SEOUL-(IDB) : Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Il dan anak laki-laki yang juga putera mahkotanya telah merayakan hasil "sukses" dari lawatannya ke China pekan lalu, kata media negara Ahad, tanpa memerinci mengenai apa yang telah dicapai dalam lawatan itu.
Utara telah mengadakan penampilan seni untuk merayakan pencapaian dari kunjungannya, dan disaksikan oleh Kim dan putra bungsunya, Jong Un, dan juga para pejabat senior rezim komunis itu, kata kantor berita Korea Utara KCNA.
Utara telah mengadakan penampilan seni untuk merayakan pencapaian dari kunjungannya, dan disaksikan oleh Kim dan putra bungsunya, Jong Un, dan juga para pejabat senior rezim komunis itu, kata kantor berita Korea Utara KCNA.
"Penampilan musik dan tarian diberikan ... pada kunjungan tidak resminya yang berhasil ke Republik Rakyat China," kata KCNA, yang melukiskan lawatan itu "bersejarah" dan "berhasil" tanpa memerinci lagi.
Kantor berita itu mengatakan lawatan Kim telah membuat "sumbangan kekal" dalam meningkatkan hubungan antara kedua tetangga komunis tersebut.
Adalah jarang bagi Pyongyang mengadakan perayaan besar terbuka dari lawatan ke China oleh pemimpin itu, yang telah melakukan tujuh kunjungan ke negara tetangganya tersebut sejak 2000, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Kantor berita itu mengatakan lawatan Kim telah membuat "sumbangan kekal" dalam meningkatkan hubungan antara kedua tetangga komunis tersebut.
Adalah jarang bagi Pyongyang mengadakan perayaan besar terbuka dari lawatan ke China oleh pemimpin itu, yang telah melakukan tujuh kunjungan ke negara tetangganya tersebut sejak 2000, kata kantor berita Korea Selatan Yonhap.
Kim, yang melakukan lawatan ketiganya dalam hanya setahun lebih ke China, telah pergi ke bagian timurlaut dan timur dan juga Beijing, tempat ia telah bertemu dengan Presiden Hu Jintao dan pejabat penting lainnya.
Lawatan pemimpin berusia 69 tahun tersebut ke China, sandaran ekonomi dan sekutu besar satu-satunya negara miskin tapi bersenjata nuklir itu, dimaksudkan untuk mendapatkan lebih banyak lagi bantuan dan dukungan Beijing pada pengalihan kekuasaan turun-temurun kepada Jong-Un, kata beberapa pakar.
Jong-Un, diperkirakan berusia sekitar 27 tahun, telah menjadi jendral bintang empat dan mendapat jabatan penting di partai komunis yang berkuasa pada tahun lalu sebagai pertanda status anak laki-laki bungsu itu sebagai putera mahkota.
China telah mendesak Utara untuk kembali ke pembicaraan pelucutan senjata nuklir enam negara dan untuk meredakan ketegangan dengan Korea Selatan. Negara itu juga ingin sekutunya tersebut untuk menjalankan ekonomi terbuka yang diarahkan negara gaya China.
Tapi tidak jelas dengan segera apa yang dicapai dari lawatan Kim hanya mengenai masalah itu, dengan media resmi di Pyongyang dan Beijing mengatakan komentar yang berbeda mengenai pembicaraan Kim dengan Hu, Rabu.
Kantor berita China Xinhua mengatakan Kim telah meminta dimulainya cepat pembicaraan pelucutan senjata nuklir yang terhenti, dan menyampaikan harapan bagi hubungan yang lebih baik Korea Utara dengan Korea Selatan.
Tapi KCNA hanya mengatakan kedua pemimpin itu sepakat bahwa denuklirisasi "di seluruh semenanjung Korea" merupakan kepentingan kawasan itu.
KCNA juga mengatakan Kim telah memuji "kemajuan dinamis China " tapi tidak memberikan isyarat mengenai apakah negaranya sendiri akan mengikuti penyesuaian ekonomi pimpinan negaranya yang goyah.
Beberapa pengamat mengatakan rezim Kim yang terkucil takut hilangnya kendali politik itu akan diperlukan, demikian AFP melaporkan.
Lawatan pemimpin berusia 69 tahun tersebut ke China, sandaran ekonomi dan sekutu besar satu-satunya negara miskin tapi bersenjata nuklir itu, dimaksudkan untuk mendapatkan lebih banyak lagi bantuan dan dukungan Beijing pada pengalihan kekuasaan turun-temurun kepada Jong-Un, kata beberapa pakar.
Jong-Un, diperkirakan berusia sekitar 27 tahun, telah menjadi jendral bintang empat dan mendapat jabatan penting di partai komunis yang berkuasa pada tahun lalu sebagai pertanda status anak laki-laki bungsu itu sebagai putera mahkota.
China telah mendesak Utara untuk kembali ke pembicaraan pelucutan senjata nuklir enam negara dan untuk meredakan ketegangan dengan Korea Selatan. Negara itu juga ingin sekutunya tersebut untuk menjalankan ekonomi terbuka yang diarahkan negara gaya China.
Tapi tidak jelas dengan segera apa yang dicapai dari lawatan Kim hanya mengenai masalah itu, dengan media resmi di Pyongyang dan Beijing mengatakan komentar yang berbeda mengenai pembicaraan Kim dengan Hu, Rabu.
Kantor berita China Xinhua mengatakan Kim telah meminta dimulainya cepat pembicaraan pelucutan senjata nuklir yang terhenti, dan menyampaikan harapan bagi hubungan yang lebih baik Korea Utara dengan Korea Selatan.
Tapi KCNA hanya mengatakan kedua pemimpin itu sepakat bahwa denuklirisasi "di seluruh semenanjung Korea" merupakan kepentingan kawasan itu.
KCNA juga mengatakan Kim telah memuji "kemajuan dinamis China " tapi tidak memberikan isyarat mengenai apakah negaranya sendiri akan mengikuti penyesuaian ekonomi pimpinan negaranya yang goyah.
Beberapa pengamat mengatakan rezim Kim yang terkucil takut hilangnya kendali politik itu akan diperlukan, demikian AFP melaporkan.
Sumber: Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar