Senin, Desember 02, 2013
42
ARC-(IDB) : Sebagai penempur, F-5E/F Tiger II TNI-AU sudah tak usah disangsikan lagi. Kiprahnya menjaga langit nusantara selalu menjadi yang terdepan sejak tahun 1980. Akan tetapi, usia tak bisa bohong. Meski sudah mengalami upgrade, masa purna tugasnya sudah didepan mata. Dan kini, akan terasa sangat sulit mencari pengganti yang sepadan.


Beberapa waktu lalu, Kepala Staf TNI-AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia telah mengungkapkan rencana penggantian F-5E/F. Namun saat itu KSAU belum membuka lebih jauh mengenai persayaratan dan spesifikasi teknis yang diminta TNI-AU. KSAU hanya memberikan isyarat,"harus lebih canggih dari yang sudah dimiliki". Karena itulah berbagai jenis penempur generasi 4++ lalu seolah berlomba menawarkan diri.

Dari Informasi yang ARC dapatkan, setidaknya ada 4 buah penempur canggih yang maju. Mereka adalah SAAB Gripen E/F, Rafale, Su-35BM, serta F-16 Blok 60. Ke-4 jenis pesawat itu tak usah diragukan lagi kecanggihannya. Semuanya mampu menjalani multi misi, daya jangkau mumpuni, avionik canggih dan lain sebagainya. 

Lalu bagaimana soal harga? Informasi yang ARC dapatkan menyebutkan, Su-35BM ditawarkan dengan kisaran harga 75 juta hingga 85 juta dollar tergantung spesifikasi. Harga ini bersaing ketat dengan F-16 Blok 60 yang juga ditawar senilai 85 juta dollar perbuah. Sementara Gripen E/F bisa didapatkan dengan harga 110 juta dollar. 

Juara untuk harga, tak lain tak bukan adalah Rafale dengan penawaran 125 juta dollar. Namun tentu saja harga-harga diatas hanyalah harga pembukaan. Berapa nilai pastinya nanti tentu tergantung pula dengan paket yang dibeli. Ssstttt... ada pula gosip yang menyebutkan, SAAB menawarkan Gripen C/D eks Swedia dengan jumlah aduhai dan harga sangat miring.


Namun demikian, harga bukanlah pertimbangan satu-satunya. Biaya operasional juga menjadi penilaian. Dan seperti kita ketahui, Su-35BM cukup mahal biaya operasionalnya, yaitu sekitar 400 juta rupiah/jam. Sementara Gripen E/F selalu menjual jargon termurah biaya operasional dengan angka 47 juta rupiah/jam. 

F-16 blok 60 sendiri biaya operasionalnya 170 juta rupiah/jam.  Akan tetapi, bukan berarti lantas Gripen E/F melenggang begitu saja. Dari sisi Commonality/ penyederhanaan jenis tentu F-16 blok 60 dan Su-35BM pegang kartu. Terlebih lagi, seri F-16 sudah lama menjadi favorit pilot tempur TNI-AU. 

Dan seperti biasa, pembelian sistem senjata di Indonesia pastinya mensyaratkan Transfer Teknologi. Untuk ToT ini, konon Gripen E/F menawarkan lini perakitan di Indonesia. Sementara F-16 Blok 60 menawarkan Offset seperti halnya pembelian F-16 A/B terdahulu. Untuk Su-35BM dan Rafale, kami sendiri belum mendengar bocorannya.

Lalu manakah yang akan menggantikan sang macan? belum ada keputusan resmi. Semuanya masih diolah dan dinilai. Akan tetapi semoga saja pemilihannya tidak berjalan terlampau lama, sehingga para pengabdian Skuadron 14 tidak akan sempat terputus.



