YOGYAKARTA-(IDB) : TNI Angkatan Udara (AU) menargetkan penambahan 88 pesawat tempur,
angkut, dan latin, pada 2014. Pesawat-pesawat tersebut akan melengkapi
alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang sudah ada.
“Pesawat yang akan datang di antaranya T50 dan pesawat latih Grop,” ungkap KSAU, Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Sementara untuk pesawat tempur adalah F16, Sukhoi, dan Super Tucano dan pesawat jenis angkut, yakni CN295, Hercules, serta pesawat rotor atau helikopter.
“Pesawat itu diharapkan sudah ada di Indonesia tahun depan,” tegasnya.
Selain pesawat, lanjur dia, TNI AU juga akan melengkapi alutsista modern, seperti radar pertahanan udara, peluru kendali jarak sedang, dan pesawat tanpa awak.
Strategi lain dalam membangun kekuatan TNI AU, yakni mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengawaki alutsista tersebut.
“Konsekuensi dengan bertambahnya alutsista ini yaitu harus menyiapkan SDM lebih banyak, terutama penerbang,” ungkapnya.
Menurut IB Putu Dunia, TNI Au menargetkan setiap tahun ada 40 penerbang baru, baik berasal dari lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) maupun prajurit sukarela dinas pendek (PSDP).
Selain mendidik di sekolah penerbang (Sekbang), TNI AU juga mengirim prajurit ke luar negeri.
“Dengan langkah ini, untuk penerbang maupun yang mengawaki alutsista lainnya akan terus bertambah setiap tahun,” tandasnya.
“Pesawat yang akan datang di antaranya T50 dan pesawat latih Grop,” ungkap KSAU, Marsekal TNI IB Putu Dunia.
Sementara untuk pesawat tempur adalah F16, Sukhoi, dan Super Tucano dan pesawat jenis angkut, yakni CN295, Hercules, serta pesawat rotor atau helikopter.
“Pesawat itu diharapkan sudah ada di Indonesia tahun depan,” tegasnya.
Selain pesawat, lanjur dia, TNI AU juga akan melengkapi alutsista modern, seperti radar pertahanan udara, peluru kendali jarak sedang, dan pesawat tanpa awak.
Strategi lain dalam membangun kekuatan TNI AU, yakni mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang akan mengawaki alutsista tersebut.
“Konsekuensi dengan bertambahnya alutsista ini yaitu harus menyiapkan SDM lebih banyak, terutama penerbang,” ungkapnya.
Menurut IB Putu Dunia, TNI Au menargetkan setiap tahun ada 40 penerbang baru, baik berasal dari lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) maupun prajurit sukarela dinas pendek (PSDP).
Selain mendidik di sekolah penerbang (Sekbang), TNI AU juga mengirim prajurit ke luar negeri.
“Dengan langkah ini, untuk penerbang maupun yang mengawaki alutsista lainnya akan terus bertambah setiap tahun,” tandasnya.
Sumber : Okezone
s three handrex ? bellom tanda tangan , bisa 2 bak petir di musim hujan ." apa iyaaa, tumben prooo rakyat ? ehemm..."di lanjut ...
BalasHapusbeli S300,,,
BalasHapushttp://tinyurl.com/terpaksa-kaya
pilihannya ada 3 nih kayanya, s-330, s-400, atau patriot. kita tunggu saja.(watch and grab popcorn)
BalasHapuspatriot buang duwit percuma "gak bakal bisa di pakek ! " mendingan pakek katapel broo...belli pellor doanggg , lebih gahar lebih heboh hehe...
BalasHapusBeli senjata yg beneran dong.....jangan cuman bisa bikin tetangga kegirangan
BalasHapusYang jelas HARUS beli rudal S-300 atau S-400 titik. Israel aja ketakutan ama rudal jenis ini, sampai2 PM nya (netanyahu) me-lobby pimpinan Rusia (V. Putin). Indo harus punya S-300 atau S-400, Klo perlu taruh di ambalat dan di sumatera utara, biar si Malon merinding, kejang2, pingsan dan terus MODAR...
BalasHapus