Pages

Kamis, April 14, 2011

Operasi Militer Dilakukan Kalau Negosiasi Gagal

Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono.
BEKASI-(IDB):  Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menegaskan pihaknya siap diberangkatkan ke Somalia untuk menyelematkan 20 WNI ABK "Sinar Kudus" yang dibajak perompak di wilayah itu, jika negosiasi alami jalan buntu.

"TNI siap. Tetapi pemerintah saat ini lebih mengedepankan negosiasi. Manakala negosiasi itu gagal, TNI siap berangkat," katanya, usai peresmian prasasti "Seroja" di Kompleks Perumahan Seroja, Bekasi Utara, Kamis.

Agus menegaskan, ada beberapa opsi untuk melakukan pembebasan 20 WNI ABK "Sinar Kudus" yang sudah disandera selama hampir sebulan di Somalia.

Di antara beberapa opsi itu Pemerintah memutuskan untuk mengedepankan negosiasi.

"Jadi, sementara masih diupayakan negosiasi. Jika negosiasi gagal, kami siap untuk berangkat," kata Panglima TNI.

Agus menegaskan, negosiasi diutamakan karena opsi tersebut adalah terbaik untuk menjamin keamanan para ABK tersebut.

"Penggunaan militer oleh Malaysia atau Korea Selatan karena kapal mereka masih berada di laut, saat dibajak. Sedangkan MV "Sinar Kudus" berada di daratan, sehingga negosiasi adalah upaya penyelamatan yang paling aman bagi keselamatan para ABK itu," katanya.

Panglima TNI menambahkan, pemerintah kini juga tengah dirancang mekanisme penyerahan uang tebusan yang diminta perompak.

Sebelumnya, perompak meminta tebusan sebesar 2,6 juta dolar AS, lalu sempat bertambah menjadi 3,5 juta dollar AS. Kini, pembajak yang menyandera kapal pengangkut nikel dari Pomala, Sulawesi, tujuan Rotterdam, Belanda, sejak 16 Maret lalu, menurunkan nilai tebusan menjadi 3 juta dolar AS atau setara Rp 26 miliar.

Sejak Maret-April ini, terdapat 41 kapal yang dibajak. Tak kurang 583 orang, termasuk 20 WNI, disandera.


Sumber: Antara

Kalau Harus Berperang TNI AL Siap Ganyang Malaysia

KRI Diponegoro 365
BELAWAN-(IDB): TNI Angkatan Laut Lantamal I Belawan menegaskan bahwa mereka siap untuk perang membela Negara Indonesia apabila permasalahan batas wilayah tidak selesai. Hal tersebut dikarenakan, empat Helikopter Malaysia yang melakukan provokasi terhadap kapal HIU 001 yang berhasil menangkap kapal ikan Malaysia. Rabu (13/4)

Hal tersebut dikatakan oleh Kadispen Lantamal I, Mayor Jeffri Irwandi. Dia mengatakan bahwa untuk kekuatan sendiri kita sangat mengungguli. Hal terseebut dilihat dari jumlah personil kita yang banyak.

“Lantamal I Belawan punya 1.500 Personel. Indonesia punya 70.000 personel yang selalu siap perang,” ujarnya.

Soal persenjataan, TNI AL tidak kalah dengan Malaysia. “Kita kalah ditahun pembuataan saja, karena mereka sudah memiliki senjata yang lebih baik,”katanya.

Dia menambahkan, pihaknya masih terus melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda dan ABK dua kapal nelayan Malaysia yang ditangkap saat mencuri ikan di perairan Indonesia, pekan lalu. 

“Mereka saja sudah mengaku kalau mereka memasuki wilayah perairan Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Nahkoda dan ABK kapal Malaysia sendiri sekarang ditempatkan di ruangan Kadiskum. “Mereka kami letakkan di ruang kadiskum, untuk di pemeriksaan lebih lanjut,”jelasnya.

Dia mengakui kesulitan untuk melakukan pemeriksaan karena mereka tidak mengerti bahasa Indonesia. “Mereka tidak bisa bahasa Indonesia, jadi kami sedikit kesulitan,’tegasnya.

Setelah penangkapan kapal tersebut, nahkoda dan abk menjadi tanggungjawab pihak Angkatan laut. “Mereka makannya banyak-banyak, empat hari bias menghabiskan 15 Kg beras,”tambahnya.

Sementara itu, Nahkoda HIU 001, Mochammad Nursalim mengatakan tantangan dalam melakukan patroli sebenarnya biasa saja tidak ada yang kami takutkan namun kami selalu jauh dari keluarga.

“Biasa saja, namanya sudah tugas kami namun terkadang kami rindu keluarga,”ujarnya.
Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa untuk DInas Perikanan dan Kelautan memiliki 25 kapal patroli. “kapal HIU 001 ini sudah hamper mengelilingi Indonesia,”tambahnya.

Didalam kapal HIU 001 ini, jumlah personil yang melakukan patroli sebanyak 22 orang. Dan kami membawa lima senjata untuk berjaga-jaga.

