Pages

Minggu, Juli 31, 2011

Indobatt dan Tentara Prancis Latihan Bersama di Lebanon

JAKARTA-(IDB) : Untuk meningkatkan kerjasama dan profesionalisme prajurit, Satgas Yonif Mekanis Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL dan Kontingen Prancis (FCR) menggelar latihan bersama di lapangan Parade Soekarno, Markas Batalyon, UN POSN 7-1, Adshit Al Qusayr, Lebanon Selatan.

Dansatgas Indobatt Konga XXIII-E/UNIFIL, Letkol Inf Hendy Antariksa, dalam surat elektronik kepada ANTARA, mengatakan latihan bersama bertajuk"Joint Rate Exercise Forward Command Post" itu berlangsung dua hari hingga Sabtu (30/7).

Prancis mengerahkan satu unit Kavaleri dan 23 personel, dibawah pimpinan Komandan Unit Kapten Bechard Erwan, sedangakn TNI mengirimkan 100 prajurit dalam Kontingen Garuda XXIII-E/UNIFIL.

Kegiatan itu terutama dilakukan di titik rawan Kompi Alfa di El Addaisse perbatasan Israel-Lebanon, kata Hendy

Sumber: Antara

Update : Ankara Cegah Ulah Militer Timbulkan Krisis

ANKARA-(IDB) : Mustafaoglu, mantan petinggi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Turki menandaskan, pemerintah menolak krisis yang ditimbulkan militer.
 
"Turki tengah menjalankan proses demokrasi," ungkap Mustafaoglu saat diwawancarai televisi al-Alam mereaksi krisis hubungan militer dan pemerintah di Turki.

Ia menandaskan, komandan angkatan darat, udara dan laut akan menerima keputusan soal permohonan pensiun mereka besok. Keputusan ini akan dirilis dikeluarkan Dewan Tinggi Militer di sidangnya pada hari Senin (31/7).

Sementara itu, aksi para komandan yang mengundurkan diri dua hari sebelum waktu pensiun mereka menunjukkan upaya mereka untuk menciptakan krisis dan meretakkan hubungannya dengan pemerintah, ungkap Mustafaoglu.

Mantan petinggi Partai AKP ini menambahkan, sebelum berkuasanya partai AKP, kepala staf militer mendikte pemerintah untuk menunjuk komandan angkatan darat, udara dan laut sesuai dengan keinginan mereka, namun Partai Keadilan dan Pembangunan menentang proses seperti ini.

Mustafaoglu menandaskan, pemerintah menekankan bahwa Ankara sebagai penanggung jawab kondisi dalam dan luar negeri Turki serta kenaikan pangkat atau waktu pensiun para perwira militer diputuskan pemerintah.

Komandan militer Turki yang mengundurkan diri berusaha terus menekan pemerintah untuk mempertahankan posisi mereka sebagai pengambil keputusan penentuan jabatan di tubuh militer. Jika memungkinkan posisi ini terus mereka pertahankan hingga 20 tahun ke depan.

Wajar jika Ankara menentang hal ini. Selain itu, pemerintah Turki juga menolak menaikkan pangkat para perwira militer yang terlibat dalam aksi percobaan penggulingan pemerintah dan kini mendekam di penjara.

Sumber: Irib

Update : Rencana Lanjutan Irak Untuk Membeli 36 Pesawat F-16 Amerika

BAGHDAD-(IDB) : Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki mengatakan negaranya akan meneruskan rencana membeli pesawat jet tempur dari Amerika Serikat.

Al-Maliki mengatakan Irak akan memulai kembali perundingan dengan AS soal pembelian 36 jet F-16, dua kali lebih banyak dari rencana semula.

"Kami serius dengan rencana ini. Saya telah menandatangani surat dua hari lalu dan delegasi Angkatan Udara Irak bersama dengan tim penasehat akan memulai kembali perundingan tentang kontrak pembelian," papar al-Maliki kepada para wartawan di Baghdad, hari Sabtu (30/7).

"Jumlah pesawat yang akan dibeli lebih besar. Kita harus memperbanyak pesawat guna menjaga kedaulatan negara. Insya Allah kita akan membeli 36 pesawat F-16, bukan 18," jelas al-Maliki.

Pernah kuat

Rencana ini sempat dibekukan karena anggaran untuk membeli pesawat tempur akan dipakai untuk mendanai program pangan.

Pembelian bernilai miliaran dolar ini ditujukan untuk membangun kembali Angkatan Udara Irak, yang pernah menjadi salah satu yang terkuat di dunia, namun hancur akibat perang Irak pertama.

Rencana pembelian pesawat tempur F-16 diumumkan ketika Irak dan AS membahas apakah AS akan menempatkan pasukan atau pelatih militer setelah seluruh kontingen pasukan AS ditarik mundur dari Irak pada akhir tahun ini.

