Kamis, September 26, 2013
4
JAKARTA-(IDB) : Koordinator Staf Ahli Kepala Staf Angkatan Laut (Koorsahli Kasal) Laksamana Muda TNI Sadiman, S.E., dan Panglima Komando Armada RI Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI Arief Rudianto,S.E., menerima Brevet Kehormatan Hiu Kencana sekaligus dikukuhkan sebagai warga kehormatan kapal selam TNI Angkatan Laut, Selasa (24/9).

Panglima Komando Armada RI Kawasan  Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H., M.Hum., selaku inspektur upacara memimpin jalannya penyematan brevet yang dilaksanakan di kapal selam kebanggaan TNI Angkatan Laut KRI Nanggala-402 yang tengah menyelam perairan Laut Jawa dengan kedalaman 25 Meter dibawah permukaan laut. Penyematan brevet dilakukan langsung oleh Komandan Satuan Kapal Selam Komando Armada RI Kawasan Timur Letkol Laut (P) Purwanto.


Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam amanatnya yang dibacakan oleh Pangarmatim mengatakan, tidak mudah untuk menjadi seorang pengawak kapal selam, karena dituntut harus mampu bekerja dalam situasi serba keterbatasan, baik ruangan dan fasilitas, serta harus mampu melaksanakan operasi mandiri dalam waktu yang cukup lama. 


“Kita dapat merasakan betapa beratnya bertugas di kapal selam, dalam situasi serba keterbatasan, baik ruangan dan fasilitas serta selalu melaksanakan operasi mandiri dalam waktu yang lama.  Oleh sebab itu untuk menjadi awak kapal selam memerlukan persyaratan test psikologis, kesehatan, kesamaptaan, kedisiplinan, keterampilan dan ketabahan yang lebih dibanding prajurit lain yang bertugas di kapal atas air,” katanya.   

Penyematan Brevet Kehormatan Hiu Kencana, lanjut Kasal, merupakan wujud penghargaan, penghormatan, dan kepercayaan yang diberikan khusus oleh keluarga besar awak kapal selam jajaran TNI Angkatan Laut. Brevet Hiu Kencana sebagai suatu kualifikasi khusus yang merupakan kebanggaan bagi prajurit awak kapal selam jajaran TNI AL.  “Penyematan brevet juga merupakan  penghargaan dan kebanggaanxtinggi yang diberikan kepada awak kapal selam yang disematkan di dada setiap awak kapal selam, yang dikenal dengan sebutan “silent warrior”,” kata Kasal.


Prajurit satuan kapal selam tidak hanya memiliki kebanggaan dengan Brevet Hiu Kencana yang tersemat di dadanya semata, melainkan juga bangga dengan segala pengorbanan dan dedikasi dalam mendarmabaktikan dirinya demi tugas mulia sebagai penegak kedaulatan negara. “Kebanggaan itu harus senantiasa ada dan terus digelorakan dalam diri setiap prajurit Hiu Kencana dalam rangka memelihara dan meningkatkan semangat, militansi, jiwa juang dan etos kerja dalam menunaikan tugas,” tegas Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.




Sumber : Koarmabar

4 komentar:

  1. bener awak kapal selam itu mental nya kuat2.. kalo gak kuat bisa stress kena gangguan jiwa... soal nya sendirian di bawah laut berbulan-bulan di dalem besi gak kena sinar matahari kalo sakit atau ada kerusakan mesin atau ada kebocoran ya udah wassalam di dalem laut mau minta bantuan kemana...

    BalasHapus
  2. udahlah ga usah terlalu banyak upacara ini itu kasih brevet ini itu ... slow aja kenapa sih? kapal selam baru 2 biji ajaaaaaa udah kayak yang punya 24 biji ajaa ... senyap sepi aja ga usah rame terus ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya harus diramaikan lewat upacar atau apapun tanpa harus MEMPUBLIKASIKAN jumlah dan jenis kapal selam TNI AL kita biar diperhitungkan oleh pihak asing tentang kekuatan pemukul bawah air kita.. itu tandanya kapal selam kita sebenarnya banyak.. bukan 2 unit.. entah berapa jumlahnya biar pasukan hiu kencana sendiri yang tau.. yang jelas lebih dari 2 unit...by. E-Kafa

      Hapus
  3. Vietnam aja publikasikan pengadaan ks dri ruski,kok RI ngg boleh?
    Semuanya sontoloyo,agar bsa korupsi.
    Dng alasan top secret.
    Tapi kalo senjata kimia dan icbm bru top secret.
    Kok mau dibodohi pemerintah.

    BalasHapus