Dia menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberikan berkas penangkapan dua kapal nelayan Malaysia tersebut kepada Lantamal I Belawan. Saat ini Lantamal I Belawan sedang melakukan pemeriksaan terhadap nahkoda dan abk. “Kami sudah serahkan ke Lantamal berkasnya,”tandasnya.


Sumber: Sumutpos

Komisi I DPR Pelajari Alutsista Ke Luar Negeri

JAKARTA-(IDB): Mengisi masa reses Komisi I DPR berhamburan ke luar negeri. Mereka melakukan kunjungan kerja ke empat negara, yakni Perancis, Rusia, Turki, dan Amerika Serikat.

Anggota Komisi I DPR dari fraksi Partai Demokrat Roy Suryo kunjungan kerja kali ini untuk mempelajari mengenai industri alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Kunjungan kali ini beberapa kunjungan ke luar negeri sudah teragenda, ada empat negara yang akan dikunjungi terkait alustsista," ujarnya ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (13/4).

Menurut agenda yang diperolehnya kunjungan ke Italia berangkat Rabu (13/4). Kunjungan ini dipimpin Wakil Ketua Komisi I dari Fraksi PDIP Tubagus Hasanuddin. Kunjungan ke Turki dan Rusia rencananya akan diberangkatkan Sabtu (16/4).

Sedangkan kunjungan ke Amerika Serikat rencananya dilaksanakan pada awal bulan depan. Kunjungan-kunjungan ini rencananya dilakukan selama 1 minggu untuk tiap negara.

"Kalau tidak salah ketua tim untuk kunjungan ke Rusia dan Turki di antara Agus Gumiwang Kartasasmita dan Mahfudz Sidiq, di antara keduanyalah. Sedangkan untuk ke Amerika Serikat oleh Hayono Isman," ungkapnya.

Roy Suryo sendiri mengikuti kunjungan ke Prancis. Tim ini akan melakukan kunjungan ke Delegation Generale pour I'Armenen (DGA), Direction des Constructions Navales Systemes and Services (DCNS), Defense Conseil International (DCI), European Aeronatic Defence and Space Company (EADS), dan Construction Industrielles de la Mediterranne (CNIM).

Anggota Komisi I dari Fraksi PDIP Helmi Fauzy menambahkan setiap tim kunjungan kerja akan diisi oleh sembilan anggota DPR, termasuk ketua tim. Ia menyatakan kunjungan komisi kali ini mendesak dilakukan karena tugas Komisi I DPR sangat berkaitan dengan negara lain.

"Termasuk untuk kunjungan ke Amerika Serikat kami akan meninjau bagaimana sebenarnya hubungan kerjasama yang ada. karena selama ini dikatakan baik saja tetapi apakah implementasi disana sama baiknya," ungkapnya.

Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Uchok Sky Khadafi menyayangkan kunjungan ke luar negeri secara borongan ini. Mengisi masa reses, anggota DPR harusnya berkutat dengan konstituen.

Anggota DPR harusnya menuntaskan polemik pembangunan gedung DPR. Mereka harus berhadapan dengan konstituen atas pembangunan gedung DPR.

"Krisis antara DPR dengan rakyat semakin tinggi. Tidak bisa dibayangkan betapa borosnya DPR, sudah keras kepala bangun gedung baru masih mengisi reses dengan kunjungan ke luar negeri. Ini semakin menyakitkan," tandasnya.


Tim Robot Percaya Indonesia Bisa Ungguli Negara Lain

JAKARTA-(IDB) :Menteri Pendidikan Nasional M Nuh (kanan) menyaksikan demo robot Institut Teknologi Bandung (ITB) di Gedung Kemendiknas kemarin. Bersama UGM dan Unikom, tim robotika ITB meraih juara di Amerika Serikat.

Apa yang ada dalam benak para tim robotika Indonesia yang berjaya pada ajang Trinity College Fire- Fighting Robot Contest di Hartford City, Connecticut, Amerika Serikat (AS) ternyata mempunyai satu kesamaan, yakni mereka yakin Indonesia mampu membuat robot yang kualitasnya sebanding dengan robot dari negara maju. Seperti diungkapkan Wahyu Wijayanto,anggota tim robotika dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Dia termotivasi untuk menunjukkan Indonesia mampu dan tidak boleh dipandang sebelah mata oleh bangsa lain dalam bidang robotika. Dengan nada bersemangat Wahyu berujar, sumber daya manusia di Indonesia sudah ada, tinggal bagaimana mereka yang haus akan teknologi ini disalurkan minatnya ke jalur yang tepat oleh pemerintah. Anak dari seorang petani ini juga ingin mengajak para kalangan muda lain bahwa membuat robot cukup mudah jika dilandasi pikiran positif.

