Pages

Selasa, Mei 31, 2011

2022 Jerman Tidak Lagi Gunakan Nuklir

Jerman kini serius mempopulerkan sumber energi dari tenaga surya dan tenaga air.

Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jerman
JERMAN-(IDB) : Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman, berencana tidak lagi menggunakan energi nuklir mulai 2022. Belajar dari risiko radiasi reaktor nuklir yang sempat mengancam Jepang, Jerman kini berambisi menggunakan sumber-sumber energi terbaharui.

Menurut kantor berita Associated Press, rencana Jerman itu diumumkan Kanselir Angela Merkel Senin waktu setempat. Menurut Merkel, dalam 11 tahun ke depan, Jerman kini serius mengkampanyekan penggunaan sumber energi terbaharui, yaitu dari tenaga surya maupun tenaga air.

Rencana Jerman ini, bagi Merkel, bisa menjadi teladan bagi negara-negara lain. "Kami yakin bisa menunjukkan negara-negara lain yang ingin meninggalkan energi nuklir, atau yang tidak akan menggunakannya, bahwa pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemakmuran tetap bisa tercapai dengan beralih ke penggunaan energi terbaharui," kata Merkel.

Maka, menurut Merkel, Jerman siap menutup semua 17 reaktor nuklir pada 2022. Namun, belum ada rencana spesifik mengenai penutupan reaktor nuklir dan peralihan ke sumber energi terbaharui, termasuk biaya yang dibutuhkan.

Jerman dikenal sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan kini menduduki peringkat keempat kekuatan ekonomi dunia. Salah satu penyebab keberhasilan ekonomi Jerman adalah penggunaan energi nuklir yang mampu memberi energi listrik dalam jumlah besar.

Namun, sejumlah insiden besar telah membuat Jerman sadar betapa bahayanya pengolahan energi dari nuklir karena bisa membahayakan manusia, baik jangka pendek dan jangka panjang. Pertama adalah bocornya reaktor nuklir di Chernobyl, Uni Soviet, pada 1986. Kini, Jepang mati-matian mengatasi bocornya reaktor nuklir di Fukushima, yang rusak diterjang gelombang tsunami setelah gempa bumi 11 Maret lalu. 

Sumber: Vivanews

Space Walk Terakhir Bagi Astronot NASA

WASHINGTON-(IDB) : Program ulang-alik NASA yang telah berlangsung 30 tahun merampungkan space walk terakhir yaitu berjalan kaki keluar dari wahana luar angkasa di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (ISS).

Astronot Mike Fincke dan Greg Chamitoff melakukan space walk selama 7,5 jam untuk menyelesaikan tugas pembangunan ISS yang menjadi bagian NASA. Demikian laporan NASA, Sabtu (28/5).

Tim astronot akan kembali ke bumi dalam beberapa hari dengan pesawat ulang-alik Endeavour yang menjalankan misi penerbangan terakhirnya.

Satu penerbangan ulang-alik dijadwalkan diberangkatkan bulan Juli untuk mengantarkan pasokan ke ISS.

ISS kini berukuran sebesar lapangan sepak bola dan bisa menampung enam penghuni tetap yang menjalankan eksperimen ilmiah dan meneliti kondisi yang memungkinkan misi angkasa lebih panjang, termasuk perjalanan ke Mars.

Menjelang akhir space walk ke-164 dan terakhir, astronot Chamitoff mengatakan "Dua belas tahun membangun dan 15 negara (ikut serta) dan (stasiun) ini menjadi Parthenon di langit, dan semoga menjadi jalan ke masa depan kita. Selamat kepada semuanya atas rampungnya perakitan."

Pesawat Endeavour dijadwalkan kembali ke bumi hari Rabu nanti. Pesawat ulang-alik tersebut kemudian akan dipersiapkan untuk menjadi atraksi pameran publik di Pusat Ilmu Pengetahuan California (CSC) di Los Angeles.

Rusia masih berencana untuk melakukan space walk di ISS dan akan menambah setidaknya satu ruang lagi ke struktur stasiun angkasa luar itu. Rusia juga akan mengantar astronot ke ISS.

Lagi, Kapal Perang Iran Berhasil Usir Perompak Laut Somalia

TEHRAN-(IDB) : Angkatan Laut Republik Islam Iran kembali mengukir prestasi di laut lepas internasional dalam misinya memerangi perompakan laut. 
 
Kantor berita IRNA melaporkan, kemarin (29/5) armada kapal perang Iran di Teluk Aden berhasil menyelamatkan kapal tanker Damavand milik Iran dari cengkeraman para bajak laut Somalia. 

Kantor Humas Angkatan Laut Iran merilis statemen bahwa kapal tanker tengah berlayar melintasi Teluk Aden dan tiba-tiba diserang oleh sebuah perahu cepat yang berisi tujuh perompak bersenjata. 

Segera setelah insiden tersebut, kapal perang Iran yang bertugas di kawasan mengerahkan perahu-perahu cepatnya dan berhasil mengusir para perompak tersebut. 

Berdasarkan laporan, kapal tanker Damavand tetap melanjutkan pelayarannya tanpa mengalami kerusakan atau kerugian. 

Ini merupakan konfrontasi kesebelas Angkatan Laut Iran dengan para perompak di sekitar Teluk Aden. Sebelumnya, armada perang Iran di kawasan juga berhasil membebaskan dua kapal dagang milik Iran dan Kuwait.

Sumber: Irib

Helikopter Iran Alami Kecelakaan di Isfahan

ISFAHAN-(IDB) : Sebuah helikopter tempur angkatan darat Republik Islam Iran dilaporkan jatuh pada hari Senin (30/5) di Isfahan.
 
Menurut keterangan pihak humas militer Iran, Komandan Angkatan Udara Iran, Kiumars Ahadi mengatakan, helikopter yang naas tersebut dari jenis Cobra 209. Helikopter milik lembaga pelatihan terbang tersebut mengalami kecelakaan pada Senin pagi saat latihan karena kerusakan teknis.

Dalam insiden itu pilot dan co pilot helikopter tewas, ungkap Ahadi. Ditambahkannya, kini telah dibentuk tim penyidik dan dikirim ke lokasi untuk menyelidiki sebab kecelakaan ini. 

Kecelakaan ini terjadi setelah sekitar 1001 hari penerbangan tanpa insiden mematikan di lembaga pelatihan Isfahan.

Sumber: Irib

Indonesia-Turki Jajaki Kerja Sama Industri Pertahanan

Tank ringan CV90
JAKARTA-(IDB) : Indonesia dan Turki tengah menjajaki kerja sama pembuatan tank kelas ringan (light tank). Kerja sama itu masih dijajaki di tingkat perusahaan atau produsen (business to business), sebelum meningkat pada kerja sama dua pemerintahan (G to G). Saat ini penjajakan dilakukan oleh PT Pindad dengan FNSS Defence Systems Co., produsen alat pertahanan dari Turki.

