Senin, Maret 04, 2013
0
PONTIANAK-(IDB) : Latihan survival merupakan latihan yang sangat penting bagi para perwira umumnya dan para awak pesawat khususnya. Selain sebagai mekanisme program latihan, juga merupakan metode yang berguna menguji kemampuan fisik dan mental para perwira dalam menghadapi keadaan bahaya atau keadaan darurat. Dengan kondisi dan keadaan yang serba terbatas mereka harus mampu mengatasi situasi tersebut dengan baik.

Hal tersebut disampaikan Komandan Lanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga pada upacara pembukaan Latihan Survival Dasar Elang Mandau tahun 2013 di Apron Hanggar Lanud Supadio, Kamis siang (28/2).

Latihan survival dasar ini, lanjut Danlanud, dilaksanakan selama dua hari dimaksudkan sebagai ajang melatih diri dan menambah pengetahuan para awak pesawat dan para perwira tentang cara-cara mempertahankan hidup dari kesulitan-kesulitan, baik di darat maupun di air apabila sewaktu-waktu pesawatnya mengalami masalah pada saat melaksanakan tugas operasi.

“Dalam situasi darurat para awak pesawat Skadron udara 1 selaku satuan pemukul TNI Angkatan Udara, tentunya selalu berada pada barisan terdepan dalam menghalau musuh yang datang Oleh sebab itu, harus mampu menguasai situasi darurat. Selain itu latihan survival ini dapat dijadikan sebagai bekal dasar para perwira untuk mengikuti combat survival yang dilaksanakan di tingkat Koopsau I,” tambah Danlanud.

Latihan Survival kali ini melibatkan pelaku sebanyak 50 perwira Lanud Supadio dan Skadron Udara 1, terdiri dari Penerbang, Teknisi dan Perwira Staf yang terbagi dalam lima tim, 20 personel sebagai Komando Latihan (Kolat) dan 15 personel pelatih dari Batalyon 465 Paskhasau serta 40 personel pendukung. Adapun tahap Latihan survival ini dibagi menjadi beberapa tahapan antara lain pengetahuan kompas, jalan patroli, pelolosan dari daerah musuh, menembak, caraka malam dan survival air.





Sumber : TNI AU

0 komentar:

Posting Komentar