JKGR-(IDB) : Krisis Ukraina dasarnya adalah
tarik-tarikan kekuatan di dalam dan diluar negara itu sendiri. Di dalam
adalah adanya pihak pro terhadap Uni Eropa (etnis Ukraina, 77.8%
populasi ) dan yang pro Russia (etnis Russia, 17.3% populasi ).
Sementara pengaruh dari luar adalah akibat geografis Ukraina yang
berbatasan dengan negara Uni Eropa di barat dan Russia di Timur.
Perebutan pengaruh EU/NATO vs Russia.
Perebutan pengaruh ini kemudian berujung
dan bereskalasi menjadi kerusuhan masal dengan korban puluhan jiwa.
Dengan alasan melindungi masyarakat etnis Russia (terutama di Crimea dan
sebagian Ukraina Timur), kemudian pemerintah Russia mengirimkan paskan
ke wilayah Ukraina Timur. Berikut beberapa peristiwa kunci yang berujung
kerusuhan dan mendorong masuknya militer Russia.
- 21 November 2013 : Perjanjian Asosiasi Uni Eropa ditinggalkan, hal ini memicu protes besar di Kiev
- 30 November : Polisi meluncurkan serangan brutal terhadap para mahasiswa demonstran.
- 17 Desember : Rusia menawarkan pinjaman sebesar $15 milyar dan pasokan gas dengan harga yang lebih murah, masyarakat melihatnya sebagai upaya sogokan Russia kepada Presiden Yanukovych.
- 16 Januari 2014 : Parlemen mengeluarkan undang-undang anti-protes. Sebagian besar undang-undang kemudian dicabut
- 19-20 Januari : intensitas bentrokan meningkat
- 22 Januari : Kematian pertama pengunjuk rasa : dua orang meninggal akibat luka tembak setelah bentrokan dengan polisi. tubuh seorang aktivis ditemukan di hutan berhari-hari setelah penculikannya
- 23-24 Januari : Demonstran merebut gedung-gedung pemerintah di Lviv, Ivano – Frankivsk, dan kota-
- kota Ukraina barat lainnya, protes juga menyebar ke timur
- 28 Januari : Perdana Menteri Mykola Azarov dan pemerintahnya mengundurkan diri
- 14-16 Februari : Di bawah kesepakatan amnesti, pengunjuk rasa mengosongkan gedung-gedung
- pemerintah yang diduduki, dan tuduhan terhadap mereka yang sudat ditangkap dicabut
- 18 Februari : Juru bicara parlemen menolak perdebatan tentang perubahan konstitusi, bentrokan
- meletus di Kiev, mengakibatkan banyak korban meninggal
- 20 Februari : Independence Square dan jalan-jalan sekitarnya menjadi medan perang. Setidaknya 77 orang tewas dalam periode 48 jam, ratusan terluka dalam bentrokan antara demonstran dan polisi, termasuk banyak ditembak oleh penembak jitu berseragam
Mengapa Crimea begitu penting bagi Rusia ?
Crimea secara strategis
penting sebagai lokasi pangkalan Angkatan Laut Rusia. Armada Laut Hitam
berpangkalan di semenanjung Crimea sejak didirikan oleh Pangeran
Potemkin pada tahun 1783. Posisi strategis armada Rusia di sana sangat
berperan ketika mengalahkan Georgia dalam perang Ossetia Selatan pada
tahun 2008, dan tetap penting untuk kepentingan keamanan Rusia di
wilayah tersebut.
Apa yang Rusia harapkan dengan menduduki Crimea?
60 persen populasi Crimea adalah etnis
Rusia. Hubungan telah tegang antara Rusia dan Ukraina sejak semenanjung
itu secara resmi menjadi bagian dari Ukraina pasca keruntuhan Uni Soviet
pada tahun 1991. Pekan lalu parlemen majelis tinggi Rusia menyetujui
penggunaan kekuatan militer di Crimea, dan menuntut pasukan Ukraina di
wilayah tersebut untuk menyerah.
Apakah ada yang diwajibkan mempertahankan wilayah tersebut?
Memorandum Jaminan Keamanan Budapest
ditandatangani pada tahun 1994 oleh Ukraina, Amerika Serikat, Inggris
dan Rusia, untuk melindungi wilayah Ukraina dan kedaulatannya setelah
senjata nuklir Soviet yang berada di Ukraina dipindahkan. Namun, hal itu
lebih berupa dokumen diplomatik daripada perjanjian formal, dan
legalitasnya juga kompleks. Hal ini menyebutkan bahwa secara moral para
penandatangan punya kewajiban campur tangan jika Ukraina dalam kondisi
terancam, tetapi hal tersebut tidak bisa dipaksakan (tidak mengikat).
Akankah NATO mengambil tindakan ?
Ukraina bukan termasuk salah satu negara
anggota dari 28 negara anggota NATO, namun para pejabat NATO
memperingatkan mereka akan mendukung “batas-batas (wilayah Ukraina) yang tidak dapat diganggu gugat”.
