Pages

Jumat, April 15, 2011

Dua Kapal Perang Thailand Singgah di Belawan

HTMS.Taksin FF-422
MEDAN-(IDB) : Dua kapal perang Thailand singgah di Pelabuhan Belawan, Medan, Jumat (15/4/2011). Kedua kapal yang membawa 582 personel ini, akan berada di Belawan hingga 18 April mendatang untuk kunjungan silaturahmi.

Kedua kapal tersebut, masing-masing His Thai Majesty's Ship (HTMS) Taksin yang bernomor lambung 422 dan dinakhodai Capt. Aniruth Sawasdee, serta HTMS Saiburi bernomor lambung 458 yang dinakhodai Capt. Ed. Youwananggoon. Sejumlah kadet Angkatan Laut Kerajaan Thailand ikut serta dalam rombongan ini.
 
Kedatangan kedua kapal ini disambut, Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) I Belawan, Laksamana Pertama TNI Amri Husaini. Dalam keterangannya, Danlantamal Amri Husaini menyatakan, kedatangan kedua kapal ini, tujuan utamanya adalah silaturrahmi kemiliteran. Selain itu untuk meningkatkan kerjasama dalam upaya menjaga keamanan perairan laut dari gangguan bajak laut.
HTMS Saiburi 458
 
“Kita juga berbagi informasi di bidang militer untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas,” kata Amri Husaini.

Dalam pelayarannya kali ini, HTMS Taksin dan HTMS Saiburi juga berperan sebagai unit training bagi para kadet Angkatan Laut Kerajaan Thailand. Keikutsertaan para kadet dalam kunjungan keluar negeri, merupakan bagian dari empat tahun masa pendidikannya.

Kedua kapal ini akan menempuh perjalanan sepanjang 9.235 mil selama 70 hari atau 615 jam. Pelayarannya dimulai sejak 1 Maret lalu dan akan berakhir 10 Mei nanti. Pelayaran dimulai dari Pelabuhan Sattahip di Thailand, kemudian menuju Penang di Malaysia, lalu Colombo di Srilangka, dan Phuket di Thailand.

Dari Phuket perjalanan menuju Belawan, dan rencananya akan menuju Bali, dan seterusnya menuju Singapura dan kembali ke Thailand.


Sumber: Detik

NATO Didesak Akhiri Serangan

Gambar yang diambil dari video yang disebarkan oleh NATO, pesawat tempur angkatan udara Inggris Tornado GR4 melakukan pemboman dekat Misrata, Libya
SANYA-(IDB) : Para pemimpin lima negara kekuatan besar mengecam serangan udara yang dipimpin NATO terhadap Libya, setelah negara-negara Barat dan Arab di Qatar melansir seruan gabungan mendesak Muammar Qadhafi mundur.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Chatherine Ashton, Ketua Liga Arab Amr Moussa, dan para pejabat dari Uni Afrika serta Organisasi Konferensi Islam segera membahas soal Libya di markas Liga Arab di Kairo.

Dewan Keamanan PBB bulan lalu memberikan mandat kepada Barat dan beberapa negara Arab untuk menyerang pasukan Qadhafi buat melindungi rakyat sipil Libya. Pertempuran sengit masih berlangsung.

Dalam pertemuan di Cina, dari kekuatan baru BRICS, seorang pejabat mengatakan seluruh pemimpin “mengecam pengeboman” (ke Libya). Sebelumnya, pada voting resolusi aksi di DK PBB 17 Maret lalu, Brasil, Rusia, India, dan Cina abstain. 

“Kami sangat prihatin dengan gejolak di kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, dan Afrika Barat,” ujar para pemimpin BRICS dalam sebuah pernyataan seusai pertemuan tingkat tinggi di kota resor Sanya, Cina, kemarin.
“Kami berbagi prinsip bahwa penggunaan kekuatan senjata harus dihindari,” kata mereka sambil mendesak penyelesaian damai dan memuji mediasi Uni Afrika. Saat yang sama, Inggris dan Prancis, yang memimpin serangan udara, getol mencari terobosan, tapi mulai frustrasi karena kurangnya dukungan dari sekutu NATO. 

Dari Berlin, Jerman, NATO mengakui tak ada solusi militer jitu. Hal itu disebutkan Kepala NATO Anders Fogh Rasmussen kemarin. “Jawaban yang jujur adalah, tak ada solusi militer atas konflik tersebut. Kami butuh suatu solusi politik, dan terserah kepada rakyat Libya untuk melakukannya. Saya sangat berharap kita bakal mencapai solusi politik dalam waktu dekat,” ujar Rasmussen kepada mingguan Jerman, Der Spiegel. Para menteri luar negeri dari 28 negara NATO bersidang di Berlin kemarin hingga hari ini. Konflik Libya menjadi agenda utama.



Sumber: Tempo

Pemerintah Siapkan Uang Tebusan

BEKASI-(IDB) : Pemerintah menyiapkan uang tebusan untuk membebaskan 20 awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera lanun Somalia. Namun pemerintah tidak menutup kemungkinan dilaksanakannya operasi militer di perairan Somalia.

"Uang tebusan segera diserahkan," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, setelah membuka acara bakti sosial dan pengobatan gratis di Perumahan Seroja, Bekasi Utara, Jawa Barat, kemarin. "Kami berharap ini jalan terbaik."

Panglima menolak menjelaskan besarnya uang tebusan yang disiapkan pemerintah. Alasannya, hal itu di luar kewenangan dia.
Perompak Somalia membajak Sinar Kudus di Semenanjung Arab pada 16 Maret lalu. Kapal bermuatan nikel bernilai Rp 1,4 triliun itu dibajak dalam perjalanan menuju Rotterdam, Belanda. Kini, kapal dan semua awaknya ditawan di dekat pulau yang dikuasai perompak di kawasan pantai Eil, Somalia.

Pemerintah mendukung upaya negosiasi uang tebusan oleh pemilik kapal, PT Samudra Indonesia, dengan para perompak. Masalahnya, dari hari ke hari, uang tebusan yang diminta terus berubah. Suatu saat, perompak meminta uang US$ 2,6 juta. Di lain waktu, perompak menyebut angka hingga US$ 9 juta.

Hingga kini, menurut Agus, pemerintah menilai langkah negosiasi lebih aman bagi awak kapal. Jika negosiasi gagal, "Barulah kami melaksanakan opsi lain, seperti operasi militer."

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim mengatakan negosiasi uang tebusan dengan para perompak merupakan pilihan buruk. "Itu akan menjadi preseden jelek karena akan ditiru penjahat lainnya," kata Ifdhal.

Yang diperlukan saat ini, menurut Ifdhal, justru operasi militer yang terukur dan tidak membahayakan para sandera. "Keselamatan warga negara harus diutamakan," ujarnya.

Anggota Komisi Pertahanan dan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, Hidayat Nur Wahid, mengatakan, bila operasi militer jadi pilihan, TNI jangan sampai gagal menyelamatkan sandera. "Jangan sampai Indonesia dipermalukan."

Pemerintah Indonesia, menurut Hidayat, juga patut mempertimbangkan tawaran bantuan dari negara lain, seperti Malaysia dan India. "Mudah-mudahan tawaran itu bukan sindiran kepada pemerintah kita."


Sumber: Tempo

TNI Hanya Butuh Tiga Menit Bebaskan Sandera

JAKARTA-(IDB) : Operasi penyelamatan awak kapal MV Sinar Kudus memang bukan hal mudah. Diperlukan perhitungan yang matang untuk menghindari jatuhnya korban. “ Namun kalau informasi intelejennya akurat, saya kira cukup tiga menit,” ujar mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut, Laksamana (Purn.) Bernard Ken Sondakh terkait kemampuan personel Angkatan Laut membebaskan pembajakan, 14 April 2011.

