JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan
Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan, pembelian peluncur rudal antitank
(ATGM) Javelin masih dalam proses negosiasi. Dia pun enggan membeberkan
lebih lanjut soal pembelian alutsista tersebut.
Menurut Sjafrie, alutsista yang sudah pasti dibeli adalah alat peluncur antirudal (MLRS) buatan Brazil. "Untuk Javelin, karena masih dalam tahap negosiasi sehingga masih belum dapat diinformasikan detail soal jumlah dan nilainya," kata Sjafrie.
Kemhan akan membeli 38 unit MLRS. Semua itu akan dikirim konsolidasi di bulan Oktober 2014. "Tapi pengiriman dilakukan secara bertahap, karena kalau tidak, kapalnya nanti tidak muat," ungkap Sjafrie.
Isu pembelian Javelin ini muncul ketika Letnan Satu TNI Bonny Octavian pada 10 Juni lalu, mengatakan TNI berencana memborong alutsista canggih itu. Antitank baru itu dipamerkan dan diperagakan usai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI AD dengan tentara AS di Pasifik (USARPAC).
Alutsista lainnya yang akan dikirim bertahap adalah tank Leopard asal Jerman. Proses pengiriman dimulai dari September 2013 hingga Oktober 2014. "Tank Leopard nanti akan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok dan diangkut menggunakan kapal. Tiba di sini akan dibawa menggunakan transporter. Untuk urusan teknisnya nanti biar TNI Angkatan Darat yang mengatur," jelas Sjafrie.
Dia berharap, semua alutsista itu bisa hadir pada saat HUT TNI. Sementara untuk pembelian helikopter serang jenis Apache AH-64, Sjafrie menyebut semua dokumennya sudah diteken pada hari Senin kemarin 26 Agustus 2013.
Indonesia juga akan membeli delapan helikopter dengan mengeluarkan dana sekitar US$600 juta atau Rp6,4 miliar. Dana sebanyak itu, menurut Sjafrie, diambil dari APBN. Dengan uang sebanyak itu, Indonesia dapat suku cadang dan lengkap dengan amunisi tempur. Untuk alutsista ini, Kemhan tinggal diskusi teknis pengiriman saja. "Diskusi teknis itu seperti bagaimana cara mendatangkan pilot dan helikopternya. Dan tidak ada persyaratan untuk pembelian itu," imbuh Sjafrie.
Helikopter AH-64 Apache merupakan kendaraan tempur yang dapat digunakan di semua keadaan cuaca. Alutsista itu dikendalikan oleh dua awak dan persenjataan utamanya adalah sebuah meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah.
Menurut Sjafrie, alutsista yang sudah pasti dibeli adalah alat peluncur antirudal (MLRS) buatan Brazil. "Untuk Javelin, karena masih dalam tahap negosiasi sehingga masih belum dapat diinformasikan detail soal jumlah dan nilainya," kata Sjafrie.
Kemhan akan membeli 38 unit MLRS. Semua itu akan dikirim konsolidasi di bulan Oktober 2014. "Tapi pengiriman dilakukan secara bertahap, karena kalau tidak, kapalnya nanti tidak muat," ungkap Sjafrie.
Isu pembelian Javelin ini muncul ketika Letnan Satu TNI Bonny Octavian pada 10 Juni lalu, mengatakan TNI berencana memborong alutsista canggih itu. Antitank baru itu dipamerkan dan diperagakan usai pembukaan latihan gabungan Garuda Shield TNI AD dengan tentara AS di Pasifik (USARPAC).
Alutsista lainnya yang akan dikirim bertahap adalah tank Leopard asal Jerman. Proses pengiriman dimulai dari September 2013 hingga Oktober 2014. "Tank Leopard nanti akan mendarat di Pelabuhan Tanjung Priok dan diangkut menggunakan kapal. Tiba di sini akan dibawa menggunakan transporter. Untuk urusan teknisnya nanti biar TNI Angkatan Darat yang mengatur," jelas Sjafrie.
Dia berharap, semua alutsista itu bisa hadir pada saat HUT TNI. Sementara untuk pembelian helikopter serang jenis Apache AH-64, Sjafrie menyebut semua dokumennya sudah diteken pada hari Senin kemarin 26 Agustus 2013.