Di antara ketiga angkatan, AU Irak adalah yang paling lemah.

AU Irak sangat tergantung dengan AU AS dalam menumpas berbagai kelompok perlawanan, delapan tahun setelah Presiden Saddam Hussein digulingkan.

Tingkat kekerasan di Irak turun sejak 2006-2007 namun kelompok perlawanan Sunni dan Syiah masih melakukan serangan dan pembunuhan.

Sumber: Irak

Kapal Perang Rusia Kawal 30 Kapal di Teluk Aden

MOSKOW-(IDB) : Sebuah gugus tugas Rusia yang dipimpin oleh kapal perusak Severomorsk dari Armada Utara telah mengawal total 30 kapal komersial melalui perairan yang dipenuhi perompak di lepas pantai Somalia sejak 17 Juni.

"Kapal perusak Severomorsk tiba di daerah tersebut pada 17 Juni, dan telah berhasil mengawal beberapa konvoi yang terdiri 30 kapal dari berbagai negara di sepanjang jalur pelayaran di Teluk Aden dan Laut Merah," kata juru bicara Armada Utara, Kapten Peringkat Satu Vadim Serga, pada Jumat.

Angkatan Laut Rusia telah mempertahankan kehadirannya di lepas pantai Somalia sejak Oktober 2008, dengan kapal perang yang beroperasi secara rotasi.

Misi terbaru anti-pembajakan Rusia di Teluk Aden dilakukan oleh satuan tugas Armada Pasifik yang dipimpin oleh kapal perusak Laksamana Vinogradov.

Selama empat bulan tugas patroli, yang berakhir pada 17 April, gugus tugas berhasil mengawal konvoi 14 kapal komersial.

Menurut PBB, jumlah serangan perompak terhadap kapal dagang mencapai 400 pada tahun 2010.

Sebanyak 790 pelaut dan anggota awak ditangkap oleh bajak laut pada tahun lalu.

Para bajak laut itu pada umumnya menyerang dan menahan kapal serta para awaknya untuk mendapatkan uang tebusan.

Sumber: Antara

Ranjau Korut Terbawa Banjir Ke Korsel

SEOUL-(IDB) : Bagian-bagian ranjau Korea Utara tampaknya terbawa banjir akibat hujan lebat memasuki perbatasan Korea Selatan, yang memicu pihak militer mencari ranjau-ranjau lainnya, kata kementerian pertahanan.

Dua tempat peluru terbuat dari kayu milik Korea Utara (Korut) ditemukan, Kamis di satu waduk dekat Sungai Hantan di Daerah Cheolwon, persis selatan perbatasan antar-Korea, katanya.

"Itu adalah tempat ranjau yang terbuat dari kayu. Dalam tempat itu tidak ada bahan peledak atau detonator. Kami menduga tempat-tempat peluru itu hanyut," kata seorang juru bicara kementerian pertahanan kepada AFP, Sabtu.

Tentara sedang memeriksa daerah-daerah dekat sungai-sungai Hantan dan Namdaeheon untuk mencari ranjau-ranjau Korut.

Mereka memasang tanda-tanda dan menyebarkan pamflet untuk memperingatkan wisatawan di daerah itu tentang kemungkinan adanya ranjau-ranjau dan meminta mereka melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan benda-benda yang mencurigakan, kata juru bicara itu.

Ranjau-ranjau Korut hanyut ke Korea Selatan akibat banjir dan tanah longsor di masa lalu. Tahun lalu puluhan ranjau yang ditempatkan dalam kotak kayu hanyut ke Korsel setelah hujan klebat, menewaskan seorang warga Korsel dan mencederai seorang lainnya.

Tanah longsor akibat hujan deras pekan ini juga mengeluarkan ranjau-ranjau yang ditanam puluhan tahun lalu di Gunung Umyeon di Seoul selatan. Tentara mengatakan mereka masih mencari sekitar 10 ranjau di sana.

Korsel menanam 1.000 ranjau di Gunung Umyeon pada tahun 1980-an untuk melindungi instalasi militer di sana. Sebagian besar telah disingkirkan antara tahun 1989 dan 2006, tetapi sisanya belum ditemukan.

Hujan lebat mengguyur semenanjung Korea dalam pekan belakangan ini, menewaskan setidaknya 59 orang dan menyebabbakan ribuan orang kehilangan tempat tinggal di Korsel saja.

Kantor berita resmi Korut KCNA (Korean Central News Agency) mengatakan hujan lebat itu telah menyebabkan "kehancuran besar ekonomi rakyat".

Menurut perkiraan sementara, di Korut 35.700 hektare ladang padi terrendam, sementara ribuan rumah dan ratusan tempat kerja, gedung-gedung sekolahj dan kantor-kantor pemerintah hancur, kata KCNA.