Puluhan awak kapal NV Sinar Kudus dibajak dan disandera kawanan perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. Kawanan perompak meminta tebusan sejumlah uang. Tebusan yang mulanya diminta senilai  US$ 2,6 juta, terus meningkat seiring respon pihak Indonesia yang tak kunjung memenuhi. Meski telah berlangsung selama hampir satu bulan, pemerintah Indonesia hingga kini belum secara tegas menyatakan sikap terkait opsi penyelamatan. Opsi yang sedang dipertimbangkan adalah negosiasi uang tebusan atau operasi militer.

Menurut Bernard, informasi intelejen dapat diperoleh melalui berbagai sumber dengan dukungan peralatan yang memadai. Beberapa diantaranya dapat digali dari para sandera, memantau melalui helikopter dan mengenali struktur kapal.

“Tugas ini memang tidak mudah. Yang dihadapi saat ini bukan ancaman di darat. Petugas harus mengenali sasaran operasinya dengan akurat tentang jumlah dan posisi para perompak, jenis senjata yang mereka gunakan serta keberadaan para sandera,” ujar Bernard.

Keterangan yang dihimpun Tempo menyebut para sandera dikumpulkan di anjungan kapal dengan pengawasan ketat sekitar 35 perompak yang dilengkapi senjata laras panjang. Para perompak mengawasi aktivitas mereka, bahkan untuk urusan ke kamar kecil.

Dengan kondisi seperti itu, kata Bernard, operasi penyelamatan tidak bisa dilakukan dengan jumlah yang sebanding. “Bisa saja berlipat lima,” katanya. Namun ia mengakui operasi yang tidak tepat dapat menimbukan dampak bagi para sandera. “Ada resiko mereka (perompak) mengamuk,” ujarnya.

Keberhasilan TNI terukir manis ketika mereka menyelamatkan kapal tanker Pertamina yang disandera kelompok GAM di perairan Selat Malaka pada tahun 2003. “Kami berhasil melumpuhkan perompak. Meski ada personil kami yang terluka dibagian kaki dan tangan,” ujarnya.


Sumber: Tempo

TNI Berpengalaman Selamatkan Sandera

Pasukan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL saat latihan penyelamatan tawanan.
JAKARTA-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia dinilai mampu menyelamatkan para sandera yang ditawan kawanan perompak di perairan Somalia. “TNI punya kemampuan merebut kembali kapal tersebut. Saya kira operasi militer patut dipertimbangkan,” ujar mantan Komandan Detasemen Jalamengkara, Joko Pramono ketika dihubungi 14 April 2011.
Puluhan awak kapal MV Sinar Kudus dibajak kawanan perompak Somalia sejak 16 Maret lalu. Kawanan perompak mulanya meminta uang tebusan US$ 2,6 juta. Namun tuntutan mereka belakangan makin meningkat.
Menurut Joko, operasi penyelamatan bukanlah tugas yang baru dihadapi TNI. Sebelum ini, kata dia, TNI telah beberapa kali mengukir sejarah manis guna menangkal ancaman perompak. Satu diantaranya operasi penyelamatan pesawat Garuda yang dibajak di Thailand. “Mereka sangat siap menghadapi ancaman seperti itu,” ujarnya.

Ia mengakui operasi militer berpotensi menimbulkan reaksi dari kawanan perompak, utamanya terkait keselamatan para sandera. Meski demikian, Joko yakin satuan Den Jaka memiliki perhitungan yang matang terkait operasi tersebut. “Pengalaman pasukan kita jauh lebih baik dari Malaysia,” kata dia.


Sumber: Tempo

Mabes Polri Perketat Pengamanan

JAKARTA-(IDB) : Mabes Polri mulai meningkatkan pengamanannya setelah ada serangan bom di Polres Cirebon Jumat (15/4) siang ini. Pintu masuk Mabes Polri di Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan mulai dilengkapi detektor logam.

Kepala Pelayanan Masyarakat Polri, Kombes Pol Sadino mengatakan selain di Mabes Polri, pengetatan pelayanan juga mulai diberlakukan di polda dan polres. "Ditingkatkan pengamanannya," kata Sadino di Mabes Polri. Pengamanan di mulai hari ini sampai seterusnya. Sadino menyatakan keputusan mengetatkan pengamanan dilakukan setelah ada perintah langsung dari Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo.

Selain senjata laras panjang yang biasa menjadi bekal penjaga pos, peralatan metal detektor kini menjadi bekal tambahan. Pengetatan pengamanan ini dilakukan setelah seorang pria meledakan diri di Masjid At-Taqwa di kompleks Markas Polres Cirebon. Awalnya pelaku berpura-pura hendak sholat dan berusaha mendekati Kapolres Cirebon AKBP Herukoco. Kapolres pun menjadi korban luka-luka selain beberapa orang lainnya.


Sumber: Jurnas

Prajurit KOSTRAD Ikuti Acara Pengenalan Teropong

Acara pengenalan teropong jarak jauh
Bertempat di Ruang Mandala Makostrad Jakarta, Selasa (12/4), prajurit dari satuan jajaran Kostrad, mengikuti acara pengenalan teropong jenis Long Range Hand-Hel Binoculairs/Thermal Imager MF. 

Sophie MF thermal imager
Para peserta yang berjumlah 23 orang berpangkat bintara tersebut, mendapat pengetahuan baru tata cara pengoperasian dan pemeliharaannya. Usai di Ruang Mandala, para peserta berkesempatan untuk mencoba teropong di Lapangan Tembak Madivif 1 Kostrad Cilodong, Bogor.


Sumber: TNI AD

Menjijikan.... Pelecehan Seksual di Militer AS Meningkat

Tentara wanita AS
REPUBLIKA-(IDB) : Sejumlah besar anggota militer pria Amerika Serikat mengatakan, mereka telah menjadi korban pelecehan seksual oleh rekan-rekan dan atasannya. Sekitar 110 tentara pria AS mengakui bahwa mereka telah mengalami pelecehan seksual, ketika berdinas di militer pada tahun 2010. Jumlah ini meningkat hampir tiga kali lipat dibanding tahun 2007. Demikian dilaporkan majalah Newsweek.

Menurut Pentagon, jumlah korban kemungkinan jauh lebih tinggi karena banyak para prajurit tidak ingin mengungkapkan bahwa mereka mengalami serangan tersebut atau mereka takut aksi pembalasan.

Para analis menyatakan, orang yang melakukan kekerasan seksual kebanyakan berorientasi heteroseksual. Pelecehan terjadi terhadap anggota baru, lemah, atau diduga homoseksual melalui kekuatan dan intimidasi.

Tahun lalu, lebih dari 50.000 tentara pria Amerika positif dinyatakan sebagai korban dari suatu 'trauma seksual militer.' Awal tahun ini, Pentagon mengabaikan keluhan oleh sekelompok veteran wanita atas kasus perkosaan dan pelecehan seksual oleh sesama anggota aktif.

Hampir satu dari setiap lima wanita di Angkatan Udara AS telah melaporkan mengalami pelecehan seksual, sementara setiap wanita ditempatkan di antara 15 prajurit pria. Departemen Pertahanan AS tidak menganggap pelecehan seksual antar sesama prajurit sebagai kejahatan sampai 1992 dan hanya mengakui korban wanita.


