Jerman kini serius mempopulerkan sumber energi dari tenaga surya dan tenaga air.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Jerman |
JERMAN-(IDB) : Negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, Jerman, berencana tidak lagi menggunakan energi nuklir mulai 2022. Belajar dari risiko radiasi reaktor nuklir yang sempat mengancam Jepang, Jerman kini berambisi menggunakan sumber-sumber energi terbaharui.
Menurut kantor berita Associated Press, rencana Jerman itu diumumkan Kanselir Angela Merkel Senin waktu setempat. Menurut Merkel, dalam 11 tahun ke depan, Jerman kini serius mengkampanyekan penggunaan sumber energi terbaharui, yaitu dari tenaga surya maupun tenaga air.
Rencana Jerman ini, bagi Merkel, bisa menjadi teladan bagi negara-negara lain. "Kami yakin bisa menunjukkan negara-negara lain yang ingin meninggalkan energi nuklir, atau yang tidak akan menggunakannya, bahwa pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan kemakmuran tetap bisa tercapai dengan beralih ke penggunaan energi terbaharui," kata Merkel.
Maka, menurut Merkel, Jerman siap menutup semua 17 reaktor nuklir pada 2022. Namun, belum ada rencana spesifik mengenai penutupan reaktor nuklir dan peralihan ke sumber energi terbaharui, termasuk biaya yang dibutuhkan.
Jerman dikenal sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan kini menduduki peringkat keempat kekuatan ekonomi dunia. Salah satu penyebab keberhasilan ekonomi Jerman adalah penggunaan energi nuklir yang mampu memberi energi listrik dalam jumlah besar.
Namun, sejumlah insiden besar telah membuat Jerman sadar betapa bahayanya pengolahan energi dari nuklir karena bisa membahayakan manusia, baik jangka pendek dan jangka panjang. Pertama adalah bocornya reaktor nuklir di Chernobyl, Uni Soviet, pada 1986. Kini, Jepang mati-matian mengatasi bocornya reaktor nuklir di Fukushima, yang rusak diterjang gelombang tsunami setelah gempa bumi 11 Maret lalu.
Sumber: Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar