Pages

Rabu, Juli 06, 2011

PT. DI Dan Airbus Berkolaborasi Incar Pasar Asia Pasific

JAKARTA-(IDB) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) bersama PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) memperbaharui komitmen kerjasama dengan Airbus Military (CASA). Kerjasama strategis ini diharapkan mentransformasi industri dirgantara Indonesia supaya mampu berkompetisi di kawasan Asia Pasifik.

Kesepakatan kerjasama itu dilakukan di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (6/7/2011).

Kesepakatan itu ditandatangani oleh Direktur Utama PTDI Budi Santoso, Direktur Utama PPA Boyke W. Mukijat dan CEO Airbus Military Domingo UreƱa Raso, disaksikan oleh Menteri BUMN Mustafa Abubakar.

"Dalam tiga dekade lalu, CASA (saat ini Airbus Military) telah bekerjasama dengan Nurtanio (sekarang PTDI) untuk meluncurkan pesawat baru di kala itu, CN235 yang kemudian sukses menjadi pemimpin pasar di kategorinya," kata Mustafa.

Kesepakatan dengan Airbus Military hari ini akan membantu PTDI merevitalisasi industri dirgantara, dengan cara pengembangan dan pemutakhiran produk serta dibukanya pasar-pasar baru bersama mitra strategis tersebut.

Budi menyatakan, pilihan terbaik untuk penguatan kerjasama dengan pihak Airbus Military adalah melalui strategic collaboration, karena sangat sesuai dengan rencana restrukturisasi dan revitalisasi yang saat ini dilakukan di PTDI.

Sementara Boyke menambahkan, PPA telah menunjukkan komitmennya dalam restrukturisasi dan revitalisasi PTDI dengan membantu pendanaan untuk penyelesaian kontrak PTDI dalam 2 Tahap sejak akhir tahun 2010 lalu, yaitu tahap pertama sebesar Rp 236 miliar serta tahap kedua sebesar Rp 89 miliar.

Selain itu, PPA juga telah mengkaji penyelamatan PTDI dengan pemberian pinjaman dana restrukturisasi dan revitalisasi sebesar Rp 675 miliar untuk mengatasi defisit cash flow PTDI di tahun 2011.

"Hubungan dirgantara antara Spanyol dengan Airbus Military-nya dan Indonesia dengan PT DI telah terjalin lama dan menguntungkan bagi kedua pihak. Hubungan ini mempunyai prospek masa depan yang positif," ungka Domingo.

Akan tetapi, kata Domingo, industri dirgantara global saat ini semakin kompetitif, sehingga setiap pemain di industri ini harus terus memperbaharui dan mengembangkan diri. Airbus Military berniat mendukung PTDI supaya terus mempertahankan perannya di panggung dunia.

Kerjasama PTDI dengan Airbus Military (dahulu CASA Spanyol) sudah berlangsung sejak perusahaan pelat merah berdiri di tahun 1976. Setelah PTDI berhasil memproduksi C212 di bawah lisensi Spanyol, pada tahun 1979 PTDI melaksanakan rancang bangun dan produksi bersama pesawat CN-235.

Sampai saat ini, sudah lebih dari 260 pesawat CN-235 dioperasikan di seluruh dunia. CN-235 terbang perdana tahun 1983 dan masuk pasar tahun 1986. Ke depan, pesawat jenis tersebut masih memiliki prospek pasar yang sangat cerah.

Dalam kesempatan tersebut, juga ditandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara PTDI, PT Nusantara Turbin dan Propulsi (anak perusahaan PTDI) dan PPA.

Tujuan MoU tersebut adalah untuk penggabungan salah satu unit usaha PTDI yang bergerak dalam bidang perawatan dan pemeliharaan pesawat udara dengan NTP yang selama ini bergerak di bisnis Maintenance, Repair and Overhaul (MRO) Aircraft Engines dan Industrial Turbines.

Sumber: BandungNews

Uji Coba Pesawat “Peacock” Produksi Dalam Negeri

BANDUNG-(IDB) : Peacock merupakan pesawat tanpa awak buatan PT. Aviator Teknologi Indonesia yang mampu menjalankan misi autonomous dan way point following dalam radius 5 km dengan baik.

Hal ini dikatakan Presiden Director PT. Aviator Teknologi Indonesia, Rinda Syafrinda disela-sela demo terbang pesawat tanpa awak bertempat di shelter Runway Pangkalan TNI AU Sulaiman, Bandung. Rabu (6/7)
Ditambahkannya, pesawat jenis back pack dengan nama peacock ini merupakan pesawat terbang tanpa awak hasil rancang putra-putri dalam negeri sehingga permasalahan kesinambungan pengembangan teknologi dan layanan purna jual tidak akan menjadi kendala di masa yang akan datang. “Selain itu, kerahasiaan misi dan teknologi terjamin,” kata Rinda.
Hadir pada kesempatan tersebut Komandan Lanud Sulaiman Kolonel Pnb Elianto Susetio, S.IP, Wadan Korpaskhasau Kolonel Psk Harvin Ondeh, Aslog dan Aspers Makorpaskhasau, para pejabat dislitbangau, dan para pejabat dari Mabesau

Sumber: TNI AU

DPR Sarankan Kemhan Belanja Alutsista dari Dalam Negeri

JAKARTA-(IDB) : Sebagian anggota Komisi I DPR meminta agar Kementerian Pertahanan memprioritaskan membeli alutsista (alat utama sistem pertahanan) dari dalam negeri.

