Pages

Kamis, April 21, 2011

Menhan Batal Saksikan Uji Coba Senjata Strategis

BENGKULU-(IDB) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro batal menyaksikan uji coba enam senjata strategis di Samudera Hindia atau sebelah barat Selat Sunda, Rabu (20/4), dengan menggunakan helikopter dari Bandara Halim Perdanakusuma akibat cuaca buruk.

Tak hanya Menhan Purnomo Yusgiantoro saja yang rencananya akan hadir untuk menyaksikan uji coba tersebut, tetapi juga Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, tiga kepala staf angkatan dan sejumlah anggota DPR dari Komisi I.

Rencananya para pejabat dan petinggi TNI menggunakan dua helikopter dan mendarat di Helipad KRI Surabaya-591 yang telah disiapkan sejak Rabu pagi, namun hingga pukul 10.40 WIB yang bersamaan dengan proses peluncuran rudal Yakhont yang dibeli dari Rusia sekitar 12 juta dollar Amerika/unit, rombongan VIP tak kunjung datang.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Laksamana Muda TNI, Iskandar Sitompul, membenarkan, bahwa para petinggi TNI tidak bisa hadir untuk menyaksikan uji coba senjata strategis yang dilaksanakan di Samudera Hindia atau sebelah barat Selat Sunda.

"Kedatangan pejabat dan petinggi TNI sudah direncanakan dengan baik dan Helikopter sudah setengah perjalanan untuk menuju Samudera Hindia, namun karena cuaca tidak memungkinkan untuk helikopter terbang akhirnya helikopter kembali lagi ke Jakarta," katanya.

Kendati demikian, acara uji coba dapat berjalan dengan baik, meski tanpa kehadiran pejabat dan petinggi TNI.

Komandan Gugus Tugas Senjata Strategis TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjarnahor, menambahkan, dua unit helikopter yang ditumpagi rombongan VIP terpaksa kembali ke Jakarta akibat cuaca buruk yang melanda kawasan Samudera Hindia sejak Rabu pagi.

"Rombongan sudah terbang selama satu jam dari Bandara Halim Perdanakusuma. Namun karena cuaca buruk, maka saya sarankan agar kembali demi keselamatan," tuturnya.

Uji coba enam senjata strategis itu, yakni rudal Yakhont, Exocet MM-40, Torpedo SUT, Mistral, Sea Cat dan RBO 6000.

Dalam uji coba itu, Rudal Yakhont yang ditembakkan KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 jenis perusak kawal rudal kelas Fregat Van Speijk akan menuju sasaran eks kapal perang KRI Teluk Bayur-502 produk Amerika hingga tenggelam dengan jarak sekitar 250 kilometer. KRI Teluk Bayur yang telah memperkuat TNI AL sejak 1961 sudah tidak lagi digunakan oleh sejak 2011.

Rudal Yakhont yang ditembakkan itu merupakan bagian dari empat rudal tersebut yang dibeli dalam sepanjang anggaran TNI hingga 2024.

Sedangkan, rudal Exocet MM-40 dan rudal penangkis serangan udara Mistral akan ditembakkan dari KRI Hassanuddin-366 (jenis PKR kelas Korvet Sigma, dan torpedo SUT ditembakkan dari kapal selam KRI Cakra-402, "Sea Cat" ditembakkan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358 (jenis PKR kelas Fregat Van Speijk, dan RBO 6000 ditembakkan dari KRI Cut Nyak Dien-375 (perusak kawal kelas Korvet Parchim).

"Kapal yang menjadi sasaran telah berhasil dihancurkan dan tenggelam," ujar Kapuspen.

Sumber: Antara

Uji Rudal Startegis TNI AL Sukses Besar


BANTEN-(IDB) :  Penembakan rudak Yakhont pada tanggal 20 april 2010 Foto Seri ujicoba penembakan rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354 di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4). Rudal buatan Rusia tersebut mempunyai jangkauan tembak 300 km dengan kecepatan terbang 2 mach, daya ledak 300 kg , ketinggian terbang 14000 meter serta dilengkapi dengan peralatan pendorong supersonic ramjet.


Foto seri penembakan roket anti kapal selaml RBU 6000 di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4).Roket RBU 6000 mempunyai jarak tembak hingga 5500 meter dengan kedalaman maksimum 1000 meter dengan berat bahan peledak 23 kg.
 


KRI Oswald Siahaan-354 menembakkan rudal Yakhont dengan sasaran eks-KRI Teluk Bayur-502 dengan jarak 135 mil laut (250km) di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera, Rabu (20/4). 
Rudal Yakhont buatan Rusia tersebut memiliki jangkauan tembak 300 km, kecepatan 2 mach dengan spesifikasi panjang 8900mm, diameter 720mm, berat 3000 kg


 

Formasi tempur Laut KRI Imam Bonjol-383
bersama KRI Teuku Umar-385, KRI Sultan Thaha Syaifuddin-386, serta KRI Oswald Siahaan-354 melakukan formasi tempur laut di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera, Rabu (20/4). 

Latihan tersebut bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional Alutsista serta mengetahui kehandalan, tingkat akurasi perkenaan sasaran dan daya hancur. 