Akankah PBB akan bertindak ?
Sebagai anggota tetap Dewan Keamanan
PBB, Rusia kemungkinan akan memveto setiap misi PBB ke wilayah tersebut.
Dewan Keamanan bertemu dalam sidang darurat tertutup Jumat lalu, dan
minggu ini Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon menyerukan Rusia untuk “menahan diri dari setiap tindakan lebih lanjut yang bisa memperuncing situasi”.
Bagaimana dengan satu-satunya negara adidaya di dunia (US)?
Presiden Obama memperingatkan Rusia
bahwa akan ada “biaya” yang mahal untuk intervensi militer Rusia di
Ukraina. Namun, setelah gagal untuk campur tangan di Suriah dan
menghadapi kemacetan di Kongres, tidak mungkin bahwa Obama akan bersedia
mengorbankan resiko politik dengan intervensi sebelum pemilu mid-term
November ini.
Perbandingan Militer Ukraina dan Rusia
Tentara reguler Ukraina hanya berjumlah
65.000 personel, dibandingkan dengan hampir 300.000 pasukan yang
dikerahkan Russia di distrik militer barat dan selatan yang perbatasan
Ukraina. Rusia juga sudah mengirimkan pasukan militer di wilayah
Crimea-Ukraina, berpusat di sekitar pangkalan Armada Laut Hitam di
pelabuhan Sevastopol. Kekuatan ini sekarang telah menyebar di Crimea dan
secara de facto menguasai wilayah tersebut.
Ketergantungan gas Uni Eropa terhadap pasokan Russia
Ada tiga jaringan pipa gas yang
disepanjang wilayah Ukraina ke Polandia dan Slovakia menuju ke
negara-negara Uni Eropa. Sanksi perdagangan bagi Russia tidak populer di
kalangan negara-negara Eropa yang sangat bergantung pada minyak dan gas
Rusia.
Eropa dipasok 40 persen kebutuhan gas alamnya dari Rusia. Jerman
yang terutama sangat enggan untuk menerapkan sangsi karena mereka lebih
dari sepertiga kebutuhan minyak dan gas mereka didapat dari Rusia.
Resiko Krisis Ukraina
Resiko bagi satu blok adalah keuntungan
blok yang lain. Dari sudut ekonomi juga saling terkait dan krisis saat
ini sudah membuat harga berbagai saham turun dan naiknya harga komoditi
migas dan emas di pasar dunia.
Dari sudut pandang lebih besar bagi
keamanan dunia, Simon Saradzhyan, seorang peneliti di Belfer Center for
Science and International Affairs Universitas Harvard menyampaikan
resiko jika Ukraina (yang adalah sebuah negara besar dengan industri
militer strategis) menjadi negara gagal. Yaitu menjadi “bazaar raksasa bagi pelanggan yang mencari ICBM [rudal balistik antarbenua] serta teknologi persenjataan mematikan lainnya.”
Apa Kata Pihak Russia?
Pihak Russia sendiri menyatakan bahwa fakta dan pernyataan poin penting dari pihak Russia benar- benar diabaikan oleh “Mesin Perang Pers Barat.”
Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly
Churkin merujuk sudah lama ada kehadiran 25.000 pasukan pinjaman Russia
untuk Ukraina. Sementara FM Sergey Lavrov menekankan militer Rusia
“benar-benar melaksanakan perjanjian yang menetapkan adanya kehadiran
armada Rusia di Ukraina, serta mengikuti sikap dan klaim yang datang
dari otoritas sah di Ukraina, dan dalam hal ini otoritas yang sah dari
pemerintah Otonomi Republik Crimea juga.”.
Fakta-fakta yang disampaikan
pihak Russia:
1 ) Kehadiran angkatan
laut Rusia di Crimea sudah ada sejak tahun 1783 ketika kota pelabuhan
Sevastopol didirikan oleh Pangeran Rusia Grigory Potemkin. Crimea adalah
bagian dari Rusia sampai Nikita Khruschev memberikannya kepada Ukraina
pada tahun 1954.
2 ) Pada tahun 1997, di
tengah reruntuhan Uni Soviet, Rusia & Ukraina menandatangani
Perjanjian Partisi menentukan nasib pangkalan militer dan kapal di
Crimea. Kesepakatan yang memicu pembelotan secara luas perwira ke Rusia
itu telah disahkan oleh parlemen Rusia & Ukraina pada tahun 1999.
Rusia menerima 81,7 persen dari kapal armada setelah membayar pada
pemerintah Ukraina sejumlah US$ 526.5 juta dollar.
3 ) Kesepakatan itu
memungkinkan Armada Laut Hitam Rusia untuk tetap tinggal di Crimea
sampai tahun 2017. Perjanjian ini sudah diperpanjang lagi 25 tahun
hingga tahun 2042 dengan opsi perpanjangan 5 tahun pada tahun 2010.