"Saat ini saja beberapa negara Asean tertarik pada alutsista dari Indonesia," ujar Fayakhun Andriadi dalam rapat kerja dengan Kemhan di Kompleks Parlemen, Rabu (6/7).

Senada dengan Fayakhun, anggota Fraksi Partai Golkar lainnya, Enggartiasto Lukita juga mendorong agar industri dalam negeri dilakukan revitalisasi. "Industri alutsista dalam negeri akan sehat kalau ada kepastian usaha," kata Enggar.

Dengan membeli alutsista dalam negeri, sambungnya, maka uang akan berputar di dalam negeri. Karena itu, untuk program APBNP 2012, Enggar meminta agar seluruh kebutuhan Kemenhan ditawarkan ke produksi dalam negeri. "Kalau industri dalam negeri belum sanggup, ditunda dulu," katanya.    

Menurut Ketua Komisi I dari Fraksi PKS Mahfudz Siddiq, ketika ketika Komisi I mengusulkan agar alutsista dibeli dari dalam negeri, Komisi IX setuju dengan menyediakan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak Rp 4,9 triliun, Bahkan, Komisi VI sudah meminta agar BUMN yang menangani soal alutsista dilakukan revitalisasi, yakni  PT Dirgantara Indonesia, PT PAL dan Pindad dari dana PMN tersebut.

Untuk tahun 2012, Kemhan mengusulkan penambahan anggaran Rp 9 triliun. Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk memenuhi alutsista Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Angkatan Laut. Anggaran Kemhan untuk 2010-2014 sebanyak Rp 150 triliun. Namun  alokasi anggaran baseline sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010-2014 Rp 99, 78 triliun sehingga ada kekurangan Rp 50 triliun.

Sementara Susaningtyas Nefo Handayani dari Fraksi Partai Hanura meminta agar pengajuan APBNP tidak lepas dari sistem program dan bujeting. "Jadi harus sinkron antara kebutuhan TNI dan Kemhan. Jangan sampai yang diusulkan Kemenhan tidak match dengan TNI," ujarnya. 

Sumber: Jurnamen

Widescreen: Airbus unveils transparent airplane



Airbus has unveiled a futuristic concept for a transparent plane that may be everyday air transport in 2050. With its see-through aircraft cabin, passengers of the future will get a window on the world as they fly through the sky. They will be able to see everything to the sides and in front of them.



The concept cabin unveiled at the Royal Observatory in Greenwich, London, would be a bionic structure that 'mimics' the efficiency of the bird bone, claimed the company.



It would provide strength where needed, and also allows for an intelligent' cabin wall membrane, which controls air temperature and can become transparent to give passengers open, panoramic views.



The company believes that mid-century passengers might be able to enjoy a game of virtual golf or take part in interactive conferences, while the cabin 'identifies and responds' to travelers' needs.



In the 'interactive zone' there are virtual pop-up projections taking passengers to whichever social scene they want to be in, from holographic gaming to virtual changing rooms for active shoppers.



 
The 'smart tech zone' is tailored towards the more functional-orientated passenger with what Airbus describes as 'a chameleon-style offering.'
 

 
It aims to meet individual needs ranging from a simple to a complete luxury service, but all allowing 'you to continue life as if on the ground'.
 



"Our research shows that passengers of 2050 will expect a seamless travel experience while also caring for the environment," the Daily Mail quoted Airbus engineering executive vice-president Charles Champion as saying.



"The concept cabin is designed with that in mind, and shows that the journey can be as much a voyage of discovery as the destination," he added.

Sumber: Yahoo

Hibah Hercules dari Australia Masih Dibahas

JAKARTA-(IDB) : Markas Besar TNI Angkatan Udara menyatakan, rencana hibah sejumlah pesawat angkut C-130 Hercules, hingga kini masih dalam pembahasan dua pihak.

Juru bicara Mabes TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama TNI Bambang Samoedro di Jakarta, Rabu mengatakan, rencana hibah pesawat Hercules tipe H dari Australia masih dalam tahap pembicaraan dua kepala staf angkatan udara kedua negara.

"Masih perlu tahapan-tahapan lainnya, yang memerlukan pembahasan intensif kedua pihak," katanya, menambahkan.

Mabes TNI Angkatan Udara berencana mengadakan sembilan unit Hercules, untuk menggenapkan menjadi 30 unit dengan 21 unit yang sudah ada sebelumnya.

Ketigapuluh unit Hercules itu, terdiri atas pesawat tanker sebanyak dua unit, pesawat VIP dua unit, dan pesawat operasional untuk mengangkut dua batalyon sebanyak 26 unit.

Untuk memenuhi sembilan unit Hercules ke depan maka pihaknya telah menjajaki beberapa tawaran dari beberapa negara.

Hingga kini sudah ada negara yang menawarkan hibah pesawat angkut C-130 Hercules kepada Indonesia.

Hingga kini setidaknya tiga negara yang menawarkan hibah pesawat angkut C-130 Hercules kepada Indonesia, seperti Amerika Serikat, Australia dan Norwegia.

Pemerintah Amerika Serikat dan Australia menawarkan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe E dan J dengan potongan harga khusus kepada pemerintah Indonesia pada 2012.