 
KRI Imam Bonjol menembakkkan roket jenis RBU 6000 dengan sasaran eks-KRI Teluk Bayur-502 dengan jarak 135 mil laut (250km) di Perairan Samudera Hindia, sebelah barat Sumatera, Rabu (20/4). 

Latihan formasi tempur laut tersebut bertujuan meningkatkan profesionalisme dan kesiapan operasional Alutsista serta mengetahui kehandalan, tingkat akurasi perkenaan sasaran dan daya hancur.


Sebuah Rudal Sea Cat yang sudah dimodifikasi milik TNI AL, ditembakkan dari buritan KRI Oswald Siahaan-354 (KRI OWA-354), saat berlayar di Selat Sunda, Selasa (19/4). Penembakan Rudal Sea Cat buatan Inggris yang memiliki spesifikasi kecepatan tembak 228,60 m per detik, panjang 154,8 Cm dan jarak tembak maksimum 5 Km tersebut, dalam rangka Operasi Jala Perkasa.




Sumber: Antara

Enam Senjata Strategis TNI Diuji Coba

Foto Seri ujicoba penembakan rudal Yakhont dari KRI Oswald Siahaan-354 di perairan Samudra Hindia, Rabu (20/4). Rudal buatan Rusia tersebut mempunyai jangkauan tembak 300 km dengan kecepatan terbang 2 mach, daya ledak 300 kg , ketinggian terbang 14000 meter serta dilengkapi dengan peralatan pendorong supersonic ramjet.
BENGKULU-(IDB) : TNI Angkatan Laut melakukan uji coba enam senjata strategis di Samudera Hindia atau sebelah barat Selat Sunda, Rabu (20/4).

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI, Laksamana Muda Iskandar Sitompul, mengatakan, uji coba beberapa senjata strategis itu sebagai upaya untuk menjaga kedaulatan dan tegaknya NKRI.

"TNI AL sebagai salah satu pertahanan negara dituntut berperan aktif dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara," katanya.

Penembakan uji coba itu bertujuan untuk mengetahui kehandalan, akurasi sasaran dan daya hancur yang ditimbulkan serta untuk meningkatkan kemampuan anggota TNI AL dalam melaksanakan operasi tempur laut.

Uji coba enam senjata strategis, yakni rudal Yakhont, Exocet MM-40, Torpedo SUT, Mistral, Sea Cat dan RBO 6000 itu tanpa disaksikan langsung oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono, tiga kepala staf angkatan dan anggota Komisi I DPR RI, yang rencananya akan hadir.

Dalam uji coba itu, rudal Yakhont saat ditembakkan KRI Oswald Siahaan (OWA)-354 jenis perusak kawal rudal kelas Fregat Van Speijk langsung melesat ke atas menuju sasaran eks kapal perang KRI Teluk Bayur-502 produk Amerika hingga tenggelam dengan jarak sekitar 250 kilometer. KRI Teluk Bayur yang telah memperkuat TNI AL sejak 1961 sudah tidak lagi digunakan oleh sejak 2011.

Rudal Yakhont yang ditembakkan itu merupakan bagian dari empat rudal tersebut yang dibeli dalam sepanjang anggaran TNI hingga 2024.

Sedangkan, rudal Exocet MM-40 dan rudal penangkis serangan udara Mistral akan ditembakkan dari KRI Hassanuddin-366 (jenis PKR kelas Korvet Sigma, dan torpedo SUT ditembakkan dari kapal selam KRI Cakra-402, "Sea Cat" ditembakkan dari KRI Karel Satsuit Tubun-358 (jenis PKR kelas Fregat Van Speijk, dan RBO 6000 ditembakkan dari KRI Cut Nyak Dien-375 (perusak kawal kelas Korvet Parchim).

"Kapal yang menjadi sasaran telah berhasil dihancurkan dan tenggelam," ujarnya.

Alasan dibelinya rudal Yakhont dari Rusia, kata Iskandar, karena berdasarkan kajian rudal Yakhont bisa memenuhi standar geografi di Indonesia.

"Rudal ini kita sudah dibeli dan di uji coba," katanya yang enggan menyebutkan berapa jumlah rudal yang telah dibelinya tersebut.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama Tri Prasodjo, mengatakan, uji coba senjata strategis itu untuk menguji kehandalan dan akurasi senjata terhadap sasaran.

Menurut dia, beberapa rudal Yakhont yang dibeli oleh TNI AL dari Rusia itu memiliki kecepatan hingga mencapai dua mach atau dua kali melebihi kecepatan suara dengan jangkauan sasaran 300 kilometer. Harga satu rudal Yakhont mencapai 12 juta dollar Amerika.

"Sebagai TNI yang siap bertempur kita harus melengkapi persenjataan, kapal perang kita harus dilengkapi dengan senjata yang cocok dan canggih," kata Tri.

Menurut dia, sekitar 1000 orang personil dilibatkan dalam latihan tersebut dengan kapal perang sebanyak 12 unit dan pesawat intai maritim.