Sumber : ARC

42 komentar:

  1. lho bukannya wacananya F-5E/F kita bakal diganti KF-X?? well sebenarnya sih cuma ada 2 kandidat pasti kalau bukan KF-X, antara Su-35BM atau F-16. tapi mungkin lebih ke Su-35BM sih, cukup buat menangkal F-35 tetangga sebelah nanti

    BalasHapus
  2. Say No No to american product .amerika maling garong emas freeport.newmont.maling minyak chevron

    BalasHapus
  3. Antara su 35 dan gripen...

    BalasHapus
  4. Su35 BM biar ada efek getar

    BalasHapus
  5. Sukhoi 35 atau gripen...rafale juga Oke..asal dapat license....itu wajib hukumnya...

    BalasHapus
  6. kita bicara jet tempur yg bisa menandingi f35 siluman andalan ausi and singapore ?.... bicara pengganti macan tua tni au jellas yg paling pantas sukhoi 35 bm . jangkauan radar speet hampir mendekati macs 3 sukhoi 35 pantas untuk di akusisi tni au kalau kita bicara jangka panjang pertahanan negara air supermasi .

    BalasHapus
  7. wow 400jt/jam?!!!! saya bingung biaya operasional itu terkait apa saja? kok bisa semahal itu. 1 jam terbang = 1 mobil toyota corola. @-)

    BalasHapus
    Balasan
    1. selain bahan bakar kl di dunia penerbangan penggantian spare parts sangat ketat jadwalnya, perhitungan 400 jt termasuk penggatian spare parts, penyusutan spare parts, biaya perawatan dan biaya penggatian spare parts sbg contoh untuk penerbangan komersial seharusnya 10 x pesawat landing & take off ban pesawat harus diganti, 1 ban pesawat harga sekitar US$ 7500-8500, utk 30 x pesawat landing &take off, landing gear wajib diganti harganya sangat mahal itu baru spare parts belum termasuk ongkos biaya perawatan dan pemasangan, jadi silahkan dihitung

      Hapus
    2. jadi kl menurut saya pilih pesawat tempur yang murah biaya perawatannya, maaf krn biasanya di indonesia perawatan dan keselamatan di nomor duakan, sebagai contoh yang sering kita lihat mobil atau motor patroli polisi 3 tahun setelah digunakam keadaannya sangat memprihatinkan karena minimnya biaya perawatan, mau beli busi aja hrs nunggu anggaran turun dulu, tp saya yakin TNI AU akan memilih yang terbaik koq

      Hapus
    3. apalah arti uang perawatan se upil buat ke selamatan negara yata yata negara kayaa!!!! kita bicara pertahanan negara alutsista hafus membawa efek di segala bidang ,diplomasion tawar menawar tidak ancaman embargo jellas para ..diplomat negara bakal lebih siap menghadapai tekanan barat selama ini 1 juta % kerap di gunakan sekutu untuk menekan indonesia .kita bicara pertahanan buat jangka panjang buat anak cucu kita ajari megelola negara dengan bennar bukan dengan uang kontan berakhir dengan malas berjuang layak bungkarno tan malaka dan kawan 2 ....cuma harus di garis bawahi apa apa dari peminpin , sang ..leader ship pemalas doyan gerampok yaa...kami maklumi geluh dan penakut sudah jadi tontonan setiap hari di kabinit pemerintahan sekarang hanya jadi bulan bulanan asing .

      Hapus
    4. Biaya perawatan se upil? Ayo coba mari berhitung seumpama dlm 1 tahun tdk ada penggantian sucad sama sekali dgn biaya perawatan 1 jam=400 jt taruhlah pesawat terbang 1 hari 1 jam dan itu sangat minim sekali, berarti 1 bulan 400 jt X 30 = 12 milyard, 1 tahun 12 milyard X 12 = 144 milyard utk satu pesawat selama 1 tahun, kl yg terbang 8 pesawat saja sudah 1 triliun lebih, bg mana bs se upil, upil gajah kali mas?