Indonesia juga akan membeli delapan helikopter dengan mengeluarkan dana sekitar US$600 juta atau Rp6,4 miliar. Dana sebanyak itu, menurut Sjafrie, diambil dari APBN. Dengan uang sebanyak itu, Indonesia dapat suku cadang dan lengkap dengan amunisi tempur. Untuk alutsista ini, Kemhan tinggal diskusi teknis pengiriman saja. "Diskusi teknis itu seperti bagaimana cara mendatangkan pilot dan helikopternya. Dan tidak ada persyaratan untuk pembelian itu," imbuh Sjafrie.
Helikopter AH-64 Apache merupakan kendaraan tempur yang dapat digunakan di semua keadaan cuaca. Alutsista itu dikendalikan oleh dua awak dan persenjataan utamanya adalah sebuah meriam rantai M230 30 mm yang terletak di bawah.
Sumber : Vivanews
kemaren cuma 400$.
BalasHapusSkrg kog naik $ 600.
Mau di bawa kemana..uang kitaaa..
Q tak akan pernah ikhlaskan. Uang rakyat kao permainkan (versi lagunya armada)mau di bawa kmna..
Katany 500 jt dolar???? Korupsi kah????
Hapusane jadi bingung beritanya simpang siur..brapa yang bener nih??
HapusDi banding ATGM JAVELIN saya lebih suka ATGM CORNET prduk RUSSIA sudah sangat battle proven bro lihat tank mikarva israel rontok...(BY:LIEM BAN PIET)
BalasHapusSetujuuuu..... Bungkus gan
HapusJAVELIN NA D EXPOSE, CORNET CUKUP UDA ADA D DALAM KALENG BERLEBEL RI.
BalasHapusHalal lgee hehehe
Hapushehehehhe 400 menjadi 600 itu rahasia negara mas bro maaf kadang tidak di ungkap ..... itu bukan untuk apache saja,.... kemungkinan yang sisa di belikan alutsista yang lain kana sudah ada audit internal sama BPK jadi jangan kwatir... mari kita percayai pemimpin kita atau sebenarnya yang di beli lebih banyak
BalasHapuskenapa sih kita beli dari amrik terus, kalau paman beruang sewot kita sndri yg rugi. . . . .
BalasHapussi indon lagi mengeluh..., xixixi.. :d
HapusIalah lon,jangan sampai beli barang mahal tapi low class seperti scorpenismu yg tak bisa menyelam kayak tai..xixixi
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusuuuughh ... scorpenis itu kapal selam yang harganya dimark-up itu yaa? wah wah wah ... mending indon beli bekas murah lalu di upgrade jadilah canggih ... kalau gitu si malon itu budak beruk bodoh banget yaa?
HapusIya lah bro dokumen sekolah SD aja yg di kirim dr pusat ada label RAHASIA NEGARA!!! Apalagi pertahanan!! Mana pernah kita dpt penjelasan jml pastinya! Apalagi specnya!!! Kalau mau terbuka semua itulah harapan dari LSM fitra sama kontras!!! Memang bagi yg skeptis hal ini di jadikan alasan untuk menuduh korupsi!!! Tapikan sudah ada bpk dan kpk jgn hawatir broo!
BalasHapusbener tuh mas broo.. yg skeptis itu cm pancingan ( dr org2 yg menjual NEGARA dan HARGA DIRINYA demi rupiah kepada asing ) agar dibuka semua rahasia2 yg mmg bkn utk konsumsi umum.
Hapusharapan nya jgn smpai terpancing dgn umpan murahan spt itu.
kalo masih nego berarti 80% pembelian sudah bisa dipastikan bakal terjadi, semoga 2014 semua barangnya sudah ditangan TNI bersamaan dengan Heli Serang Apache AH-64E yang terbaru.
BalasHapuswah TNI semakin maknyus...
Pokoke bungkus bang...
BalasHapusTaruh d perbatasan malingshit...biar pada g bisa bubu atm banci mereka
Hehehehe
Gimana para malonnjing?
Ada komentar tak
gak usah sirik ya lon..kikikik
BalasHapusSi malonsial lagi bingungtuh mas bro harus bilang apa:-D akh akh akh akh
BalasHapusJangan sampai ada embargo semua alusista dari Om Sam, sekarang z kita lg dimanja kasih ini tawarin itu ntar z klo kepentingannya diganggu muncul pernyataan alusista tidak boleh dipake untuk konflik internal negara seperti melawan separatis.................mesti teliti yg beli atas surat pernyataan jual beliny
BalasHapuskebanyakan heli serbu mudah ditembak sam dan pesawat fighter?, lebih baik uangnya tambah 1 skwadron sukhoi su 35-K...
BalasHapus