JAKARTA-(IDB) : Dibutuhkan setidaknya dana mencapai US$ 8 miliar atau setara Rp 78,4
triliun untuk menghasilkan prototype jet tempur Korea Fighter
Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) yang tersertifikasi dan
siap produksi.
Jet tempur ini, merupakan program kerjasama antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Korea Selatan. Sementara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan mengalokasikan anggaran mencapai US$ 1,8 miliar atau senilai Rp 15,68 triliun. Alokasi ini, setara 20% dari dari keseluruhan biaya pengembangan jet tempur KFX/IFX.
"Kita join, totalnya US$ 8 miliar. Porsinya 20% ditanggung Indonesia dan 80% ditanggung Korsel," ucap Manager Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Sonny S Ibrahim, Jumat (14/6/2013).
Sementara 80% atau setara US$ 6,2 miliar untuk biaya pengembangan ditanggung oleh Korea Selatan. Saat ini, proses pengembangan jet tempur KFX IFX masuk ke tahap II yakni enjineering manufacturing development. Setelah proses ini, baru dilanjutkan pada tahap ke II yakni produksi dan pemeliharaan.
"Enjineering manufacurting development. Mulai detail desain, persipan produksi, pengerjaan 6-8 prototyping, testing dan sertifikasi. Itu butuh 8 tahun," tambahnya.
Sonny menerangkan, saat diproduksi di tahun 2020, untuk pembuatan struktur pesawat KFX/IFX dibuat di markas Dirgantara Indonesia di Bandung Jawa Barat. Sementara proses pemasangan peralatan elektronik pesawat, khusus KFX dilakukan di Korea Selatan. Semantara IFX tetap diproduksi di Indonesia.
"Maunya produksi struktur (jet KFX/IFX) dibikin di kita, struktur untuk Indonesia dan Korea. Elektronika di assembly line dibuat di Korea," tegasnya.
Sebelumnya, tim dari Indonesia yang terdiri dari Balitbang Kementerian Pertahanan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, PTDI dan Institut Teknologi Bandung (ITB) terbang ke Korea Selatan untuk perencanaan KFX/IFX tahap pertama. Program ini, telah dilaksanakan selama 18 bulan dan berakhir bulan Desember 2012 lalu.
Pada tahap ini, telah dihasilkan 2 konsep jet tempur IFX. Jet tempur ini merupakan pesawat generasi 4,5. Pesawat ini lebih canggih dari jet tempur F-16 namun masih di bawah F-35.
Jet tempur ini, merupakan program kerjasama antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan Korea Selatan. Sementara, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan mengalokasikan anggaran mencapai US$ 1,8 miliar atau senilai Rp 15,68 triliun. Alokasi ini, setara 20% dari dari keseluruhan biaya pengembangan jet tempur KFX/IFX.
"Kita join, totalnya US$ 8 miliar. Porsinya 20% ditanggung Indonesia dan 80% ditanggung Korsel," ucap Manager Komunikasi PT Dirgantara Indonesia (Persero) Sonny S Ibrahim, Jumat (14/6/2013).
Sementara 80% atau setara US$ 6,2 miliar untuk biaya pengembangan ditanggung oleh Korea Selatan. Saat ini, proses pengembangan jet tempur KFX IFX masuk ke tahap II yakni enjineering manufacturing development. Setelah proses ini, baru dilanjutkan pada tahap ke II yakni produksi dan pemeliharaan.
"Enjineering manufacurting development. Mulai detail desain, persipan produksi, pengerjaan 6-8 prototyping, testing dan sertifikasi. Itu butuh 8 tahun," tambahnya.
Sonny menerangkan, saat diproduksi di tahun 2020, untuk pembuatan struktur pesawat KFX/IFX dibuat di markas Dirgantara Indonesia di Bandung Jawa Barat. Sementara proses pemasangan peralatan elektronik pesawat, khusus KFX dilakukan di Korea Selatan. Semantara IFX tetap diproduksi di Indonesia.
"Maunya produksi struktur (jet KFX/IFX) dibikin di kita, struktur untuk Indonesia dan Korea. Elektronika di assembly line dibuat di Korea," tegasnya.