Sumber: Republika

Gempur Perompak Somalia, TNI Tunggu Perintah SBY

JAKARTA-(IDB) : Negosiasi saat ini masih menjadi opsi utama dalam menghadapi perompak Somalia yang menyandera 20 WNI. Namun jika negosiasi buntu, langkah frontal akan dilakukan yakni dengan melakukan penyerangan, tinggal menunggu perintah Presiden SBY.

"Kalau dari TNI AD kita siap, kapan pun juga. Danjen Kopassus saja bilang 24 jam siap kok, ya kita juga siap," kata Kadispenad Brigjen Wiryantoro MK di Gedung Kartika Media Center, Jl Kwini, Jakarta Pusat, Kamis (14/4/2011).

Tunggu apa lagi, Pak? "Itu kan tergantung sama kebijakan politik, karena secara hierarkis kita berada di bawah Panglima TNI dan Presiden RI. Tapi secara prinsip kita siap melakukan tindakan militer apabila diperlukan," jawab Wiryantoro.

Sebelumnya Panglima TNI Laksaman Agus Suhartono juga mengaku telah siap menggelar aksi militer untuk menyerang perompak Somalia.

"Kita sudah siap melakukan (operasi militer). Manakala negosiasi buntu maka opsi-opsi lain kita gunakan," kata Agus Suhartono usai menggelar acara bakti sosial di Kompleks Seroja, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/4/2011).

Namun saat ditanya apakah pasukan yang dikirimkan sudah berangkat, Agus tidak bisa menjelaskannya. "Saya tidak bisa jelaskan. Tidak semua dapat dijelaskan. Tetapi yang jelas, kita siap," ujar Agus.


Sumber: Detik

Panglima TNI: KKP Sudah Tegas Tahan 2 Kapal Malaysia

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono menilai tindakan aparat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menahan dua kapal nelayan berbendera Malaysia yang melanggar batas wilayah perairan Indonesia di Belawan, Medan, Sumut, sudah tegas. Ia meminta masalah ini diselesaikan lewat pengadilan.

"Saya rasa KKP sudah tegas. KKP itu kan pemerintah. Mereka sudah tegas menarik kapal itu ke pangkalan TNI AL di Belawan. Itu sudah bagus," kata Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono usai menggelar acara bakti sosial di Kompleks Seroja, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (14/4/2011).

Dikatakan dia, banyak instansi yang terlibat dalam penegakan hukum di laut. Oleh karena itu, lanjut Agus, ada Badan Koordinasi Keamanan Laut (Bakorkamla) sebagai koordinator keamanan laut.

"Kemarin KKP pun di bawah koordinasi Bakorkamla, termasuk di bawahnya TNI AL. Operasi dibagi menjadi beberapa sektor. Mana yang menemukan pelanggaran, dia yang akan menindaklanjuti. Kebetulan yang ketemu KKP," ujarnya.

Ketika ditanya seputar pengerahan heli Malaysia, Agus meminta agar masalah ini diselesaikan ke pengadilan.

"Di laut garis batasnya tidak ada patoknya. Oleh karena itu masuk-masuk sedikit kadang sulit menentukan. Bisa saja heli Malaysia menganggap itu masih di wilayah mereka, sementara menurut kita itu sudah masuk wilayah kita. Mari selesaikan di pengadilan," papar dia.

Sebelumnya, media-media Malaysia memberitakan ditangkapnya dua kapal Malaysia oleh KKP pada 7 April di Selat Malaka. Kementerian Luar Negeri Malaysia mengirimkan surat protes atas intrusi KPP ke perairan Malaysia dan menangkap dua perahu nelayan itu.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Malaysia menyatakan, ketika aparat Indonesia menangkap dua perahu nelayan itu, 4 helikopter Malaysia segera terbang dan memerintahkan aparat Indonesia melepaskan tawanan mereka.

Tapi instruksi itu tidak digubris. Malah aparat Indonesia mengarahkan senjatanya kepada heli-heli itu. Aparat Malaysia tidak bereaksi lebih lanjut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.


Sumber: Detik

TNI Masih Lebih Hebat Dari Tentara Malaysia

Kopassus

Paskhas
Kopaska
Denjaka
Taifib
Densus 88
JAKARTA-(IDB) : Angkatan Bersenjata Malaysia bersedia untuk membantu membebaskan MV Sinar Kudus yang disandera bajak laut Somalia. Namun Mabes TNI menegaskan untuk saat ini belum memerlukan bantuan. TNI masih merasa hebat.

"Tentara kita kan masih hebat. Tapi kita menghargai tawaran bantuan dari mana pun," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Iskandar Sitompul sambil tertawa.

Hal itu disampaikan Iskandar di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (14/3/2011).

Dia menambahkan, sesuai arahan Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, langkah yang akan diambil pemerintah Indonesia dalam membebaskan 20 anak buah kapal (ABK) Sinar Kudus adalah negosiasi. Jika ada negara lain yang menawarkan bantuan, Indonesia bisa menerimanya.

"Namun sampai saat ini langkah yang diambil baru langkah negosiasi," imbuh Iskandar.

Apakah sudah ada pembicaraan formal dengan Malaysia soal bantuan ini? "Oh belum ada," ucap Iskandar.

MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia Tbk yang bermuatan nikel -- disebut-sebut berharga Rp 1,5 triliun -- bersama 20 ABK disandera perompak Somalia saat melintas di Teluk Aden. Mereka minta tebusan Rp 77 miliar.

Pasukan elite TNI AD, Kopassus, siap menggelar operasi penyelamatan. Namun pemerintah rupanya tidak tertarik mengirimkannya dan "meminta waktu" untuk menyelamatkan para ABK itu.

Angkatan Bersenjata Malaysia menawarkan bantuan kepada Indonesia lantaran memiliki pengalaman menangani pembajakan ketika kapal tanker MISC MT Bunga Laurel dengan 23 awak ditangkap oleh bajak laut Somalia pada 21 Januari. Pasukan Perlindungan Khusus Malaysia di Kapal Bunga Mas 5 langsung bertindak dan menangkap tujuh bajak laut Som


Sumber: Detik

Industri Rumahan Yang Berubah Menjadi Industri Startegis

Pekerja membawa bom tipe P-100L yang baru diproduksi di industri pembuatan bom PT Sari Bahari di Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (5/4). Industri itu memanfaatkan komponen dalam negeri.
MALANG-(IDB) : Membuat persenjataan tidak hanya dilakukan badan usaha milik negara, sejumlah pengusaha kecil dapat berkarya dalam industri pertahanan (ordinance). Pabrik bom, perahu komando, perangkat amfibi untuk helikopter, dan rantai tank dapat diproduksi oleh sejumlah industri rumahan. 