Komandan Gugus Tugas Senjata Strategis TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sulaeman Banjarnahor, mengatakan, dalam uji coba rudal Yakhont, KRI OWA-354 berada pada posisi 250 kilometer dari sasaran.

"Dengan jarak seperti itu hanya membutuhkan waktu sekitar enam menit hingga mencapai sasaran," katanya.

Sulaeman mengatakan, TNI AL melibatkan sekitar 19 kapal perang dan empat unit helikopter untuk melakukan uji coba itu.

Menurut dia, rudal Yakhont sebenarnya sudah dimiliki TNI AL sejak tahun 2007, namun baru bisa melakukan uji coba rudal Yakhont karena untuk mengintegrasikan kapal dengan rudal membutuhkan waktu yang lama.

"Rudal Yakhont tidak didesain untuk menenggelamkan kapal, tapi hanya untuk melumpuhkan kapal," kata Sulaeman seraya menambahkan masa pakai rudal bisa mencapai 20 hingga 30 tahun, namun perlu dikaji kembali, mana yang lebih pas.

Sumber: Antara

Perancis Tolak Serangan Darat di Libya

IRIB-(IDB) : Pemerintah Perancis telah menyuarakan oposisinya terhadap pengerahan pasukan darat ke Libya, di tengah intensitas bentrokan antara revolusioner dan pasukan yang setia kepada Muammar Gaddafi.
 
"Saya tetap benar-benar menentang penyebaran pasukan di lapangan," kata Menteri Luar Negeri Perancis Alain Juppe pada hari Selasa (19/4). Ia menuturkan, negara-negara NATO harus mengikuti resolusi 1973 Dewan Keamanan PBB, yang mengamanatkan penegakan zona larangan terbang di Libya.

Meski serangan udara NATO menargetkan peralatan militer Gaddafi dengan tujuan melindungi warga sipil, namun angkah itu terbukti kontra-produktif karena telah menyebabkan jatuhnya korban sipil. 

"Kemungkinan tidak akan ada solusi militer terhadap krisis di Libya," ujar Juppe seperti dilansir Reuters.

Pada hari Ahad, Perdana Menteri Inggris David Cameron juga mengesampingkan kemungkinan menyerang negara Afrika Utara itu melalui darat. 

Perancis dan Inggris telah memulai serangan udara di Libya, tetapi mereka gagal membujuk sesama negara anggota NATO seperti Jerman dan Turki untuk membantu mereka meningkatkan serangan udara. Kedua negara ini tetap gigih menentang gagasan solusi militer atas Libya.

Sumber: Irib

NATO Punya Misi Lain di Libya

IRIB-(IDB) : Serangan udara koalisi Barat di Libya tidak menargetkan pangkalan-pangkalan militer negara itu. Hal ini memungkinkan rezim penguasa Libya Muammar Gaddafi untuk terus membunuh warga sipil.
 
Namun, untuk menunjukkan dukungan kepada revolusioner Libya, koalisi Barat melakukan serangan udara yang tidak efektif dan sesekali di pangkalan militer Libya. Pasukan revolusioner Libya bahkan menuduh pasukan Barat berpihak dengan rezim Gaddafi. Demikian dilaporkan Press TV pada hari Rabu (20/4).

Sementara itu, penduduk di wilayah pegunungan barat Libya mengatakan pasukan Gaddafi telah meningkatkan serangan ke kawasan itu. Puluhan warga sipil dilaporkan tewas dalam serangan selama sepekan terakhir dan sejumlah lainnya terluka.

Koalisi Barat menggelar serangan udara besar-besaran untuk melawan kekuatan rezim Gaddafi pada tanggal 19 Maret di bawah mandat PBB. Serangan itu bertujuan melindungi rakyat Libya. Namun, ratusan warga sipil tewas sejak pasukan pimpinan Amerika Serikat melancarkan serangan udara ke negara Afrika Utara itu.

Sebelumnya, NATO mengaku membunuh pasukan revolusioner dan warga sipil dalam serangan udara di timur Libya, tapi menolak meminta maaf atas pengeboman yang mematikan.
Pasukan oposisi telah sering mengkritik NATO karena gagal mencegah pembunuhan warga sipil oleh pasukan Gaddafi. Revolusioner pernah mengancam untuk meminta Dewan Keamanan PBB menangguhkan misi NATO di Libya, jika aliansi militer itu gagal menjalankan misinya dengan baik.

Menurut berbagai laporan, perang di Libya sejauh ini telah menewaskan sekitar 10.000 orang dan melukai lebih dari 50, 000 lainnya. Jumlah korban tewas baru diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Italia Franco Frattini pada hari Selasa, setelah dia mengadakan pembicaraan di Roma dengan pemimpin revolusi Libya, Mustafa Abdel Jalil. 

Sumber: Irib

Segera Lahir Timur Tengah Baru Tanpa AS Dan Israel

Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad
TEHERAN-(IDB) : Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad seraya memperingatkan skenario busuk Amerika Serikat dan rezim Zionis Israel, mengatakan duo itu tengah berupaya untuk menciptakan sebuah Timur Tengah di bawah dominasi mereka.
 