      Hapus
    5. mau harganya murah, teknologinya terbaik dr tetangga dan operasionalnya murah meriah,mana ad bung...
      teknologi harus sepadan dgn harga bung,
      bagi NKRI yg kaya akan sumber alam,harga segitu tdk ad artinya bung...
      asalkan SDA kita d Nasionalisasikan....
      Nasionalisasikan 3 sumur utama bs hasilkan Rp 7.200 Triliun/tahun.

      http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/13/09/07/msqzr1-nasionalisasi-tiga-sumur-utama-bisa-hasilkan-rp-7200-triliun

      Hapus
  8. sukhoi 35 bm jangkuan radar 250 km penempur berat berjelajah tampa bahan bakar tangki cadangan , paling pas untuk di akusisi untuk menandingi f 35 ausi untuk masa akan datang , kita tahu f35 noth gruman punya kelemahan speet dan jangkuan radar hanya 150 km . yg paling pas pengganti f 5 teger sukhoi 35 bm . jass gripen atau f 16 block 60 rafale hanya punya kemampuan gendus musuh di bawah 100km . bellom ancaman embargo masih meyala yala . akusisi sukhoi 35 bm jellas kebijakan tepat buat ke selamatan negara !!!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. seperti biasanya menhan bukan kualitas di utamakan tapi perut dan kebijakan jangka pendek di utamakan , jellas jellas ausi tidak iklas indonesia akusisi sukhoi 35 bm , karna sukhoi 35 bm sulit di tembak jatuh dor ..dor....menhan lebih condong ke f16 block 60 atau gripen karna masih di bawah f35 buatan north grumman . walau sejujurnya soal harga dan kualitas sukhoi 35 bm di atas buatan barat , nasippp ....nasipp...bakal kembali terulang mirip chang begok vs si blck holl kilo class .!!!

      Hapus
    2. Ano 12.50
      Tau dari mana mas broo???beli alutsista tu banyak pertimbangannya yang paling penting adalah cost maintenencenya......beli SU-35 boleh tapi jangan sampe baru dipake langsung boommm cuma karena masalah maintenence....biar TNI yang menilai mana yang bagus....kalo ndak sesuai harapan yoo kan dari pihak TNInya yang memutuskan..INGAT dipandangan kita bagus tapi belum tentu bagus dimata TNI(semoga tak ada tekanan dari pihak tertentu biar TNI bisa konsentrasi milihnya)

      Hapus
    3. TNI AU TIDAK AKAN PERNAH BELI SU 35 BM.....tapi SU 35 S yang sama jenisnya dengan yg dipake RUSIA.

      Hapus
  9. KALAU BELLI F16 BLOCK 60 INDONESIA BAKAL CILAKA 1000KALI ....CONTOH F16 JUNGYAT ARIZONA , BAYAR DULUUU ....JET TEMPUR BARU DI KIRIM 10 TAHUN LAGI . DI TAHAN SAMPAI SEKARANG KITA BICARA FAKTAA.....BISA DI BAYANGKAN PESAN PERTAHANAN UDARA F16 LAGI. .LAGII.....100 TAHUN LAGI BARANG BARU DI KIRIM .!!! BAGUS NYA TUNGGU PEMERINTAHAN BARU AKUSISI ALUTSISTA SUPAYA ADA SUDAH SADAH .....SENGSARA NKRI AND PENERUS BANGSA BINASA KARNA ULAH JOGOS ASING HEHE.....IYA ...TOH !!!!

    BalasHapus
  10. Bicara kualitas ya su35bm atau rafale, bicara harga ya su35bm, bicara maintenance ya gripen. f16 mah jatoh aja kelaot :v

    Udh lah akuisisi aja su35bm nya, sekalian beli simulator sukhoinya biar efisien, problem solved

    BalasHapus
  11. kata antek barat brooo....biayaa...perawatan 400 juta sekali terbang ?..... kita tahu sukhoi 35 bm beryali punya evek getar karna punya jangkuan radar 300 km plus speed macs 3 . apakah sukhoi musti ganti ban setiap sekali terbang ?.... sukhoi 35 bm bukan truk gandeng musti ganti ban pelek saban hari ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. antek barat??? ini bicara tekhnis om! ngomong asal njeplak saja tanpa pengetahuan! biaya operasional 400jt itu sdh standar Su 35. Su 27 saja per jamnya 25000 dolar, f-16 15000 dolar. ini fakta, bukan antek barat2an. jgn sampai kita bisa beli pesawat tpi tak punya dana untuk menerbangkan dan maintenance nya. jgn spt thailand, yg bisa beli kapal induk tapi nggak kuat biaya operasionalnya! Simulator peswat memang sgt membantu, tapi tetap tak bisa menggantikan praktik terbang beneran!