Industri rumahan semacam itu bisa dilihat di Malang, Jawa Timur, dan Bogor, serta Depok, Jawa Barat.
Saat berkunjung ke Malang, Jawa Timur (5-6/4), puluhan karyawan PT Sari Bahari sibuk membubut perkakas mesin, tabung las karbit, dan menyelesaikan tabung bom latih ukuran 100 kilogram. Itulah suasana bengkel yang semula memproduksi knalpot lalu berganti membuat bom latih dan bom ledak (live bomb) yang digunakan di pesawat tempur pengebom Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 milik TNI AU.
Bom yang digunakan pesawat canggih buatan Rusia itu, dirakit di bengkel sederhana milik Ricky H Egam yang ada di Kota Malang. Proses pencetakan (forging), penekuk pelat untuk membentuk cone (ujung runcing pada live bomb) dan sirip bom, dibuat dengan teliti menggunakan perkakas mekanik yang dibuat sendiri oleh Ricky dan pengawas tekniknya, Ahmad Hadi dan Ho Widianto.
”Kami belajar membuat bom sewaktu menjadi rekanan PT Pindad selama beberapa tahun. Kandungan lokal bom kami lebih dari 75 persen,” ujar Ricky.
Industri itu dirintis sejak tahun 2005 dengan membuat bom latih yang diuji statis dan dinamis. Secara teknis, pengembangan bom tersebut dikerjakan bersama Dinas Penelitian dan Pengembangan (Dislitbang) TNI Angkatan Udara.
Ricky memilih membuat bom karena memiliki pengalaman di bidang metalurgi, dan penasaran terhadap tidak adanya persenjataan lengkap yang dimiliki jet tempur Sukhoi saat baru tiba di Indonesia.
Setelah berhasil menguji coba bom latih di tahun 2007, pengembangan dilakukan lebih lanjut membuat bom hidup. Uji coba bom hidup berhasil dilakukan dalam pengeboman di Sangatta, Kalimantan Timur, akhir tahun 2010.
Bom yang dibuat Ricky diberi alur di bagian dalam sehingga saat terjadi ledakan, serpihan (shrapnel) terukur. Kawah (crater) yang ditimbulkan oleh bom ukuran 100 kilogram (250 lbs) itu memiliki radius hingga dua puluh meter dengan kedalaman empat meter. Kerusakan tersebut memadai untuk menghancurkan landasan udara musuh dalam sebuah operasi tempur.
Ricky juga mengembangkan bom latih ukuran 250 kilogram (500 lbs). Bom lainnya seperti ranjau laut turut dikembangkan bekerja sama dengan TNI AL.
Dia mengaku ada permintaan bom itu dari sejumlah negara asing. ”Namun kami menanti izin pemerintah,” ujar Ricky.
Rantai Tank
Usaha rumahan serupa juga dirintis di Kampung Sidamukti, Depok Timur, Jawa Barat. Edy Suyanto, seorang mantan pekerja pabrik ban berhasil mengembangkan rantai tank untuk varian tank AMX buatan Perancis, BTR Rusia, dan ban tahan peluru untuk kendaraan angkut personel (Armored Personnel Carrier-APC) VAB Perancis hingga panser BMP Rusia.
”Saya pernah mempelajari rantai tank M-1 Abrams saat tugas belajar di Amerika Serikat tahun 1980-an. Saat itu, saya bekerja di pabrik ban investasi Amerika Serikat di Bogor. Pengetahuan yang didapat membuat saya bisa mengembangkan rantai tank,” kata Edy.
Pembuatan rantai tank semakin serius ditekuni setelah Indonesia diembargo oleh Inggris, terkait penggunaan tank Scorpion dalam penerapan Darurat Militer di Aceh Tahun 2003.
Kini, sebuah distributor suku cadang AMX yang berbasis di Belgia sudah meminta Edy untuk memasarkan rantai tank buatannya melalui mereka.
Tidak jauh dari Depok, di kawasan Kedung Halang Talang, Kota Bogor, sebuah toko perlengkapan olahraga luar ruang (outdoor) terlihat ramai dikunjungi pembeli. Anas Ridwan, pemilik Toko Boogey memeriksa produksi perahu karet di workshop yang terletak tidak jauh dari tokonya.
Sebuah Rigid Inflatable Boat (RIB) terlihat diletakan di luar workshop. RIB jenis Sea Raider itu adalah salah satu produksi industri rumahan yang pernah digunakan dalam operasi khusus TNI AL. ”Semula kami diminta merawat Sea Raider buatan Avon dari Inggris yang lazim digunakan pasukan elite Inggris seperti SAS dan SBS. 


Kami kembangkan sendiri-Sea Raider-dan ternyata berhasil. Kami membuat selusin Sea Raider yang digunakan TNI AL. Kecepatan Sea Raider bisa mencapai 30 knot. Kapal jenis ini pernah digunakan dalam operasi militer di Aceh,” ujar Anas.
Selain itu, Boogey membuat perahu karet Landing Craft Rubber (LCR), perahu karet komando yang dengan mesin khusus dapat mencapai kecepatan 100 kilometer per jam, rumah sakit lapangan yang dapat digelar dalam 10 menit, dan flotation gear (alat pendarat di air) yang digunakan helikopter Super Puma. Anas Ridwan yakin pengadaan alutsista di Indonesia bisa membuat negeri ini tidak bergantung pada produksi asing.


Sumber: Kompas

Kolinlamil Gelar Latihan Terpusat

JURNAS-(IDB): Kepala Staf Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Laksamana Pertama TNI I.N.G.N. Ary Atmaja memimpin apel khusus bagi prajurit dan PNS di lingkungan Kolinlamil di Markas Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (14/4). 

Apel khusus ini dalam rangka latihan terpusat atlit Kolinlamil untuk mengikuti event pesta olahraga TNI AL Wilayah Barat (Porwilbar).

Kepala Staf Kolinlamil mengatakan kegiatan apel khusus ini dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan para atlit Kolinlamil dari enam cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada event Porwilbar meliputi cabang Bulu Tangkis, Tennis Lapangan, Dayung, Sepak Bola, Volley dan Renang.

Lebih lanjut, dikatakan persiapan para atlit Kolinlamil menghadapi pelaksanaan Porwilbar bulan Mei mendatang diharapkan maksimal dan penuh kesungguhan guna melakukan yang terbaik bagi organisasi.

“Para atlit yang ditunjuk mengikuti latihan terpusat agar menyiapkan diri secara fisik dan jaga kesehatan,” katanya seperti dilansir dalam siaran pers Kadispen Kolinlamil, Letkol Laut Agus Cahyono yang diterima Jurnal Nasional, Kamis (14/4).

Hadir pada Apel khusus antara lain para asisten Pangkolinlamil, Komandan Satlinlamil Jakarta, para Kepala Dinas Kolinlamil, Komandan KRI Jajaran Satlinlamil Jakarta dan para prajurit serta Pegawai Negeri Sipil Kolinlamil.


Sumber: Jurnas

Kostrad: Siapkan Operasi Darat Tingkat Strategi

JURNAS-(IDB): Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) sebagai Komando Utama di lingkungan TNI AD memiliki tugas pokok yaitu membina kesiapan operasional atas segenap jajaran komandonya. Kostrad juga bertugas menyelenggarakan operasi darat tingkat strategi sesuai dengan kebijakan Panglima TNI.

Demikian penjelasan Kepala Sub Dinas (Kasubdis) Penerangan Umum, Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, Kolonel Inf. Dedy Agus Purwanto saat silaturahmi Dispenad dengan wartawan di Kartika Media Center TNI AD, Jalan Abdurahman Saleh/I 48, Kwini, Jakarta Pusat, Kamis (14/4). Hadir pada acara ini, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad), Brigadir Jenderal TNI Wiryantoro NK, jajaran Dispenad dan wartawan.

Pada acara tersebut, Dedy Agus memberikan penjelasan tentang organisasi dan tugas TNI AD, istilah serta singkatan di lingkungan TNI AD kepada para wartawan.

Dedy Agus menjelaskan Kostrad membawahi dua Divisi Infanteri, Satuan Bantuan Tempur, dan Satuan Adminsitrasi. Divisi 1 Kostrad terletak di Cilodong, Cibinong, Jawab Barat dan Divisi 2 Kostrad terletak di Malang, Jawa Timur.

Selain Kostrad, Dedy juga menjelaskan ruang lingkup tugas pokok Komando Utama di lingkungan TNI AD yaitu Komando Pendidikan dan Latihan (Kodiklat) TNI AD, Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD dan Komando Daerah Militer (Kodam).