Untuk mahasiswa,katanya,sudah ada unit kegiatan mahasiswa (UKM) yang bisa dimasuki sebagai tempat belajar.“Mereka bisa membuat robot yang bisa mengikuti garis. Selanjutnya mereka akan tertantang untuk membuat robot berkaki atau bersensor,” katanya seusai disambut Mendiknas Mohammad Nuh di Gedung Kemendiknas kemarin. Dia melanjutkan, kelemahan dari Indonesia ialah belum dikembangkannya industri teknologi yang memungkinkan pembuatan robot menggunakan produk lokal.

Seperti ketika membuat Koplak dan Iron Fire, mereka membutuhkan sensor panas yang harus dibeli dari Amerika Serikat.Kalau saja pemerintah dari sekarang mengambil langkah untuk pengembangan teknologi, dia yakin akan makin banyak pihak yang membuat robot layaknya di negara maju lain. Tim UGM,Institut Teknologi Bandung (ITB),dan Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung menyabet prestasi di kontes robot tahunan tersebut.

Robot UGM misalnya menyabet juara pertama dan kedua pada kategori wheeled robot atau robot beroda. Syawaluddin, peserta dari ITB juga tidak mau menyerah untuk menorehkan penghargaan di bidang robotika ini. Dia menceritakan, tahun lalu di kontes yang sama ia membawa robot ciptaannya, namun hanya meraih peringkat keempat. Saat itu kekalahan itu tertoreh karena ada peraturan yang tidak dimengerti olehnya.

Selama setahun berikutnya, dia konsentrasi lagi membuat robot berkaki yang mampu memadamkan api. Di kategori walking division robot,teknologi yang ditanamkan pada robotnya mampu mencari sumber api di labirin.“Tahun lalu apinya tidak ketemu karena algoritma pemetaan yang saya buat salah. Namun, saya membuat penyempurnaan dan sekarang saya pun menang,”ujarnya. Mendiknas Mohammad Nuh pun mengapresiasi kemenangan terbaik putra bangsa ini.

Menurut Nuh,kemenangan ini semacam pengobat rindu akan masih rendahnya prestasi di bidang robotika ini. Mendiknas pun berjanji akan memberikan beasiswa hingga lulus kepada para pemenang. Tidak hanya di dalam negeri, Kemendiknas juga mampu menyekolahkan para pemenang ini ke universitas di luar negeri.“Biaya sekolah dan biaya hidup akan ditanggung pemerintah,”janjinya.


Sumber: Sindo

Untuk Memodernisasi Alutsisat Kemhan Meminta Tambahan Anggaran

JAKARTA-(IDB): Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan adanya permintaan tambahan belanja kementerian/lembaga (K/L) yang cukup besar sehingga dapat mendorong peningkatan defisit APBN.

"Anggaran belanja tambahan itu permintaan dari kementerian kementerian untuk adanya belanja tambahan. Jumlahnya cukup besar. Kalau itu direalisasikan mungkin harus mengajukan revisi anggaran," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (13/4).


Ia menambahkan, besarnya jumlah tambahan anggaran tersebut bila direalisasikan dapat mendorong defisit anggaran meningkat.


Agus menyatakan, jumlah permintaan tambahan anggaran dari kementerian dan lembaga cukup besar diantaranya untuk alat utama sistem persenjataan dan reformasi birokrasi.


Namun demikian, Menkeu tidak mau menjawab berapa jumlah total permintaan tambahan anggaran dari kementerian tersebut.


"Belum bisa dibicarakan, belum bisa disebutkan juga (kementerian lembaga)," katanya.


Menurut Menkeu, sampai saat ini APBN masih sehat meski ada beberapa tekanan yang datang dari sektor energi terutama harga minyak bumi dan
lifting minyak yang sulit tercapai serta peningkatan harga pangan.

Ia mengatakan, meski harga minyak terutama berdasarkan ICP saat ini terus meningkat, di atas US$110, namun rata-rata ICP dari April 2010 hingga Maret 2011 berada di kisaran US$87 atau masih terkendali di antara US$80-90.


Hal ini menurut dia, belum terlalu menekan APBN. Namun demikian, pihaknya terus mencermati keadaan ini


"Nah jadi kita mesti perhatikan itu bahwa ini belum terlalu tinggi. Tapi kalau kita lihat future market sudah cukup tinggi di atas US$100 jadi kalau seandainya beberapa asumsi itu kelihatan sudah selisih jauh, kita akan mempertimbangkan untuk melakukan revisi APBN," katanya.


Namun demikian, menurut dia, ada beberapa kondisi yang berkembang mendukung secara positif. Diantaranya terkait dengan rupiah yang terus menguat di level Rp8.600-Rp8.700 yang membuat pembiayaan dalam bentuk dolar menurun.


Selain itu, tambahnya, pemerintah juga masih terus mengusahakan penghematan sebesar Rp16,8 triliun dari belanja K/L yang telah diterbitkan dalam Inpres mengenai penghematan pembelanjaan anggaran kementerian dan lembaga 2011.


Menurut dia, dengan penghematan tersebut dapat menjadi bantalan dalam APBN nantinya.