"Mereka menyatakan ingin mewujudkan Timur Tengah baru dan lebih besar di bawah dominasi AS dan Zionis. Namun, saya katakan kepada mereka bahwa Timur Tengah baru dan lebih besar akan terbentuk tanpa kehadiran AS dan Israel," tegas Ahmadinejad dalam pidatonya di tengah kerumunan besar warga kota Sanandaj, ibukota Provinsi barat Kurdistan, pada hari Rabu (19/4).

Dia menambahkan bahwa musuh sedang mencoba untuk mengobarkan perang antara pemerintah dan rakyat serta berupaya menciptakan konflik etnis melalui tipu daya. Ditandaskannya, dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara regional telah menyadari bahwa Amerika Serikat dan Zionis merupakan musuh utama mereka.

Ahmadinejad mencatat bahwa AS dan sekutunya berniat untuk menginjak-injak hak-hak sah negara-negara regional demi mendukung kepentingan ilegal mereka sendiri.

"Saya ingin mengatakan bahwa kekuatan arogan berada dalam kekeliruan. Kali ini, negara-negara regional akan menggagalkan semua rencana jahat mereka melalui persatuan, kewaspadaan dan iman," tandas Ahmadinejad.

Ia menegaskan, kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan seluruh dunia akan menyingkirkan kekuatan angkuh. 

"Kekuatan arogan mencoba untuk menipu bangsa-bangsa. Mereka menekan bangsa Iran agar merelakan hak-hak legalnya, tetapi perlawanan dan keteguhan bangsa ini telah mengalahkan arogansi Barat," tutup Ahmadinejad.

Sumber: Irib

KSAD Iran: Tak Ada Agresi yang Tanpa Balas

" JAMARAN " Kapal Destroyer Iran
TEHERAN-(IDB) : Kepala Staf Angkatan Darat Republik Islam Iran Brigadir Jenderal Ahmad Reza Pourdestan mengatakan, "Republik Islam Iran tak akan membiarkan agresi dan kelancangan apapun yang dilakukan musuh tanpa balas."
 
Berbicara dalam upacara peringatan hari Ketentaraan Republik Islam Iran Pourderstan menegaskan, "Berkat tekad dan kerja keras tenaga-tenaga ahli yang mukmin dan patriotik, hari ini Iran telah memiliki perlengkapan militer dan pertahanan yang paling canggih."

Menyinggung ketangguhan militer Iran, KSAD Iran menambahkan, Iran bukan hanya berhasil mencapai swasembada dalam hal pembuatan senjata-senjata ringan tetapi juga telah membuat sendiri sistem pertahanan yang sangat canggih. Tak syak Iran mampu membalas setiap kelancangan dan agresi yang mengarah kepadanya.

Ditambahkannya, jika terjadi agresi terhadap negara ini, Iran akan menyerang kepentingan hayati arogansi dunia dan rezim ilegal Zionis yang selalu melakukan konspirasi terhadap bangsa ini. 

Sumber: Irib

Dinas Rahasia Israel Tidak Mampu Hadapi Hizbullah

TEL AVIV-(IDB) : Petinggi Mossad mengakui ketidakmampuan dinas intelijen Rezim Zionis Israel dalam menghadapi Hizbullah Lebanon. Diakui bahwa dinas intelijen Israel terjebak dalam friksi internal dan kebuntuan saat berhadapan dengan Hizbullah.
 
Laporan ini menambahkan, kelemahan intelijen Zionis dalam menghadapi kelompok perjuangan rakyat Lebanon yang dipimpin Hizbullah telah menimbulkan konflik internal tersendiri di lembaga keamanan dan militer rezim ini, yang memuncak setelah kekalahan memalukan di perang 33 hari, Juli-Agustus 2006.

Dalam beberapa bulan terakhir militer Lebanon dan Hizbullah berhasil membongkar sejumlah jaringan spionase Israel di wilayah selatan Lebanon. Lebih dari seratus orang ditangkap terkait tuduhan mata-mata untuk kepentingan Rezim Zionis Israel. 

Sumber: Irib

Rusia Serukan Gencatan Senjata di Libya

Menlu Rusia Sergei Lavrov
Menteri luar negeri Rusia mendesak Dewan Keamanan PBB segera menerapkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mewujudkan gencatan senjata di Libya. 

Seperti dikutip IRNA, Menlu Rusia Sergei Lavrov kemarin (Selasa, 19/4) dalam keterangan pers usai bertemu dengan mitranya dari Serbia, Vuk Jeremic menekankan kembali tanggung jawab DK PBB untuk segera mewujudkan gencatan senjata di Libya. 
 
Dia mengatakan, "Kami menyerukan kepada seluruh anggota masyarakat internasional yang bertanggung jawab, terutama Dewan Keamanan PBB untuk mewujdukan perundingan di antara kubu-kubu yang berseteru di Libya dan bukan menciptakan perang, kekerasan, dan sengketa".

Pernyataan itu disampaikan Lavrov di sela-sela kunjungannya ke Beograd, ibu kota Serbia, sebagai bagian dari rangkaian safarinya ke negara-negara kawasan Balkan. 


