SEMARANG-(IDB) : Rencana
pembelian helikopter (heli) serbu Apache bakal terealisasi. Sebab, dalam
waktu dekat tim khusus Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI AD
sudah akan melihat beberapa varian heli ini.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.
Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.
Tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini, ia menjelaskan, akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang. Menurut KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jendral TNI Pramono Edhie Wibowo mengatakan, rencana penguatan sistem persenjataan TNI dengan pembelian heli Apache ini tetap ditindaklanjuti pemerintah.
Sekarang prosesnya ada di Kemenhan, tetapi dalam waktu dekat ada tim khusus yang akan berangkat ke negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Dari TNI AD tim khusus ini akan dipimpin Wakasad dan dari Kemenhan akan dipimpin Sekjen Kemenhan.
Tim khusus TNI AD dan Kemenhan ini, ia menjelaskan, akan melihat langsung beberapa pilihan sebagai pembanding untuk heli-heli yang akan datang. Menurut KSAD, ada banyak pilihan heli yang akan dilihat.
"Misalnya ada
tipe Zulu yang merupakan Super Cobra spesifikasi serang/ serbu yang bisa
menjadi pembanding," ujar Pramono, usai memberi pengarahan kepada
pasukan latihan gabungan (latgab) TNI dan Satgas TNI untuk misi
perdamaian Darfur, Sudan (UNAMID), di Lanumad Ahmad Yani, Semarang,
Sabtu (27/4).
Bell AH-1Z Zulu berpeluang menggantikan Apache jika anggaran tidak mencukupi |
Selanjutnya,
masih menurut KSAD, juga heli jenis Bell 412 yang akan dilengkapi dengan
roket dan tentunya Blackhawk. "Yang jelas kalau Apache sudah akan
dilihat bulan depan. Namun kalau Blackhawk masih kita koordinasikan,"
katanya menambahkan.
Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.
Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.
Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono
Sementara terkait dengan latihan gabungan (latgab) Matra TNI yang akan dilaksanakan pada Mei mendatang, Pramono mengakui, TNI AD akan mengerahkan Satuan Helikopter terbesar.
Latgab akan diawali dengan latihan parsiil (pralatgab), mulai 1 hingga 4 Mei mendatang di Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Satuan helikopter TNI AD, ini nantinya akan menjadi satuan untuk mendukung serangan udara satuan darat dalam gerak di lapangan.
Selain itu juga untuk mendukung mobilitas dan pemindahan pasukan secara cepat. Sedikitnya 10 helikopter jenis Bel 412, MI 17, MI 35 untuk bantuan serangan dari udara. Meski mengerahkan armada heli terbesar, latihan ini tidak terkait dengan adanya ancaman terhadap keutuhan NKRI.
Tetapi latgab ini merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan pasukan TNI. "Ini merupakan wujud kesiapan prajurit TNI dan kelanjutan dari latihan- latihan sebelumnya," kata Pramono
Sumber : Republika
WAJIB PUNYA APACHE
BalasHapusgitu dong pak jenderal..masak heli serang gak punya..apalagi rudal balistik..
BalasHapuscost sama kroya dapet 36 biji
BalasHapusah 64E kita cuman dapet 8 biji
ah 64D,dikibulin apa emang
ada yang laen
Apache kan hanya kuat main di gurun pasir...kalo di daerah tropis kyk kita ini tinggal nenteng bazoka di atas pohon kelapa...pasti jatuh tuch...apache...hehehe
BalasHapusHey2 ano tu jmlh tak mungkin 8 dah pasti lebih!!! Itukan bahasa nya militer (8 yg aktif 24 di "simpen" di hanggar) ah... Elu negatif terus sih!!!! Kemaren gak jadi beli itu hanya kamuflase pertahanan, hanya tunggu waktu dan alasan yg pas kenapa indonesia hrs punya apache!!! 1. Konflik lcs (masih kurang di terima) 2. Memanasnya situasi semenanjung korea,
BalasHapusKlw Amerik mo cr tmn, harusnye kelas 1 yg d kasih kite.. masa' kite ntar yg d lobby2 untk silahkan bawa pny singaparno. Wkkwkkwkk..
BalasHapusstuju ama yg diatas
BalasHapussodaraku bilang bgtu yg di mabes tni
rudal balistik maksudnya apa?
