JAKARTA-(IDB) : Presiden RI Susilo
Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Boediono dijadwalkan meninjau
langsung kegiatan Latihan Gabungan TNI Tingkat Divisi tahun 2013 di
Perairan Laut Jawa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada 2-3 Mei.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai melakukan inspeksi kesiapan unsur tempur laut yang terlibat Latgab TNI di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa, mengatakan Presiden dan Wapres akan meninjau latihan gabungan tersebut dari atas kapal perang.
"Seluruh persiapan sudah berjalan sesuai prosedur, baik pasukan maupun peralatan tempur, termasuk dua kapal perang yang akan digunakan oleh Presiden dan Wakil Presiden," kata Agus Suhartono.
Sebelum melakukan inspeksi, Panglima TNI mendengarkan paparan mengenai persiapan pasukan dan peralatan tempur di Ruang Majapahit, Koarmatim, selama sekitar satu jam.
Dalam inspeksi tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono selaku Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Latgab TNI, dan sejumlah petinggi Mabes TNI.
Sasaran utama inspeksi Laksamana Agus Suhartono adalah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 dan KRI Surabaya-591, keduanya kapal dari jenis "Landing Platform Dock" (LPD) yang digunakan untuk mengangkut pasukan dan peralatan tempur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencananya meninjau kegiatan latihan perang yang melibatkan personel dari tiga matra yakni TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara, melalui KRI Makassar, yang sekaligus menjadi kapal markas selama Latgab TNI. Sedangkan Wapres Boediono memantau melalui KRI Surabaya.
Setelah menyaksikan pendaratan dan penyerbuan pasukan Korps Marinir di Pantai Banongan, Situbondo, Presiden dan Wapres bersama jajaran petinggi TNI dari ketiga angkatan direncanakan meluncur dari atas kapal perang menuju wilayah pantai dengan menggunakan tank amfibi jenis LVT-7 buatan Korea Selatan.
"Latihan perang di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan yang kemudian dilanjutkan latihan lapangan di Sangatta, Kalimantan, Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 29 Mei 2013," papar Panglima TNI.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono usai melakukan inspeksi kesiapan unsur tempur laut yang terlibat Latgab TNI di Dermaga Koarmatim, Ujung, Surabaya, Selasa, mengatakan Presiden dan Wapres akan meninjau latihan gabungan tersebut dari atas kapal perang.
"Seluruh persiapan sudah berjalan sesuai prosedur, baik pasukan maupun peralatan tempur, termasuk dua kapal perang yang akan digunakan oleh Presiden dan Wakil Presiden," kata Agus Suhartono.
Sebelum melakukan inspeksi, Panglima TNI mendengarkan paparan mengenai persiapan pasukan dan peralatan tempur di Ruang Majapahit, Koarmatim, selama sekitar satu jam.
Dalam inspeksi tersebut, Panglima TNI didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio, Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono selaku Wakil Panglima Komando Tugas Gabungan Latgab TNI, dan sejumlah petinggi Mabes TNI.
Sasaran utama inspeksi Laksamana Agus Suhartono adalah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Makassar-590 dan KRI Surabaya-591, keduanya kapal dari jenis "Landing Platform Dock" (LPD) yang digunakan untuk mengangkut pasukan dan peralatan tempur.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono rencananya meninjau kegiatan latihan perang yang melibatkan personel dari tiga matra yakni TNI Angkatan Laut, Angkatan Darat dan Angkatan Udara, melalui KRI Makassar, yang sekaligus menjadi kapal markas selama Latgab TNI. Sedangkan Wapres Boediono memantau melalui KRI Surabaya.
Setelah menyaksikan pendaratan dan penyerbuan pasukan Korps Marinir di Pantai Banongan, Situbondo, Presiden dan Wapres bersama jajaran petinggi TNI dari ketiga angkatan direncanakan meluncur dari atas kapal perang menuju wilayah pantai dengan menggunakan tank amfibi jenis LVT-7 buatan Korea Selatan.
"Latihan perang di Situbondo ini merupakan latihan pendahuluan yang kemudian dilanjutkan latihan lapangan di Sangatta, Kalimantan, Timur dan Bima, Nusa Tenggara Barat, hingga 29 Mei 2013," papar Panglima TNI.
Sumber : Antara
Bangganya punya Presiden yg sangat perhatian pada setiap kegiatan TNI ini menunjukkan bahwa beliau sangat peduli dan juga telah berjasa besar dalam memajukan TNI dengan memberikan anggaran besar agar supaya alutsista TNI lebih modren dan canggih melampui kekuatan alutsista negara manapun.
BalasHapusKemajuan pesat teknologi Alutsista produk nasional juga merupakan bukti tangan dingin beliau Yang Mulia Bapak Presiden SBY yg telah dengan sungguh-sungguh apa yang di butuhkan TNI dan demikian pula dengan pembantu beliau Menteri Han serta jarannya dan para petinggi TNI yg telah berusaha dengan memras keringat dan olah pikir bagaimana agar TNI tercukupi Alutsista yg hebat dan mutakhir disamping menaikkan uang kesejahteraan prajurit. Tidak banyak pemimpin di negara kita seperti beliau, santun, pandai dan sangat peduli dg TNI.
Kalau seandainya tidak terhalang peraturan saya sangat berharap agar beliau terpilih kembali dan saya percaya di pimpinan beliau TNI dan industri militer Indonesia akan sangat disegani dunia luar.
Sugeng inspeksi Yang Mulia Bp DR H Susilo Bambang Yudhoyono.
Setuju!!! Di bawah pimpinan beliau, negara kita maju pesat, cadangan devisanya luar biasa banyaknya.
BalasHapuslast but and least, beliaulah yg membangun kekuatan TNI kuat seperti sekarang. Bravo Yang Mulia SBY.
iyalah ... beliau kan pensiunan Jenderal ... jelas Pembangunan kekuatan pertahanan kita jadi agenda utamanya ... cuma ya beliau harus alon-alon agar tidak dicurigai pihak asing bahwa NKRI sedang bersiap untuk agresi ... juga tidak dicurigai pihak dalam negeri sendiri yang takut militer berkuasa lagi ... memang berat beban beliau tuh ...
BalasHapusyaa...iyaalahh...kan pak SBY adalah jenderal angkatan darat tapi juga ngerti angkatan laut dan udara,adil ke semua tiga matra TNI,bukan kayak dulu ex jendral angkatan darat tapi gak tau dan gak mau tau angkatan laut dan udaranya...betul ga bro.
BalasHapusyth pak beye..beli juga dong s300 nya.beli alat perang banyak tapi klo ga ada yg melindungi ya cepet rontok lah klo trjadi perang.memang negara kita kan cinta damai.tp sedia payung sblm hujan kan lbh baik..untuk pertahanan jarak dekat mgkin sudah lumayan.tp untuk pertahanan jarak jauh kita blm punya.menurut saya mayoritas rakyat setuju lah kalo kita sisihkan anggaran buat beli s 300..
BalasHapus