Jumat, Juli 11, 2014
4
JAKARTA-(IDB) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan Indonesia aktif melakukan diplomasi di tingkat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok untuk menghentikan aksi militer Israel ke Gaza, Palestina.

"Indonesia, di samping mengecam aksi militer Israel yang berlebihan, juga aktif menjalankan diplomasi baik di tingkat PBB, OKI dan Gerakan Non Blok," katanya saat menyampaikan pengantar dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat.

Dia juga mengatakan empat hal yang diupayakan Indonesia untuk mengatasi masalah Israel-Palestina, yakni penghentian aksi militer Israel, gencatan senjata di bawah pengawasan PBB, pencegahan aksi saling balas, dan penggalangan bantuan kemanusiaan untuk para korban di Palestina.

Israel sejak Selasa (8/7) memulai operasi militer yang dijuluki Operation Protective Edge guna menghentikan tembakan roket dari Jalur Gaza. Israel terus menyerang Jalur Gaza dan telah menyebabkan 82 orang tewas, 633 orang terluka.

 Agenda Lain

Selain membahas masalah Gaza, rapat kabinet paripurna juga akan membahas situasi terkini setelah pemilihan presiden dan wakil presiden 2014 dan penyelesaian program seratus hari terakhir sebelum masa kerja Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II usai pada 22 Oktober 2014.

Presiden Yudhoyono didampingi Wakil Presiden Boediono dalam rapat yang juga dihadiri oleh para menteri KIB II seperti Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, serta Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin.

Selain itu hadir pula Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Pendidikan dan Olahraga Roy Suryo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh, Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, Menteri Perdagangan M Lutfhi, dan Menteri Keuangan Chatib Basri.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Cicip Syarif Sutardjo, Menteri Perindustrian MS Hidayat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Kepala Badan Intelijen Nasional Marciano Norman, Kepala Polri Sutarman dan Jaksa Agung Basrief Arief juga hadir dalam rapat itu.

Indonesia Sumbang Satu Juta Dolar Untuk Palestina 

Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan Indonesia berkomitmen memberikan bantuan kemanusiaan senilai satu juta dolar AS ke Palestina.

"Bentuknya akan dibicarakan antara Menlu dan Kedutaan Besar Palestina," katanya dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat.

Dalam pengantar rapat kebinet paripurna, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa Indonesia mengecam serangan Israel ke Gaza dan terus berupaya menghentikan aksi kekerasan tersebut lewat diplomasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan Gerakan Non Blok.

Presiden mengatakan bahwa dia akan berkomunikasi dengan Presiden Iran Hassan Rouhani, yang merupakan ketua Gerakan Non Blok, guna membicarakan masalah Palestina.

"Saya akan komunikasi dengan Presiden Iran dalam kapasitas ketua Gerakan Non Blok, berdiskusi apa yang bisa dilakukan negara-negara GNB, apa yang bisa dilakukan agar kekerasan itu bisa dihentikan," kata Presiden.

SBY Telepon Presiden Iran Bahas Palestina 

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara lewat telepon membahas serangan Israel ke jalur Gaza mendiskusikan situasi di Jalur Gaza. Rouhani berbicara dengan SBY dalam kapasitasnya sebagai Ketua Gerakan Non Blok.

Dalam pembicaraan itu, SBY mengharapkan Iran bersama Indonesia bisa melakukan sesuatu untuk menghentikan aksi kekerasan Israel terhadap warga Palestina.

Baik SBY maupun Rouhani sama-sama prihatin atas aksi militer Israel. Sebab serangan Israel itu banyak warga yang tidak berdosa itu menjadi korban, apalagi serangan itu dilakukan di bulan Ramadhan yang harus dijaga kesuciannya.

Kepala Negara juga memberikan masukan agar Iran memimpin kawasan dan GNB untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut, memastikan dihentikannya agresi militer Israel terhadap Palestina.

Dalam pembicaraan SBY dengan Rouhani, juga hadir Menlu Marty Natalegawa dan Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.

Jumat subuh, di tengah warga Gaza usai melaksanak salat Subuh, mendadak serangan militer Israel di perkampungan Gaza. Selama tiga hari serangan Israel jumlah yang tewas yang sudah menyampai 85 orang.

Belum lagi mereka yang luka sehingga menimbulkan cacat fisik bagi anak-anak, dan juga orangtua mereka akibat serangan Israel.




Sumber : Antara

4 komentar:

  1. aduh boro boro deh mengecam israel ame tetangge seblah gimane urusannye berani kagak???

    BalasHapus
  2. Ngomong opo koe,!!.
    Bukan hal yg gampang menyatakan perang,persiden harus meminta persetujuan dari DPR /MPR agar menyatakan perang..klu main nylonong sendiri2 nanti parpol2 yg ada sok cari muka atas dasar ke egoisan seorang pemimpin tanpa menaati aturan,.ok

    BalasHapus
  3. kalau indonesia ga peduly pelstina politec internasional alaa bangsa arap , negara ini hanya jadi kubangan sampah besar .
    indoonesia punya pengaruh politec internasional harus di gunakan untuk membantu yg lemah bukan sebaliknya jadi kacung nya negara barbar .

    BalasHapus
  4. Sebagai negara besar anggota non blok dan berpenduduk Muslim terbesar didunia. wajib membela yang lemah apalagi Palestina. Palestina negara pertama yang mengakui Indonesia merdeka. bahkan kalau boleh kirim pasukan kegaza sebaiknya langsung kirim pasukan untuk melindungi rakyat dan bangsa Palestina, Dulu Indonesia punya pengaruh dunia sekarangpun harus punya pengaruh didunia agar bangsa ini pantas menjadi negara besar. Mantap pak Presiden.

    BalasHapus