BalasHapusnegara sebesar nkri n kaya sda harusnya mulai melirik rudal balistik..untuk melidungi negara ini n untuk kewibawaan nkri..berapapun harganya harus dibeli..kalau bikin rudal sekelas bulava n s400..jelas kita belum mampu..kita tau semua, bahwa kita baru bs buat roket radius mak 100km..
BalasHapusrudal balistik maksudnya apa?
BalasHapusbukan lapan sudah mampu membuat rudal antar benua, jadi kalau 100 km itu ngeyek merendahkankemampuan lapan. jgn gitu, bro !
BalasHapusrudal balistik maksudnya bumbu Bali + Stik daging sapi..., sapinya punya pks..., gtu aja kok repot
BalasHapusAno blm dengar bahwa Apache yg akan di ijinkan dibeli Indonesia sebanyak setengah skuadron atau 16 unit, plus tambahan 5 engine .
BalasHapusTapi sssttt, jgn ribut, ini saya dptkan infonya dr bocoran teman.
Maka lsg dibentuk team khusus untuk ke Amrik.
Akhirnya Amrik berbaik hati kpd kita.
Hidup Amrik, memang tiada lawan.
ooohhhh...., bell itu maksudnya super cobra toh...; wah maknyus juga tuh kelihatannya..., kalao apache batal boleh juga diganti sama Bell AH-1Z Zulu (Super Cobra) mantab juga kok.... beli yang banyak ya...1000 unit gtu... pasti dapet ToTnya.
BalasHapusrudal balistik maksudnya apa? mosok bumbu bali+stik daging sapi......pks berjenggot itu namanya menyindir teman.
BalasHapuskalau nggak dpt menjelaskan rudal balistik jgn komen dong.
Sapa yg dpt memberi pencerahan? makaseh.
wakakaka berapapun yg diperoleh....kalau tetap dilanjutin itu korup uang rakyat....kenapa korea dg anggaran sama dapat 36 biji versi terbaru???kita cuma 8???bodoh kalau dilanjutin...masih banyak pilihan heli serang cina,afrika selatan,rusia...gak harus usa mata duitan
BalasHapuswkwkwkwk...rudal balistik = bumbu bali + stik sapi..., rudalnya apaan dong?
BalasHapusRudal = Rujak Dalima + Bumbu Bali + Stik...wah uenak tuh sedap mantab
Jayalah Amrik, dan memang pantas jadi sekutu Indonesia.
BalasHapusLengkapi TNI ku dg reknology militermu yg sudah tersohor bagus dan sudah teruji di medan perang. Kapan membuat pangkalan Marinirmu yg gagah dan gahar di bumi Indonesia.
Kalau bisa pangkalanmu di tambah di Sumatera, Kalimantan,Sulawesi komplit dg pesawat tempur,kapal induk dan Marinirmu, kita welcome banget. Sudah cepetan.!!!
siap jadi budak amrik kah?
BalasHapuskalo org bodoh nanya malah di ketawain, berarti memang ada yg tahu dan paham rudal balistik tapi pelit ngejelasin ke wa yg bodoh.
BalasHapusgitulah model org pinter jaman skrg, ngebodohin org bodoh malah dibuat bahan ketawaan.
Budak, udah g jaman yg ada kesamaan dan saling membutuhkan.
BalasHapusDrpd nangkring di S'pore atau di Darwin ya mending di Indonesia saja.
Masyarakatnya ramah, wilayahnya luas, subur, dan sekalian ikut ngejagain wilayah kita kanlebih baik.
Welcome Amrik, saya tunggu kedatanganmu dg peralatan militer dan personilmu yg gahar, Gitu aza kok repot, sudah g ada budak lagi itu jaman dulu.....
Kebijakan pengadaan pararel antara Heli serang n serbu sangat bagus, hal ini menyikapi 2 kepentingan tempur: 1) perlindungan udara pertempuran tank; 2) perang gerilya yg disebabkan kondisi alam tertutup kanopi hutan tropis.
BalasHapusUntuk pengadaan heli serang sifatnya wajib, hal ini disebabkan krn msh sedikitnya or bisa dkatakan Indonesia blm memiliki heli serang, sbg konsekwensi telah dibelinya MBT Leopard yg sekaligus sbg payung udara pertempuran tank.
Sedangkan utk heli serang, Indonesia tinggal menambah kuantitas n kualitasnya. Hal ini krn Indonesia telah mempunyai heli serbu dlm jumlah yg cukup banyak, selain itu Indonesia telah mampu memproduksinya sendiri, tinggal kualitasnya yg perlu ditingkatkan.