Enam Hercules hibah dari AS itu merupakan pesawat yang sebelumnya diperuntukkan bagi tiga negara di Asia dan Afrika. Sebelum dihibahkan ke Indonesia, pesawat itu telah mengalami perbaikan dan modifikasi.

AS menjanjikan bantuan pengadaan enam pesawat angkut C-130 Hercules tipe H dan J untuk Indonesia. Bantuan berupa potongan harga dengan menggunakan fasilitas Foreign Military Financing (FMF) dan bantuan suku cadang bagi pesawat angkut berat Hercules.

Sementara Pemerintah Norwegia menawarkan empat unit pesawat angkut C-130 Hercules tipe H kepada Indonesia, yang telah digunakan Angkatan Udara Norwegia.

Sebelum dihibahkan, Norwegia sepakat untuk melakukan peremajaan terlebih dulu atas biaya mereka. Empat unit Hercules tipe H yang ditawarkan tersebut keseluruhannya bernilai 66 juta dolar AS.

Sumber: Antara

BRIDEX 2011 Brunei Ajang Promosi Alutsista Produksi Indonesia

BANDAR SERI BEGAWAN-(IDB) : Dalam rangka mempromosikan produk – produk industri pertahanan dalam negeri kepada negara – negara di kawasan ASEAN  pada khususnya dan internasional pada umumnya,  Indonesia melalui Kementerian Pertahanan RI bersama dengan Badan Usaha Milik Negara Industri Pertahanan (BUMNIP) mengikuti ajang Brunei Darussalam Internasional Defence Exhibition & Coference (BRIDEX) 2011 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. 

BRIDEX 2011 diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Brunei Darussalam untuk yang ketiga kalinya dalam rangka memperingati ulang tahun emas Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei Darussalam. BRIDEX 2011 berlangsung selama empat hari dibuka tanggal 6 sampai dengan 9 Juli 2011.

Keikutsertaan Indonesia dalam ajang pameran industri pertahanan berskala internasional di Brunei Darussalam tersebut, yaitu dengan  membuka satu Pavilium Industri Pertahanan Indonesia yang menyajikan beberapa miniatur dari produk - produk industri pertahanan dari dalam negeri baik BUMN maupun swasta nasional antara lain PT. Pindad, PT. PAL, PT. Dirgantara Indonesia, PT.   Dahana, PT. LEN  dan PT. Palindo Marine , PT.Sritex dan PT. Famatex.

Direktur Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirtekind Ditjen Pothan) Kemhan RI Brigjen TNI Agus Suyarso, Selasa (5/7) sehari sebelum pembukaan BRIDEX 2011 di Brunei Darussalam mengatakan,  melalui keikutsertaan Kemhan RI bersama dengan BUMNIP dalam BRIDEX 2011 kali ini, diharapkan Indonesia dapat mempromosikan produk – produk industri pertahanan baik yang Alutsista maupun yang non Alutsista kepada negara – negara lain khususnya di kawasan regional ASEAN.

Dijelaskan Dirtekind, bahwa dalam event yang penting ini Kemhan berusaha untuk menampilkan yang terbaik untuk menunjukan bahwa Indonesia sudah mulai bangkit untuk mampu dan mandiri dalam memenuhi kebutuhan peralatan pertahanan.

PT. Pindad misalnya menampilkan Panser Anoa 6x6,  Mobile  Shooting Galery dan berbagai varian senjata untuk perorangan, PT. PAL menampilkan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD), PT. Dirgantara Indonesia menampilkan pesawat CN 235 dan pesawat maritim patrol CN 235 dan sejumlah perusahaan industri pertahanan dalam negeri  lainnya yang menampilkan produknya masing - masing.

Menurut Dirtekin, beberapa negara seperti Philipina dan Brunei Darussalam selaku tuan rumah menyatakan ketertarikannya untuk membeli sejumlah produk pertahanan buatan  Indonesia. Brunei Darussalam telah menyatakan tertarik untuk membeli Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery produksi PT. Pindad.

Untuk itu, pada kesempatan BRIDEX ini, Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery produksi PT.  Pindad  mendapatkan kesempatan diujicoba untuk memastikan apakah performance-nya sesuai dengan kebutuhan dari Angkatan Bersenjata Brunei Darussalam.

Selain Panser Anoa 6x6 dan Mobile Shooting Galery, dalam event BRIDEX kali ini  Indonesia juga mencoba secara khusus  menawarkan kepada Brunei Darussalam beberapa produk pertahanan Alutsista lainnya seperti pesawat maritim patrol CN-235 buatan PT. Dirgantara Indonesia dan juga produk pertahanan Non Alutsista misalnya pakaian untuk prajurit,  helm,  dan rompi anti peluru.

“Brunai sudah beli pesawat CN 235,  kita mencoba tawarkan lagi untuk maritime patrolnya CN 235 mau beli baru atau mau retrovit  menjadi  maritime patrol”, jelas Dirtekin Ditjen Pothan Kemhan.

Menurut Dirtekind Kemhan berharap selain secara konsisten dipergunakan di dalam negeri, produk – produk pertahanan Indonesia juga dapat dipergunakan  oleh negara-negara di kawasan ASEAN.