Sumber: Irib

167 Personel Satgas Kizi TNI Siap Berangkat ke Haiti

167 Personel Satgas Kizi TNI Siap Berangkat ke HaitiJAKARTA-(IDB) : Kepala Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (Ka PMPP) TNI Brigadir Jenderal TNI I Gede Sumertha KY, PSC menutup latihan Satuan Tugas (Satgas) Kompi Zeni (Kizi) TNI Kontigen Garuda (Konga) XXXII-A/Minustah (United Nations Stabilization Mission in Haiti) di Daerah Latihan PMPP TNI Sentul, Bogor – Jawa Barat, Rabu (20/4). 

Gempa yang terjadi di Haiti pada tanggal 12 Januari 2010 merupakan suatu titik kulminasi dari serangkaian konflik internal yang terjadi di Haiti. Hal ini mengakibatkan Minustah memiliki mandat multidimensional, yaitu tidak saja menekankan pada penciptaan lingkungan yang aman dan stabil, melainkan pula upaya-upaya pelaksanaan pembangunan guna pulihnya seluruh aspek kehidupan di Haiti pasca gempa tersebut. 
Demikian amanat Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI Mayor Jenderal TNI Hambali Hanafiah yang dibacakan oleh Ka PMPP pada saat upacara penutupan latihan penyiapan Satgas Kizi TNI Konga XXXII-A/Minustah 2011.
Hal ini menuntut kerjasama antar komponen baik militer maupun sipil. Untuk mengimplementasikan kondisi tersebut, Asops Panglima TNI menekankan kepada seluruh personel Satgas untuk meyakinkan diri masing-masing, bahwa kunci keberhasilan dari misi PBB yang bersifat multidimensional ialah terpeliharanya koordinasi, baik antar staf internal maupun dengan organisasi luar yang terkait dengan tugas pokok. 

Oleh karena itu, pada saat pelaksanaan rekonstruksi di daerah misi upaya-upaya koordinasi harus tetap terpelihara, khususnya koordinasi masalah pengamanan dan koordinasi tentang prioritas serta dukungan selama melaksanakan tugas pokok rekonstruksi.
Asops Panglima TNI juga mengatakan bahwa, profesionalisme seorang prajurit selain dituntut harus ahli dalam bidang masing-masing, juga dituntut untuk senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai moralitas, baik dalam menjalankan tugas pokok maupun dalam kehidupan pribadi sesuai dengan kode etik prajurit. 

Sambil menunggu saat pemberangkatan personel Satgas agar mempelajari secara lebih mendalam kode etik PBB (code of conduct) dan mengimplementasikan dalam setiap pelaksanaan tugas pokok dan kehidupan pribadi di daerah misi, dengan tidak meninggalkan jati diri sebagai prajurit Sapta Marga.
Beberapa hal yang menjadi penekanan Asops Panglima TNI: Pertama, tingkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan YME, sebagai landasan moral dan etika keprajuritan dalam pelaksanaan tugas. 

Kedua, Pelihara dan gali secara lebih mendalam seluruh materi yang telah diterima dalam latihan guna memberikan nilai tambah kemampuan yang telah dimiliki yang akan berpengaruh langsung terhadap tugas pokok di daerah misi. 
Ketiga, Selalu pelihara dan tingkatkan kemampuan fisik guna mencapai kondisi stamina yang optimal dan selalu siap melaksanakan tugas di daerah misi. Keempat, Perhatikan faktor keamanan materiil yang menjadi tanggung jawabnya dan keamanan personel dalam setiap kegiatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Dengan ditutupnya latihan ini, Satgas Kizi TNI siap diberangkatkan ke daerah operasi Haiti. Satgas Konga XXXII-A/Minustah yang akan diberangkatkan ke Haiti sebanyak 167 orang terdiri dari 144 orang personel Angkatan Darat, 20 orang Angkatan Laut dan 3 orang personel Angkatan Udara, dipimpin oleh Dansatgas Letkol Czi Winarno.

Sumber: Poskota

Marsma TNI Amarullah Menjabat Dankorpaskhas

Amarullah Menjabat Dankorpaskhas
BANDUNG-(IDB) : Sebagai Komando Utama Pembinaan, Korpaskhas saat ini membina empat kemampuan yaitu Satuan Tempur Darat, Satuan Hanud Titik, Satuan Matra Udara dan Satuan Khusus. Perubahan nama Satuan Skadron Paskhas menjadi Batalyon Paskhas berikut satuan jajarannya telah memberi kejelasan parameter pembinaan maupun dalam penggelaran operasi.

Demikian sambutan Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, S.IP., pada serah terima jabatan Dankorpaskhas dari Marsma TNI Harry Budiyono kepada Marsma TNI Amarullah di Mako Korpaskhas Lanud Sulaeman, Bandung. Rabu (20/4).

Dikatakan, dibentuknya satuan baru Batalyon 467 di Jakarta dan Batalyon 468 di Biak maupun Satuan Khusus Bravo merupakan salah satu jawaban dari Program Pembangunan Kekuatan Paskhas secara bertahap untuk menuju kearah postur Angkatan Udara pada tahun 2024.
 