Sebelumnya, tim dari Indonesia yang terdiri dari Balitbang Kementerian Pertahanan, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, PTDI dan Institut Teknologi Bandung (ITB) terbang ke Korea Selatan untuk perencanaan KFX/IFX tahap pertama. Program ini, telah dilaksanakan selama 18 bulan dan berakhir bulan Desember 2012 lalu.
Pada tahap ini, telah dihasilkan 2 konsep jet tempur IFX. Jet tempur ini merupakan pesawat generasi 4,5. Pesawat ini lebih canggih dari jet tempur F-16 namun masih di bawah F-35.
Sumber : Detik
yang penting anggarannya tidak di"sunat" :D
BalasHapushttp://tinyurl.com/terpaksa-kaya
DPR AND MENHAN RAPAT DI RUANGAN TERTUTUP ! RAPAT DI GETOK KELUAR RUANGAN NAN ASRI " MUKA BERSERI ZERI RAPAT SUKSES DENGAN DANA SUPER JUMBO $ 1 MILYAR DOLAR LEBIH ! " HUIII......CHUIIII ....
BalasHapusharusnya proyek Kfx/Ifx menghasilkan pesawat tempur 5G mengingat kemajuan teknologi demikian cepat dan proyek ini hrs mampu menjawat kebutuhan TniAu dimasa datang.
BalasHapusPandainya yg memuat artikel ini sehingga membuat pembaca yg tidak cerdik akan dibuat bingung.
BalasHapusArtikel tersebut sebenarnya sdh pernah dimuat atau sdh pernah diberitakan pada awal mula proyek ini dimulai, namun karena perubahan kebijakan di pihak Korsel, sehingga proyek tersebut di tunda.
He...he....he......ini yg namanya program agitasi dan propaganda kuno tapi tetap bagus untuk menjaring opini dan komen dan termasuk bagian ilmu komunikasi massa.
Mereka yg lengah dan tidak teliti serta kurang cerdik, pasti termakan.!!!!
Ini, "Boleroes11" heh, opo abamu.....he...he....he.......
bakal di guyur uang proyek gak masuk akal ini , tenggat waktu thn 2020 lmayan panjang buat di bagi rata dan mendekati pemilu ! 2014 bakal ada berita fokcer asal pemilik media di bungkam !! hehe....2020 kfx bakal take off and landing ?? " saudara menhan kemungkinan sudah naik kranda ?/!! hhh....allah huaak lam .
BalasHapusItu uang rakyat dihamburkan buat proyek fiktif. Mending beli Su 35 Bm dari rusia atau eurofighter dari GmbH (inggris/jerman) dapat 1 skuadron. Klo mau dapat lisensi, beli sukhoi di China! Pasti dikasih ilmu pembuatannya. Tinggal dikembangkan menjadi pesawat tempur Multirole, bermanuver tinggi dan berkemampuan stealth, Karena indo sudah mampu teknologi dan ilmunya. (Contohnya berhasil membuat CN235 yg berkemampuan multirole dan manuver yg hebat dan diakui dunia. Dan KRI klewang yg memiliki teknologi anti radar. Membuktikan indo memiliki pengetahuan tersebut). Tinggal ilmu pembuatan mesin jet aja, tapi harus memiliki kemampuan mach 2+ (belajar di China). Si negara kuda ngentot (korsel) baru bisa buat pesawat dengan kecepatan mach 1,4.
BalasHapusChina saja buat sukhoi tiruan msh pake mesin rusia. ID sich boleh gak "ano",..
Hapuschina bikin su 27 lisense dari rusia, kemudian mengembangkan sendiri jadi j11a dan j11b, mesin yang dipakai ada dua jenis al31 rusia dan ws10a buatan china sendiri (30 tahun pengembangan).