Tank ringan yang akan diproduksi bersama ini memiliki bobot sekitar 13-14 ton dan akan dilengkapi meriam kaliber 90-105 milimeter. "Tank jenis ini untuk memenuhi kebutuhan pasukan kavaleri TNI Angkatan Darat," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Susilo, kepada Tempo di kantornya, akhir pekan lalu.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama Pemerintah RI dan Turki saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke negara itu, Juni tahun lalu. Kesepakatan tersebut lebih dimatangkan lagi saat Presiden Turki Abdullah Gul melakukan kunjungan balasan ke Jakarta, April 2011 lalu. "Kerja sama industri pertahanan dengan Turki saat ini sudah makin mengerucut," ujar Susilo.

Produsen dari Turki, FNSS, bahkan sudah mengirimkan prototipe tank ringan itu untuk dijajal oleh TNI AD dan PT Pindad. "Tapi, tank yang akan dibuat nanti spesifikasinya akan diajukan oleh TNI AD," kata dia. "Mereka (Pindad dan FNSS) sudah menandatangani MoU (kesepakatan kerja sama)," kata dia.

Kerja sama industri pertahanan dengan Turki ini dilakukan karena negara tersebut bisa memahami kepentingan Indonesia. Seperti diketahui, saat ini pemerintah tengah menggalakkan pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, kerja sama industri pertahanan dengan luar negeri diprioritaskan pada negara-negara yang bisa memberikan transfer teknologi dan bersedia melakukan kerja sama produksi (joint production).

"Kalau transfer teknologinya besar dan mereka mau joint production, ini yang kami utamakan," kata Susilo. "Jadi, kami mendapatkan banyak benefit (keuntungan), tidak hanya membeli."

Tank ringan yang akan diproduksi bersama antara Indonesia dan Turki ini bakal memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup besar. "Paling tidak bodinya kami (Indonesia) yang buat," kata dia. Instalasi, perakitan, dan desain juga menjadi porsi Indonesia.

Sementara engine (mesin) serta rantai tank akan dibuat oleh produsen Turki. "Untuk rantai tank, Indonesia masih belum bisa buat sendiri," ujarnya. Demikian juga mesin. Menurut Susilo, masih belum efisien jika Indonesia membuat mesin tank sendiri. "Kalau engine, masih lebih murah membeli daripada harus membangun pabrik mesin di sini."

Sumber: Tempo

Patroli Udara Harus Senyap

MEDAN-(IDB) :  Kalakhar Bakorkamla RI, Laksdya Didik Heru Purnomo, mengatakan seandainya saja tidak ada patroli udara yang dilakukan, bisa jadi kapal patroli Malaysia masuk ke wilayah teritorial Indonesia.

Untuk itu dijelaskannya, setiap menjalankan patroli harus tidak ada yang mengetahui agar setiap kapal yang masuk bisa diketahui.

Sebelumnya, sekitar dua jam terbang di atas ketinggian kurang lebih 500 kaki sampai 700 kaki melintasi dan memantau Selat Malaka bersama jenderal bintang tiga tersebut, sangat terlihat jelas bahwa kapal patroli Malaysia melakukan provokasi.

Awalnya, kapal berwarna dominan putih tersebut berlayar lurus, karena menangkap radar pesawat, tiba-tiba kapal tadi berbalik arah sebelah kiri dan langsung menghindar.

"Itu membuktikan dia jenderal pintar. Dia mengintruksikan jangan menuju ke bawah dekat kapal Malaysia. Jika itu dilakukan, bisa pesawat Indonesia yang dituduh melakukan provokasi," ujar Konsultan Bakorkamla Putut Wijanarko, memuji Laksdya Didik Heru Purnomo, Senin (30/5/2011).

Semantara itu, Kepala Seksi Pengawasan SOKP Belawan Mukhtar A.Pi, yang ikut pada patroli perbatasan menggunakan pesawat menjelaskan biasanya dominan kapal Malaysia yang masuk ke wilayah Indonesia berbentuk kapal-kapal besar.

Kapal yang menggunakan jangkar-jangkar besar itu biasanya berlayar di kawasan Selat Malaka selama berhari-hari.

"Tangkapan mereka bisa mencapai 10 ton lebih. Itu tergantung lama tidaknya mereka berlayar. Kalau untuk patroli sendiri, kapal-kapal Malaysia biasanya tertangkap berjarak satu sampai dua hari saja. Tidak pernah lama mereka di laut lepas sudah kita tangkap," ujarnya.

Sumber: TribunNews

UAE leaves open chance of T-50 buy

SEOUL-(IDB) : Despite its losing bid to sell T-50 Golden Eagle supersonic trainer jets to the United Arab Emirates (UAE) in 2009, South Korea still has a chance to renegotiate the export the state-of-the-art aircraft to the Middle East nation, which is seeking to establish broader economic ties with Seoul, said a top UAE official responsible for the Arab nation’s aerospace industry.

The remarks by Homaid Al Shemmari, senior executive director of Mubadala Aerospace, comes at a time when South Korea is in an upbeat mood about selling more T-50 trainer aircraft overseas following the first export of the airplanes to Indonesia last week. It was the first time that a UAE government official has made public the possibility of reopening talks over the sale of T-50s.

Al Shemmari was visiting Korea as the representative of a 30-member Abu Dhabi delegation consisting of CEOs and top officials of both state-owned and private UAE companies interested in investing in Korea, as well as learning Korea’s “rags-to-riches” development model.

“The UAE, of course in 2009, selected the competitor of the T-50 as the trainer,” Al Shemmari, who served as a key negotiator when the UAE picked Italy’s M-346 trainer aircraft as the preferred bidder for Emirates’ trainer acquisition program to buy 48 airplanes, said in an exclusive interview with Business Focus, the weekly magazine of The Korea Times, on May 22.

“I’m sure those discussions are under way, and if there’s an opportunity after those discussions are for some reasons stalled or do not proceed, then the T-50 is definitely the best suited candidate to be fulfilling that trainer requirement of the UAE,” he said.

Al Shemmari, who served as a lieutenant colonel in the UAE Armed Forces before joining Mubadala, the investment vehicle of Abu Dhabi, declined to elaborate on the current status of the UAE-Italy trainer talks. But informed government and industry sources in Seoul have confirmed the bilateral talks over the M-346 have virtually broken down due to disagreements over trainer specifications and off-setting industrial cooperation obligations.

Nevertheless the Emirates and Italy’s Alenia Aermacchi have yet to announce any failure in their negotiations.

The Abu Dhabi official added his government had once looked at an opportunity of investing in Korea Aerospace Industries (KAI), the manufacturer of the T-50 planes, in 2008 as part of industrial cooperation programs but decided not to follow a relevant feasibility study.

“We looked at that acquisition very, very seriously in the UAE and within my field of aerospace, but we didn’t make that decision very lightly,” he said. “Investing outside the UAE has to have a significant strategic value in addition to financial returns. At the time we did an analysis and it didn’t seem to fit our strategy.”

The day after the T-50 contract with Indonesia was announced on May 25, KAI received an approval from the Korea Exchange to proceed with an initial public offering (IPO) estimated to be worth about 576 billion won ($523 million).