Menurutnya, Kodiklat TNI AD atau Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan merupakan Komando Utama pembinaan yang berkedudukan langsung dibawah Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) bertempat di Bandung. Tugas pokok Kodiklat adalah menyelenggarakan pembinaan doktrin/sistem operasi matra darat, pendidikan dan latihan TNI AD.

Kodiklat TNI AD membawahi Pusat Kesenjataan Infanteri (Pussenif), Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav), Pusat Kesenjataan Arteleri Udara (Pussenarhanud), Pusat Kesenjataan Arteleri Medan (Pussenarmed), Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Pusat Simulasi Tempur (Pussimpur) dan Pusat Pendidikan Kecabangan (Pusdik Cab).

Sementara itu, Kopassus TNI AD merupakan Komando Utama yang memiliki tugas pokok membina kesiapan khusus serta menyelenggarakan komando sandi yudha dan operasi khusus lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI. Kopassus membawahi tiga grup dan satu Pusat Pendidikan Pasukan Khusus. Markas Komando Kopassus berkedudukan di Cijantung, Jakarta Timur.

Selain itu, Dedy juga menjelaskan tentang tugas Kodam. Kodam, kata dia, merupakan Komando Utama pembinaan dan operasional kewilayahan. Kodam merupakan kompartemen strategis yang memiliki tugas pokok menyelenggarakan pembinaan kesiapan operasional atas segenap komandonya dan operasi pertahanan aktif di darat sesuai kebijakan Panglima TNI.

“Memperhatikan kenyataan geografis wilayah kedaulatan NKRI sebagai negara kepulauan yang tersebar dalam pulau besar dan kecil, maka Komando Utama Kewilayahan menjalankan konsep pertahanan strategis pulau besar dan pulai kecil,” katanya.

Ia menambahkan, Kodam juga mengemban tugas dalam penyelenggaraan pendidikan pembentukan dan pengembangan untuk tingkat Tamtama dan Bintara.

Setiap Kodam membawahi Komando Resimen (Korem), Komando Distrik Militer (Kodim) dan Komando Rayon Militer (Koramil).

Saat ini, menurut Dedy, terdapat 13 Kodam yang tersebar di seluruh wilayah kedaulatan NKRI. Ke-13 Kodam itu adalah Kodam I/BB (Bukit Barisan), Kodam II/Swj (Sriwijaya), Kodam III/Slw (Siliwangi), Kodam IV Dip (Diponegoro), Kodam V/Brw (Brawijaya), Kodam VI/Mlw (Mulawarman), Kodam VII/Wrb (Wirabuana).

Selain itu, Kodam IX/Udy (Udayana), Kodam XII/Tpr (Tanjungpura), Kodam XVI/Ptm (Pattimura), Kodam XVII/Cen (Cendrawasih), Kodam Jaya (Jayakarta) dan Kodam IM


Sumber: Jurnas

KKP Curigai Intervensi Malaysia

JURNAS-(IDB): Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencurigai tindakan intrervensi Malaysia dalam campur tangan masalah batas laut Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE). Menteri KKP Fadel Muhammad mencurigai upaya itu dilakukan Malaysia guna merebut potensi kekayaan sumber daya alam mineral bawah laut Indonesia.

"Malaysia juga kerap menolak membicarakan perbatasan dan sengaja mengulur waktu untuk menyelesaikan masalah ini," kata Fadel Muhammad di Jakarta Kamis (14/4).

KKP curigai klaim Malaysia terhadap beberapa wilayah Indonesia berlatar belakang kandungan mineral, tambang bawah laut,” katanya ditemui disela acara peluncuran gerakan “mari makan ikan” di Jakarta.

Dengan teknologi, kata dia, kekayaan mineral bawah laut bisa sangat luar biasa. Dengan mengulur waktu Malaysia punya banyak kesempatan meneliti wilayah laut yang disengketakan.

Menurutnya, pembicaraan batas laut menjadi tugas sejak zaman mantan Menlu Hasan Wirayuda namun sampai sekarang belum juga terselesaikan. "Seperti ada kesengajaan sebab kekayaan sumber daya alam bawah laut itu sangat banyak, kami curiga Malaysia ingin mengambil alih itu,” katanya menjelaskan.


Sumber: Jurnas

Kemajuan Technologi Tinggi Iran

Kapal kecepatan tinggi pembawa rudal.
IRIB-(IDB) : Industri pertahanan Iran tumbuh dan berkembang di saat AS dan negara Barat lainnya gencar menekan negara ini dari berbagai sisi, termasuk sanksi industri pertahanan. 
Bahkan, Barat melarang penjualan suku cadang senjata yang paling sederhana sekalipun. Namun tekad baja rakyat dan pemerintah Iran menghadapi berbagai tekanan asing, justru menjadikan negara ini mandiri dengan berpijak pada kemampuan putra bangsanya sendiri. 
Jet tanpa awak " KARRAR "
Iran dalam beberapa tahun terakhir melakukan berbagai terobosan besar di bidang teknologi dirgantara dengan memproduksi pesawat tanpa awak (UAV). Pada tahun 2008, Iran memproduksi generasi baru pesawat spionase tanpa awak (pahpad) yang memiliki kemampuan mengirimkan data live dari daerah musuh. Jet tanpa awak buatan dalam negeri ini bernama "Karrar" yang dilengkapi dengan berbagai kemampuan. Karrar mampu terbang dengan kecepatan tinggi dan jarak tempuh yang jauh dengan membawa perlengkapan perang menuju sasaran musuh.

Kapal Cepat Perusak Rudal Iran " Zulfikar "
Pada tahun 2010, Iran berhasil merancang dan memproduksi pesawat tanpa awak yang memiliki kemampuan mengangkut penumpang dan barang. Pesawat ini dipergunakan untuk kepentingan militer, foto udara dan keperluan pertanian dan kehutanan. Pesawat buatan Iran ini juga memiliki kemampuan terbang di atas air. Selain itu, pesawat ini mampu mengangkut penumpang dan barang dua kali lebih besar dari jenis serupa yang diproduksi negara lain, bahkan yang diproduksi negara maju sekalipun. Hal ini menunjukkan bahwa Iran termasuk segelintir negara yang menguasai teknologi tinggi ini.
Industri pertahanan Iran semakin menunjukkan kemampuannya dengan memproduksi kapal generasi baru berkecepatan tinggi, Zulfiqar dan Seraj. Dua kapal cepat itu berfungsi sebagai penangkal serangan musuh. Kedua kapal itu mampu menampilkan manuver dengan sempurna. Kedua kapal itu mempunyai kecepatan tinggi dan memiliki daya bidik yang luar biasa. 

Menteri Pertahanan Republik Islam Iran, Brigjen Ahmad Vahidi dalam acara peresmian pabrik yang memproduksi kapal-kapal cepat Seraj 1 dan generasi baru kapal Zulfiqar, menyatakan bahwa kapal Seraj 1 didesain sebagai kapal cepat destroyer yang dilengkapi rudal untuk wilayah panas, dengan bahan fiberglass yang juga dilengkapi dengan alat-alat komunikasi dan radar pendeteksi. Adapun kapal Dzulfiqar didesain sebagai kapal operasi yang dapat menyerang kapal-kapal musuh dengan cepat. 

Jet pengintai Iran " Azarkhash "
Iran juga berhasil merancang dan memproduksi jet pengintai Azarkhash dengan kecepatan melebihi kecepatan suara, pesawat penumpang Iran-140, jet latihan di berbagai kelas, aneka ragam helikopter, dan perawatan serta perbaikan berbagai jenis pesawat pembom.

