JAKARTA-(IDB) : Komandan Pusat Senjata Artileri
Pertahanan Udara (Danpussenarhanud) Hadi Prasojo secara resmi membuka
Pembukaan Pelatihan Radar AS 901A 3D dan BCV Sista Hanud Meriam 23 MM/
Giant Bow Tahun 2013. Pembukaan tersebut dihadiri oleh Kasdiv 1 Kostrad
Brigjen TNI Asro Budi, Dirpalad, Danpusdikpal, Dirbinlitbang dan, Tim
pelatih dari PT. Norincho (Cina) pada hari Senin tanggal 22 April 2013
lalu bertempat di Aula Yonarhanudri 1/1 Kostrad.
Pelatihan Radar ini dilaksanakan selama
1(satu) bulan sejak tanggal 22 April 2013 s.d 28 Mei 2013 diikuti
Perwira, Bintara, dan tamtama mengambil tema “ Dengan pelatihan Radar
dan BCV kita tingkatkan profesionlisme operator dan teknisi dalam
mengoperasikan Sista Hanud Meriam 23MM/Giant Bow “.
Sementara kegiatan ini dimaksudkan untuk
melatih operator dan teknisi agar memiliki kemampuan mengoperasionalkan
dan memelihara Radar maupun BCV Meriam 23 MM/Giant Bow. Diharapkan
dengan pelatihan ini nantinya dapat memunculkan tenaga-tenaga teknisi
yang handal dan mampu memelihara, memperbaiki serta memberikan solusi
yang tepat apabila alut sista tersebut mengalami kerusakan.
Dalam sambutannya Danpussenarhanud
Brigjen TNI Hadi Prasojo menyampaikan tiga hal pokok, antara lain
"Pelatihan Radar AS 901A 3D dan BCV Sista Hanud Meriam 23 MM/ Giant Bow
ini sebagai sarana Transfer of knowledge alutsista baru yang diterima
oleh satuan Arhanud. Dalam pelatihan ini akan diajarkan teori dan
praktek mendasar yang berkaitan dengan pengoperasian baik sebagai
operator maupun teknisi Radar dan BCV.
Dengan demikian pelatihan ini mempunyai
peranan penting dalam meningkatkan profesionalme prajurit Arhanud dalam
mengawaki alut sista ini serta penguasaan teknnis bagi para teknisi baik
dari kecabangan maupun dari pembinaan material."
Berikutnya bahwa tujuan dari pelatihan
ini adalah melatih personel yang bertugas sebagai operator yang nantinya
dapat mengoperasionalkan Radar dan BCV dengan benar sehingga disamping
lebih mengoptimalkan kemamapuan senjata, juga dapat memperkecil atau
mengurangi resiko kerusakan alut sista tersebut
Terakhir bahwa pelatihan Radar dan BCV
ini mengadung tanggung jawab yang besar oleh karenanya maka para peserta
penataran harus benar-benar bisa menyerap apa yang disampaikan oleh
para instruktur agar selesai mengikuti pelatihan AS 901A 3D dan BCV
Sista Hanud Meriam 23 MM/ Giant Bow nanti menjadi kader-kader yang siap
melatih satuannya masing-masing.
Sumber : TNI AD
Bravo Arhanud Kostrad, giatlah berlatih dengan sistim senjata baru yang canggih dan sangat modern "Giant Bow".
BalasHapusItu senjata sangat mematikan bagi pesawat terbang musuh yg mencoba melanggar wilayah udara kita.
"Giant Bow" dikenal sebagai senjata dengan hit probability tinggi dan kita harus bangga dapat meiliki senjata modren tsb.
Maaf ini senjata "Giant Bow" buatan China yg pernah gagal berfungsi waktu di coba di Bontang, Kalimantan Timur.
BalasHapusNamanya saja Giant padahal cuma 23 mm double laras contekan dari Rusia dan di lengkapi dg Qiwi atau Strela Rusia serta dilengkapi dg 57 mm meriam menjadi satu sistim composit.
Baru beberapa kali nembak ini senjata larasnya sudah merah membara dan melengkung ke bawah.
Ano 08.50 kalau sinyalemen ano begitu siapa yg memprogramkan senjata abal-abal kayak begitu? Mesti di usut ..........tapi siapa yg berani ngusut masalah pengadaan senjata kayak begini??? Nggak jadi usul deh untuk ngusut senjata abal-abal begini. Ngeri duluan sudah banyak contohnya gan....he.....he.....he... Biarin saja pakai senjata abal-abal bukan urusan wa.
BalasHapus