Konsistensi pengadaan hrs tetap dijaga, rencana pembelian heli serang hrs direalisasikan dg hadirnya heli serang. Jadi tdk sepatutnya pengadaan heli serang diganti dg pengadaan heli serbu.
Semoga niat baik ini bisa segera terwujud. Jayalah TNI n jayalah Indonesia...
Bro diatas ane, g usah ngajarin kita, sudah g usah susah komen macam- macam yg penting kita g pake heli serang juga gpp, kapan mau perang dan dg siapa? Perang blm tentu ribut banget segala heli serang, banyakin beras, bawang putih, merah dan daging sapi saja yg penting jgn daging berjenggot
BalasHapusitu haram. BBM solar skrg susah Bro, jgn ngomongin heli serang, mending Amrik suruh kesini buat pangkalan militer disini, biar dia jadi anjing penjaga wilayah kita, uang buat heli serang dpt dimanfaatkan untuk beli Sembako, rakyat pasti senangsejahtera.
Dari dulu sampe sekarang penghianat itu
BalasHapustetap ada....maka nya kita di jajah sama asing berabad abad.
Buat Ano 13.27
BalasHapusHeheheheeee...jika anda tau n paham thd kebijakan negara, sy yakin anda tdk akan berkata spt itu. Setiap ranah kebijakan ada tempatnya sendiri2, hal ini sdh dimulai dr perencanaan hingga pelaksanaannya yg hrs konsisten.
Ranah kebijakan ekonomi ya tempatnya di bidang ekonomi, ranah kebijakan pertahanan ya di bidang pertahanan. Sedangkan yg dibicarakan dlm blog ini adlh ranah pertahanan, jd kurang pas jika dihubungkan dg isu ekonomi. Memang disadari, bhw scr makro kebijakan hrs slg sinergi antar bidang n tdk bs berjalan sendiri2. Kebijakan pertahananpun jg hrs mendukung kebijakan ekonomi yg pd ujungnya utk kesejahteraan rakyat, terutama memberikan rasa aman baik dr gangguan dalam negri or luar negri.
Tapi dalam konteks ini, yg kita bicarakan adlh kebijakan pertahanan yg menuntut konsistensi penggunaan anggaran yg sdh dialokasikan di bidang pertahanan. Jd sgt tdk tepat jika kita bicara pertahanan namun membahas isu ekonomi. Klo nanti kita bicara ttg makro ekonomu, ya monggo2 mawon kita bicara ttg isu ekonomi.
Ok thx...
Setuju sama mas ano diatas'@ miskin harta benda itu sudah biasa asalkan jangan miskin iman. amerika dan sekutunya adalah musuh dlm selimut NKRI masih ingat kah saudaraku lepas nya tim tim dari NKRI siapa disebalik smua itu
BalasHapusRudal balistik adalah rudal yang terbang dalam jalur balistik
BalasHapusyang paling bener 64 unit AH 1Z viper Zulu cobra produknya bell satu pabrik sama bell 412 PT. DI, Kali aja bell Mau tot dgn PT.DI, 34 unit di produksi di USA, 20 unit dirakit di bandung, 10 unit di produksi di bandung, ntar kita ambil tekhologinya utk pengembangan gandiwa
BalasHapusBagusan Apache AH4D atau AH4E, apa yang membedakan?
BalasHapuspemerintah kok masih ngotot mau beli apache sih, udah jelas-jelas mahal & bukan satu-satunya heli serang yang canggih lho..., emang ada apa dngan ambisinya pemerintah & TNI AD untuk mengakuisisi Apache????
BalasHapuskan masih banyak heli serang lainnya yang juga canggih & battle proven tapi tidak semahal Apache.
Yang penting kita dapet ToTnya kan, apa iya dengan membeli apache kita juga dapet ToT agar bisa kembangin Gandiwa? aku rasa jauh & gak bakalan sam kasih ilmunya ke kita. taruhan dech.
GANDIWA kan design basicnya dari Bell 412 EP kenapa kita gak beli Super Cobra aja, kan teknonya bisa dicopy ke Gandiwa kan..., kali aja kita dapet ilmunya bila beli Super Cobra.