Dirtekind menyatakan optimis bahwa hal itu akan dapat tercapai karena disamping telah ada kesepatakan diantara negara - negara ASEAN tentang kolaborasi industri pertahanan, juga karena produk - produk pertahanan Indonesia  memang adalah produk- produk yang akan terpakai dan banyak dibutuhkan oleh pasukan.

Sumber: DMC

Lanud Pekanbaru Latma ke Thailand

Sebanyak lima pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadrom Idara 12 Lanud Pekanbaru akan mengikuti latihan bersama (Latma) dengan Royal Thailand Air Forces (RTAF) Angkatan Udara Thailand yang berlangsung sejak 3 Juni hingga 14 Juni mendatang. npentak lanud pekanbaru
PEKANBARU-(IDB) : Sebanyak 70 personel TNI AU dari Lanud Pekanbaru terbang menuju Negeri Gajah Putih, Thailand, akhir pekan lalu.   Misi dari keberangkatan ini adalah untuk mengikuti latihan bersama (Latma) dengan Royal Thailand Air Forces (RTAF) Angkatan Udara Thailand.

Latihan bersama dengan sandi Elang Thainisia 2011 ini merupakan yang ke 30 dan bertujuan untuk saling tukar keterampilan maupun pengalaman diantara para penerbang tempur dari kedua Angkatan Udara. Latma kali ini difokuskan lebih menitik beratkan pada kerja sama dalam pertempuran dan penghancuran di darat.

Selain itu Latma tersebut juga untuk meningkatkan profesionalisme dan keahlian masing-masing penerbang dan juga untuk mempererat persahabatan serta kerja sama antara kedua Angkatan Udara, demikian disampaikan Komandan Lanud Pekanbaru, Kolonel Pnb Bowo Budiarto, SE.     

Pelaksanaan Latma ini direncanakan berlangsung selama dua pekan mulai minggu (3/7) hingga (14/7) ke depan di Thailand, dan melibatkan lima pesawat tempur Hawk 100/200 dari Skadron Udara 12 Lanud Pekanbaru.

Sumber: HarianPelita

TNI dan ATM Tingkatkan Pengamanan Perbatasan

JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, SE, menerima kunjungan Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia) YBhg Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli bin Mohd Zin. Acara kunjungan tersebut  disambut dengan upacara Kebesaran Militer, di Mabes TNI Cilangkap, Selasa (5/7).

Dalam pertemuan tersebut YBhg Jeneral Tan Sri Dato Sri Zulkifeli Bin Mohd Zin memperkenalkan diri sebagai Panglima Angkatan Tentera Malaysia yang baru menggantikan Jeneral Tan Sri Dato Sri Azizan Ariffin, TUDM. Dalam pembicaraan keduanya berharap dapat melanjutkan dan meningkatkan kerjasama antara kedua Angkatan Bersenjata di semua bidang khususnya kerjasama tentang pengamanan perbatasan.

Sehari sebelumnya, pada jamuan makan malam di Hotel JW Mariot (4/7), Panglima TNI mengatakan, bahwa pertemuan kedua Panglima Angkatan Bersenjata ini akan menjadi momentum yang berarti dan bermanfaat bagi kedua negara dalam ikut serta mewujudkan kawasan ASEAN dan wilayah lainnya menjadi lebih  kondusif dan bermartabat atas dasar kemitraan komprehensif dan semangat serta solidaritas ASEAN. Hal tersebut akan berdampak strategis pada perwujudan peningkatan hubungan dan kerjasama antara Malaysia dan Indonesia, khususnya kedua Angkatan Bersenjata.

Dengan kedatangan Jeneral Tan Sri ke Indonesia sebagai PAT Malaysia yang baru, Panglima TNI berharap bahwa hubungan erat yang telah terjalin baik selama ini, akan menjadi landasan yang kokoh bagi kemungkinan perluasan kerjasama yang lebih nyata dan bermanfaat, tidak hanya bagi kedua Angkatan Bersenjata, namun juga bagi perluasan dan peningkatan interaksi serta  kerjasama antara Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara kedua pihak.

Sebagaimana diketahui, bahwa komunitas Pertahanan dan Angkatan Bersenjata kedua negara secara rutin dan efektif melaksanakan pertemuan General Border Committee (GBC) Malindo sejak tahun 1972 dan bahkan secara khusus kedua Angkatan Bersenjata juga melaksanakan forum HLC(High Level Committee) Malindosejak tahun 2006, di samping juga melaksanakan berbagai kegiatan bermanfaat lainnya antara staf dan angkatan dari kedua negara.  Dengan semakin eratnya hubungan kedua Angkatan Bersenjata Indonesia-Malaysia diharapkan, kegiatan tersebut akan semakin menguat dan meluas ke berbagai aspek kehidupan lainnya yang dapat memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat di sepanjang perbatasan.  

Sebelum mengakhiri pertemuannya Panglima TNI dan Panglima ATM (Angkatan Tentera Malaysia) berencana akan menyelenggarakan HLC pada akhir tahun 2011, dalam rangka pertemuan tingkat tinggi antara kedua Angkatan Bersenjata untuk membahas kerjasama militer.

Ikut mendampingi Panglima TNI dalam pertemuan tersebut, Kasal Laksamana TNI Soeparno, Wakasad Letjen TNI Budiman, Irjen AU Marsda TNI Irawan Supono, SE, SIP,  Asintel Panglima TNI Mayjen TNI Tisna Komara, Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI Prayitno dan Athan RI untuk Kualalumpur.  Sedangkan PAT Malaysia didampingi oleh Laksdya Dato Abd. Hadi bin A Rashid, Brigjen Hj Mohd Anuar Rijaludin dan Letkol Noorul Azril bin Arifin.