Pada akhir Agustus lalu bersamaan dengan peringatan "Hari Industri Pertahanan" Iran mengujicoba berbagai jenis roket canggih termasuk Fateh-110 dan Qiyam-1 dengan bahan bakar padat. Kemajuan itu menunjukkan tingkat presisi, akurasi dan kecepatan karya putra bangsa Iran yang berhasil tampil menyaingi industri pertahanan negara-negara maju. 
Rudal balistik Iran " Qiyam "

Rudal balistik Qiyam dapat diluncurkan dengan menggunakan berbagai launcher khusus dan proses persiapannya telah dilakukan secepat mungkin. Roket Qiyam tidak memiliki sayap sirip yang mampu meningkatkan kecepatan juga membuatnya dapat dengan mudah diluncurkan oleh banyak peluncur.

Selain berbagai kemajuan itu, industri pertahanan juga berhasil memproduksi rudal canggih dan sistem elektronik antiudara, serta produksi peluru artileri udara. 

Kini Republik Islam Iran berhasil swasembada di bidang teknologi pembuat roket canggih yang meliputi peluncur roket dengan teknologi ruang angkasa yang rumit, radar dan berbagai jenis rudal balistik serta pesawat pelacak antiradar Stealth. Semua itu menempatkan Iran di jajaran garda depan negara yang menguasai teknologi tinggi ini.

Radar Pasive Produksi dalam negeri Iran
Pada bulan Februari, bersamaan dengan peringatan pekan kemenangan revolusi Islam ke-32, para pakar dan teknisi Iran berhasil merancang berbagai jenis rudal balistik pintar dengan kecepatan melebihi suara yang sulit dihadapi musuh dalam pertempuran. Selain itu, Iran juga berhasil memproduksi radar "Pasive" dengan daya jelajah tinggi hingga 11.000 kilometer, dan jangkauan 500 kilometer. Saat ini, Iran tengah merancang dua model radar maritim yang bisa diangkut dengan perahu kecil berdaya jangkau 60 kilometer, dan juga radar maritim dengan daya jelajah melebihi 300 km untuk mengidentifikasi sasaran laut. 

Kemajuan industri pertahanan Iran senantiasa menjadi perhatian media massa dunia. Koran Daily Telegraph cetakan London, menyinggung keberhasilan Iran di bidang kapal selam, seraya menulis, "Iran berhasil 

Kapal selam modern Iran " Ghadir "
memproduksi kapal selam canggih, "Ghadir", kini memproduksi jetboat berkecepatan tinggi "bladerunner-51"." Speedboat baru ini berkecepatan 120 km/jam dengan dua motor berkekuatan 1000 kali daya kuda, dan bisa menembakkan roket bersamaan dengan torpedo. Kapal selam Qayim juga merupakan jenis kapal selam canggih lain yang berhasil diproduksi Iran.

Kapal destroyer Iran, Jamaran, merupakan jenis kapal perusak generasi pertama yang memiliki kemampuan di tiga medan tempur yaitu, antiudara, permukaan laut dan dalam laut. Kapal perusak buatan dalam negeri ini diluncurkan pada Februari lalu. 

Speedboat berkecepatan tinggi Iran "Bladerunner-51"
Kapal tersebut memiliki bobot sekitar 14.000 ton diperlengkapi dengan radar modern dan kemampuan perang elektronik. Jamaran merupakan kapal pemburu untuk banyak misi, dapat membawa 120-140 personel di atasnya dan dipersenjatai dengan bermacam rudal anti-kapal dan permukaan ke udara dengan kecepatan tertinggi mencapai 30 knot dan mempunyai sebuah landasan helikopter. Di samping itu, kapal buatan dalam negeri Iran itu juga diperlengkapi dengan torpedo dan meriam angkatan laut modern.
Kapal destroyer Iran " Jamaran "

Berbagai keberhasilan Iran di bidang industri pertahanan menunjukkan bahwa negara ini berhasil mematahkan berbagai tekanan dan sanksi internasional di bidang sains dan teknologi. Meski demikian, berdasarkan prinsip kerjasama pertahanan, Republik Islam siap berbagi pengalaman dengan negara-negara tetangga dan dunia Islam. Sambutan pejabat teras Damaskus atas prakarsa Iran membantu persenjataan militer Lebanon berada dalam kerangka kerjasama ini. Penandatanganan berbagai kontrak militer dan negara-negara kawasan dan ajakan Tehran menggelar berbagai latihan perang bersama demi mewujudkan stabilitas dan keamanan Timur Tengah. 

Sumber: Irib

Israel Khawatir dengan Melemahnya AS

ISRAEL-(IDB) : Seorang pejabat rezim Zionis Israel mengatakan, Tel Aviv terganggu dengan persepsi bahwa Amerika Serikat adalah sebuah imperium masa lalu dan menginginkan Washington bangkit kembali untuk memainkan peran penting di dunia.
 
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan koran Sydney Morning Herald, edisi Selasa (12/4), Deputi Perdana Menteri dan Menteri Intelijen dan Energi Nuklir Israel, 

Dan Meridor mengatakan, "Amerika tengah diuji pada saat-saat penting dalam sejarah Timur Tengah. Dunia Arab mengamati dengan seksama Amerika. Mereka melihat ke arah Paman Sam. Jika negara adidaya ini terlihat tidak mampu menghentikan program nuklir Iran, maka mereka akan bersama Iran,"

Meridor juga menyatakan terkejut atas perlakuan pemerintahan Barack Obama terhadap sekutu tradisionalnya, penguasa Mesir Hosni Mubarak.

"Apakah perlu untuk segera memperkuat para demonstran melawan Mubarak dan membiarkannya tumbang? Ini disaksikan oleh semua sekutu Amerika di dunia Arab. Aku tidak tahu di mana gelombang sejarah akan pergi dan aku tidak yakin mereka tahu," jelasnya.

Anggota senior Partai Likud ini menambahkan, persepsi -- yang saya harap salah -- bahwa Amerika melemah, adalah bukan pertanda baik. Saya berharap Amerika akan menemukan jalan dan saya percaya mereka bisa untuk memulihkan dirinya sebagai negara adidaya. 

"Amerika telah memulai perang di Afghanistan dan Irak. Apakah ini kisah yang gemilang atau tidak? Apa yang terjadi di Pakistan? Ini mungkin bentuk penggunaan kekuasaan untuk menunjukkan batas kekuatan" tambahnya.

Pernyataan itu dikeluarkan karena Tel Aviv khawatir atas kebangkitan rakyat di Timur Tengah dan Afrika Utara.


Sumber: Irib

Karena Masalah Ekonomi Israel Hentikan Serangan Ke Gaza

ISRAEL-(IDB) : Invasi militer rezim Zionis atas Jalur Gaza baru-baru ini dihentikan oleh Tel Aviv. Israel mengklaim penghentian ini disebabkan usulan gencatan senjata dari kelompok Palestina. 
 
Namun, pakar militer dan ekomi Israel menilai anjloknya pendapatan sektor pariwisata dan masalah ekonomi yang membelit Israel sebagai pemicu utama penghentian serangan brutal itu.

Pengamat militer berkeyakinan bahwa Invasi militer Israel ke Jalur Gaza menyebabkan meningkatnya serangan roket balasan dari Palestina, yang berdampaknya larinya investor, sekaligus memicu kekacauan iklim investasi yang memukul perekonomian Israel.

Situs Palestine Today menulis, para pejabat Zionis mengklaim kelompok Palestina mengusulkan gencatan senjata, karena sistem anti rudal Israel berhasil menangkal seluruh serangan roket Palestina. Namun realitas sebenarnya, kelompok Palestina tidak pernah mengusulkan gencatan senjata sebagaimana diklaim Tel Aviv, dan mereka tetap melanjutkan serangan ke wilayah Palestina pendudukan.