BalasHapusApache kan mahal dan kita belom tentu dapet ToTnya....*_*
Apache atau AH1Z Zulu sama saja, lebih baik lagi kalau sudah dibeli dibedah utk ditiru design dan teknologinya kemudian dikembangkan oleh PT. DI sehingga Indonesia mampu mengembangkan dan memproduksi heli serang secara mandiri. Masa kalah sama Iran dan Turki
BalasHapusMau Apache kek atau Cobra Pugacev kek, kita ini munafik kelas berat.
BalasHapusKatanya AS itu musuh dalam selimut, tapi kita tetep aja beli barang rongsokan dari mereka, senjata anti tank kayak bazooka aja beli dari AS, ini pengen banget dg helikopter , kita kan sudah buat pesawat terbang canggih di Bandung sana, tentu untuk bikin heli yg kayak capung pasti lebih mudah dan cepat, kaya kita makan di warung nasi Padang, alias cepat saji.
Saya heran penginnya apa itu ote-ote, ote-ote itu minta aja sama pedagang makanan di pasar banyak itu, ribut aja pada.
Ya memang kita kalah sama Turki dan apalagi sama Iran, karena kita lebih mementingkan proyek agar bisa di korupsi.
BalasHapusAnak-anak muda yg baru lulusan kemaren sore saja begitu jadi pejabat kayanya bukan main.
Jadi jangan iri itu tanda kita nggak mampu karena fokus dg proyek karena dg proyek banyak fulus, maka mana yg nggak di proyekkan di negeri ini.
Kalau di Iran dan Turki orangnya pinter-pinter dan nggak memproyekkan kegiatan sudah gitu mereka sunnguh-sungguh berkarya, nggak kayak anak muda di kita senengnya dugem alais hura-hura dan karyanya nggak ada selain kaok -kaok buat komen ngaco di blog ini.
Payah banget.
wah jadi juga neh agaknya.. btw ne amrik masih katro ngambekan gaya lama gak misalkan gak se ide dikit2 mau embargoan.. kalo masih katro kayak gitu mah mendingan beli heli serbu dari russia ajah yg udah jelas2 gak ada embargo2 an.
BalasHapusDiluar topik, ini mata gw yang jereng atau emang ada tentara lagi nemplok di body apache yg lagi terbang di foto atas itu ya??
BalasHapushha saik jendraaaallll lanjutken...
BalasHapusBiar si M bisa merasakan Tembakan ala Neraka jahanam, Apache ttp Over kill \m/
Maksudnya apa nak...? Semoga bapa disurga cepat memanggilmu,...gbu!!!
HapusJ.N Hayuk bareng2 biar cepat di panggil...
HapusJika sudah ada di titik jenuh !!
WAH KAYAKNYA ADA UNSUR SARA...TUHAN BAPA MOYANG LOE...
Hapusudah ambil aja bell AH-1W super cobra mesinnya kan sama persis sama bell 412 EP produksi PT. DI, pasti tekhnisi PT.DI udah paham banget itu mesin + super cobra udah battle proven
BalasHapusCacat ada orang dluar heli.. Tuw orang ngapain glayotan dluar kaya gitu...
BalasHapusantek amrik
BalasHapusGandiwa itu basicnya dari Bell 412, seharusnya kita kembangin aja Gandiwa, mengenai tentengannya kan bisa beli dari eropa timur atau rusia.
BalasHapusAku kira pesawat kitiran macam ini PT. DI sudah mampu tinggal senjata apa saja yang dipakai untuk memaksimalkan efek gentarnya,
Aku heran sama TNI AD & Kemhan kok fanatik amat sama mainan dar Ameriko, bukannya kita punya sejarah pahit sama mereka.
Kok gak kapok-kapoknya yaa...., Okelah kalau buat ngeblasah Tank dan payung MBT Leopard bolehlah beli Super Cobra, tapi dengan disertai ToT buat kembangin Gandiwa yang sudah jelas-jelas PT.DI siap bila dipercaya untuk melanjutkan R&D sampai proto dan produksinya.
sekarang apa gunanya beli Apache toh akhirnya kita tetep OON dan Gak berkembang. Mikir cung...!!!
betul juga sih..., GAndiwa dikasih senjata dari rusia + radar dari rusia dan dicombine radar dari Indra pasti bisa berefek gentar juga..., intinya kan untuk payung leopard yang sebentar agi datang.
BalasHapuskalau dipikir-pikir bener juga apache kek, super cobra kek, MI 28 kek atao apapun itu, semua adalah pesawat berbaling-baling (KITIRAN) dora emon.
kanapa harus ke Amrika ya..??? Panadol dulu ah...