The state-owned Korea Finance Corp. owns a 30.5 percent stake in KAI, and three other major shareholders — Samsung Techwin, Doosan Infracore and Hyundai Motor — each have 20.5 percent. The shareholders agreed in principle earlier this year to sell their stakes after the IPO, which would help facilitate the company’s potential merger and acquisition.

The IPO is scheduled to be held by the end of June. Industry and securities sources expect KAI to sell 36 million shares at 14,000 to 16,000 won apiece.

U.S. aerospace giant Boeing and European aerospace consortium EADS are said to have interest in purchasing stakes in KAI.

Meanwhile, the head of the Abu Dhabi delegation pledged efforts to collaborate or form joint ventures with Korea in a wide range of business sectors, including aerospace, shipbuilding, semiconductors, healthcare and education under a strategic partnership that has been expanding visibly since 2008.

“The idea for us was to come and learn from the Korean model spanning the last 60 years, witness how Korea created globally competitive industries and companies,” he said. “We do have aspirations within the UAE and Abu Dhabi to become one of the leaders in the global economy.”

The UAE is finding a variety of partners and seeking ways of leveraging the knowledge of those partners in an effort to help the country diversify its economy under Plan Abu Dhabi 2030, said Al Shemmari, who serves as chairman of Abu Dhabi Shipbuilding.

“Korea is one of the largest trade partners for the UAE, with the nuclear deal that we signed in 2010. It is very clear in our mind that Korea is a key player helping the UAE reach its desired future,” he noted.

Seoul and Abu Dhabi have been doubling efforts to explore bilateral business opportunities by sharing their respective resources of technologies, human resources and energies.

In March, Korea signed a landmark deal with Abu Dhabi to develop oil fields in the UAE. The pact with Abu Dhabi National Oil Company will give Korean National Oil Corp. guaranteed stakes in reserves of at least 1 billion barrels of oil.

The two countries also agreed to store six million barrels of Abu Dhabi crude oil in Korean storage facilities for free.

In December 2009, Seoul won a $20 billion contract to build four nuclear reactors in the UAE.

Source: KoreaTimes

Senin, Mei 30, 2011

Sertijab Komandan Batalyon Infanteri 5 Marinir

Danbrigif-1 Mar saat menandatangani berita acara Sertijab Danyonif-5 Marinir
SURABAYA-(IDB) : Jabatan Komandan Batalyon Infanteri-5 Marinir diserahterimakan dari pejabat lama Letkol Marinir Nurhidayat kepada pejabat baru Letkol Marinir Atam dalam sebuah upacara militer di Trian Suroto Yonif-5 Mar Surabaya, Kamis (26/05).

Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol selaku Inspektur Upacara (Irup) yang memimpin langsung sertijab tersebut dalam amanatnya mengatakan bahwa “sertijab adalah penyegaran dalam organisasi dan rotasi dalam jabatan, saya yakin bahwa pejabat baru sanggup dan mampu untuk meneruskan tugas dan tanggungjawabnya dalam mendukung kesuksesan Brigif-1 Mar”, ungkapnya.

Letkol Marinir Atam adalah lulusan AAL 38/1992, sebelumnya menjabat sebagai Kasetum Mako Kormar, sedangkan Kolonel Marinir Nurhidayat selanjutnya akan menempati jabatan baru sebagai Komandan Sekolah perwira (Dansepa Infanteri).

Dalam kesempatan itu DanBrigif-1 Mar juga mengatakan agar seluruh prajurit Brigif-1 Mar memberikan support bagi atlet Marwiltim yang sedang bertanding dalam lomba Pekan Olahraga wilayah Timur (Porwiltim) 2011.

Hadir dalam acara tersebut Dandim 0830, Kapolres KP3 Perak Surabaya, Danyon Marhanlan V surabaya, Danyon Taifib-1 Mar, Wadan Brigif-1 Mar dan seluruh perwira staf Brigif-1 Mar.

Sumber: Kormar

TNI - AU Akan Latihan Anti Terror Di Manado

Detasemen Bravo 90 Anti-Teror TNI AU
MANADO-(IDB) : TNI Angkatan Udara (AU) akan menggelar latihan penanggulangan antiteroris pembajak udara di Bandara Sam Ratulangi Manado, 31 Mei.

Komandan Pangkalan Udara Sam Ratulangi (Lanudsri) Manado, Letkol (Pnb) Yorry Koloay, di Manado, Sabtu mengatakan, latihan anti-lawan bajak udara tersebut akan dilakukan pasukan khusus TNI AU Detasemen Bravo 90.

"Pada latihan itu juga akan melibatkan Lanudsri, bersama sama instansi terkait sipil dan militer di daerah itu dalam kegiatan penanganan objek vital, Bandara Sam Ratulangi," kata Koloay.

Latihan itu dijadwalkan pada Selasa (31/5) sekitar pukul 21.00 Wita.

Yorry Koloay mengatakan, latihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kesatuan antiteror aspek udara.

Terwujudnya kerja sama antar-instansi terkait dalam kegiatan penaggulangan teroris, di objek vital, yakni Bandara Sam Ratulangi.

"Juga, untuk menguji prosedur dan aturan yang dimiliki masing-masing instansi terkait dalam kegiatan penanggulangan teroris atau gawat darurat," kata Koloay.

Menurut Koloay, kegiatan ini juga untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, dihadapkan dengan rencana pelaksanaan berbagai kegiatan bertaraf internasional maupun nasional di Sulut dan daerah sekitarnya antara lain Gorontalo.

Seperti pada Agustus 2011, Sulut akan dilaksanakan konferensi tingkat Menteri Perdagangan dan Ekonomi Asean.

Selain itu, berbagai konferensi luar negeri di Sulut dalam rangka keketuaan Indonesia sebegai Ketua Asean tahun 2011.

"Kegiatan ini juga untuk menyikapi perkembangan situasi yang ada, baik itu aksi teroris, maupun dampak dari perkembangan situasi global dan regional," katanya.

Dia menambahkan, kegiatan latihan itu akan melibatkan sekitar 367 personel yang terdiri dari Detasemen Bravo, personel Lanudsri, kepolisian, Lanudal dan otoritas bandara.

Komandan Detasemen Bravo Anti-Teror, Letkol (Psk) Muhammad Juanda, mengatakan, pada kegiatan ini akan melibatkan sekitar 120 personel Detasemen Bravo.

Untuk peralatan yang digunakan pada kegiatan itu antara lain pesawat Hercules, empat kendaraan khusus, peralatan penerjunan serta peralatan penjinak bahan peledak.

Total waktu rangkaian latihan antiteror itu akan berlangsung sekitar 30 menit.


Sumber: Kemhan

Unsur Satgas Merah Putih Tiba di Koarmatim

SURABAYA-(IDB) : Detik- detik kedatangan  KRI Abdul Halim Perdana Kusuma- 355 dan KRI Yos Sudarso-353 dari Somalia tiba di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung Surabaya, Jumat (27/5).