Sumber: HarianPelita

Unsur Patkamla Lanal TB Karimun Laksanakan SAR TB Cathay –II

JAKARTA-(IDB) : Unsur Patroli Keamanan Laut (Patkamla) Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tanjung Balai Karimun salah satu pangkalan yang berada dibawah jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) melaksanakan Search and Rescue (SAR) terhadap Kapal TB Cathay – II berbendera Singapura yang mengalami kebocoran di ruang kamar mesin pada posisi 01 05 30 U – 103 32 30 T, di Selat Durian (5 mil dari Pulau Batam), baru-baru ini.

Dalam siaran pers dispenarmabar kepada Pelita, di Jakarta, Selasa (5/7), menyatakan unsur dari Lanal Tanjung Balai Karimun yang melaksanakan SAR yaitu unsur Patkamla Buru, Pos Angkatan Laut (Posal) dan personel Satrad Leho.


SAR tersebut dilakukan setelah kapal yang diketahui berlayar dengan nahkoda bernama Candra  bermuatan batubara tersebut mengalami kebocoran di ruang kamar mesin saat kapal berlayar dari Palembang menuju Portklang Malaysia.

Seiring hal itu, Personel Patkamla Buru, Posal dan Satrad Leho memberikan pertolongan kepada Kapal TB Cathay – II dengan menggunakan mesin robin untuk memompa air laut. Selanjutnya Kapal TB Cathay – II dipandu ke Perairan Leho Tanjung Balai Karimun untuk melaksanakan perbaikan.

Sumber: HarianPelita

Skadron Udara 7 Latihan Bina Walet 2011

SUBANG-(IDB) : Skadron Udara sebagai satuan jajaran Pangkalan TNI AU (Lanud) Suryadarma, Subang, Selasa (5/7) mulai melaksanakan latihan puncak tingkat skadron tahun 2011 bernama Bina Walet dengan navigasi lima unit Helikopter EC 120 Colibri ke Pulau Sumatra. Latihan dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 7 Letkol Pnb Daan Sulfi, Msi., bersama 19 aircrew selama lima hari ke depan, hingga Sabtu (9/7).

Dalam brifing penerbangan pagi, persiapan pelaksanaan Bina Walet di ruang rapat Skadron Udara 7, Komandan Lanud Suryadarma Kol Pnb H. Dumex Dharma, S.AP., M.Si. (Han) menyatakan ucapan selamat berlatih kepada para peserta dengan mengedepankan keselamatan terbang dalam pelaksanaannya. 

Sementara itu, di tempat terpisah Kepala Dinas Operasi Lanud Suryadarma Letkol Pnb Suliono, S.Sos., menyatakan tujuan latihan Bina Walet adalah menguji profesionalisme penerbang, khususnya penerbang muda dalam kegiatan pengawakan pesawat helikopter melalui navigasi jarak jauh antar pangkalan udara yang ada di Pulau Sumatra.

Rute perjalanan Bina Walet pada hari pertama dimulai dari Lanud Suryadarma, Subang menuju Lanud Pekanbaru, Riau dengan melewati Lanud Astrakestra, Lampung dan Jambi. Hari ketiga peserta kembali ke home base dengan rute dari Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh menuju Lanud Medan, Sumatera Utara. Sedangkan pada hari terakhir dari Lanud Palembang, Sumatera Selatan menuju Lanud Suryadarma melewati Lanud Astrakestra.

Sumber: TNI AU

Update : Penjualan Leopard ke Saudi Ditentang Oposisi Jerman

BERLIN-(IDB) : Sejumlah anggota oposisi Jerman marah dengan keputusan pemerintah yang melangkahi hukum dalam rangka untuk menjual tank pertempuran utama negara itu ke Arab Saudi.
 
Para pemimpin oposisi Jerman menuntut perdebatan parlemen tentang kemungkinan penjualan tank Leopard kepada monarki Arab, AFP melaporkan pada hari Selasa (5/7).

"Pemerintah harus menjelaskan itu sendiri pada tahap tertentu," kata Ketua Partai Hijau Jerman, Jurgen Trittin dalam sebuah pernyataan.

Perdebatan ini muncul setelah laporan menunjukkan bahwa Arab Saudi berniat untuk membeli 200 tank Leopard-2 bernilai miliaran dolar dari Jerman. 

Der Spiegel mengatakan, Saudi telah lama mengusahakan tank Leopard dari Jerman, tapi Berlin berualangkali menolak permintaan tersebut, dengan alasan itu bahaya bagi rezim Zionis Israel. 

Laporan itu menyatakan pemerintah sekarang tidak lagi menganggap Riyadh ancaman bagi Tel Aviv.

Sumber: Irib

Iran-India Sepakat Perangi Perompak Laut

TEHRAN-(IDB) : Iran dan India mencapai kesepakatan untuk bekerja sama dalam memerangi pembajakan, sebagai bagian dari upaya kedua negara untuk memperluas kerjasama pada tingkat regional dan internasional.
 