"Rp16,8 triliun itu akan kita gunakan untuk diarahkan kepada prioritas pembangunan untuk mengakselerasi prioritas pembangunan. Tapi kalau sampai situasi genting, itu diarahkan ke prioritas pembangunan, kita bisa cadangkan juga untuk keperluan yang lain," katanya.


TNI Bersiap Serbu Perompak Somalia

Denjaka latihan operasi
JAKARTA-(IDB):  Markas Besar TNI Angkatan Laut menyatakan siap melakukan pembebasan awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. "Jika pimpinan tertinggi memerintahkan, kami akan menyiapkan diri secepatnya," kata juru bicara TNI-AL, Laksamana Pertama Prasodjo, ketika dihubungi Rabu (13/4) kemarin.

Menurut Prasodjo, TNI-AL memiliki pasukan terlatih yang bisa bergerak cepat begitu ada perintah operasi. Ihwal unit pasukan mana yang akan dikirim, “Itu tergantung pada skala ancamannya,” ujar Prasodjo.

Kesiapan untuk membebaskan sandera juga disampaikan Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat. “Jika dibutuhkan kami siap membantu,” kata Kepala Dinas Penerangan Kopassus, Letnan Kolonel Thevi A Zebua, kemarin.

Direktur Pusat Studi Intelijen dan Keamanan Nasional, Dinno Cresbon, mengatakan pemerintah sebenarnya telah menyiapkan tim operasi khusus dari Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI-AL. “Mereka sudah latihan pembebasan sandera dalam satu-dua hari ini,” kata Dinno kemarin.
Anggota tim khusus itu, menurut Dinno, juga pernah latihan menanggulangi teror bersama pasukan marinir Amerika Serikat.



Sumber: Tempo

Korsel Simulasikan Serangan Korut Terhadap PLTN

SEOUL-(IDB): Tentara Korea Selatan Rabu melakukan latihan yang jarang untuk menjaga PLTN terhadap kemungkinan serangan oleh agen-agen Korea Utara, kata kementerian pertahanan.

Latihan itu melibatkan ratusan prajurit, polisi anti teror, petugas pemadam kebakaran dan para pejabat pemerintah di kompleks PLTN Gori di pantai tenggara, kata kementerian tersebut.

PLTN itu memiliki empat reaktor, termasuk yang pertama yang dibangun pada 1978 dan empat lagi dalam proses pembangunan.

Latihan itu -- yang diinspeksi Han Min-Koo, chairman Kepala Staf Gabungan -- menyimulasikan infiltrasi agen-agen Korea Utara untuk membom sebuah PLTN, kata juru bicara kementerian itu kepada AFP.

"Negara kami akan menghadapi situasi sangat berbahaya kalau-kalau terjadi situasi darurat apapun di PLTN," kata Han dalam sebuah pernyataan, meminta "kesiapan bencana yang sempurna".

Krisis nuklir di negara tetangga Jepang telah memicu Korea Selatan untuk melakukan pengecekan keamanan pada PLTNnya sendiri.

Korea Selatan mengoperasikan 20 PLTN, yang menghasilkan sekitar 35 persen dari kebutuhan listriknya, dan merencanakan untuk membangun 12 lagi selama 14 tahun mendatang.

Reaktor tertuanya di Gori secara kebetulan dimatikan Selasa karena gangguan listrik di tengah meningkatnya kontroversi menyangkut perpanjangan masa pengoperasiaanya.

Tidak ada risiko keamanan bagi 587.000 kilowatt reaktor dan tidak ada kebocoran radioaktif, kata Korea Hydro and Nuclear Power, menambahkan pihaknya sedang memperbaiki suatu komponen listrik.

Reaktor tersebut dimatikan sementara pada 2007 yakni pada akhir masa pengoperasiannya selama 30 tahun. Namun tahun lalu operator menerima persetujuan pemerintah untuk terus beroperasi selama 10 tahun lagi sesudah sistem keamanannya diperbarui.

Kaum pecinta lingkungan hidup menuntut penutupan PLTN tersebut.

Negara itu telah bersumpah untuk berpegang pada program pengembangan PLTNnya meski kekhawatiran dunia meningkat akibat krisis Jepang.

"Ketergantungan Korea Selatan pada industri energi intensif praktis membuatnya tidak mungkin  meninggalkan PLTN," kata menteri ekonomi Choi Joong-Kyung kepada forum bisnis Rabu, demikian AFP melaporkan.

Sumber: Antara

AS akan Ciptakan Roket Ukuran Jumbo

WASHINGTON-(IDB): Salah satu perusahaan luar angkasa asal Amerika Serikat mempersiapkan rencana untuk melakukan perjalanan ke bulan dengan menggunakan roket terbaru. Roket ini diklaim memiliki kekuatan terbesar dari seluruh roket yang pernah diterbangkan ke bulan oleh manusia.

Seperti dilansir dari kantor berita
AP, Selasa (5/4) waktu setempat, perusahaan Space Exploration Technology siap mengirimkan roket dan kapsul ke orbit Bumi sebagai bentuk usaha komersial. Roket-roket terbaru jumlahnya meningkat dua kali lipat untuk mengganti roket lama yang akan pensiun.