Kok muna bgt ya.
BalasHapusKatanya amrik musuh, tp malah nyuruh bangun pangkalan disini
apa super cobra punya Sidearm anti-radar missiles ??
BalasHapusDia pikir hello terbang cuma buat menghancurkan tank2 aja??
Bagaimana mana kalau ada intercep jet2 sam2 dri lawan??
Inget woiii... ToT transfer of technology cuma jebakn dri negra2 maju !!
Jangan lupa beli suku cadangnya yg banyak !!
biar mahal yg utama Safety dalam penerbangan.
BalasHapusPada gak kasihan ich sama pilot2 dri tni au, ad, al ??
Dikasih barang rongsok terus.
kalao udah masuk ke radar, jelas juga mikir pertahanan diri dodol, ngapain bawa radar kalau hanya untuk ofensif, radar bisa multi fungsi, bisa ngelacak keberadaan lawan & bisa ngelacak rudal lawan yang mengancam.
BalasHapusJadi kesimpulannya ngadopsi alat perang yang dibeli dan ngembangin kekurangannya guna diterapkan di Gandiwa. mikir gni aja kok ribet.
Kalao ToT itu cuma jebakan, ngapain kita dikasih blue print marder 100%, dan untuk apa susah-susah belajar keluar negeri bikin ini itu.
emang semua jebakan, trus kalau udah jelas itu jebakan, Pindad sekarang bisa buat SS juga dari jebakan? Lalu mengapa PT.DI pake kerjasama produksi dengan perusahaan macam Airbus Militery, Eurocopter etc, emang itu semua merugikan? Payah nih...!!!
Hadow masih aja ada makluk yang mikirnya negatif melulu..., minimal ToT maintenance & sparepart itu udah bagus, tujuannya bisa menghindari embargo seminim mungkin. masak jebakan sih..? Lucu dech.
beehh...buat helikopter hebat anda, jarum saja masih made in china.
BalasHapusMungkin pantas untuk diblg tangan dibawah lebih baik dr tangan yg diatas. Sedangkan untuk Perusahaannya mungkin, akan Mempunyai efek ketergantungan terhadap sprepart luar, jadi pt.nya hanya berlebel sebagai pecandu.
Spoy spoy 10thn meninggal kemudian, itulah softpower guys, jadi hati2lah dgn tot sepeti botol madu yg berisi racun(walau gak smuanya)
Yang komen aneh aneh pada sok pinter . Ekonomilah , solar, bbm, daging , bikin pangkalan amrik lah, bukan zaman budak , tot/blueprint percuma . Kedaulatan nkri dalam hal apapun itu harga mati , titik .
BalasHapusgak usah mikir persenjataan, radar dll dulu.. yg jelas ne heli ada anti embargo nya pa kagak...
BalasHapusSDA berlimpah rrrruah, SDM Joss, nasionalisme tinggi sekali, national identity keren!... kekuatan ekonomi Top, skrg kita kaya... WOW... ga' lama lagi menjadi negara maju... gimana dgn militer?.... Harus Gahar, Bro!...
BalasHapusApache minimal 1 skuadron, ka 50/52 1 skuadron, Gandiwa serbu 9 skuadron, Gandiwa serang 9 skuadron, ifx/ F 33 10 skuadron, dst...
Kang boler... mana kang boler....
BalasHapusRudal Balistik = Rujak Daliman + Lipstik
BalasHapusDisamping Apache Amrik juga mengijinkan Ind membeli heli blekok 32 unit untuk heli serbu termasuk 2 heli ambulans.
BalasHapusDiantara heli blekk terdapat 6 heli yg dilengkapi dg rudal helfire dan roket 12 tabung masing- masing kiri kanandisamping 2 gun door.
Amrik memberi harga special danakanmemberi pelatihanpilot dan teknisi perawat helikopter masing masing selama 4 bulan.
Nanti helkopter ini akan di pusatkandj Kaltim danPapua.
amerika kebelit ekonomi makanya dijual ke indonesia 8 harga 36 yah 1: 4,5 lah, indonesia kan kacungnya amrik makanya kayak sapi maunya ngikuti terus.... mulai dari F-16 second, sekarang jelas2 didepan mata korea dapar 36, eh ngotot beli apache.... mending beli yang laen supaya conect tuh antara AD, AL, AU nya, jgn ego sektoral
BalasHapusKalo emang tau rudal balistik itu apa ya kasih tau dong, jangan keminter kalo orang jawa bilang, lagian ilmu itu datangnya dari Allah jadi jangan mengejek orang yang ngga tau, kalau Allah mau anda semua termasuk saya bisa dibuat bodoh seketika, naudzubillah min zalik...
