TAIPEI-(IDB) : Taiwan
menggelar sistem pertahanan roket multi laras berkemampuan tinggi yang
ditempatkan di garis pantainya, sebagai antisipasi menghadapi operasi
amfibi China. Sistem pertahanan itu dinamakan Ray Ting 2000 atau Thunder 2000 yang mampu meluncurkan 40 roket secara simultan dalam satu menit pengoperasian.
defensenews.com,
Kamis (6/6), melaporkan, penggelaran tahap awal sistem itu diterapkan
di Pulau Matsu dan mampu menjangkau pantai Provinsi Fijian di China
melongkapi Selat Taiwan. China hingga kini menganggap Taiwan sebagai
salah satu provinsinya; dan berang terhadap negara manapun yang mau
mengakui kedaulatan Taiwan.
Akan tetapi, Kementerian Pertahanan China tidak berkomentar apapun soal arsenal baru pertahanan diri itu. Thunder 2000 diharapkan bisa meningkatkan kapabilitas anti pendaratan militer Taiwan mengingat sistem itu dikembangkan sejak 30 tahun lalu.
Kementerian
Pertahanan Taiwan juga dilaporkan berencana membuat lebih dari 50
sistem serupa yang memerlukan biaya sekitar 483 juta dolar Amerika
Serikat.
China dan Taiwan berpisah sejak 1949
setelah perang sipil terjadi, kaum nasionalis yang kalah dari komunis
menyeberang ke Pulau Formosa dan membentuk negara baru bernama Taiwan.
Taiwan juga menjadi mitra strategis Amerika Serikat di Pasifik,
sebagaimana dengan Jepang dan Korea Selatan.
Sumber : Antara
kalau dengan ASTROS bagus mana ya,, ?
BalasHapushttp://tinyurl.com/terpaksa-kaya
ASTROS buatan Avibras???
BalasHapusYa, huebaat buatan Avibrass karena MLRS ini mampu menjangkau 100km dan paling pendek 40 km.
Tapi lebih hebat lagi buatan negeri kita R-HAN 122mm sekaliber dg ASTROS yg mampu menjakau sasaran over horizon dan sudah di produksi ribuan unit.
Pokoknya Alutsista yg dipilih TNI dan dibeli TNI pasti lebih hebat dari alutsista negeri lain.
Dan yg pasti Alutsista tersebut dibeli dg fasilitas Credit Export dan komisi yg di dapat buaanyaak sekali. Jangan iri, ya.!!!!!
kalau roket R.han buatan dlam negeri lebih hebat dari astros buatan avibras,,,,knpa kemenhan dan Tni membeli astross....??
BalasHapusTlong d jelasin om B...N thank's.
Penjelasannya mudah saja, itu semua kan terletak pada kebijakan yg membuat keputusan.
BalasHapusMungkin yg bijak adalah harus beli dari Avibras dan nanti baru beli dari dalam negeri atau mungkin roket / rudal R-HAN 122mm yg sdh diproduksi ribuan unit itu untuk cadangan nasional dan nggak perlu beli lagi, karena seluruh proses engineering dan produknya kan sdh dibiayai anggaran pemerintah, mosok "Jeruk makan Jeruk" !!!!!!!!!!