Perjanjian tersebut ditandatangani selama pertemuan antara Wakil Menteri Luar Negeri Iran Mohammad-Ali Fathollahi dan Menteri Luar Negeri India Nirupama Rao di Tehran pada hari Selasa (5/7), IRNA melaporkan.

Sejalan dengan upaya-upaya internasional melawan pembajakan, Angkatan Laut Iran telah melakukan patroli anti-pembajakan di Teluk Aden sejak November 2008 untuk mengawal perdagangan maritim dan kapal-kapal khususnya kapal tanker minyak milik Iran.

Pertemuan kedua pihak juga terfokus pada isu-isu regional lainnya, termasuk perkembangan terkini di negara-negara Timur Tengah. Kedua pejabat juga membahas kerjasama trilateral antara Iran, India dan Afghanistan. Mereka menyerukan langkah-langkah untuk memfasilitasi kerjasama konsulat antara Tehran dan New Delhi.

Rao sebelumnya bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Ali Akbar Salehi, yang menyerukan perluasan hubungan bilateral antara Iran dan India di bidang perdagangan, industri, sains dan teknologi.

Sumber: Irib

Update : Dua Kapal Perang RI Lego Jangkar Di Brunei

JAKARTA-(IDB) : Dua kapal perang Indonesia (KRI) tiba di Brunei Darussalam untuk mengikuti parade kapal perang 50 tahun Angkatan Bersenjata negara itu.

Kedua kapal perang itu adalah KRI Banjarmasin - 592 dan KRI Lemadang - 806. Keduanya lego jangkar di Brunei pada Selasa.

Komandan KRI Banjarmasin Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono, selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) di perairan Brunei Darussalam, mengatakan selain mengikuti parade kapal perang kedua KRI itu akan mengikuti pula pameran pertahanan internasional Brunei (BRIDEX) 2011.

Ia menuturkan, kedua KRI itu selama ini berada di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dan merupakan produksi dalam negeri.

KRI Banjarmasin- 592 dengan Komandan Letkol Laut (P) Eko Jokowiyono merupakan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD), sedangkan KRI Lemadang-806 dengan Komandan Letkol laut (P) Sumartono merupakan jenis FPB 57 Type Fast Patrol Boat, kata Eko.

Ia menambahkan, selain KRI Banjarmasin-592 dan KRI Lemadang - 806 juga disertakan satu Helikopter jenis Bolkow.

Menurut dia, kegiatan BRIDEX dan BFR akan dilaksanakan mulai 6 hingga 9 Juli 2011.

Pada BRIDEX 2011 ini TNI Angkatan Laut menampilkan berbagai jenis senjata, dan material pertahanan produk industri pertahanan dalam negeri. Sementara Kementerian Pertahanan RI menampilkan produk industri pertahanan Non Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista).

Selain Parade Kapal Perang atau Brunei Darussalam Fleet Review (BFR) kedua kapal perang itu juga akan melaksanakan "Open Ship" (membuka kunjungan bagi masyarakat ke kapal), kirab kota dan kunjungan kehormatan ke sejumlah pejabat setempat.

Sumber: Antara

Awak Pesawat Ulang Alik Atlantis Tiba di Florida

FLORIDA-(IDB) : Empat astronot Amerika Serikat yang akan mengawaki misi terakhir pesawat ulang-alik Atlantis kini telah tiba di Florida. Demikian seperti dikutip BBC, Selasa (5/7).

Empat astronot, Chris Ferguson sebagai komandan, Doug Hurley sebagai pilot, dan spesialis misi Sandy Magnus serta Rex Walheim, tiba di Florida dari pangkalan latihan di Houston, Texas.

Tiga astronot pria mempunyai latar belakang militer, sedangkan satu astronot wanita, Sandra Magnus adalah seorang ilmuwan sipil. Mereka telah pergi ke angkasa sebelumnya.

Pesawat ulang-alik ini akan diluncurkan pada Jumat (8/7) dari Pusat Angkasa Kenndey, Florida. Atlantis direncanakan akan mengangkut 3,5 ton pasokan ke Stasiun Angkasa Internasional (ISS). Pasokan itu antara lain terdiri dari makanan yang diperkirakan cukup untuk keperluan satu tahun.

Peluncuran Atlantis mendatang adalah peluncuran yang ke-33 pesawat ulang-alik yang akan segera dipensiunkan itu. Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang membuat sejumlah pesawat ulang-alik pensiun dan sebagai gantinya, pengangkutan astronot dan kargo akan dilakukan oleh perusahaan-perusahaan swasta.

Discovery adalah pesawat pertama yang dipensiunkan pada Maret lalu dan diikuti oleh Endeavour yang mendarat terakhir kali pada 1 Juni. Pesawat ulang-alik Eandeavour telah mengakhiri karirnya selama 19 tahun.

Pesawat-pesawat tersebut selanjutnya disimpan di museum. Setelah kembali dari misi, Atlantis akan disimpan di ruang pameran untuk pengunjung yang terletak di kompleks Kennedy Space Center.

Peluncuran Atlantis diperkirakan akan menarik banyak perhatian. Sejauh ini terdapat 2.500 wartawan yang mengajukan permohonan peliputan. Menurut jurubicara NASA Allard Beutel, jumlah penonton diperkirakan berkisar antara 750.000-1 juta orang.