Terwujudnya beberapa piranti lunak baru telah dapat dijadikan pedoman dan tolok ukur bagi satuan jajaran untuk melakukan pembinaan satuannya. Daur pembinaan latihan satuan dalam mewujudkan peran satuan Paskhas untuk kepentingan Operasi Militer Perang dan Operasi Militer Selain Perang makin lebih tertata. 

Masuknya sistem senjata baru berteknologi maju di jajaran Korpaskhas ”ungkap Kasau”, seperti Rudal QW-3, Radar Smart Hunter, persenjataan dan peralatan Satuan Khusus, Alin Alongins di Lembaga Pendidikan Wing III diantaranya Simulator penembakan Rudal, senjata organik dan laboratorium Bahasa Inggris, telah mendorong motivasi prajurit Paskhas untuk belajar mengoperasikan peralatan berteknologi maju.

Kehadiran Satuan Paskhas pada misi pasukan perdamaian tergabung dalam kontingen Garuda, yang dilakukan secara berkesinambungan, telah memberikan andil dalam pengalaman prajurit dan torehan pengabdian Paskhas dalam misi internasional.

Sebagai unsur yang menyatu dengan alutsista Angkatan Udara, Korpaskhas harus selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan alutsista. Hal tersebut akan mendorong Korpaskhas untuk senantiasa memegang teguh komitmennya dalam pengabdian kepada bangsa dan negara melalui Angkatan Udara.

Prajurit Korpaskhas harus mampu menjabarkan profesionalisme dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak dalam kehidupan sehari-hari sebagai prajurit TNI yang senantiasa berlandaskan pada Sumpah Prajurit, Sapta Marga dan 8 Wajib TNI, jelas Kasau.

Hadir pada kesempatan tersebut Kasum TNI Letjen TNI Y. Suryo Prabowo, Pejabat TNI, TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri dan sesepuh Koprpaskhas diantaranya Marsekal TNI Subandrio, Marsdya TNI (Purn) Budi Santoso serta para pejabat Muspida.


Sumber: Poskota

Muat 200 Kg Ikan Tuna Ilegal, Kapal Ikan Diamankan Koarmatim

Pasukan Khusus TNI AL melaksanakan latihan stabo diatas geladak KRI Multatuli-561, disela kegiatan patroli keamanandi laut.
SURABAYA-(IDB) : Pengawal samudera dari timur, sebutan itu layak ditujukan kepada Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Karena Koarmatim adalah penjaga dan pengawal lautan Indonesia wilayah timur yang tidak pernah tidur, pelanggaran sekecil apapun pasti diketahui dan akan ditindak sesuai hukum yang berlaku. Seperti yang dilakukan salah satu unsur jajaran Koarmatim, KRI Multatuli-561 yang sedang melaksanakan patroli rutin mencurigai sebuah kapal penangkap ikan yang sedang melakukan kegiatan penangkapan ikan di sekitar perairan Laut Banda, kepulauan Maluku belum lama ini, Sabtu (16/4).

KRI Multatuli-561 segera melakukan komunikasi lewat radio dan kemudian menghentikan kapal ikan tersebut untuk dilakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksan awal diketahui identitas kapal adalah KM Rahmatika II dengan bobot 30 GT yang dinahkodai  oleh Tachril yang berkewarganegaraan Indonesia.  Saat diperiksa kapal yang diawaki 14 orang anak buah kapal (ABK) tersebut  telah menangkap 200 kg ikan Tuna.

Dari keterangan yang diperoleh dari Komandan KRI  Multatuli-561 Letkol Laut (P) Rakhmawanto diketahui bahwa kapal berbendera Indonesia tersebut telah melaksanakan penangkapan ikan tidak sesuai dengan daerah penangkapannya (fishing ground) seperti yang tertera di SLO (Surat Laik Operasi). Ditambahkan oleh Komandan KRI Multatuli, bahwa kapal ikan tersebut juga mempunyai merk dan nomor mesin tidak sesuai dengan surat ukur.

“Kapal diduga melanggar pasal 7 ayat 2 butir c Jo pasal 100 dan pasal 35 ayat 1 Jo pasal 95 Undang-Undang  Nomor 45 tahun 2009 tentang Perikanan,” jelas Letkol Rakhmawanto. Kapal ikan yang berlayar dari Benoa itu akhirnya di kawal menuju Lanal Tual untuk proses hukum lebih lanjut.

Sumber: TNI AL

Dokumen Bermasalah Koarmatim Amankan Kapal Ikan

KRI Slamet Riyadi-352
SURABAYA-(IDB) : KRI Slamet Riyadi-352 Saat Sandar di Dermaga Ambon setelah berhasil melakukan penghentian dan pemeriksaan (Henrik) terhadap sebuah kapal ikan berbendera Indonesia,dalam suatu operasi keamanan laut wilayah timur belum lama ini, Kamis (14/4).

Telah terjadi pelanggaran dalam penangkapan ikan di perairan Indonesia,khususnya di Laut Halmahera, kepulauan Maluku Utara. Itu diketahui setelah Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Slamet Riyadi-352 berhasil melakukan penghentian dan pemeriksaan (Henrik) terhadap sebuah kapal ikan berbendera Indonesia,dalam suatu operasi keamanan laut wilayah timur belum lama ini, Kamis (14/4).