Dua unsur Satgas Merah Putih yang mengemban misi pembebasan sandera ABK MV.Sinar Kudus di perairan Somalia tiba di Dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Ujung Surabaya, Jumat (27/5).Kedua kapal perang dari jajaran unsur Koarmatim itu, yaitu KRI Abdul Halim Perdana Kusuma- 355 dan KRI Yos Sudarso-353.

Kedatangan kedua kapal perang tersebut disambut Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto. Selain Pangarmatim, seluruh pejabat teras Koarmatim juga turut menyambut kedatangan para pahlawan samudera tersebut.

Dalam pembebasan sandera ABK MV. Kudus oleh para perompak Somalia, sebenarnya ada tigakapal perang yang berangkat, disamping KRI Abdul HalimPerdana Kusuma-355 dan KRI Yos Sudarso-353 satunya lagi yaitu KRI Banjarmasin. Ketiga kapal perang ini ketika tiba di Jakarta disambut sangat antusias oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono beserta pejabat Negara lainnya. KRI Banjarmasin tinggal di Jakarta, karena kapal perang jenis Landing Platform Dock (LPD) ini memang masuk jajaran unsure Kolinlamil.

Selain tiga kapal perang, sebanyak 999 anggota TNI tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Merah Putih. Pasukan itu terdiri pasukan khusus TNI AL Detasemen Jala Mengkara (Denjaka), Detasemen 81 Komando Khusus TNI AD (Kopassus) dan pasukan Marinir TNI AL.

 Satgas Merah Putih ini telah berhasil melaksanakan tugasnya. MV. Sinar Kudus miliki PT. Samudera Indonesia dibajak perompak Somalia saat melakukan perjalanan menuju Rotterdam, Belanda, dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara. Perompak menyandera 20 awak dan menahan kapal beserta muatan nikel senilai Rp 1,5triliun. Semua sandera bebas dan selamat setelah negoisasi panjang dan pembayaran uang tebusan.

Keberhasilan Satgas ini dapat dilihat, setelah pembayaran tebusan dan kapal MV Sinar Kudus mulai berlayar lagi, ada kapal cepat yang melintas di depan kapal itu. Selain itu, muncul teriakan dari ABK MV Sinar Kudus, bahwa kapal akan dibajak lagi.

Saat itulah, pasukan Indonesia dengan didukung helicopter dan searider meluncur mengakhiri usaha pembajakan itu. Pantauan dari helicopter menyebutkan sedikitnya ada empat orang di kapal cepat milik perompak tersebut. Peromp akakhirnya berhasil dilumpuhkan dan kapal mereka tenggelam. Kapal perang Indonesia lantas mendampingi MV Sinar Kudus hingga menuju Oman.


Sumber: Koarmatim

Kasum TNI Kunjungi Markas Indobatt

KONGO-(IDB) : Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI J. Suryo Prabowo beberapa waktu lalu melaksanakan kunjungan ke Markas Satgas Yonmek Konga XXIII-E/Unifil atau Indonesia Battalion (Indobatt) UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.  Maksud kunjungan tersebut adalah untuk melihat secara langsung kondisi personel maupun materiil prajurit Indobatt yang sedang melaksanakan misi perdamaian PBB di wilayah Lebanon Selatan.

Sebelum menuju ke Markas Indobatt terlebih dahulu rombongan Kasum TNI menyempatkan diri melihat secara langsung prajurit Indobatt yang sedang melaksanakan penjagaan di Sensitive Area Blue Line tepatnya di Panorama Point yang merupakan area operasi Kompi Alfa. Di area perbatasan Israel-Lebanon yang dibatasi oleh Technical Fence (pagar pembatas wilayah Israel-Lebanon beraliran listrik milik Israel), Kasum TNI menerima penjelasan dari Danki Alfa, Kapten Inf Sigit Purwoko tentang situasi terakhir maupun hal-hal menonjol di wilayah perbatasan tersebut. 

Kasum TNI tiba di Markas Indobatt bersama Waasops Panglima TNI Laksma TNI ST. Budiyono SH, Dirziad Brigjen TNI Dicky Waenal Usman, Waka PMPP TNI Kolonel Pnb Anastasius Sumadi, Paban 1/Ren Slog TNI Kolonel Tek Sumarno, Sespri Kasum TNI Kolonel Inf Andika Perkasa dan Asisten Militer PTRI New York Letkol Chb Iroth Sonny. Kedatangan rombongan disambut langsung oleh Komandan Indobatt Letkol Inf Hendy Antariksa didampingi Wadan Letkol Mar Harnoko beserta para perwira staf. Setelah menerima jajar kehormatan dari prajurit Indobatt, selanjutnya Kasum TNI menerima paparan area operasi yang disampaikan oleh Komandan Indobatt.

Selesai menerima paparan rombongan tamu melaksanakan foto bersama di depan Patung Garuda, Lapangan Parade Soekarno. Usai pelaksanaan foto bersama, rombongan Kasum TNI menuju ke kompi-kompi yang berada di UN POSN 7-1 (Kompi Bantuan, Kompi Echo dan Kompi Delta) untuk melaksanakan pengecekan seluruh material, Ranpur, Ranri, Rumah Sakit Level 1 Husada milik Indobatt maupun corimek yang digunakan sebagai tempat tinggal prajurit. Selesai melakukan pengecekan dan menerima penjelasan tentang kondisi material secara keseluruhan dari Komandan Indobatt, kegiatan dilanjutkan dengan saling bertukar cindera mata.

Sebelum mengakhiri kunjungannya, Kasum TNI berpesan kepada Komandan Indobatt serta seluruh perwira staf pendamping agar selalu semangat dan melanjutkan tugas mulia sebagai pasukan penjaga perdamaian PBB dengan sebaik-baiknya.

Sumber: Seruu

Kapal Perang Admiral Panteleyev ke Rusia

MAKASSAR-(IDB) :  Muhibah yang membawa misi latihan anti perompak Kapal Perang Rusia Admiral Panteleyev berakhir. Kapal yang berpengalaman menggagalkan aksi perompakan di laut ini kembali ke negaranya. Kemarin, Minggu, 29 Mei bertempat di Dermaga Soekarno, Admiral Panteleyev bertolak menuju Rusia pada pukul 10.00 wita.

KRI Oswald-354 memandu Admiral Panteleyev menuju perairan Makassar. Selanjutnya kedua kapal perang tersebut berpatroli hingga ke perbatasan Perairan Makassar. Usai latihan, Admiral Panteleyev bersama kapal sipil jenis tunda melanjutkan perjalanan ke Rusia.

Selama di Makassar  sejak  24 Mei lalu, beberapa kegiatan dilakukan Angkatan Laut Rusia dan TNI AL. Selain simulasi antiperompak, Courtesy Call serta seminar anti perompak menjadi rangkaian kunjungan Admiral Panteleyev. Sehari sebelum  ke Rusia, kapal berjenis buru selam ini membuka open ships bagi masyarakat dan pelajar Makassar.