Sumber: PikiranRakyat

Berita Foto : Jalesveva Jayamahe

Kerabat melepas keberangkatan pelayaran muhibah KRI Dewaruci didermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.
Sejumlah kerabat melepas keberangkatan pelayaran muhibah KRI Dewaruci didermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.
Sejumlah kadet taruna Akademi Angkatan laut yang menjadi awak kapal layar KRI Dewaruci melakukan persiapan sesaat sebelum upacara militer keberangkatan di dermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.

Lonceng kapal terpasang diatas KRI Dewaruci yang akan melakukan pelayaran muhibah saat upacara militer didermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.

Kadet taruna Akademi Angkatan laut yang menjadi awak kapal layar KRI Dewaruci menaiki tiang kapal sesaat sebelum memulai pelayaran muhibah didermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.

Kadet taruna Akademi Angkatan laut yang menjadi awak kapal layar KRI Dewaruci membawakan Tari Saman seusai upacara militer keberangkatan KRI Dewaruci didermaga Ujung, Komando Armada Timur, Surabaya, Selasa, (5/7). Perjalanan muhibah KRI Dewaruci kali ini akan keliling Asia selama 52 hari sebagai praktek dan latihan Kartika Jalakrida untuk praktek pelayaran Astronomi dan pelajaran profesi dasar matra laut.

Sumber: Tempo

Kolinlamil Tetap Mobilisasi Pasukan di Perbatasan

JAKARTA-(IDB) : Panglima Komando Lintas Laut Militer (Pangkolinlamil), Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan mengatakan Kolinlamil tetap mengutamakan mobilisasi atau pergeseran pasukan dan pergeseran peralatan tempur di wilayah-wilayah terpencil dan pulau-pulau terluar (terdepan, red) dan daerah perbatasan. 

Mobilisasi personel dan peralatan ini bertujuan untuk menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan prosedur yang berlaku. “Dalam rangka HUT ke-50, Kolinlamil berperan melakukan pengawasan di daerah perbatasan dengan melakukan mobilisasi pasukan dan peralatan demi menjaga kedaulatan NKRI,” kata Didit usai bertindak sebagai Inspektur Upacara HUT ke-50 Kolinlamil di Markas Kolinlamil, Jakarta, Senin (4/7).

Pada upacara HUT Kolinlamil, Pangkolinlamil membacakan amanat Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Soeparno.

Menurut Pangkolinlamil, sesuai petunjuk dari komando atas yaitu Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut tentang pergeseran pasukan, pergeseran peralatan dan personel tetap diutamakan. Jadi, pergeseran pasukan itu di wilayah-wilayah terpencil dan pulau-pulau terluar tetap dilakukan sesuai dengan prosedur dan berapa kali setahun itu tetap dilakukan. “Alhamdullilah, sampai sekarang ini kita bisa laksanakan dengan tertib, lancar dan aman,” kata Didit Herdiawan.

Menurutnya, mobilisasi tersebut tetap mengacu kepada proyek atau kegiatan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam kaitannya kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) yang membantu kegiatan pengadaan personel di sana. Kekurangan-kekurangannya ditambahkan dan diangkut dari Kolinlamil.

Didit juga mengatakan, Kolinlamil tetap berkomitmen, termasuk di dalam rangka mendukung kegiatan operasi di luar pelaksanaan pergeseran pasukan di dalam negeri maupun di luar negeri seperti saat pelaksaan pembebasan WNI yang disandera oleh perompak di perairan Somalia. “Kita mengangkut juga pasukan khusus, peralatan tempur dan sebagainya untuk mendukung kegiatan operasi tersebut,” katanya.

Sumber: Jurnas

Tiga Negara di ASEAN Siap Bangun PLTN

JAKARTA-(IDB) : Malaysia, Thailand, dan Vietnam merupakan tiga negara di Asia Tenggara yang melanjutkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).

Di tengah pro dan kontra krisis nuklir di PLTN Fukushima, Jepang, tiga negara tersebut tidak terpengaruh dengan isu rusaknya reaktor nuklir di Fukushima.

Demikian dikatakan Kepala Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) Hudi Hastowo di Jakarta, Selasa (5/7).

Ia menyatakan, Vietnam sudah siap membangun PLTN pada 2014. Sedangkan Malaysia dan Thailand sudah melakukan kajian untuk menentukan lokasi tepatnya pembangunan PLTN.

''Malaysia akan membangun PLTN di semenanjung Malaysia. Rencana pembangunan PLTN itu setelah mendengar Indonesia akan membangun PLTN di Kalimantan. Padahal kabar yang benar Indonesia memang berencana memiliki PLTN, tapi di Bangka Belitung,'' kata Hudi.

Akhirnya Malaysia menetapkan pembangunan PLTN di kawasan semenanjung Malaysia, dengan alasan wilayah itu memiliki potensi nuklir yang banyak, dan produksinya juga besar.

''Coba bayangkan saja, PLTN di Malaysia itu dibangun tidak jauh dari Sumatra. Di Semenanjung Malaysia, terdapat 20 juta penduduk, sedangkan di Sumatra ada 50 juta penduduk. Malaysia telah memikirkan masa depan negaranya dengan memakai energi alternatif,'' ujarnya.

Di sisi lain, Vietnam, Thailand dan Malaysia mengutamakan keselamatan nuklir dalam pembangunan PLTN terbaru.

''IAEA sudah menekankan masalah peningkatan pemanfaatan fasilitas nuklir, seperti radiasi, reaktor riset dan keselamatan nuklir di masing-masing negara anggota.''