Daerah selatan dan timur adalah yang paling parah, di mana curah hujan mencapai 500mm dari Selasa sampai Kamis, katanya.

Negara komunis yang miskin itu telah mengalami kekurangan pangan yang serius.

Sumber: Antara

Misi Kapal Selam Iran Akan Pecahkan Rekor Baru

TEHRAN-(IDB) : Panglima Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibullah Sayyari, mengkonfirmasikan pengiriman kapal selam Iran dalam misi 90 hari ke perairan internasional. 
 
Farsnews (30/7) melaporkan, menyinggung misi pertama kapal selam Yunes di perairan internasional, Sayari mengatakan, "Meski berbagai sanksi, namun berkat tekad para ahli Iran, kapal selam tersebut mampu menjalankan misi 68 harinya di perairan jauh dengan kesiapan penuh, dan memecahkan rekor misi jarak jauh di perairan internasional." 

Menyinggung kunjungan terbaru Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei atau Rahbar ke zona satu maritim di kota Bandar Abbas, Sayari menjelaskan, "Rahbar dalam kunjungan ini menyaksikan dari dekat proses perbaikan dan perawatan kapal selam dan beliau juga memberikan imbauan-imbauan penting dalam hal ini."

Ditambahkannya, Rahbar menanyakan kesiapan kapal tersebut dalam menjalankan misinya di masa mendatang, dan telah dijelaskan kepada tingkat kesiapan kapal selam tersebut. Kami juga akan mengirimnya dalam menjalankan misi selanjutnya yang akan memecahkan rekor misi 68 hari menjadi 90 hari.

Kapal selam Yunes dalam misinya selama 68 hari di Laut Merah mampu mengungguli kapal selam Jerman, Heinz Schaeffer, yang menjalankan misinya 65 hari.

Sumber: Irib

Lanud Medan Akan Di Jadikan Skadron Tempur TNI AU

MEDAN-(IDB) : Komandan Pangkalan Angkatan Udara (Danlanud) Medan Kol (Pnb) A Rasyid Jauhari menyebutkan, rencana menjadikan Lanud Medan sebagai skadron angkatan udara ke depan tidak akan mengganggu perkembangan pembangunan Kota Medan. Namun, kata Danlanud di sela-sela peringatan Hari Bakti ke 64 TNI AU di Apron Kelapa Sawit Medan, Jumat (29/7) pagi, keputusan sepenuhnya berada pada pemerintah.

"Wacana menjadikan Lanud Medan sebagai skadron, sudah tercantum dalam rencana strategis TNI Angkatan Udara. Semuanya tergantung pada kebijakan pemerintah," ucapnya.

Sampai saat ini, lanjutnya, masih belum ada persiapan-persiapan khusus untuk menuju menjadi skadron. Untuk itu, Lanud Medan masih tetap sebagai fungsi pokoknya mempertahankan dan menjaga segala sarana dan prasarana yang ada. "Kita tetap mempertahankan dan menjaga segala sarana dan prasarana yang ada. Sebagai pangkalan TNI AU, sewaktu-waktu diperlukan untuk keperluan tugas tetap siaga," ungkapnya.

NKRI

Dalam tugasnya, sebut Danlanud, TNI AU bersama-sama komponen masyarakat lainnya di bumi pertiwi akan menjaga keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "TNI AU merupakan salah satu dari komponen bangsa yang secara bersama-sama menjaga keutuhan NKRI. Sebagaimana para pejuang TNI AU dulu mengabdi demi negara," jelasnya.

Sebelumnya saat upacara, Danlanud menjadi inspektur upacara membacakan sambutan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat SIP.

Dijelaskan, peringatan hari bakti TNI AU diawali dari dua peristiwa penting pada 27 Juli 1947. Ketika itu serangan udara pertama kali dilakukan TNI AU serta gugurnya tiga pelopor dan perintis TNI AU.

Peristiwa serangan udara dilakukan Kadet Penerbang Sutardjo Sigit, Suharnoko Harbani dan Mulyono yang dibantu tiga teknisi Sutardjo, Kaput dan Dulrachman yang sekaligus sebagai penembak udara. Mereka dengan berani menyerang dari udara kedudukan Belanda di Kota Salatiga, Semarang dan Ambarawa dengan dua pesawat Cureng dan Guntei.

Gugur

Sedang gugurnya tiga pelopor dan perintis angkatan udara, yakni, Komodor Udara Agustinus Adi Sutjipto, Komodor Udara Prof Dr Abdulrachman Saleh dan Opsir Muda Udarda Adi Soemarno Wirjokusumo. Mereka gugur saat pesawat Dakota VT-CLA yang membawa obat-obatan bantuan dari palang merah Malaya ditembak pesawat Kitty Hawk Belanda. Mereka jatuh di Desa Ngoto, sekitar 3 km selatan Lanud Adi Sutjipto Yogyakarta.