HapusLha ini pasukan berani mati anggota PP2A yg "desersi" jam 12.47 dan yg gagah berani dg ilmu insurgency dan survaillance sdr ady pratama, komen yan bagus dan realistis, nggak pakek tedeng aling-aling kalo bagus ya di komen bagus namun kalau ...nggak masuk akal ya di tulis ....."negatif". "Boleroes11" seneng pool dengan komentator model gini, nggak kayak pemandu sorak yg hanya koar2 ;boler....boler....boler......
BalasHapusCih katrok kayak pengemis di pinggir jalan.
Teruskan, teruskan.......perjuangan jadi komentator yg gentle and brave.!!!
Rawe-rawe rantas malang-malang putung, amok,amok,amok ini anggota pasukan berani mati, yang satu "desersi" yg satu ady pratama pantas jadi "super hero" ..........kembalikan harga diri bangsa, kembalikan rasa percaya diri, dan hasilkan sesuatu untuk negara dan bangsa jgn pernah lelah.....
Salam buat kalian dari "Boleroes11"
Ini "Boleroes11" heh, opo abamu. He....he.....he.......
Kami para ano memang tidak sepandai dan secerdik BOLER!!!! Untuk itu mohon tunjukkan dimana salah nya program dan propaganda tsb??? Adi pratama@ coba tengok lg ke belakang berapa dana yg dikeluarkan oleh suharto agar indonesia bisa buat cn235?? Apakah casa spanyol sang penjajah memberi ilmunya secara cuma2??
BalasHapusSampai kapanpun dg initial Ano dmk, sulit bagi "Boleroes11" memberikan penjelasan gamblang dan terang.
BalasHapusUntuk urusan CN -235 itu kan urusan Bp Habibie yg banyak berjasa di pabrik pesawat Cassa -Spanyol dan sebagai penghormatan kpd beliau jadilah kerjasama pembuatan engineering antara PT DI dan Cassa.
Dg pembagian pekerjaan, separo badan pesawat ke belakang urusan SDM Indonesia dan urusan tengah ke depan adalah tanggung jawab Cassa. Biayanya sdh tertutup dari hasil penjualan ke banyak negeri lain alias sdh " break even point" kata org pinter.
Kalau mas Harto membiayai dg dana reboisasi bagi rancang bangun dan proto type pesawat N - 250 yg full buatan Indonesia.
Dimana yg memegang proyek "fly by wire" seorang wanita indonesia.
Namun proyek itu jadi proyek " Gatotkoco " alias " Tetuko" = Gagal total kakean cocot dan sing teko ora tuku sing tuku ora teko2.
Maka banyak membaca, jangan sibuk "gangnam" doang......he.....he....he.
Ini "Boleroes11" heh, opo abamu. He.....he....he.........
Boler baca juga kisah habibi dan bagaimana iptn menghabiskan uang rakyat!! Jgn hanya mencaci doang!!!
BalasHapusTRAGISS NYA BROOO.."PT D I TEMPO DAHOLO SERBA DI KENDALIKAN SEORANG WANITA TERMASUK" FLY BY WIRE " N250 , mereka sekarang sudah terang 2gan berani tampil di depan umum dan bellom sadar2 sekalipun sang maestro di jemput sang ilahi ! "bukan nya mintak maaf selama berkuasa bertaburan darah ,yg jadi korban sipil tak berdosa !!
BalasHapus"malah dendam kesumat masih membara ,berkampanya dengan slogan ( piyee enak saman ku )?? sudah tahu bangkrut 98 karna ulah dia ! " masih percaya diri dengan slogan , enak di samanku ?? ..