Panglima Flotila Armada Pasifik Colonel (Laut) Victor N. Sokolov sesaat sebelum berangkat mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Makassar serta Lantamal VI. Penyambutan dan jamuan yang luar biasa dirasakan Viktor sebagai ungkapan persahabatan kedua negara. Viktor berjanji kerja sama dan persahabatan tersebut akan terus terjalin, termasuk dalam bentuk kegiatan militer. "Banyak yang telah kami lakukan disini, termasuk sharing mengenai upaya antiperompak. Banyak yang pelajari di TNI AL, kami merasa berbangga berada disini," ungkapnya.

Komandan Lantamal VI Brigadir Jenderal TNI Marinir Chaidier  Patonnory menyampaikan  bahwa hubungan kerja sama  TNI AL dan AL  Rusia terjalin sejak lama. Bahkan sebagian kendaan tempur TNI AL  berasal dari Rusia. "Saya berharap hubungan yang sudah terjalin selama ini semakin erat," tambahnya.

Sumber: Fajar

US Navy Menimba Ilmu Di TNI AL Indonesia

JAKARTA-(IDB) :  Personel personel terbaik Angkatan Laut Amerika Serikat menimba ilmu di Indonesia. TNI Angkatan Laut menjadi tuan rumah dalam latihan rutin yang sudah berlangsung selama dua hari ini.
   
"Ini bagian dari kerjasama dua negara yang harmonis," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Iskandar Sitompul di Jakarta, Minggu (29/05). Latihan bersama itu dinamakan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) tahunan yang ke-17.
   
"Amerika Serikat secara rutin berlatih dengan angkatan laut kita," ujar mantan komandan pangkalan utama TNI AL III ini.  Tahap pertama CARAT dilakukan di darat, yaitu program pertukaran bidang keteknikan dan pengendalian kerusakan kapal, bakti sosial pelayanan medis umum dan gigi, serta program pelayanan masyarakat di sekolah-sekolah setempat.

Tahap selanjutnya dilakukan di atas laut, yaitu mengembangkan kemampuan maritim dalam hal pengamanan maritim, pertukaran informasi, operasi laut gabungan, latihan patroli dan penggunaan meriam, serta latihan anti-perompakan dan anti-penyelundupan.

Sekitar 1.600 personel angkatan laut AS dan Korps Marinir AS mengikuti CARAT Indonesia 2011. Kapal perang AS yang mengikuti latihan ini adalah kapal pendaratan USS Tortuga (LSD 46), kapal penghancur berpeluru kendali USS Howard (DDG 83), serta kapal frigat USS Reuben James (FFG 57). "

Di samping itu, ada peserta tambahan seperti pasukan pendaratan amfibi Marinir, pasukan U.S. Navy Seabees, P-3C Orion, serta helikopter SH-60 Seahawk. Pihak Amerika Serikat juga bersemangat dalam latihan ini. "Kami sangat menantikan latihan bersama  TNI AL tahun ini," ujar Laksamana Muda Thomas Carney, Komandan Gugus Tugas 73 dan Pejabat Pelaksana latihan ini, dalam keterangan pers yang dikirimkan oleh Kedubes AS ke media.

Menurut Thomas, TNI-AL memiliki banyak pengalaman dalam operasi anti-perompakan dan patroli di beberapa perairan tersibuk di dunia.  "Angkatan Laut AS dan TNI AL telah mengembangkan program pelatihan yang bagus dan kami berharap kedua angkatan laut akan saling belajar satu sama lain selama latihan, terutama di laut," katanya.

Sumber: JPNN

CARAT 17 TNI AL- US Navy Kurang Maksimal

JAKARTA-(IDB) :  Hasil pelatihan gabungan Indonesia dan Amerika Serikat (AS) berakhir tidak maksimal, Minggu (29/5). Pelatihan Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) ke-17 yang berlangsung 27-29 Mei di perairan Selat Sunda tidak sesuai seperti yang diharapkan karena beberapa agenda latihan dibatalkan.

Padahal, Komodor (Kolonel) Gugus Pasukan 73.1 US Navy David Welch mengatakan rencana pelatihan sudah dirancang selama beberapa bulan.

"Mungkin ada beberapa masalah, tetapi yang paling penting adalah pembangunan kerja sama antara TNI AL dan US Navy," ujar Welch pada konferensi pers di kapal perusak (destroyer) USS Howard, perairan Selat Sunda, Minggu (29/5).

Salah satu masalah terlihat pada pelatihan tembakan kepada target di permukaan Selat Sunda. USS Howard menggunakan senapan mesin ringan kaliber 762, senapan mesin berat (SMB) Browning 50, dan meriam MK25 Chandler. Wartawan-wartawan di kapal USS Howard diperbolehkan merekam para prajurit US Navy menenggelamkan yang terbuat dari sejenis karet raksasa (disebut killer tomato).

Akan tetapi, pasukan TNI AL di KRI Diponegoro tidak mengizinkan latihan penembakan itu diliput atau direkam. Menurut sumber Media Indonesia, senapan TNI AL sempat mengalami kesulitan teknis saat upaya penembakan.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia, rencana pelatihan pendaratan amfibi antara US Marine Corps dan Korp Marinir TNI AL di pesisir pantai Lampung dibatalkan. Welch tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut. Ia hanya mengatakan latihan pendaratan amfibi itu akan kembali diupayakan pada CARAT ke-18.

Latihan gabungan antara TNI-AL dan US Navy juga mencakup latihan manuver bersama antara KRI Imam Bonjol, KRI Diponegoro, USS Howard, USS Ruben James, dan USS Tortuga saat melewati Teluk Banten. Pada Jumat (27/5), helikopter TNI AL direncanakan berlatih mendarat di USS Howard. Namun, rencana itu malah batal karena gangguan teknis helikopter setelah belasan personel US Navy menyiapkan tempat landas.

TNI Gelar Pengamanan Presiden

PONTIANAK-(IDB) :  Sejumlah prajurit TNI AU Yon 465 Paskhas Lanud Supadio dan Detasemen Kavaleri-2 Beruang Cakti mengikuti Upacara Gelar Pasukan Pengamanan Presiden, di Kantor Gubernur Kalbar, Sabtu (28/5). Sebanyak 1.800 personil dari TNI dan Polda Kalbar dipersiapkan untuk mengamankan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, terkait peringatan Bulan Bhakti Gotong Royong ke VIII dan Hari Kesatuan Gerak PKK ke-39 pada 30-31 Mei di Pontianak



Sumber: Antara

Delapan Pesawat Latih AU ke Mataram

MATARAM-(IDB) : Bandara Selaparang, Mataram, kedatangan delapan pesawat latih TNI Angkatan Udara (AU), kemarin. Kedatangan pesawat-pesawat jenis T-34 Charly ini merupakan bagian dari kegiatan navigasi jarak jauh (NJJ) siswa sekolah penerbangan Bandung. Mereka telah melalui tahapan pembelajaran sebelum melakukan NJJ.

"Penerbang yang melakukan NJJ, telah melewati tahapan latihan akrobatik, instrumen, navigasi jarak dekat, hingga yang terakhir NJJ," kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Rembiga Letkol (Pnb) Antariksa Anondo.