Dari hasil pemeriksaan awal diketahui identitas kapal adalah KM Sinar Laut 2 , berbobot mati 305 GT dengan nahkoda Raimon R. Tombuku dan telah menangkap 60 ton ikan campuran. Kapalinimemiliki ABK 25 orang, 20 orang WNI, 5 orang warga Negara Taiwan. Setelah diadakan pengecekan dokumen kapal, ditemukan surat-surat yang telah mati/kedaluwarsa seperti surat ukur internasional, surat laut, sertifikat kelaikan dan pengawakan serta satu buku pelaut a.n. Yandry DS. Wongkar juga telah mati/kedaluwarsa.

Disamping itu ditemukan pula bahwa pelabuhan pangkalan tidak sesuai dengan SIPI, tidak ada sertifikat Radio dan surat ijin stasiun radiojuganihil. Setelah dilakukan pemeriksaan awal dan diduga kapal ikan tersebut melakukan pelanggaran, maka kapal di kawal menuju ke Lantamal IX Ambon untuk proses hukum lebih lanjut.
KRI Tjiptadi-881
 Fungsi Polisionil TNI AL yaitu menegakkan hukum dilaut kembali dilaksanakan oleh Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), salah satu unsur jajaran Koarmatim, KRI Tjiptadi-881 yang melaksanakan patroli keamanan laut mengamankan sebuah kapal ikan berbendera Indonesia di perairan Laut Flores belum lama ini, Senin (18/4).

KRI Tjiptadi-881 dengan komandan Mayor Laut (P) Anung Sutanto segera melaksanakan penghentian dan pemeriksaan (Henrik) terhadap kapal ikan yang mencurigakan tersebut. Dari hasil pemeriksaan awal diketahui kapal bernama KM Mina Graha, berbobot 29 Gross Ton (GT) dengan nahkoda Ariandy dan beranggotakan 12 orang ABK yang semuanya berwarga negara Indonesia.

Dari keterangan yang diperoleh dari komandan KRI Tjiptadi diketahui bahwa kapal ikan yang telah menangkap 20 ekor ikan Tuna tersebut tidak mempunyai dokumen yang sah untuk melaksanakan penangkapan ikan di laut Flores, seharusnya kapal harus membawa dokumen SPB (Surat Perintah Berlayar) dan SLO (Surat Laik Operasi) dari Pelabuhan Amahai, Maluku. Disamping itu kapal juga tidak mendaratkan ikan hasil tangkapan di pelabuhan perikanan yang ditetapkan.

“Kapal tersebut diduga melaksanakan transfer ikan di laut kepada kapal yang tidak dalam satu kesatuan manajemen usaha,” terang Mayor Anung. Setelah ditemukan cukup bukti awal, kapal ikan yang berangkat dari pelabuhan Amahai, Maluku tersebut akhirnya dikawal menuju Pangkalan TNI AL Meumere untuk proses hukum lebih lanjut.

Sumber: TNI AL

Empat Batalion TNI Ditempatkan Diperbatasan Papua Nugini

JAYAPURA-(IDB) : Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menempatkan empat batalion pasukannya untuk menjaga daerah perbatasan Republik Indonesia-Papua Nugini yang terdapat di Provinsi Papua.

Komandan Komando Daerah Militer XVII Cenderawasih, Mayjen TNI Erfi Triassunu kepada pers di Jayapura, Selasa menjelaskan empat battalion pasukan itu untuk menjaga wilayah perbatasan RI-PNG yang terbentang sepanjang 800 kilometer.

"Kita memang menempatkan sebanyak empat battalion pasukan, karena melihat luasnya wilayah perbatasan dengan Papua Nugini yang mencapai 800 kilometer," terangnya.

Pangdam Erfi Triassunu menjelaskan, pihaknya selalu melakukan penjagaan daerah perbatasan yang menjadi wilayah kerjanya itu dengan penuh professionalisme TNI, meskipun prajurit yang ada disana sebagian besar masih kekurangan fasilitas.

"Ada yang masih tinggal dirumah dengan atap daun rumbia dan lainnya, tetapi semua itu bukan jadi alasan tidak professional bertugas," ujarnya.

Pangdam Triassunu menambahkan, pihaknya juga sangat memahami kesulitan fasilitas sarana dan prasarana dialami prajuritnya yang ada di perbatasan, karena anggaran disiapkan pemerintah dan TNI sangat terbatas dan bertahap.

"Kita sangat maklum. Anggaran untuk pendirian pos TNI memang sudah ada, tetapi tentunya harus bertahap," lanjutnya.

Dia katakan, pihaknya juga sangat memahami keterbatasan itu, karena pemerintah dan TNI tentu punya perhitungan yang lebih baik, apalagi daerah perbatasan dengan Negara lain bukan hanya ada di Papua.

