Minggu, April 03, 2011
0
BREGA-(IDB):Sedikitnya 10 anggota gerakan perlawanan tewas oleh serangan udara koalisi pada hari Jumat, ujar para pejuang gerakan perlawanan Libya di tempat kejadian, Sabtu, (02/04) dalam pertempuran semakin kacau dengan pasukan Muammar Khaddafi di kota minyak Brega.
Namun para pemimpin gerakan perlawanan menggambarkan kematian tersebut hanyalah sebuah kecelakaan dan menyerukan serangan udara lanjutan terhadap pasukan Khaddafi, yang telah membalikkan kemajuan gerakan perlawanan di sepanjang jalan raya yang menghubungkan pantai timur benteng mereka dengan Libya barat.

Sebuah kontingen unit gerakan perlawanan lebih berpengalaman dan lebih terorganisir awalnya sengaja dikumpulkan di Brega, untuk mempertahankan kota tersebut tetapi saat ini tidak jelas apakah mereka tetap di dalam kota atau telah ditarik kembali ke padang pasir.

Seorang wartawan Reuters mengunjungi lokasi serangan udara melihat setidaknya empat kendaraan terbakar habis termasuk ambulans di pinggir jalan dekat pintu masuk timur ke kota. Seorang pria berdoa di kuburan yang baru digali dan ditutup bendera gerakan perlawanan merah, hitam dan hijau di dekatnya.

"Beberapa pasukan Khaddafi menyelinap di antara gerakan perlawanan dan menembakkan senjata anti-pesawat di udara," kata anggota gerakan perlawanan yang turut dalam pertempuran, Mustafa Ali Omar. "Setelah itu pasukan NATO datang dan membom mereka."
Pejuang gerakan perlawanan di tempat kejadian mengatakan sebanyak 14 orang mungkin telah meninggal dalam pemboman, yang mereka katakan terjadi sekitar 10 waktu setempat (20.00 GMT) pada hari Jumat.

Tapi di markas besar gerakan perlawanan di timur kota Benghazi, juru bicara Mustafa Gheriani mengatakan bahwa gerakan perlawanan masih menginginkan dan membutuhkan serangan udara pasukan koalisi. "Anda harus melihat gambaran besar kesalahan yang akan terjadi.. Kita berusaha untuk menyingkirkan Khaddafi dan akan ada korban, meski tentu saja tidak membuat kita bahagia."

Dia sendiri tidak bisa memastikan jumlah anggota gerakan perlawanan yang telah tewas dalam serangan udara.  Di Brussels, juru bicara NATO, yang pekan ini mengambil alih komando operasi militer mengatakan mereka akan memeriksa laporan tersebut.

Pasukan Kolonel Khaddafi menembakkan roket ke arah Brega semalam dan dilanjutkan dengan gempuran senjata berat di sekitar universitas kota Sabtu dini hari, kata gerakan perlawanan.

Tapi di gerbang timur kota, relawan yang dikenal sebagai "Shebab," atau pemuda, melakukan konvoi meninggalkan kota tersebut setelah hujan roket yang diluncurkan pasukan Khaddafi. Para sukarelawan telah sering melarikan diri di bawah tekanan, menimbulkan pertanyaan tentang apakah gerakan perlawanan akan mampu membuat kemajuan melawan pasukan Khaddafi lebih baik meski dilengkapi dan dilatih tanpa keterlibatan kekuatan militer besar Barat.

Sumber: Seruu

0 komentar:

Posting Komentar