      Hapus
    2. bukan kata antek barat....biaya perawatan dan jam terbang sukhoi terkenal mahal itu fakta...jangan remehkan masalah maintenence dan jam terbang ini....biaya jam terbang bukan hanya ngitung spare part aja tapi juga ngitung biaya bahan bakarnya...emang ente mau su-35 cuma bisa terbang 10 menit karena ndak ada biaya bahan bakarnya coba pikirkan itu...

      Hapus
  12. Ketahuiah para ANNO sekalian TNI AU TIDAK AKAN PERNAH MEMBELI SU 35 BM..........tapi yang PASTI DIBELI adalah SU 35 S...standar Rusia...he..he..

    BalasHapus
  13. Mending SU-35 Dari Rusia aja bebas embargo.
    Kalo dari ASU kui kaken sarat karo Congor,

    BalasHapus
  14. SU-35 s harga mati!! Menhan harus perhatikan suara rakyat. Rakyat sudah tidak ingin dengar lg alutsista kita di embargo oleh Amerika dan sekutunya itu.

    BalasHapus
  15. Su35 mantap....sekalian beli s400,atau beli kapal selam dr rusia,jgn beli produk amrik ....karena mrk jago sadap

    BalasHapus
  16. yg mana ajalah asalkan jgn seri nya f 16 aja... jadi bangke kena embargo kayak masa lalu...

    BalasHapus
  17. Wanii piro..!!?? beli barang mahal kok mahak-mahal, mending untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan kelompok. kalau soal urusan negara apalagi pertahanan ya seadanya yang penting ada. lagian waktunya tinggal sebentar lagi, sudah ini nanti kesempatan akan sulit. oke para pemimpin negeri ini...???

    BalasHapus
  18. Sebenarnya aku ingin membeli alutsista yang up to date yang mempunyai efek gentar yang memang memang menggentarkan, tapi takut sama uncle Sam dan Mama eli belum lagi sekutu mereka mengelilingi aku. jadi ya... mohon maaf rakyatku kita hanya bisa membeli alat pertahanan yang asal ada aja. mudah-mudahan mereka berbaik hati tidak menyerang kita.. ihik..ihik..ihikkkkk

    BalasHapus
  19. Kapan Negeri ini dipimpin oleh pemimpin yang berani

    BalasHapus
  20. Sssttt..udah diputuskan sama pak beye dan menhan, yang kita beli Gripen ex swedia, 24 ekor, mo tau alasannya??? Kita kan Pemulung broooo...hobinya ngumpulin barang bekas....

    BalasHapus
  21. kok pada bingung sih?jendral Moeldoko pernah bilang su35 itu lebih menarik,dg kata lain ya mari kita sambut su35 ke Indonesia...tp jangan terlalu optimis karena paling kuat kandidatnya tetap F16

    BalasHapus
  22. Hahahaha pada ngomong apaan sih. Emgnya ganti senjata kaya kaya ganti panci apa. Emang bener su-35 mantep tapi biaya penggunaan jet mesin ganda model sukhoi pasti mahal pengoperasiannya jadi mending beli F-16 atau gripen walaupun lebih bagus lagi sih rafale

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau pingin yg murah ...murah perawatan sperparts jellas bemo ..atau bajayy...pilihan tepat pasti petinggi negara setuju asing pun dansa ...dansa mirip kuda .hhh....