WALAH BOLER ANE BACA KOMENTNYA COCOKNYA BUAT ORANG MATI YANG DAH GA NGAREP APA-APA (BTW ORANG MATI AJ MASI NGAREPIN SURGA), TIPE BEGINI YANG BIKIN BANGSA INDONESIA RELA MAYUNGIN LONDO 3,5 ABAD.. LEBIH BAIK MAYUNGIN LONDO DARIPADA 'ANGKAT SENJATA', YANG 'ANGKAT SENJATA' PASTI DIBILANG GA GUNA, BAKAL GATOT, LONDO TU LEBIH POWERFULLLL (PASTI GITU ITUNGAN SI BOLER, EMBERR.. EMANG BENAR WAKTU ITU).. HAHAA.. TAPI LO LIAT SEKARANG BOLER.. EMBERR BISA BIKIN COCOTMU CANGKEM SEMINGKEM-MINGKEMNYA.. INI ANO KU, PEDULI SETAN BOCAH MELER MU.. CUIIHH
BalasHapusJustru itu, saudara ano2 sekalian. Indo sudah punya ilmunya pembuatan pesawat. Cuma belum memiliki ilmu pembuatan mesin jet berkemampuan mach 2+. Hanya beberapa negara yg mampu (U.S, rusia, inggris, jerman, perancis, china dan jepang dgn mitsubhisi F2A nya) mereka2 untuk memberikan lisensi mesin jet meminta biaya yg sangat2 mahal, bahkan india harus merogoh kocek hingga US$9 milyar untuk dapat lisensi pembuatan pesawat bermesin jet mach 2+. Kebetulan china datang menawarkan teknologi alutsista ke indo, dengan proyek awal C-705 hingga menjalin kerjasama untuk produksi bersama dengan memberikan indo teknologi rudal tsb. Nah, tinggal kita pintar2 lagi negosiasi meminta ilmu pembuatan mesin jet mach 2+ dari mereka (China). Berhubung indo gak terlibat konflik LCS (laut china selatan), jadi posisi tawar indo ke mereka lebih besar. “Belajarlah sampai ke negeri China”
BalasHapusbanyak mudaratnya hehehehe
BalasHapusterasa gak mungkin gak mungkin neih proyek ! " menurut ilmu gaep besutan klaten atau puluhan meter dari brobudur " ganti koki ganti menu tahun depan ,hhhhh....."korea pun sudah merasa banting setir putar haluan
BalasHapusforget ded kfx ! " yg terasa luar biasa yg di indonesia panicnya bukan main ,
sasaran sudah yata di ambang pintu " meleset !!!! huhh ...musibah ! kwkwkw.....
Saya setuju dengan kritik boleroes dan ady pratama,kritik yg membangun
BalasHapusYahh...kita sebagai rakyat hanya bisa mendoakan saja supaya berhasil apa yg jadi cita2 keinginan bangsa indonesia buat pesawat tempur sendiri (kemandirian alutsista). Dinegara manapun kalo riset alutsista juga mahal sekali nilainya,negara2 adidaya aja risetnya puluhan kali nilainya daripada nilai riset KFX/IFX,tp mereka tetap jalan terus biarpun terseok seok. Disini saya malah menilai betapa mahalnya dana riset iptek,tp demi kepentingan dan kebanggaan negara,berapapun dibeli selama anggaran tu ada (diluar konteks korupsi atau komisi).
BalasHapusjustru biaya riset nya kemurahan! ga masuk akal, lihat india 9 milyar dollar hanya untuk mesin jet, sedangkan ini buat pesawat!, lagi pula indonesia cuma setor 1,8 milyard dolar ujung ujungnya dikadalin korea, dengan modus cengbego, bilangnya biar kfx/ifx presisi buatannya, kecepatan produksi dan kualitas yang bagus akhirnya diproduksi di korea saja! itu juga kalau jadi.
Hapuscoba logikanya f35 dikembangkan dengan biaya ratusan milyar dolar masa korea bisa riset dibawah 8% nya? ingat gaji orang korea selatan itu termasuk tertinggi didunia! seharusnya selisihnya ga jauh, kan tehnologinya hanya kurang sedikit dari f35, apa jangan jangan mau bikin selevel Fa-50? (ini masih masuk akal)
Cina,rusia,india,us,turki,jepang,dll,rela ngeluarkan dana jauh lebih besar daripada RI (proyek ifx),buat riset atau lisenci pespur mereka (j20,J31,T50 PF,tejas,F35/22,TFX,ATDx sinsin).
BalasHapusproyek kfx / ifx maksudnya bro. ..
BalasHapussetelah thn 2020 indo sdh bs produksi pesawat tempur sendiri .. selanjutmya tetserah kita mau dikempangkan seperti apa pesawat tempur yad