PRASAT-(IDB) : Tentara Thailand bergerak menuju perbatasan pasca bentrokan senjata antara pasukan Thailand dengan Kamboja di propinsi Surin, Thailand, Jumat (29/4).
Pasukan Thailand dan Kamboja sama-sama melanggar gencatan senjata dan kembali terlibat bentrok untuk hari kedelapan, Jumat (29/4).
Pelanggaran gencatan senjata tadi memupus harapan untuk secepatnya mengakhiri konflik perbatasan yang sudah berlangsung lama. Angka korban tewas naik menjadi 16.
Baku tembak mereda tidak lama setelah dinihari dan tidak terdengar sepanjang hari disaat hampir 100.000 penduduk terlantar pada kedua negara itu menunggu kabar apakah bentrokan kecil selama bertahun-tahun antara kedua negara tetangga Asia Tenggara itu akhirnya akan berakhir.
"Saya berharap kedua belah pihak bisa berunding, sehingga tidak terjadi lagi baku tembak," ucap Boonteung Somsed, 58 tahun, seorang pekerja kontruksi Thailand yang lari ke desa Prasat, 30 km dari perbatasan.
Sementara itu, seorang tentara Thailand tewas dan empat lainnya cedera dalam bentrokan Kamis malam berkaitan sengketa di sepanjang perbatasan antara Thailand dan Kamboja, kata seorang jurubicara militer Thailand Jumat. Hal itu terjadi pada saat gencatan senjata yang disepakati sehari sebelumnya gagal dipegang.
Komandan Tentara Regional Thailand, Thawatchat Samutsakorn mengatakan kepada Reuters, empat tentara Thailand juga cedera selama dua bentrokan senjata yang melibatkan senjata dan granat, yang katanya telah dimulai oleh pihak Kamboja.
Menurut laporan AFP, pertempuran sengit itu terjadi beberapa jam setelah persetujuan gencatan senjata disepakati pada Kamis dan berlanjut selama satu malam, kata juru bicara militer daerah timurlaut, Kolonel Prawit Hookaew.
"Kondisi saat ini mereda namun masih tegang," tambah Prawit.
Pertempuran di sekitar dua candi di perbatasan hutan antara kedua negara yang saat ini mencapai hari kedelapan telah merenggut nyawa sebanyak 16 jiwa termasuk satu warga sipil selain menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi dari rumah mereka.
Sumber: Analisa
0 komentar:
Posting Komentar