      Hapus
  23. Perbandingannya eropa 2, sam 1, Rusia 3 dan nanti ifx yg paling banyak.

    BalasHapus
  24. Melihat semua komentar diatas,,, wah,,wah,, makanya kita dimata-matai terus abis rakyatnya yang sipil aja yang nggak tahu alutsista cuma modal dari membaca aja HOBInya udah mau perang terus,,, dikit-dikit udah hujat sana hujat sini ,,, musuh, menhan dan pemimpinnya dihujat abis-abisan bagaimana kita nggak dicurigai terus ,,, tuh rudal berkepala nuklir udah disiapin di pulau-pulau samudera Hindia tuh ,,,, banyak ngomong langsung diluncurkan ke Monas ,,,, akakakakakakak ,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas bro yang saya cintai tidak ada maksud hujat menghujat, di blog militer ini kita saling bertukar & berbagi utk meningkatkan pengetahuan kita itu aja, kl ada perbedaan pandangan hrs slg menghargai

      Hapus
  25. bettull...betulll brooo....antara beyee....dan sukarno dan kawan 2... perbedaan nya mencolok sekali , kalau saman bungkarno pak dirman : ada jurang mengaga rakyat di hadang di kasih saran stop ambil jalan pintas ambil uang kontan jalan keluarnya kerja kerras zejarah guru tak terelakkan .
    " saman sekarang sebaliknya rakyat meredang karna selalu di bohongi barat ,malah penguasa sekarang rakyat di ajari segera terjun ke jurang seperti fakta artikel di atas jet tempur f16 jadi dambaan ironis nya nkri karna kita salah memilih peminpin .ituaajaa...saudara ano ano !

    BalasHapus
    Balasan
    1. makanya 2014 ini pilih pemimpin yg tegas dlm mengambil keputusan...
      dan jgn hanya prihatin dan taunya buat wacana dan kebijakan saja yg menguntungkan asing...
      bagi yg golput berarti mereka yg tdk sayang akan NKRI,suara anda sangat berarti utk masa depan NKRI dan ank cucu kita kelak...

      Hapus
    2. se-7 dengan anda bung ano 16.02! PRAWBOWO for PRESIDEN & JOKOWI for WAPRES. dujamin INDONESIA alutsistanya makin gaharrrrr!

      Hapus
  26. rencana pembelian-muzti di lihat dari fungsi penting nja* yaitu sbg rival berat F35 dll-ke4 jet tempur diataz ini- semua nyx m@suk kategori mahal-SU35.biaya oprsional 400 jt/jam-JAS39Egripen.rafale.F16E meski punya bea oprsi/ zam standar' tapi harga bndrol psawat mahal- ksimpulan:meski mahal* TNIAU haruz memilih/ miliki zalah satu jenis jet itu*untuk antizipasi F35-dan bila dilihat dari sisi ekonomiz+teknis saya lebih setuju dg 24GRIPEN ex swedia dan SU35 BM.

    BalasHapus
  27. Betul biaya operasional pswt tempur mmg sangat tinggi. Sukhoi 27/30 membutuhkan kurang lebih 30 ton avtur utk bs terbang 1 jam. Jika Avtur yg kurang lbh kualitasnya di atas sedikit minyak tanah di hargai 8 ribu per ltr maka perlu 250 jt utk 1 jam terbang. Makanya menurut teman yg ikut ke rusia utk bljr sukhoi, Rusia hanya menerbangkan sukhoi utk misi operasi, sementara utk misi latihan mrka menggunakan simulator, yg sesekali di selingi dg terbang betulan. Makanya kebijakan Tni au utk membeli simulator sukhoi sdh tepat. Mmg punya skadron tempur ga murah bro.

    BalasHapus
  28. jangan ragu2 pastikan beli SU35BM atau SU35s dan simulatornya,untuk latihan pakai simulator aja tapi sewaktu2 latihan pakai pesawat shukoi beneran.lebih irit,efisien,dan pesawat lebih awet dan lama jam terbangnya.

    BalasHapus