Sumber : JKGR
Akankah terjadi PD 3 klo Rusia bersikeras mempertahankan Crimea dan Amerika serta Nato mau jadi sok pahlawan menyerang Rusia?
BalasHapusPBB harus cari jalan tengah, untuk menghindari Perang.
BalasHapusCrimea lebih baik menjadi negara berdaulat sendiri terlepas dari Ukraina dan tidak gabung Rusia. biarkan Crimea punya politik sendiri apa condong Eropa atau Rusia. klo Ukraina atau Rusia, Crimea akan terus jadi pergolakan dan mungkin bisa jadi perang Rusia vs AS dan Nato
Crimea dalam waktu dekat akan mengadakan Referendum yg di tentang AS & EU.
HapusMereka sangat khawatir kalau terjadi Referendum maka sudah dapat di pastikan bahwa Crimea akan masuk Rusia.
Karena ppopulasi masyarakat dan rakyat Crimea adalah orang - orang Rossiya.
Gagal deh AS dan NATO untuk menutup pangkalan AL Russia di Crimea.
Dan bagi Ukraina sendiri apabila benar akan berpisah dengan Rossiya maka "kelaparan" dan "Kedinginan" pasti menerpa mereka, dan pihak EU yg di gandrungi setengah modar oleh segelintir politikal will "Demokrasi & Ham" tidak akan dapat membantu karena juga sedang mengalami pengetatan ikat pinggang.
Maka segelintir orang yg menanam kekisruhan di Ukraina tersebut wajar kalau dimintai tanggung jawabnya.
Yang masih ribut dalam masalh ini ya tetep eks Polisi Dunia yg lagi "bokek" sedangkan konco2 klonengannya kalau "gelut" seperti P'cis, Inggris dan Jerman malah "emoh" di ajak serta untuk "ngerubut " Rossiya spt biasanya karena takut "kedinginan" dan takut kontrak yg nilainya milyaran Euro bisa2 lenyap.
Harap maklum Rossiya sekarang ini mampu menghangatkan sebagian Eropa dengan memasok gas alam, dan dari segi ekonomi Rossiya lagi banyak rubbel.
Rossiya setrooooonggggg!!!!
Penduduk Crimea mayoritas awalnya adalah Crimean Tartar, bagian dari etnik Turkic. Setelah perang Turki-Russia, Crimea disepakati sebagai negara merdeka. Rusia kemudian melanggar perjanjian dengan menganeksasi Crimea dan menghabisi orang Crimea. Sebagian Crimea mengungsi ke Ottoman. Dimasa Uni Sovie, atas perintah Stalin, ratusan ribu orang Crimea diusir dari Crimea ke Asia Tengah dan wilayah Crimea mulai didominasi Rusia. Setelah pecahnya Uni Soviet, tokoh2 Crimea di pengasingan memulai gerakan kembali ke tanah leluhur. Baru sebagian Crimea yg kembali; sayang, hak mereka pun sekarang terabaikan. Minoritas Crimea Tatar yg tersisa di Crimea tdk cukup menolak orang Rusia untuk berfabung dengan Rusia. Tragis!
HapusKalau referendum di Timor Leste yang banyak dipengaruhi PBB dan Pihak Barat ,,, hasilnya adalah Timor Leste lepas,,, padahal invasi Indonesia ke TImor Leste dulu itu diprakarsai oleh AS karena takut Timor Leste jatuh ketangan Komunis yang pada saat itu berkuasa di Portugal adalah kaum sosialis dan ketika perang dingin selesai, berbalik Indonesia yang jadi bandit dan harus keluar dari Timor !
BalasHapusSekarang masalah Crimea, kalau diadakan referendum sudah pasti Crimea akan memilih bergabung dengan Rusia ! PBB dan Barat pasti tidak mau! alasannya adalah keutuhan wilayah Ukraina ! padahal dibalik itu maksud pihak Barat adalah menguasai dan mengusir Rusia dari pangkalan angkatan laut di Crimea untuk mempersempit ruang gerak Rusia di laut Mediteranian !
Saya berharap,,, bahwa rencana pembangunan pangkalan angkatan laut Cina di Timor Leste jadi dengan segera ,,, dan sebaiknya Indonesia jangan berusaha mencegah itu,,,, biar Indonesia bisa tertawa,,, itulah hasil kebodohan pihak BARAT sendiri ketika memaksakan Timor Leste lepas dan Indonesia !!!!
Ayo Rusia dan Cina maju terus !!! Indonesia akan mendompleng dari belakang !!! akakakakakakakakakakak
Dan akhirnya Cina mengklaim Natuna milik mereka. Dan Indonesia cuma bisa kentut2. Kok bangga jadi kacung persaingan politik global. Dulu AS, sekarang Rusia/Cina. Kenapa RI tdk berdiri dengan perannya sendiri. Konyol.
Hapusano 19.00 baca dulu yang teliti, yang konyol itu kamu.
Hapus