Ketua Panitia yang juga Kepala Rumah Sakit TNI AU dr Abdul Malik Lanud Medan, Mayor (Kes) drg Setyo Harmoko menambahkan, peringatan Hari Bakti ke 64 di jajaran TNI AU Medan, sebelumnya juga dirangkaikan berbagai kegiatan seperti gotongroyong di pekuburan TNI AU, bakti sosial, khitanan massal, ziarah ke makam pahlawan dan puncaknya upacara peringatan di Lanud Medan serta ramah tamah dengan jajaran TNI AU

Sumber: Analisa

Seberapa Serius Amerika Berniat Menyerang Iran?

WASHINGTON-(IDB) : Para pengamat Barat menyatakan bahwa perang Iran-Amerika Serikat akan menjadi perang penghabisan dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, perang tersebut tidak akan terbatas pada dua negara itu saja. Para pakar militer dan analis menyatakan tidak mungkin memprediksi dampak buruk dari perang tersebut. 
 
American Interest dalam analisa yang ditulis oleh Jeffrey White, menyebutkan berbagai kriteria dalam perang Iran-Amerika, dan kebuntuan yang akan dihadapi Amerika. 

Pada bagian pertama analisa itu disebutkan bahwa saat ini pemerintah Amerika Serikat baik pada era Bush maupun Obama, berpendapat bahwa produksi senjata nuklir oleh Iran, tidak dapat ditolerir-sementara program nuklir Iran sepenuhnya berstatus sipil. Kedua, bahwa lebih baik bagi Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Namun cara-cara seperti sanksi dan pelanggaran teknis, ternyata tidak berhasil menekan Iran. 

Di Amerika, ada dua kelompok yang saling bertentangan tentang Iran, Pertama, kelompok yang mengkhawatirkan program nuklir Iran ketimbang dampak perang. Kedua kelompok yang lebih memfokuskan pada dampak perang. Kelompok pertama membesar-besarkan pemanfaatan energi nuklir oleh Iran daripada dampak perang. Namun kelompok kedua justru kebalikannya. Dengan demikian belum ada kesepakatan di dalam negeri Amerika soal perang dengan Iran. Namun bagaimana perang mendatang Iran-Amerika dapat dianalisa secara jujur. 

Perang Iran-Amerika akan lebih sulit untuk dibayangkan dengan poin-poin berikut; pertama bahwa serangan sekecil apapun oleh Amerika akan berubah menjadi ajang tes kekuatan besar. Ajang tersebut tidak hanya melibatkan Iran dan Amerika, melainkan juga negara-negara sekutu dari kedua pihak. Kedua, Amerika tidak mengantongi informasi tentang kekuatan, teknis, dan kesiapan militer Iran dalam mereaksi setiap serangan. 

Tidak memiliki informasi tentang musuh akan memposisikan Amerika Serikat di sudut yang sangat sulit. Perang pada abad 21 berarti bentrokan di kancah politik strategi, operasi, dan taktik yang masing-masing juga terjadi empat sektor, militer, diplomatik, ekonomi dan sosial. 

Perang akan dimulai dari sektor militer dan dengan cepat akan merambat ke sektor lainnya. Dan jika perang terjadi apakah Amerika siap untuk menghadapi perang di sektor-sektor lain? Bagaimana dengan politik dalam negeri Amerika? Apakah rakyat Amerika akan berdiam diri menghadapi dampak langsung perang, termasuk kenaikan harga BBM dan anjloknya nilai saham?

Opsi lainnya adalah perang aliansi Barat dengan Iran. Perang itu sangat tergantung pada kemampuan Amerika Serikat untuk merangkul negara-negara yang bersedia perang dengan Iran. Amerika harus mampu meyakinkan negara-negara sekutunya atas kemampuan militer AS untuk menghadang segala pembalasan dari Iran. 

Namun perang aliansi juga berdampak buruk bagi Amerika, mengingat kehadiran pasukan dari negara lain akan membatasi serangan dan kebebasan operasi militer Amerika. Kecil kemungkinan Amerika akan menyeret para sekutunya ikut berperang dengan Iran

Unsur yang paling penting lainnya adalah Iran dipastikan akan menarget Israel jika perang dimulai. Dan jika Israel terlibat dalam perang, maka akan sulit bagi Amerika Serikat untuk menyelamatkan nyawa rezim Zionis. Sejumlah negara regional seperti Suriah, Lebanon, Mesir, juga akan terlibat. Ditambah lagi dengan sentimen anti-Zionis yang makin meningkat di negara-negara regional. 

Dengan berbagai kemungkinan seperti itu, apakah Amerika bersikeras memaksakan perang dengan Iran?

Sumber: Irib