Eksalasi serangan roket Palestina ke distrik Zionis menyebabkan anjloknya sektor pariwisata Israel. Dewan Permukiman Zionis mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Peperangan, Ehud Barak menghentikan serangan ke Jalur Gaza, karena mengkawatirkan meningkatnya serangan roket Palestina.

Sumber: Irib

Perwira DITC Australia Kunjungi Lab. Bahasa AAL

SURABAYA-(IDB): Perwira pusat pelatihan pertahanan internasional (Defence International Training Center/DITC) Australia mengunjungi laboratorium bahasa di Akademi Angkatan Laut (AAL).

Kedatangan Wing Commander Sean Unwin diterima Wakil Gubernur AAL, Brigjen TNI (Mar) Gatot Subroto, di kompleks AAL, Bumimoro, Surabaya, Rabu.

"Mereka datang ke sini untuk melihat sistem pengajaran bahasa Inggris, baik di AAL maupun Kobangdikal (Komando Pengembangan dan Pendidikan TNI Angkatan Laut)," kata Gatot.


Menurut dia, Sean sebelumnya juga pernah mengunjungi Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta dan Akademi Militer (Akmil) di Magelang.

Sementara itu, pada saat yang hampir bersamaan Gatot Subroto juga telah melepas 178 kadet AAL tingkat IV untuk melaksanakan praktik magang di kapal perang Republik Indonesia (KRI).

Sebanyak 178 kadet itu terdiri atas 77 kadet Korps Pelaut, 34 Korps Teknik, 35 Korps Elektro, dan 32 Korps Suplai melaksanakan praktik magang KRI.

Latihan yang dilaksanakan selama 52 hari di berbagai KRI itu mengambil tempat di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Komando Latihan Armatim (Kolatarmatim), dan perairan Indonesia.

Menurut Gatot, materi latihan itu terbagi dalam dua tahap, 47 hari di KRI dan lima hari di darat.

"Latihan magang ini merupakan salah satu materi ajaran dari komponen profesi dasar korps dalam pola pendidikan kadet AAL korps Pelaut, Teknik, Elektronik, dan Suplai," katanya.

Ia berharap latihan itu dapat meningkatkan pengetahuan profesi dan mampu melaksanakan tugas serta tanggung jawab sesuai jabatan di divisi masing-masing.



Sumber: Kemhan

Sekjen PBB Desak Gencatan Senjata Di Libya

Sekjen PBB Ban Ki-moon
KAIRO-(IDB): Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Ban Ki-moon dalam pertemuan antarbangsa pada Kamis di Kairo meminta penyelesaian politik dan gencatan senjata sesegera mungkin atas kemelut di Libya.

"Kami meminta proses politik, sehingga warga Libya dapat menyampaikan aspirasi mereka," kata Ban pada pertemuan itu, yang diselenggarakan Liga Arab dan PBB, dalam jumpa pers pada akhir acara tersebut.

"Kami mengulangi permintaan agar tercipta gencatan senjata dengan segera," kata Ban, yang juga menjadi ketua bersama konferensi tersebut.

Kepala urusan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang juga menghadiri konferensi Kairo itu, meminta pemimpin Libya Muammar Gaddafi mundur dengan segera.

"Sikap UE sangat jelas, Kolonel Muammar Gaddafi harus segera mundur," katanya.


Sumber: Antara

ITB Kembangkan Robot Untuk Bencana Alam

Illustration : Robot Bencana Alam Amerika yang di kirim ke Jepang
BANDUNG-(IDB): Institut Teknologi Bandung (ITB) sedang melakukan penelitian robot untuk penanggulangan dan penyelematan bencana alam di Indonesia.

"Pengembangan robot untuk penanggulangan dan penyelematan bencana alam ini terinsipirasi dari kejadian gempa bumi di Bantul," kata Peneliti Robot ITB Kusprasapta Mutijarsa, di Bandung, Kamis.

Kusprasapta mengatakan, riset untuk membuat robot penanggulangan dan penyelematan bencana alam tersebut sudah dilakukan sejak tiga tahun lalu.

"Risetnya sendiri sudah sejak tiga tahun lalu dan sampai saat ini kami masih pengembangan risetnya," kata Kusprasapta.

Robot tersebut menurut dia berdimensi dengan panjang sekitar 30 cm, lebar 20 cm dan tinggi sekitar 15-20 cm.

Ia mengatakan, pembuatan dan penelitian robot tersebut dilakukan oleh STEI dan Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB.

Dikatakannya, robot cerdas tersebut nantinya akan dilengkapi dengan sebuah kotak makanan dan P3K.

"Selain dilengkapi sensor ultrasonik, kamera dan base untuk mengendalikan serta dilengkapi kotak kecil untuk perlengkapan P3K dan makanan," ujar Kusprasapta.

Menurut dia, kinerja dari robot penanggulangan bencana ini akan berjalan menyusuri daerah bencana alam dan akan mencari korban-korban bencana alam.

"Robot ini bisa berjalan hingga radius ratusan meter di daerah bencana alam, hanya saja kita masih mengembangkan apakah robot ini jenisnya akan berkaki atau seperti tank," ujarnya.

Ia menuturkan, faktor dana dan komponen yang sebagian dibuat di luar negeri menjadi kendala utama dalam pengembangan riset robot.


Sumber: Antara

Robot ITB Dapat Dikembangkan Jadi Pendeteksi Bom

BANDUNG-(IDB): Dua robot buatan empat mahasiswa Institut Teknologi Bandung yang diberi nama Yaqut dan Zarkun berpeluang untuk dikembangkan menjadi robot pendeteksi bom atau robot militer.

Peneliti Robot dari ITB Kusprasapta Mutijarsa di Bandung, Kamis, mengatakan bahwa kedua robot itu menang dalam ajang "Trinity Collage Fire Fighting Home Robot Contest and RoboWaiter Competition 2011"

"Peluang dua robot ini untuk dikembangkan menjadi robot pendeteksi bom atau robot militer sangat besar," kata Kusprasapta Mutijarsa.

Meskipun kedua robot divisi berkaki yang dibuat empat mahasiswa ITB tersebut menjadi juara satu (Zarqun) dan dua (Yaqut) dalam ajang tersebut,  Kusprasapta menyatakan kedua robot tersebut harus dikembangkan lagi jika akan dijadikan robot penjinak bom.

Pengembangan kedua robot tersebut, kata Kusprasapta, dilakukan dengan penambahan alat sensor ultrasonik dan kamera.

"Tinggal ditambahkan sensor dan kamera, jadi robot penjinak bom ini akan mendeteksi benda yang dicurigai sebagai bom kemudian dia akan membuka dan mendeteksi dengan kamera apakah benda tersebut bom atau bukan," kata Kusprasapta yang juga menjadi tim pendamping mahasiswa ITB dalam ajang tersebut.

Menurut dia, jika digunakan untuk kepentingan militer, kedua robot cerdas tersebut hanya bisa dikembangkan menjadi robot pendeteksi bom bukan robot penjinak bom.

"Saya rasa dikembangkan hanya untuk mendeteksi bom, bukan untuk menjinakkan bom. Untuk menjinakkan bom akan lebih baik hasilnya kalau dilakukan oleh manusia," kata Kusprasapta.

Tiga tim mahasiswa dari Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta berhasil menjuarai kompetisi robot itu yang berlangsung di  Hartford, Connecticut, AS, pada 9 hingga 10 April 2011.