Peluncuran pertama roket terbaru ini akan diperkenalkan pada tahun 2013 dan akan diluncurkan ke bulan melalui Cape Canaveral di Florida.


Roket terbaru yang diproduksi oleh Space X ini akan diberi nama
Falcon Heavy. Karena ukurannya yang jumbo, roket ini dapat menampung sebuah kargo dan mengangkut lebih banyak penumpang untuk melakukan perjalanan menuju Bulan, asteroid, atau ke Planet Mars. "Roket ini benar-benar sangat besar," ujar Presiden Space X Elon Musk yang juga pendiri PayPal.

Roket ini mampu memuat bobot seberat 117.000 pon ke orbit luar angkasa. Pesawat ulang alik pada umumnya hanya dapat menampung bobot seberat 54.000 pon.


Musk juga mengatakan biaya pembuatan Falcon Heavy lebih murah dari roket buatan pemerintah atau swasta lainnya. Setiap kali peluncuran, hanya menelan biaya US$100 juta. Bandingkan dengan Air Force yang biaya peluncurannya mencapai US$435 juta setiap peluncurannya.

Pengamanan Perbatasan indonesia Lemah Di Mata Malaysia

Satu di antara helikopter tempur milik Tentara Laut Diraja Malaysia

JAKARTA-(IDB):  Insiden pengejaran kapal patroli maritim Dinas Kelautan dan Perikanan oleh 4 heli tempur Malaysia mendapat sorotan tajam dari Mantan KSAL Laksamana (Purn) Laut Bernard Ken Sondakh. Ia mensinyalir bahwa Malaysia sengaja menurunkan empat helikopter tempurnya mengejar kapal patroli Indonesia untuk membuktikan data intelejen mereka bahwa penjagaan perbatasan Indonesia sangat lemah.
"Ini buat proofing intelijen mereka, intelijennya bener atau nggak. Informasi yang dikumpulkan intelijen itu bener nggak, jadi untuk itu dilakukan Test Case," paparnya di Universitas Bung Karno , Jakarta, Selasa (13/03).

Menurut Ken selama ini Malaysia sedang mengumpulkan profil penjagaan perbatasan Indonesia dan mencari titik lemah dari kawasan tersebut. Ia juga menilai bahwa peristiwa yang terjadi tepat pada saat peringatan HUT TNI AU tersebut juga merupakan langkah militer Malaysia untuk mengukur kekuatan tempur Indonesia. "Buktinya empat heli masuk, tidak ada ancaman atau peringatan, mana Sukhoi , tidak ada kan," tandasnya.
Ken juga menduga dengan data-data yang berhasil mereka kumpulkan dan uji lapangan yang membenarkan, bisa jadi akan dimanfaatkan oleh Malaysia dalam berbagai kesempatan. "Bisa saja. Mungkin nanti waktu AL ultah mereka masuk lagi, seperti itu," terangnya.
Pada 9 April 2011, sebelum peringatan HUT TNI AU pada 10 April, terjadi insiden pengejaran kapal patroli maritim KKP yang menangkap dua kapal nelayan Malaysia di perbatasan dua negara. Keempat helikopter tersbeut melakukan provokasi dan mengacungkan senjata mereka ke arah kapal , meminta agar dua kapal nelayan Malaysia dibebaskan.
Atas peristiwa itu Malaysia mengirimkan nota protes terhadap Indonesia dan mengklaim bahwa dua nelayan mereka mengambil ikan di wilayah Malaysia dan justru patroli maritim Indonesia yang telah melanggar batas kedaulatan wilayah mereka.

Sumber: Seruu

Pesawat Ulang Alik NASA Akan Dimuseumkan

Pesawat ulang alik Discovery
KOMPAS-(IDB):  Tanggal 12 April 2011 ternyata tak cuma menjadi peringatan bagi 50 tahun penerbangan Yuri Gagarin. Untuk NASA, hari tersebut juga bersejarah karena bertepatan dengan peringatan 30 tahun penerbangan pesawat ulang alik.

Pada 12 April 1981, NASA meluncurkan Columbia. Sejak saat itu, 130 penerbangan telah dilakukan menggunakan beberapa pesawat ulang alik, yaitu Columbia, Challenger, Discovery, Atlantis, dan Endeavour. Lebih dari 350 orang berhasil dibawa dalam misi tersebut dengan total jarak tempuh melebihi jarak Bumi-Jupiter.

Setelah 30 tahun penerbangan, pesawat ulang alik akan menjadi kenangan. NASA memutuskan untuk memensiunkan dan menaruh pesawat ulang alik di museum. Kemarin, administrator NASA mengumumkan beberapa museum yang menjadi tempat pemberhentian akhir dan permanen pesawat ulang alik itu.

Pesawat ulang alik Discovery, yang baru saja pensiun setelah menuntaskan misi ke-39 dan terakhirnya pada Maret lalu, akan dimuseumkan di Smithsonian National Air and Space Museum, tepatnya di Steven F Udvar-Hazy Center, dekat Dulles International Airport, Virginia, dekat Washington DC.