"TNI sudah punya anggaran untuk pembangunan fasilitas di perbatasan itu, tapi tentunya kita harus memahami kalau daerah perbatasan bukan hanya di Papua, tapi masih ada di NTT dan Kalimantan, " ucapnya mantap.

Sementara menyinggung tunjangan kinerja dan jabatan bagi prajurit penjaga perbatasan, Pangdam Erfi Triassunu mengatakan selalu diberikan pada mereka.

"Besarannya sendiri tergantung pangkat yang bersangkutan," terangnya.

Sumber: Kemhan

Minta Bantuan Bukan Berarti Lemah

Pasukan anti terror TNI
JAKARTA-(IDB) : Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan konflik horizontal, terorisme dan radikalisasi yang terjadi akhir-akhir penting menjadi momentum kesiagaan aparat keamanan.

“Ini peringatan kepada kita perlunya meningkatkan kinerja dan untuk menyinergikan hubungan TNI-Polri agar menangani masalah keamanan lebih baik,” kata Panglima di Istana Bogor, Selasa (19/4).

Yang lebih penting seperti ditekankan oleh Presiden, menurut Panglima TNI, meminta bantuan bukan berarti tidak mampu. “Itu yang paling penting. Tapi justru menyinergikan kekuatan dan kemampuan yang dimiliki agar lebih efektif dalam menangani permasalahan,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan akhir-akhir ini telah terjadi kekerasan horizontal yang menyebabkan korban dan kerusakan. Juga masih terjadi aksi-aksi terorisme dan juga nampak ada gejala terjadinya radikalisasi. Radikalisme kita jumpai di beberapa sudut di negeri ini.

“Tiga-tiganya, kekerasan horizontal, terorisme dan radikalisme kalau kita biarkan akan mengganggu keamanan dalam negeri dan keamanan masyarakat kita,” kata Presiden SBY pada Rapat Kerja Lanjutan dengan pimpinan dan jajaran TNI dan Polri di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa

Sumber: Jurnas

800 Kali AS Serang Pasukan Libya

Sebuah pesawat tempur Super Hornet F/A-18F ditugaskan di Skuadron Tempur (VFA) 211 bersiap meluncur menggunakan pelontar tiga saat pergantian operasi terbang diatas kapal induk USS Enterprise di perairan Laut Merah pada gambar milik AL AS
WASHINGTON-(IDB) : Militer Amerika Serikat telah melancarkan lebih dari 800 serangan kejutan dari udara Libya, kata Departemen Pertahanan AS Selasa.

Kapten Angkatan Laut Darryn James mengatakan bahwa jet-jet tempur AS bulan ini telah meluncurkan delapan kali bom terhadap pertahanan udara Muamar Gaddafi.

"AS telah mengalirkan lebih dari 800 serangan kejutan untuk membantu Operasi Unified Protector sejak 1 April, dan dari jumlah itu, lebih dari 150 merupakan misi SEAD (Suppresi atas Pertahanan Udara Musuh)," kata James, seorang juru bicara Pentagon.

Washington  mengkoordinasikan operasi pada hari-hari pertama intervensi sekutu di Libya setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui aksi militer internasional untuk merintangi serangan oleh pasukan Gaddafi terhadap kota-kota yang telah dikuasai oleh pemberontak.

AS mengalihkan komando pada aliansi militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) awal bulan ini. Pada hari Senin, sebuah jet tempur F-16CJ Amerika telah "menjatuhkan bom  di sekitar Tripoli dalam satu misi SEAD", ujar James.

Sumber: Antara

AS Tolak Palestina Untuk Minta Pengakuan PBB

Amerika Serikat, Selasa, menolak lagi rencana Palestina untuk meminta pengakuan akan negara (Palestina) merdeka secara sepihak dari PBB tanpa mencapai perjanjian damai dengan Israel
WASHINGTON-(IDB) : Amerika Serikat, Selasa, menolak lagi rencana Palestina untuk meminta pengakuan akan negara (Palestina) merdeka secara sepihak dari PBB tanpa mencapai perjanjian damai dengan Israel.

"Kami tidak yakin itu adalah gagasan yang baik, kami tidak yakin itu akan membantu," kata juru bicara Deplu AS Mark Toner.

Pembicaraan damai yang diperantarai AS antara Israel dan Palestina telah dimulai lagi pada September 2010, tapi macet tak lama setelah itu ketika Israel menolak memperpanjang moratorium dalam pebangunan permukiman di wilayah Palestina yang didudukinya.

Israel bersikeras bahwa semua masalah, termasuk permukiman, sebaiknya dibahas dalam pembicaraan langsung.

Presiden Pemerintah Otonomi Palestina Mahmud Abbas telah menyatakan bahwa ia akan meminta pengakuan di PBB akan negara Palestina merdeka itu pada September mendatang.

Tapi AS, yang memimpin proses perdamaian itu, terus menegaskan bahwa hanya perjanjian yang dirundingkan sepenuhnya dengan Israel mengenai "solusi dua negara" yang dapat menghasilkan perdamaian yang kekal antara kedua negara itu.

"Kami terus mendesak kedua belah pihak untuk memulai pembicaraan lagi dalam perundingan langsung," kata Toner.

Sumber: Antara