Antariksa menyampaikan, delapan pesawat tersebut sebelumnya telah mendarat di Lanud Adi Sucipto, Jogjakarata dan Abdurrahman Saleh di Malang. Pesawat-pesawat tersebut melakukan kegiatan NJJ dari 24 Mei hingga 1 Juni.

"Setelah itu baru disematkan lencana wing (kepada penerbang). Nantinya para penerbang ini bisa menjadi penerbang pesawat tempur, pesawat angkut, atau helikopter," katanya pula.

Kedatangan pesawat-pesawat latih ini, sambung Antariksa, sekaligus mengenalkan kepada masyarakat NTB pada pesawat latih TNI AU. Soalnya, masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui pesawat-pesawat latih milik TNI AU.

"Pernah saya bertanya tentang pesawat tempur Indonesia, tapi banyak yang tidak tahu. Padahal tinggal menjawab Sukhoi," katanya.

Sejauh ini, minat masyarakat NTB untuk menjadi penerbang, kata Antariksa lagi, masih tergolong minim. Padahal dari sisi promosi sendiri, tak henti dilakukan. "Semoga kedatangan pesawat-pesawat ini bisa menjadi sarana untuk promosi," harapnya.

Sumber: JPNN

Pemimpin Korea Utara Rayakan Lawatan ke China yang "Sukses"

SEOUL-(IDB) : Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il dan anak laki-laki yang juga putera mahkotanya telah merayakan hasil "sukses" dari lawatannya ke China pekan lalu, kata media negara Ahad, tanpa memerinci mengenai apa yang telah dicapai dalam lawatan itu.

Utara telah mengadakan penampilan seni untuk merayakan pencapaian dari kunjungannya, dan disaksikan oleh Kim dan putra bungsunya, Jong Un, dan juga para pejabat senior rezim komunis itu, kata kantor berita Korea Utara KCNA. 

 "Penampilan musik dan tarian diberikan ... pada kunjungan tidak resminya yang berhasil ke Republik Rakyat China," kata KCNA, yang melukiskan lawatan itu "bersejarah" dan "berhasil" tanpa memerinci lagi.

Kantor berita itu mengatakan lawatan Kim telah membuat "sumbangan kekal" dalam meningkatkan hubungan antara kedua tetangga komunis tersebut.

Adalah jarang bagi Pyongyang mengadakan perayaan besar terbuka dari lawatan ke China oleh pemimpin itu, yang telah melakukan tujuh kunjungan ke negara tetangganya tersebut sejak 2000, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Kim, yang melakukan lawatan ketiganya dalam hanya setahun lebih ke China, telah pergi ke bagian timurlaut dan timur dan juga Beijing, tempat ia telah bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan pejabat penting lainnya.

Lawatan pemimpin berusia 69 tahun tersebut ke China, sandaran ekonomi dan sekutu besar satu-satunya negara miskin tapi bersenjata nuklir itu, dimaksudkan untuk mendapatkan lebih banyak lagi bantuan dan dukungan Beijing pada pengalihan kekuasaan turun-temurun kepada Jong-Un, kata beberapa pakar.

Jong-Un, diperkirakan berusia sekitar 27 tahun, telah menjadi jendral bintang empat dan mendapat jabatan penting di partai komunis yang berkuasa pada tahun lalu sebagai pertanda status anak laki-laki bungsu itu sebagai putera mahkota.

China telah mendesak Utara untuk kembali ke pembicaraan pelucutan senjata nuklir enam negara dan untuk meredakan ketegangan dengan Korea Selatan. Negara itu juga ingin sekutunya tersebut untuk menjalankan ekonomi terbuka yang diarahkan negara gaya China.
Tapi tidak jelas dengan segera apa yang dicapai dari lawatan Kim hanya mengenai masalah itu, dengan media resmi di Pyongyang dan Beijing mengatakan komentar yang berbeda mengenai pembicaraan Kim dengan Hu, Rabu.

Kantor berita China Xinhua mengatakan Kim telah meminta dimulainya cepat pembicaraan pelucutan senjata nuklir yang terhenti, dan menyampaikan harapan bagi hubungan yang lebih baik Korea Utara dengan Korea Selatan.

Tapi KCNA hanya mengatakan kedua pemimpin itu sepakat bahwa denuklirisasi "di seluruh semenanjung Korea" merupakan kepentingan kawasan itu.

KCNA juga mengatakan Kim telah memuji "kemajuan dinamis China " tapi tidak memberikan isyarat mengenai apakah negaranya sendiri akan mengikuti penyesuaian ekonomi pimpinan negaranya yang goyah.

Beberapa pengamat mengatakan rezim Kim yang terkucil takut hilangnya kendali politik itu akan diperlukan, demikian AFP melaporkan.

Sumber: Antara

Pakistan Minta AS Kurangi Latihan Militer

WASHINGTON-(IDB) : Pemerintah Pakistan meminta Amerika Serikat (AS) agar mengurangi jumlah latihan militer yang bermarkas di wilayahnya, demikian disebutkan pihak Pentagon, Rabu, ditengah kecurigaan sejak pembunuhan Osama bin Ladin.

Pakistan menyampaikan ke AS pada satu atau dua pekan lalu, kata juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan, bahwa pihaknya tidak memerlukan beberapa latihan yang ditugaskan untuk membantu tentara Pakistan.

Permintaan itu akan mengurangi jumlah keseluruhan misi militer AS di Pakistan menjadi hanya "segelintir" orang, katanya.

Lapan mengatakan "tidak ada perubahan nyata" untuk memperkecil misi pelatihan militer AS di Pakistan, yang awal bulan ini satu tim komando AS Navy SEALs berhasil melancarkan misi pembunuhan pemimpin Al-Qaida Osama bin Ladin.

Jumlah pelatihan saat ini di Pakistan tidak diumumkan secara rinci tetapi Lapan mengatakan jumlah seluruh misi militer berkisar antara 200 hingga 300 orang.

Pengurangan itu diminta beberapa minggu setelah penyergapan yang menewaskan Bin Ladin di rumahnya dekat Islamabad, yang membuat AS semakin ragu mengenai kemungkinan peran Pakistan dalam melindungi gerilyawan serta memperkeruh hubungan kedua negara.

Di lain pihak, warga Pakistan menganggap pernyergapan itu sebagai pelanggaran jelas kedaulatan negara.

Dalam 10 tahun terakhir, Kongres AS telah menyetujui sekitar 20 miliar dolar AS (Rp172,4 triliun) kepada Pakistan sebagai bantuan ekonomi dan membiayai tentara melawan gerilayan di wilayah itu.

Setelah misi penyerangan Bin Ladin, sebagian anggota parlemen mendesak pemerintah Obama agar meninjau kembali beberapa bantuan tersebut untuk Pakistan. 

Sumber: Antara

Minggu, Mei 29, 2011

Korsel Ngotot Tuntut Korut Meminta Maaf

SEOUL-(IDB) : Korea (Korsel) tidak akan mengabaikan tuntutannya, agar Korea Utara (Korut) meminta maaf atas peristiwa tenggelamnya kapal perang dan penembakan terhadap sebuah pulau Korea Selatan tahun lalu, sebagai prasyarat untuk melanjutkan dialog, kata seorang menteri Korsel, Sabtu (28/05). 