Sedangkan di Indonesia, lanjut Hudi, rancangan pembangunan PLTN sudah cukup lama. Bahkan pada 2009 lalu Presiden sudah memberikan sinyal bahwa nuklir menjadi salah satu energi alternatif masa depan.

Sayangnya sampai sekarang Indonesia belum berani membangun PLTN jika dibandingkan tiga negara ASEAN lainnya.

Update : Gubernur Babel, Pembangunan PLTN Tetap Jalan

PANGKAL PINANG-(IDB) : Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel), Eko Maulana Ali, mengatakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Bangka Selatan dan Bangka Barat tetap berjalan sesuai yang direncanakan untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional.

"Program PLTN merupakan kebijakan Pemerintah Pusat dan sudah masuk dalam `master plant` untuk percepatan dan perluasan pembangunan," ujarnya di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan, pemerintah sampai saat ini masih mencari sumber alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan listrik nasional, selain dari minyak dan gas yang semakin lama semakin menipis persediaannya.

Persediaan bahan bakar dari fosil seperti batubara, minyak dan gas persediaannya sudah mulai menipis, karena penggunaannya tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga untuk dieksport dalam jumlah besar.

"Untuk mengandalkan tenaga air juga mengalami kendala karena diperkirakan sudah mulai berkurang yang disebabkan anomali cuaca dan kerusakan lingkungan," ujarnya.

Untuk itu, katanya, pada 2025 sampai 2030 diharapkan proyek PLTN tersebut sudah mulai berjalan dan dapat memenuhi 40 persen kebutuhan listrik di wilayah Pulau Sumatera, Jawa dan Bali.

"Pemerintah pusat mengharapkan 2013 sampai 2015 tahap persiapan dan perencanaan sudah selesai dengan matang, jika hasil uji tapak tersebut menyatakan layak dan memungkinkan untuk dibangun, baru Pemerintah Pusat akan memulai program selanjutnya," katanya.

Proses pembangunan PLTN sangat panjang, kata dia, saat ini pemerintah masih mempelajari dan terus melakukan uji tapak di Babel, kerja sama dan penjajagan terus dilakukan untuk mencari kemungkinan terbaik untuk kemajuan pembangunan.

Untuk membangun satu unit berkapasitas satu gigawatt dibutuhkan dana sekitar Rp35 triliun, dan rencananya di Babel akan membangun dua unit yang akan ditempatkan di Muntok dan Permis.

"Dengan kebutuhan dana lebih dari Rp70 triliun tersebut, pemerintah tidak perlu khawatir karena sudah banyak investor luar negeri yang ingin ikut andil dalam proyek tersebut," katanya.

Jika proyek ini berjalan, katanya, Babel akan memiliki peran penting dan strategis dalam menentukan pembangunan nasional, karena sebagian besar kebutuhan listrik untuk industri akan bergantung PLTN tersebut.

"Dengan peran penting tersebut, kami mengharapkan dukungan dari seluruh masyarakat untuk memahami kebutuhan kelistrikan dimasa yang akan datang dan demi percepatan pembangunan nasional," katanya.

Sumber: Antara

Pembangunan PLTN di Babel Ditunda

JAKARTA-(IDB) : Pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Provinsi Bangka Belitung akhirnya ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Penundaan itu dilakukan setelah dilakukan jajak pendapat yang melibatkan 500 responden di Provinsi Bangka Belitung.

Dari hasil jajak pendapat, 35% responden setuju pembangunan di daerah itu. Sisanya 35% menolak, dan 30% lainnya abstain. Jajak pendapat itu dilakukan pada Mei lalu.

Atas dasar itu, pembangunan PLTN di daerah tersebut, untuk sementara belum bisa dilaksanakan.

Padahal sebelumnya Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) yang melibatkan Universitas Indonesia melakukan jajak pendapat di 7 provinsi se Jawa-Bali, dengan melibatkan 3.000 responden di 20 kota.

Hasilnya, 60% responden setuju pembangunan PLTN. Jajak pendapat itu dilaksanakan enam bulan sebelum gempa dan tsunami menghantam Jepang, 11 Maret tahun lalu.

Namun, setelah krisis nuklir di Jepang, isu keselamatan nuklir mulai didengungkan di berbagai media.

''Apalagi isu itu berdekatan dengan pemilu kada di sana. Memang kalau dari kajian, Babel visible untuk dibangun PLTN. Dan Pemprov Babel yang minta,'' ujar Kepala BATAN Hudi Hastowo dalam keterangannya di sela-sela acara The 3rd Meeting of Studying on the Approaches toward Infrastructure Development for Nuclear Power, di Jakarta, Selasa (5/7).

Visible yang dimaksud dilihat dari letaknya. Babel berada di dekat lautan terbuka, dan potensi gempa tsunami sangat kecil. Demikian juga dalam suplai listrik, Babel merupakan lokasi strategis yang lebih dekat ke Jawa dan Sumatra.

Sedangkan Jepara yang sejak masa Orde Baru dijadikan lokasi pembangunan PLTN, kini tidak lagi diprioritaskan. ''Tetap masuk dalam daftar, tapi prioritas paling rendah,'' kata Hudi.

Alasannya, dari segi tapak tidak menguntungkan dibandingkan Provinsi Babel.