Sementara itu, Endeavour yang akan meluncur untuk terakhir kalinya pada bulan ini nantinya akan ditempatkan di California Sceince Center, Los Angeles. "Tempat itu terletak hanya beberapa kilometer dari Rockwell, tempat pesawat ulang alik itu dikembangkan dan dikonstruksi," kata Bolden.

Pesawat ulang alik lainnya, Atlantis, akan ditaruh di kompleks pengunjung Kennedy Space Center di Florida. Atlantis akan menyelesaikan misi terakhirnya pada Juni nanti. Atlantis nantinya akan menyelesaikan misi ke-135 sejak misi pertamanya tahun 1985.

Adapun Enterprise akan dipindahkan. Ia adalah pesawat ulang alik pertama yang dikonstruksi dan telah dipamerkan di Smithsonian National Air and Space Museum Steven F Udvar-Hazy Center, Virginia, sejak 2003. Nantinya, Enterprise akan disimpan di Intrepid Sea, Air & Space Museum di New York.

Sementara itu, seperti sudah diketahui, Challenger mengalami kecelakaan pada Selasa, 28 Januari 1986, pukul 11.38 pagi saat lepas landas. Pesawat ulang alik itu meledak sekitar 73 detik setelah mengudara di atas pesisir Florida, Samudra Atlantik, mengakibatkan tujuh awak tewas.

Columbia juga hancur berkeping-keping karena meledak pada 1 Februari 2003, sesaat sebelum mengakhiri misi kali ke-28, STS-107. Pesawat ulang alik itu terbakar di atas langit Texas saat memasuki atmosfer Bumi akibat lepasnya lapisan penahan panas di tubuhnya. Dalam kecelakaan itu, tujuh awaknya tewas.

Pengumuman NASA tersebut dibuat setelah 3 tahun sejak NASA mengatakan akan memensiunkan pesawat ulang aliknya. Salah satu tujuan dari menyimpan pesawat-pesawat ini di museum adalah kepentingan pendidikan. Tiap museum memerlukan lebih kurang 28,8 juta dollar AS untuk biaya pengiriman dan biaya memulai pameran.

Sumber: Kompas

TNI AL Siap Laksanakan Operasi Militer

Pasukan Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL saat latihan penyelamatan tawanan teroris di Kilang Minyak Cinta Komplex pada latihan gabungan anti teror TNI-Polri di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Jakarta.
JAKARTA-(IDB): Kepala Dinas Penerangan Markas Besar TNI Angkatan Laut, Laksamana Pertama Prasodjo menyatakan siap jika jika korpsnya ditugaskan melakukan operasi militer penyelamatan sandera kapal MV Sinar Kudus ke perairan Somalia. "Secara umum TNI AL siap setiap saat menghadapi semua ancaman," kata dia, Rabu (13/4).

Pertama Prasodjo mengatakan, TNI tak boleh membantah ditugaskan kemanapun untuk mengatasi gangguan dalam bentuk apapun. Jika pimpinan tertinggi memerintahkan menjalankan tugas ke Somalia, TNI Angkatan Laut akan segera mempersiapkan diri.

Selain kesiapan pasukan, kapal perang, logistik, dan persenjataan segera dibereskan dalam waktu singkat menjelang operasi militer. Pasukan mana yang akan dikirim, tergantung skala ancamannya. "Kami terlatih cepat dan bisa bergerak langsung," kata Prasodjo.

Tentang kepastian berangkat, Prasodjo mengaku hingga kini belum ada perintah menyiapkan pasukan. Bahkan TNI masih berpegang pada pernyataan Presiden Susilo Bam,bang Yudhoyono dan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto tentang upaya negosiasi.

Kepala Dinas Penerangan Markas Besar Korps Marinir Letnan Kolonel Sumarto juga tak bisa memastikan soal pengiriman pasukan. "Saya tak bisa beri penjelasan," kata Sumarto. Dia mengaku belum memonitor perintah operasi militer ke Somalia.

Sumber: Tempo

Bebaskan 20 ABK, Agen Asing Dilibatkan

Menko Polhukam Djoko Suyanto
JAKARTA-(IDB):  Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah bisa saja melibatkan agen-agen asing untuk pembebasan 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus yang ditawan perompak Somalia sejak 16 Maret 2011. Saat ini, pemerintah terus melakukan komunikasi dengan agen-agen tersebut.

"Agen-agen itu (misalnya) dari negara Inggris, Singapura, dan juga Amerika," kata Djoko kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (13/4/2011).

Ia mengatakan, saat ini opsi-opsi pemerintah semakin mengerucut. Saat ini, opsi tersebut semakin dimatangkan. Sayangnya, Djoko enggan merinci opsi tersebut. Djoko menekankan, apa pun opsi yang akan diambil, pemerintah dan pemilik tetap mengutamakan keselamatan para anak buah kapal. Ketika ditanya soal pernyataan Pemerintah Somalia yang mempersilakan Pemerintah Indonesia melakukan operasi militer, Djoko mengatakan, hal itu bisa saja dilakukan.