Menteri Persatuan Korsel, Hyun In-Taek, yang mengawasi kebijakan terhadap Korut, juga mendesak pihak Pyongyang untuk mengikuti contoh China dan melakukan reformasi serta membuka diri. Ia menyatakan hal itu sehari setelah pemimpin Korut, Kim Jong-Il, pulang dari kunjungan ke China.

"Pemerintah akan tetap dengan prinsipnya bahwa sebelum dialog Korea Utara harus mengambil tanggung jawab" atas dua insiden yang dipersalahkan pada Pyongyang, kata Hyun dalam sebuah forum di Seoul.

Kantor berita China (Xinhua) pada Juma (27/5) mengatakan bahwa selama pertemuan puncak dengan Presiden Hu Jintao, Kim menyerukan dimulai kembalinya dialog multinasional yang macet mengenai perlucutan senjata dan mengemukakan harapannya tentang sebuah hubungan yang lebih baik dengan Korsel.

Korut telah berulang kali menyatakan kesediaan bersyaratnya untuk kembali ke perundingan enam negara yang terhenti dua tahun lalu.

Bagian kapal perang yang tenggelam setelah di rudal Korut
Tapi, Korut dan Korsel hubungannya tetap dingin sehingga memperumit permasalahan. Pihak Seoul menuntut pihak Pyongyang untuk minta maaf atas dugaan penembakan torpedo ke kapal perang Korsel pada Maret tahun lalu dan penembakan terhadap sebuah pulau yang terletak di garis depan Korsel.

Korsel menyangkal tanggung jawab untuk insiden tenggelamnya kapal perang itu, dan menyebut peristiwa penembakan pulau yang terletak di garis depan Korsel sebagai upaya untuk mempertahankan diri terhadap latihan artileri Korsel yang dilakukan di dekat perbatasan laut mereka yang disengketakan, Laut Kuning.

Dua insiden itu menyebabkan 50 orang tewas. "Setiap dialog yang diprovokasi Korea Utara tidak akan mengarah ke perdamaian di Semenanjung Korea. Kami menolak dialog seperti itu, " kata Hyun, seperti dikutip kantor berita Korsel (Yonhap).

Merujuk pada kunjungan terbaru Kim ke China, Hyun mengatakan, China mencapai kesejahteraan melalui "reformasi yang berani dan membuka diri"

"Saya sangat berharap Korea Utara mengikuti preseden China. Korea Utara bisa melihat masa depan yang cerah hanya jika mengadopsi reformasi dan membuka diri," katanya. 

Sumber: Seruu

China Dilanda Konflik Internal

BEIJING-(IDB) : Ribuan etnik Mongol di Cina utara menggelar protes besar-besaran terhadap etnik Han. Aksi protes itu berlatar belakang kematian dua gembala Mongol yang terlibat perkelahian dengan penambang etnik Han. Daerah otonomi Mongolia 

Dalam merupakan aset energi besar bagi Republik Rakyat Cina. Wilayah setingkat provinsi itu memiliki sumber batubara raksasa dan mineral langka bumi. Beberapa tahun lalu dibuka sejumlah lokasi baru penambangan  yang menjadikan Mongolia Dalam sebagai produsen batubara terbesar 

Cina.Kini, penambangan pun menjadi penyebab konflik dan ketegangan etnik, terutama dengan etnik Mongol, yang sebagian besarnya adalah gembala dan kaum pengembara, demikian dikatakan Engebacu Togochoc. Ia juga berasal dari kawasan tersebut dan saat ini aktif dalam kelompok eksil Mongol di New York:

"Sebagian besar tambang batubara, yang dibuka di daerah stepa dalam beberapa tahun terakhir ini, menghabiskan lahan yang sangat luas. Di daerah itu sama sekali tidak ada jalan raya. Selain itu truk pengangkut batubara berseliweran di lahan rumput para gembala," kata Togochoc.

Minimnya Perlindungan Pemerintah

Stepa dan pusat penghidupan para gembala menjadi rusak karenanya. Menurut para kritikus, pemerintah hampir tidak melakukan apa pun melindungi kawasan itu. Pemerintah juga dituding melakukan perjanjian tertutup dengan perusahaan pertambangan. Menurut keterangan para eksil Mongol, beberapa pekan terakhir ini kaum penggembala berusaha menghalangi lalu lintas truk pengangkut batubara di daerah Xilinhot di utara.

Pertengahan Mei seorang gembala tewas tertabrak truk dan beberapa hari kemudian seorang tewas karena berkelahi dengan penambang. Saat ini polisi sudah menutup daerah bersangkutan. Seorang wartawan Inggris yang pekan ini melakukan peliputan di sana juga diusir.

Dua kasus kematian itu memicu gelombang protes. Di beberapa kawasan, etnik Mongol berunjuk rasa turun ke jalan. Menurut keterangan eksil Mongol, beberapa hari lalu sekitar 2000 orang berunjuk rasa di Xilinhot. Berdasarkan foto yang beredar di internet, sebagian besar demonstran adalah siswa dan mahasiswa. Banyak dari mereka merupakan anak-anak kaum penggembala. "Bebaskan Mongolia", "Mongolia Milik Kami", merupakan beberapa slogan yang diusung di spanduk.

Sebenarnya jarang sekali ada aksi protes semacam itu di daerah tersebut. Seorang warga mengatakan, "Saya tidak pernah melihat demonstrasi sebelumnya. Tadinya saya pikir, mereka mahasiswa yang berjalan menuju acara olahraga."

Ancaman Terhadap Budaya Setempat

Namun ketegangan di wilayah yang dihuni mayoritas etnik Mongol sebenarnya sudah lama terjadi. Masalah serupa dengan etnik Uyghur di Xinjiang dan warga Tibet. Mereka merasa identitas budayanya terancam, misalnya cara hidup tradisional dan bahasanya.

Gelombang perpindahan suku Han ke Mongolia Dalam membuat warga etnik Mongol menjadi minoritas di kampung sendiri. Kini warga etnik Mongol hanya menyumbangkan 20 persen dari 20 juta penduduk Mongolia Dalam. Padahal 60 tahun lalu keadaannya terbalik.

Setelah kasus kematian dan gelombang protes, pihak berwenang menangkap sejumlah orang yang dicurigai, surat kabar setempat „Neimengu Ribao“ melaporkan. Perusak lingkungan akan dihukum, demikian dilaporkan surat kabar itu. Dalam waktu sama juga ditekankan bahwa penyediaan batubara harus tetap berlanjut. Beredar pula di internet seruan untuk menggelar aksi protes.

Selama ini pemerintah Cina membiarkan aksi itu digelar. Tapi sampai kapan? Seperti yang terjadi di Tibet atau Xinjiang, pemerintah Cina biasanya tidak membiarkan begitu saja gerakan protes yang digelar suku minoritas.

Sumber: Seruu

Danpasmar-2 Terima Kunjungan Delegasi USMC War College

Danpasmar-2 foto bersama dengan Delegasi USMC War College
JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Marinir Sturman Panjaitan mewakili Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) M. Alfan Baharudin menerima kunjungan Delegasi United States Marine Corps (USMC) War College di Brigif-2 Mar, Bhumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2011).

