WASHINGTON-(IDB) : Para pengamat Barat menyatakan bahwa perang Iran-Amerika Serikat akan menjadi perang penghabisan dan tidak dapat diprediksi. Selain itu, perang tersebut tidak akan terbatas pada dua negara itu saja. Para pakar militer dan analis menyatakan tidak mungkin memprediksi dampak buruk dari perang tersebut.
American Interest dalam analisa yang ditulis oleh Jeffrey White, menyebutkan berbagai kriteria dalam perang Iran-Amerika, dan kebuntuan yang akan dihadapi Amerika.
Pada bagian pertama analisa itu disebutkan bahwa saat ini pemerintah Amerika Serikat baik pada era Bush maupun Obama, berpendapat bahwa produksi senjata nuklir oleh Iran, tidak dapat ditolerir-sementara program nuklir Iran sepenuhnya berstatus sipil. Kedua, bahwa lebih baik bagi Amerika Serikat untuk menyelesaikan masalah ini secara damai. Namun cara-cara seperti sanksi dan pelanggaran teknis, ternyata tidak berhasil menekan Iran.
Di Amerika, ada dua kelompok yang saling bertentangan tentang Iran, Pertama, kelompok yang mengkhawatirkan program nuklir Iran ketimbang dampak perang. Kedua kelompok yang lebih memfokuskan pada dampak perang. Kelompok pertama membesar-besarkan pemanfaatan energi nuklir oleh Iran daripada dampak perang. Namun kelompok kedua justru kebalikannya. Dengan demikian belum ada kesepakatan di dalam negeri Amerika soal perang dengan Iran. Namun bagaimana perang mendatang Iran-Amerika dapat dianalisa secara jujur.
Perang Iran-Amerika akan lebih sulit untuk dibayangkan dengan poin-poin berikut; pertama bahwa serangan sekecil apapun oleh Amerika akan berubah menjadi ajang tes kekuatan besar. Ajang tersebut tidak hanya melibatkan Iran dan Amerika, melainkan juga negara-negara sekutu dari kedua pihak. Kedua, Amerika tidak mengantongi informasi tentang kekuatan, teknis, dan kesiapan militer Iran dalam mereaksi setiap serangan.
Tidak memiliki informasi tentang musuh akan memposisikan Amerika Serikat di sudut yang sangat sulit. Perang pada abad 21 berarti bentrokan di kancah politik strategi, operasi, dan taktik yang masing-masing juga terjadi empat sektor, militer, diplomatik, ekonomi dan sosial.
Perang akan dimulai dari sektor militer dan dengan cepat akan merambat ke sektor lainnya. Dan jika perang terjadi apakah Amerika siap untuk menghadapi perang di sektor-sektor lain? Bagaimana dengan politik dalam negeri Amerika? Apakah rakyat Amerika akan berdiam diri menghadapi dampak langsung perang, termasuk kenaikan harga BBM dan anjloknya nilai saham?
Opsi lainnya adalah perang aliansi Barat dengan Iran. Perang itu sangat tergantung pada kemampuan Amerika Serikat untuk merangkul negara-negara yang bersedia perang dengan Iran. Amerika harus mampu meyakinkan negara-negara sekutunya atas kemampuan militer AS untuk menghadang segala pembalasan dari Iran.
Namun perang aliansi juga berdampak buruk bagi Amerika, mengingat kehadiran pasukan dari negara lain akan membatasi serangan dan kebebasan operasi militer Amerika. Kecil kemungkinan Amerika akan menyeret para sekutunya ikut berperang dengan Iran
Unsur yang paling penting lainnya adalah Iran dipastikan akan menarget Israel jika perang dimulai. Dan jika Israel terlibat dalam perang, maka akan sulit bagi Amerika Serikat untuk menyelamatkan nyawa rezim Zionis. Sejumlah negara regional seperti Suriah, Lebanon, Mesir, juga akan terlibat. Ditambah lagi dengan sentimen anti-Zionis yang makin meningkat di negara-negara regional.
Dengan berbagai kemungkinan seperti itu, apakah Amerika bersikeras memaksakan perang dengan Iran?
Sumber: Irib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar