JAKARTA-(IDB) : Indonesia secara potensial mempunyai pengaruh besar di
level internasional pada bidang keamanan internasional, hak asasi
manusia, regionalisme, dan penegakan hukum internasional, demikian kata
Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Olof Skoog di Jakarta, Selasa
(6/5).
"Sudah saatnya Indonesia meningkatkan pengaruhnya di level global," katanya.
Di bidang penegakan hak asasi manusia dan demokrasi, Indonesia
dinilai berperan besar mengubah Myanmar yang militeristik otoritarian
menuju pemerintahan yang menghargai aspirasi masyarakat sipil.
Skoog mengajak Indonesia untuk mendorong terciptanya masyarakat
demokratis bukan hanya bagi sesama anggota ASEAN, melainkan juga bagi
negara-negara di kawasan lain.
Dalam persoalan regionalisme, Indonesia di mata Uni Eropa juga
dinilai merupakan negara yang berhasil menciptakan kestabilan kawasan
dengan menjadi salah satu inisiator berdirinya ASEAN dan menjaga
perdamaian di tengah sengketa batas wilayah Laut Tiongkok Selatan.
Regionalisme tersebut menurut Skoog dapat membantu terciptanya
kesatuan institusi ekonomi dan politik yang terdiri atas beberapa negara
sebagaimana terjadi di Eropa. "Pada bidang ini, Uni Eropa dapat menjadi
sumber pelajaran yang berharga untuk mengetahui sektor apa yang dapat
didorong untuk diintegrasikan lebih lanjut dan sektor lain yang perlu
diwaspadai," kata Skoog.
Skoog juga menilai Indonesia dapat berperan penting pada bidang
keamanan nasional jika membuka kerja sama militer dengan Uni Eropa.
"Dunia internasional saat ini menghadapi tantangan serius dalam hal
keamanan, terutama pembajakan kapal di Somalia. Peran militer Indonesia
sangat dibutuhkan di sini," kata dia.
Yang terakhir, Uni Eropa mengajak Indonesia untuk turut
mengampanyekan penegakan hukum internasional yang kini terancam hancur
oleh tindakan Rusia di Ukraina yang dinilai tidak menghormati prinsip
kedaulatan. "Krisis di Ukraina bukan merupakan persoalan perang dingin
antara negara Barat dan Rusia. Krisis tersebut merupakan bentuk
dilanggarnya hukum internasional yang dapat terjadi di negara mana pun,"
kata Skoog.
Skoog khawatir jika pelanggaran terhadap hukum internasional tersebut
dibiarkan, anggota ASEAN akan mengalami nasib yang sama seperti Ukraina
karena akan ada negara besar yang dengan leluasa melanggar prinsip
kedaulatan. Menurut Skoog, Indonesia akan makin berpengaruh di dunia
internasional jika dengan tegas menolak sikap agresif Rusia.
Sumber : Republika
Enak aja ndikte indonesia untuk menolak agresif rusia.? Emang yang agresif itu siapa? Itu Eropa juga ada maunya to dengan Ukraina. Indonesia mesti jangan mau dikadalin. Pokoknya posisi kita harus netral. Tidak usah lagi mau didikte. Kurang baik gimana Om Ruskie sama kita itu? Kita beli senjata paling canggih dari Ruski tetap dikasih. Nha tolong pikirkan itu. Nggak usah komen ama kedaulatan Rusia. Harga diri kita bisa jatuh tuh.
BalasHapusBetul mas bro, udah 350 taon negeri ini di jajah negara eropa, udah kenyang politik Devide et ayam. adu sini di adu sana. Australi aja pernah keluar masuk teritori NKRI tanpa ijin, kasus timor timur, begitu pula malaysia, papuanuginie, singapura. lebih baik urusi negeri nya sendiri apa rakyat sudah makmur dan aman. Hadeuhhh para negara sekutu.
HapusIndonesia memang harus berperan aktip di dunia dalam segala hal. hal ini detegaskan dalam undang undang dasar 45. Tetapi bukan atas ajakan atau desakan barat. tetapi atas dasar UUD 45 dan prinsip Netralitas (Non Blok). Sebab apabila atas saran dari barat Indonesia sudah tidak Netral dan cendrung kebarat baratan itu ber ba ha ya.
BalasHapusIndonesia jgn terpengaruh ajakan eu utk mengkritik rusia...politik kita harus tetap bebas dan aktif..kita tidak memihak kpd mana2 block
BalasHapusUntuk tetap dipercayai kedua pihak nato dan rusia.Tak ada jalan lain bagi Indonesia harus teguh pada pendirian .Dimana mana menlu kita bicara menolak campur tangan asing atas negara lain atas alasan apapun juga.Sikap kita dimengerti oleh Russia terhadap masalah Ukraina.Jadi Indonesia nggak bisa diseret untuk masuk pengaruh uni eropa seperti yang mereka minta.Kita sudah tunjukkan sama dunia bahwa kita negara netral tapi aktif mempromosikan perdamaian dunia.Jadi Indonesia bisa tetap dipercayai sebagai negara netral tapi punya prinsip mensponsori perdamaian.kita bisa ambil manfaat seluas luasnya dalam hubungan antar bangsa dari kedua belah pihak.
BalasHapusapapun yang dikatakan olof skoog hanya bualan...untuk membujuk Indonesia berpihak terhadap segala kebijakan eropa dan kroni2nya, padahal Eropa dan kroni2nyalah yang menciptakan ketidak nyamanan didunia. Indonesia jangan mau didikte...Dia ingin mengontrol Indonesia kita tercinta ini. URAINA....Amerika dan Eropalah yang yang bertanggung jawab, bukan RUSIA.
BalasHapus