Rombongan delegasi terdiri dari 18 orang dipimpin Dr. William Michael Morgan serta didampingi Atase USMC untuk Indonesia Lt Col Ron Dominique dalam rangka studi banding implementasi pelajaran yang mereka telah terima selama menjalani USMC War College.

Acara kunjungan diawali dengan perkenalan kemudian dilanjutkan penjelasan singkat profil dan organisasi Korps Marinir Indonesia oleh Komandan Pasmar-2. Saat acara diskusi dengan antusias siswa USMC War College tersebut mengajukan beberapa pertanyaan tentang peran serta Korps Marinir didalam mengatasi bencana alam yang terjadi di dunia internasional, ada pula pertanyaan tentang jumlah prajurit Korps Marinir Indonesia dihadapkan pada tugas dan tanggung jawab membela keutuhan NKRI yang terjadi di pulau-pulau di wilayah nusantara, semua pertanyaan tersebut dijawab Danpasmar-2 dengan sistematis dan sangat memuaskan para siswa.

Acara kunjungan siswa USMC War College yang bermarkas di basis USMC Quantico, Virginia tersebut diakhiri dengan tukar menukar cindermata dan foto bersama.

Sumber: Kormar

Mentari Baru Di Gaza

MESIR-(IDB) : Setelah empat tahun ditutup dalam program boikot yang dijalankan Rezim Zionis Israel, akhirnya pintu perbatasan Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dengan dunia luar dibuka. Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Al-Arabi mengatakan, pembukaan pintu perbatasan Rafah dimaksudkan untuk meringankan derita warga Gaza akibat blokade yang diberlakukan rezim Zionis terhadap wilayah ini. 

Menlu Mesir menyebut penutupan perbatasan Rafah sebagai noktah hitam yang memalukan. Dia menambahkan, kondisi warga Gaza harus diperbaiki secara menyeluruh. Kebijakan terbaru pemerintah Mesir ini disambut gembira oleh Faksi Gerakan Hamas yang menyebutnya sebagai tindakan berani dan bertanggungjawab.
 
Empat tahun lalu, pemerintah Mesir yang dipimpin diktator Hosni Mubarak dengan alasan keterikatan dengan perjanjian Camp David menyertai rezim Zionis dalam memblokade Jalur Gaza yang dikuasai oleh kubu Islamis, Hamas dengan cara menutup perbatasan Rafah. Blokade itu sendiri diterapkan untuk melumpuhkan pemerintahan Hamas dan memaksanya menyerah di hadapan kemauan Israel atau setidaknya menyerahkan kekuasaan kepada kubu pro perdamaian dengan Israel di Palestina. 

Dengan demikian, Gaza yang dihuni oleh sekitar satu setengah juta jiwa tak ubahnya bagai penjara raksasa dengan kondisi penghuninya yang menyedihkan. Tak ada jalan bagi suplai bahan makanan, bahan bakar, obat-obatan dan barang material kecuali sangat minim ke wilayah ini. Resistensi warga Palestina di Gaza mendorong mereka untuk melakukan hal-hal yang tidak mungkin seperti membuat tunel-tunel terowongan bawah tanah yang menghubungkan mereka ke Mesir untuk pengadaan barang-barang kebutuhan. Namun tunel-tunel itupun tak lepas dari amukan militer Zionis bahkan Mesir. 

Kini pasca jatuhnya kekuasaan Mubarak oleh revolusi rakyat, pemerintahan Dewan Militer memutuskan untuk membuka perbatasan Rafah secara permanen demi meringankan derita warga Gaza. Pemerintah Mesir mengumumkan, perbatasan ini dibuka setiap hari dari pukul 9 pagi sampai 17 sore kecuali hari Jumat dan hari libur resmi. Diumumkan pula bahwa wanita Gaza dan anak laki-laki di bawah usia 18 tahun atau mereka yang berusia di atas 40 tahun dan mereka yang bersama anak dan ibu bisa memasuki Mesir tanpa visa. Dinyatakan pula bahwa mereka yang ingin belajar atau berobat ke Mesir harus mengantongi dokumen resmi. 

Pembukaan pintu perbatasan Rafah secara permanen oleh pemerintah Mesir disambut gembira oleh rakyat Palestina. Sementara, di Israel keputusan itu ditanggapi dengan kegeraman yang sangat. Sejumlah petinggi Zionis menyatakan tak akan membiarkan perbatasan Rafah dibuka. Pernyataan, yang lantas direaksi oleh pemerintah Mesir dengan menegaskan bahwa masalah perbatasan Rafah adalah hak dan wewenang Mesir.

Sumber: Irib

Jaringan Keamanan Lockheed Martin Dibobol Hacker

WASHINGTON-(IDB) : Pembajak tak dikenal membobol jaringan keamanan Lockheed Martin Corp dan beberapa kontraktor militer AS lainnya.

"Mereka membobol sistem keamanan yang dirancang untuk mencegah penyusup dengan membuat duplikat kunci elektronik "SecurID" divisi keamanan RSA dari EMC Corp," kata sumber kepada Reuters.

Belum diketahui jenis datanya jika ada yang dicuri oleh hacker. Namun, jaringan Lockheed dan kontraktor militer lainnya berisi data sensitif sistem senjata masa depan serta teknologi militer yang saat ini digunakan dalam pertempuran di Irak dan Afganistan.

Perusahaan-perusahaan pembuat senjata adalah perusahaan terakhir yang dibobol melalui serangan canggih yang telah menembus pertahanan perusahaan besar, termasuk Sony, Google Inc, dan EMC Corp.

Para ahli keamanan mengatakan hampir tidak mungkin bagi perusahaan atau instansi pemerintah untuk membangun jaringan keamanan yang tidak tertembus hacker.

Pentagon, yang memiliki sekitar 85 ribu personel militer dan warga sipil yang bekerja pada isu-isu keamanan cyber di seluruh dunia, mengatakan mereka juga menggunakan sejumlah terbatas dari kunci keamanan elektronik RSA, namun menolak untuk mengatakan berapa banyak karena alasan keamanan.

Menurut sumber tersebut, para hacker belajar bagaimana menyalin kunci keamanan dengan data yang dicuri dari RSA saat serangan canggih yang diungkap EMC pada bulan Maret.

EMC menolak berkomentar tentang masalah ini, seperti yang dilakukan eksekutif di kontraktor militer besar lainnya.

Rick Moy, Presiden NSS Labs, sebuah perusahaan keamanan informasi, mengatakan serangan pada RSA ini cenderung ditargetkan pada pelanggan, termasuk organisasi militer, keuangan, pemerintah, dan lainnya dengan kekayaan intelektual kritis.

Ia mengatakan serangan RSA awal diikuti oleh kampanye malware dan phishing mencari data tertentu yang akan menghubungkan obyek ke pengguna akhir, yang berarti serangan pada saat ini telah dilakukan oleh para hacker yang sama.

Sumber: Tempo