"Tanpa izin Pemerintah Somalia, kalau perlu, kita lakukan. Tetapi apakah itu menjadi opsi kita satu-satunya? Kan opsi kita mengutamakan menyelamatkan (ABK)," ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Djoko juga mengatakan, pemerintah terus mengikuti komunikasi yang dijalin pemilik kapal dengan perompak. Komunikasi lanjutan akan dilakukan pada Rabu malam ini.

Sumber: Kompas

Dubes Somalia: 99 Persen Tak Ada Korban

JAKARTA-(IDB): Duta Besar Somalia Mohamud Olow Barow mengungkapkan, pada umumnya aksi penyanderaan kapal yang dilakukan perompak Somalia tidak menimbulkan korban jiwa. Para perompak hanya mengancam demi mendapatkan uang tebusan. Pernyataan ini disampaikannya terkait ditawannya 20 warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal MV Sinar Kudus sejak 16 Maret lalu.

"99 persen tidak ada korban jatuh. Mereka mengancam itu hal biasa. Enggak ada korban," ujarnya saat jumpa pers di Kedutaan Besar Somalia, Jakarta, Rabu (13/4/2011)

Kendati demikian, keselamatan anak buah kapal MV Sinar Kudus yang disandera para perompak Somalia merupakan hal yang harus diutamakan. Ia berharap 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus itu segera dapat dibebaskan. Pemerintah Somalia, lanjut Barow, siap membantu Indonesia dalam menyelamatkan 20 warga negaranya.

Seperti diketahui, 20 anak buah kapal MV Sinar Kudus disandera kawanan perompak Somalia sejak sekitar bulan lalu di kawasan Laut Arab. Kini, para anak buah kapal yang membawa bijih nikel ke Belanda tersebut kekurangan logistik dan air bersih.

Pemerintah mengatakan, pihaknya terus berupaya membebaskan 20 anak buah kapal yang disandera itu. Dubes Somalia mengatakan, pihaknya mempersilakan jika pemerintah memilih menggunakan aksi militer. Berdasarkan resolusi PBB, sejak tahun 2008, negara mana pun diperbolehkan memasuki wilayah laut Somalia menggunakan aksi militer dalam melawan para perompak.

"Somalia kasih izin siapa pun negara yang ingin melawan. Kita bisa konsultasi, kami bisa kasih informasi intelijen, kami bisa kasih masukan-masukan, kami siap," kata Barow.

Ia juga menambahkan, aksi para perompak Somalia merupakan aksi kriminal internasional. Negara mana pun yang menangkap para perompak Somalia dapat menghukum kawanan itu di negaranya.

Sumber: Kompas

Perompak Somalia Bisnis Internasional

Duta Besar Somalia, Muhamod Olow Barow dalam jumpa pers di Kedutaan Somalia
JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar Somalia Muhamod Alow Barow mengungkapkan, aksi bajak laut Somalia bukanlah tindak kriminal biasa. Ulah para perompak yang biasa menyandera kapal yang melintas di wilayah mereka dan meminta uang tebusan itu telah ditetapkan sebagai tindakan kriminal internasional. Bahkan, Barow menyebutnya sebagai "bisnis internasional". 

"Ada kelompok internasional yang membiayai mereka agar mereka bisa menangkap kapal-kapal itu. Itulah yang terjadi di Somalia," katanya dalam jumpa pers di Kedutaan Besar Somalia, Jakarta, Rabu (13/4/2011). 
Menurut Barow, hasil rampasan atau uang tebusan atas sandera yang diberikan kepada para perompak tidak sepenuhnya dinikmati perompak asal Somalia. Sebagian ada yang diberikan kepada kelompok pendana di negara-negara lain. 
"Uangnya bisa dikirim ke Hongkong atau negara lain," kata Barow yang fasih berbahasa Indonesia itu. 
Semula, kawanan perompak yang menguasai Wilayah Puntland dan Bandarbeyla Somalia itu, jelas Barow, adalah kawanan pemuda preman. Mereka berasal dari kalangan masyarakat yang marah terhadap kapal-kapal besar yang kerap mencuri ikan dan membuang limbah di perairan Somalia. Sejak tahun 1993, kawasan laut Somalia didatangi banyak pencuri ikan. 
"Lebih dari 4000 kapal illegal fishing di laut Somalia, ada kelompok yang juga buang sampah ke laut Somalia. Itulah yang menyebabkan kemarahan masyarakat, anak-anak muda menangkap kapal, mereka rusakin, mereka minta ganti rugi, dikasih dollar, ketika pulang ke kota, lihat duit, mereka ambil (duitnya). Preman itu yang jadi kriminal," tutur Barow. 
Barow melanjutkan, kini para perompak yang semula menggunakan kapal-kapal kecil mulai menjadi profesional. Mereka menggunakan kapal-kapal besar sekelas kapal kargo. 
"Mereka menyamar dengan kapal besar," tambah Barow. 
Pihak angkatan laut Somalia, lanjutnya, tidak mampu menandingi para bajak laut tersebut. Sebab, sejak perang saudara yang berlangsung di Somalia pada tahun 1991, kekuatan militer angkatan laut Somalia melemah. 
"Semua fungsi militer, marinir, rusak," katanya. 
Apalagi, wilayah pantai Somalia merupakan pantai terpanjang di Benua Afrika sehingga sulit jika harus sepenuhnya dijaga militer angkatan laut Somalia. Oleh karena itu, untuk melumpuhkan aksi bajak laut, pemerintah Somalia meminta bantuan internasional. Pada tahun 2008, Presiden Somalia meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengeluarkan izin yang memperbolehkan negara manapun menumpas aksi bajak laut Somalia. Permintaan tersebut dikabulkan PBB dengan mengeluarkan resolusi Dewan Keamanan PBB. 
"Jadi tidak perlu izin lagi. Somalia kasih izin siapapun yang ingin lawan. Kita bisa kasih konsultasi, informasi intelijen, kasih masukan, bantuan, kita siap," ujar Barow. 
Bahkan, menurut Barow, jika suatu negara berhasil menangkap bajak laut Somalia, maka pemerintah Somalia memperbolehkan negara tersebut mengadili para bajak laut itu sesuai hukum di negara yang bersangkutan. 
 