BalasHapusnyimak aja dah baca komentar2 lawak hihiii
BalasHapus64 unit super cobra 32 unit utk AD, 32 unit utk AL, abis itu siapin LHD mistral pak buat kandangnya 32 unit nya AL, bener2 mempunyai efek penggetar tuh pak menhan, kt menham " duite sopo le?" kwkwkw
BalasHapusDuite rakyat pak!!! Naik kan anggaran militer dari 0,7% pdb menjadi 2%PDB persetase naik nya kecil tapi efeknya dahsyat!! 3 kali lipat anggaran sekarang
BalasHapuskomentar komentar ababil anak sma - kuliahan..gak berbobot blas... gak saling support ksh terbaik malah salg cela wkwkwkwkwkwkwk...ano ano ababil
BalasHapusPodo karo cangkem mu kuwi @ yulius rak ano bobot mambu pisan!!!! Perkara hebat, berbobot, cerdas itu pribadi masing2!!! Pendapat sampean itu menurut konco2 ano belum tentu bagus & berbobot!!! Paling sampeyan ngapal nama alutsista gogling spec nya trus nulis komen ya paling ngono tok!!!
BalasHapusYulius Sekarang udah kena syndrom boler
BalasHapusJadi sok buangeet, Ngerendahin para ano.
Sok keminterrrr
Bro Yulius sebagai hiburan anda saya sarankan buka : modlex ir dan nimda il. nanti komen anda saya tunggu. tabik.
BalasHapusjadi menurut bro yulius yang bagus dan cocok utk indonesian army apa dong? KA-52, KA-50, battle hawk, apache, euro tiger, super cobra, zulu,atau gandiwa?, kl saya sih pillihnya gandiwa, tp mslhnya PT.DI kan belum memproduksi gandiwa yah
BalasHapusdibeli semua aja. apache dan supter cobra. Klo apache mahal ya beli dikit. 8 cukup. trus super cobra beli 30 an. kan pas dengan budget anggaran AD, hihih
BalasHapusBro yulius mungkin cuma gak suka kbanyakan milih heli
BalasHapusTentuin satu aja langsung
Tanpa banyak pilihaan yg ribet.
Ya kan kang??? :D
wah... apache nggak jadi Bye-Bye ni? bayar aja lah pak Menhan atau pak KSAD. harga gak masalah, tinggal diatur aja kuantitasnya, orang kita bisa bayar kok. harga gak akan mungkin sama dgn korsel, perlu diingat korsel itu sekutu amerika, teman sekost, pasti lah dikasih harga persahabatan. indo bayar harga segitu gak papa, jelas dan cepat, uang habis gak papa yg penting ada barang, toh dana APBN tak kan pernah berhenti mengalir untuk TNI tercinta (kan kemarin udah ada sensus pajak, yg berarti jumlah pembayar pajak akan bertambah tahun depan, kalo saya dah dari 2007 he..he..). Yang tak kalah penting pembelian ini adalah murni jual beli alutsista, tidak ada campur tangan kepentingan dari negara produsen terhadap negara pembeli produk alutsista. Ok. Sip lah...
BalasHapusItubelinya pakai fasilitas kredit bro bukan beli tunai kayak beli tahu tempe.
BalasHapusProsedure akad kreditnya lama paling cepat 3 tahun,barang baru dpt dikirim. Perhatikan pengadaan tankLeo dan yg lain.
bener tuh kata justinnews,beli aja dua2nya pak apache dan ah 1z zulu vipernya,sekalian bell 412 juga beli biar pt DI kecipratan juga
BalasHapusSudahlah enggak usah kayak mau main hompimpah alaihum gambreng...?jadi enggak jadi enggak karena alasan kemahalan apa maksudnya..?mau dikorup lagi yah uang rakyat untuk pembelian Apache..?tidak seharusnya memikirkan kemahalan yg harus dipikirkan kemajuan Generasi TNI sekarang ini yg harus diperbarui alutsistanya bukanya dicekoki harga mahal lalu yg datang kelas abal* alutsistanya...busyet dah negeri ini yg akan jadi para bedebah yg kurang menginspirasi kemauan masyarakatnya...
BalasHapus