Tim dari Indonesia menyingkirkan peserta dari negara lain seperti Amerika Serikat, Kanada, Israel, Korea, Portugal, Meksiko dan China.

Tim ITB yang terdiri atas empat mahasiswa yakni Syawaludin Rachmatullah, Syamratul Fuadi, Aslih dan Dodi Suhendar, berangkat ke ajang tersebut karena menjadi pemenang Kontes Robot Indonesia di Universitas Muhammadiyah Malang.

Kategori yang dimenangi tim ITB adalah divisi berkaki dari robot bernama Zarqun. Robot lainnya,  Yaqut, menyabet juara dua karena berhasil memadamkan api dalam waktu singkat.

Sumber: Antara

Asia - Pasifik Pasar Kapal Selam Yang Sangat Menggiurkan

Illustration
SEOUL-(IDB): Secara geografis sebagian negara di Asia-Pasifik dikelilingi oleh laut.

Untuk melindungi perbatasannya, negara-negara di Asia-Pasifik perlu untuk menjaga dan memelihara wilayah maritim mereka dengan meningkatkan kemampuan dan alutsista yang modern. Salah satu alutsista yang paling efektif yaitu kapal selam, yang memberikan dampak signifikan walaupun jumlah pasukan sedikit.

Setelah pasca perang dunia II, negara-negara berkembang ingin memiliki armada kapal selam sendiri untuk meningkatkan kemampuan AL mereka. Pada pasca era perang dingin, kapal selam merupakan alutsista utama sebagai alutsista yang modern, menurut Institute of Peace and Conflict Studies negara-negara di Asia-Pasifik ingin memiliki kemampuan yang sama, namun karena mahalnya harga serta pemeliharaan kapal selam makanya hanya negara yang memiliki ekonomi yang kuat untuk membeli kapal selam tersebut.

Tapi dengan kemajuan teknologi sekarang muncul kapal selam diesel elektrik yang lebih modern dan hemat biaya yang memungkinkan negara-negara yang mempunyai perekonomian yang stabil di kawasan Asia-Pasifik ingin menambah dan meningkatkan kemampuan AL mereka. China dan India merupakan bangsa yang mampu membuat kapal selam bertenaga nuklir. Negara - negara seperti Jepang, Korut, Korsel, Malaysia, Singapura, Pakistan, Thailand, Indonesia, Vietnam dan Australia akan memperkuat alutsista angkatan laut mereka dengan melakukan pengadaan kapal selam diesel-elektrik pada dekade yang akan datang.

Kemampuan kapal selam dan angkatan laut

Berikut ini menjelaskan kemampuan angkatan laut di Asia dan rencana pengadaan kapal selam dimasa yang akan datang, menurut laporan dari Media SHP.

China

Cina memiliki armada kapal selam paling kuat di wilayah Asia - Pasifik dengan rencana lebih dari 60 kapal selam yang dimiliki Tentara Pembebasan Rakyat Angkatan Laut China. Angkatan laut China telah Modernisasi kapal selam kelas Romeo yang berusia diatas 30 tahun yang akan digantikan dengan kapal selam Ming class, Song class, atau kapal selam Kilo buatan Rusia. Ada juga rencana pengadaan untuk kapal selam nuklir Rusia yaitu Akula, dan China berencana untuk membangun sebuah kapal selam bertenaga nuklir yang memiliki kemampuan rudal balistik yaitu Tipe 094 class.

India

Angkatan Laut India memiliki empat kapal selam HDW Shisumar class 209/1500, sepuluh kapal selam Sindhugosh 877EM class dan dua Foxtrot class yang akan dinonaktifkan. Selain rencana untuk meng-upgrade kapal selam yang ada, Angkatan Laut India telah melakukan pengadaan enam kapal selam Scorpene dan merencanakan untuk menambah enam kapal selam yang dilengkapi dengan sistem AIP.

Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang luas tetapi hanya memiliki dua kapal selam Tipe U-209 buatan Jerman yang baru ini sedang diupgrade. Indonesia berencana melakukan pengadaan setidaknya 12 kapal selam sebelum 2024. Ini termasuk Chang Bogo type U- 209/1200 dari Korea Selatan serta kapal selam Kilo class dan kelas Amur Rusia, ditambah tambahan kapal selam Tipe U-214 dari Jerman.

Malaysia

Angkatan Laut Diraja Malaysia (RMN) memiliki dua kapal selam Scorpene dikembangkan dan dibangun oleh DCNA dan Navantia. RMN berencana untuk melakukan pengadaan kapal selam dengan jenis yang sama tetapi desain Scorpene serta varian lebih kecil yang disebut Andrasta, dirancang untuk beroperasi di perairan pesisir pantai Malaysia.

Singapura

Angkatan Laut Republik Singapura (RSN) telah mengupgrade empat kapal selam Sjoormen class agar bisa digunakan di iklim tropis yang sebelumnya bagian dari Angkatan Laut Kerajaan Swedia. Kapal selam ini dirancang dan dioptimalkan untuk laut dangkal dan cocok untuk perairan sekitarnya sekitar Singapura. Singapura juga mendapatkan kapal selam A-17 Vastergotland class dari Swedia sebagai pengganti kapal selam Challenger class.


Thailand

Royal Thai Navy (RTN) berkomitmen untuk membangun armada kapal selam mereka sendiri dan berencana untuk pengadaan kapal selam Amur class buatan Rusia atau dari kapal selam song class buatan China.

Jepang

Bela Diri Angkatan Laut Jepang telah memiliki 18 kelas kapal selam diesel-listrik Oyashio dan Harushio class. Jepang juga berencana membuat kapal selam yang lebih canggih Soryu yang memiliki kemampuan AIP.

Korsel

Angkatan Laut Korea Selatan memiliki sembilan kapal selam Chang Bogo tipe U209 class dan dua Jenis Wonyil Sohn tipe U-214 class. Pada 2018, Korea Selatan berencana untuk membangun tujuh lebih dari kapal selam tipe U-214 class hasil dari kerjasama dengan Jerman.

Taiwan

Karena tekanan dari pemerintah Cina, Angkatan Laut Taiwan mempunyai masalah untuk mendapatkan kapal selam diesel baru untuk menambah kapal selam mereka yaitu dua kapal selam Hai Lung class buatan ZWAARDVIS Belanda. Amerika Serikat telah menyetujui penjualan delapan kapal selam untuk Taiwan tetapisaat ini tidak memiliki kapasitas produksi untuk memenuhi pesanan.

Pakistan

Angkatan Laut Pakistan telah memiliki tiga kapal selam Agosta 90B class, empat kapal selam Daphne dan dua Agosta 70. Kapal selam kelas Daphne sudah saatnya untuk dinonaktifkan dan Pakistan memiliki rencana untuk melakukan pengadaan tiga kapal selam U-214.

Australia

Pemerintah Australia juga berencana untuk meningkatkan armada angkatan laut mereka yang lebih canggih untuk menggantikan kapal selam Collins class yang akan dinonaktifkan pada tahun 2026. Desain kapal selam generasi yang baru, Australia akan dimulai pada 2014-2015 dan akan melakukan pengadaan sebesar $ 25 milyar dan memakan waktu sampai 17 tahun untuk menyelesaikannya.

Selain China, pangsa pasar kapal selam di Asia sebesar $ 50 miliar untuk lebih dari 90 kapal selam di dekade mendatang. Pengadaan ini tidak hanya akan berfokus pada teknologi konvensional kapal selam diesel-listrik, tapi banyak dari negara-negara Asia juga melihat untuk memperoleh kemampuan sistem propulsi bertenaga nuklir dan sistem AIP yang memiliki kemampuan siluman dibawah air.