"Karena ini sudah kejahatan internasional, kita tidak permasalahkan," katanya.
Barow juga menambahkan, menurut NATO, 50 persen kekuatan bajak laut Somalia telah berkurang sejak adanya resolusi PBB tersebut. Hanya saja, pemerintah Somalia meminta bantuan internasional untuk mempekuat pasukan militernya agar pemerintah Somalia dapat mencegah aksi bajak laut itu dari jalur darat. Aksi perompak atau bajak laut Somalia menjadi perhatian masyarakat setelah 20 warga negara Indonesia yang menjadi anak buah kapal MV Sinar Kudus disandera bajak laut Somalia di Laut Arab sejak 16 Maret lalu.


Sumber: Kompas

Pemerintah Tidak Bernegosiasi dengan Perompak

Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah
JAKARTA-(IDB): Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah menyatakan bahwa tidak ada pemerintah yang melakukan negosiasi dengan perompak, termasuk Indonesia dalam menangani pembajakan kapal "Sinar Kudus" di perairan Somalia.

"Pemerintah di mana pun tidak mau negosiasi dengan perompak, kalau pun ada negosiasi tidak dilakukan atas nama pemerintah, walau pun ada fasilitasi," kata Faiza di Istana Negara di Jakarta, Rabu.

Menurut Faiza, Pemerintah Indonesia melakukan komunikasi dengan seluruh pihak, tidak hanya dengan pemerintah Somalia namun juga dengan pihak-pihak lain yang dapat memberi akses kepada para perompak.

"Tapi tentu tidak bisa kami jelaskan secara terinci," katanya.

Sementara terkait dengan ijin Pemerintah Somalia untuk melakukan operasi militer, Faiza mengatakan pemerintah Somalia bisa saja memberikan pernyataan apa saja, namun fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa mereka tidak menguasai negaranya sendiri.

"Nanti kita malah membantu melawan lawan-lawan politiknya kalau kita operasi militer," katanya.

Hal senada juga dikemukakan oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto. Ia mengatakan bahwa komunikasi dengan perompak dilakukan oleh perusahaan pemilik barang.

"Pemerintah tidak ikut. Mereka tidak pernah berhubungan dengan pemerintahan. Tetapi pemerintah Indonesia dari awal dengan pemilik kapal sudah ada komunikasi," katanya.

Menurut Djoko, negosiasi juga melibatkan agen-agen dari sejumlah negara seperti Inggris, AS, dan Singapura.

"Ada banyak. Kita kontak-kontak, poin kita cari yang paling pas," katanya.

Menurut Djoko, saat ini sedang dicari mekanisme yang paling tepat untuk menyelesaikan kasus itu. Ia juga menyebutkan kesiapan pemilik kapal untuk menyelesaikan permasalahan itu.

"Mekanismenya bagaimana, mengirimnya bagaimana, kepada siapa, penghubungnya siapa, dan jalurnya bagaimana. Proses itu sedang dimatangkan tapi yang paling utama adalah prioritas...pada keselamatan awak kapal," katanya.

Sementara itu terkait opsi operasi militer, Djoko mengatakan bahwa keputusan yang diambil adalah yang paling baik untuk keselamatan awak kapal.

Djoko juga mengatakan bahwa para awak kapal diharapkan dapat segera dibebaskan sekali pun tidak memberikan batas waktu yang pasti untuk pembebasan sandera.

Selain kapal Sinar Kudus, saat ini masih ada 26 kapal lain dari 16 negara yang disandera para perompak Somalia. Jumlah anak buah kapal yang disandera adalah 583 orang, termasuk 20 orang WNI.

Sumber: Antara