WASHINGTON-(IDB) : Pemerintah Pakistan meminta Amerika Serikat (AS) agar mengurangi jumlah latihan militer yang bermarkas di wilayahnya, demikian disebutkan pihak Pentagon, Rabu, ditengah kecurigaan sejak pembunuhan Osama bin Ladin.
Pakistan menyampaikan ke AS pada satu atau dua pekan lalu, kata juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan, bahwa pihaknya tidak memerlukan beberapa latihan yang ditugaskan untuk membantu tentara Pakistan.
Permintaan itu akan mengurangi jumlah keseluruhan misi militer AS di Pakistan menjadi hanya "segelintir" orang, katanya.
Lapan mengatakan "tidak ada perubahan nyata" untuk memperkecil misi pelatihan militer AS di Pakistan, yang awal bulan ini satu tim komando AS Navy SEALs berhasil melancarkan misi pembunuhan pemimpin Al-Qaida Osama bin Ladin.
Jumlah pelatihan saat ini di Pakistan tidak diumumkan secara rinci tetapi Lapan mengatakan jumlah seluruh misi militer berkisar antara 200 hingga 300 orang.
Pengurangan itu diminta beberapa minggu setelah penyergapan yang menewaskan Bin Ladin di rumahnya dekat Islamabad, yang membuat AS semakin ragu mengenai kemungkinan peran Pakistan dalam melindungi gerilyawan serta memperkeruh hubungan kedua negara.
Di lain pihak, warga Pakistan menganggap pernyergapan itu sebagai pelanggaran jelas kedaulatan negara.
Dalam 10 tahun terakhir, Kongres AS telah menyetujui sekitar 20 miliar dolar AS (Rp172,4 triliun) kepada Pakistan sebagai bantuan ekonomi dan membiayai tentara melawan gerilayan di wilayah itu.
Setelah misi penyerangan Bin Ladin, sebagian anggota parlemen mendesak pemerintah Obama agar meninjau kembali beberapa bantuan tersebut untuk Pakistan.
Pakistan menyampaikan ke AS pada satu atau dua pekan lalu, kata juru bicara Pentagon Kolonel Dave Lapan, bahwa pihaknya tidak memerlukan beberapa latihan yang ditugaskan untuk membantu tentara Pakistan.
Permintaan itu akan mengurangi jumlah keseluruhan misi militer AS di Pakistan menjadi hanya "segelintir" orang, katanya.
Lapan mengatakan "tidak ada perubahan nyata" untuk memperkecil misi pelatihan militer AS di Pakistan, yang awal bulan ini satu tim komando AS Navy SEALs berhasil melancarkan misi pembunuhan pemimpin Al-Qaida Osama bin Ladin.
Jumlah pelatihan saat ini di Pakistan tidak diumumkan secara rinci tetapi Lapan mengatakan jumlah seluruh misi militer berkisar antara 200 hingga 300 orang.
Pengurangan itu diminta beberapa minggu setelah penyergapan yang menewaskan Bin Ladin di rumahnya dekat Islamabad, yang membuat AS semakin ragu mengenai kemungkinan peran Pakistan dalam melindungi gerilyawan serta memperkeruh hubungan kedua negara.
Di lain pihak, warga Pakistan menganggap pernyergapan itu sebagai pelanggaran jelas kedaulatan negara.
Dalam 10 tahun terakhir, Kongres AS telah menyetujui sekitar 20 miliar dolar AS (Rp172,4 triliun) kepada Pakistan sebagai bantuan ekonomi dan membiayai tentara melawan gerilayan di wilayah itu.
Setelah misi penyerangan Bin Ladin, sebagian anggota parlemen mendesak pemerintah Obama agar meninjau kembali beberapa bantuan tersebut untuk Pakistan.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar