami semangat bahari, kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X.
"Strategi budaya itu merupakan pemicu transformasi jangka panjang menuju budaya Indonesia yang lebih berorientasi pada kebahariaan bagi generasi muda," katanya di Sekolah Pascsarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (10/8).
Dalam Sarasehan Menuju Negara Maritim, Sri Sultan juga mengatakan strategi itu untuk
menyiapkan generasi muda yang berkeyakinan diri, sanggup mengambil tanggung jawab masa depan, dan memiliki wawasan kebaharian yang mendalam dan didukung keterampilan bahari yang andal.
"Untuk menjadi negara maritim sejati, Indonesia juga perlu memiliki pengaturan keamanan maritim terbaik di dunia, yakni yang berada dalam payung kebijakan kelautan sebagai basis strategi pembangunan nasional," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan empat dari sembilan choke point international, Indonesia harus memiliki pengaturan keamanan maritim yang kuat untuk bisa menjadi negara maritim sejati. "Untuk menjadi negara maritim, salah satu prasyaratnya adalah dengan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL dan TNI AU agar menjadi kekuatan laut terbesar di Asia Tenggara," kata Sri Sultan.
"Strategi budaya itu merupakan pemicu transformasi jangka panjang menuju budaya Indonesia yang lebih berorientasi pada kebahariaan bagi generasi muda," katanya di Sekolah Pascsarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Rabu (10/8).
Dalam Sarasehan Menuju Negara Maritim, Sri Sultan juga mengatakan strategi itu untuk
menyiapkan generasi muda yang berkeyakinan diri, sanggup mengambil tanggung jawab masa depan, dan memiliki wawasan kebaharian yang mendalam dan didukung keterampilan bahari yang andal.
"Untuk menjadi negara maritim sejati, Indonesia juga perlu memiliki pengaturan keamanan maritim terbaik di dunia, yakni yang berada dalam payung kebijakan kelautan sebagai basis strategi pembangunan nasional," ujarnya.
Ia mengatakan, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan tiga Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) dan empat dari sembilan choke point international, Indonesia harus memiliki pengaturan keamanan maritim yang kuat untuk bisa menjadi negara maritim sejati. "Untuk menjadi negara maritim, salah satu prasyaratnya adalah dengan memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL dan TNI AU agar menjadi kekuatan laut terbesar di Asia Tenggara," kata Sri Sultan.
Sumber: MediaIndonesia
0 komentar:
Posting Komentar