Kita tahu Jerman, Prancis, dan Rusia sudah sejak lama mendominasi pasar kapal selam diesel listrik dunia. Kapal selam Tipe 209 Jerman telah digunakan lebih dari 12 angkatan laut di dunia, dengan total sekitar 60 kapal selam yang aktif. Desain Tipe 209 memang dari tahun 1960-an, namun di dekade ini Jerman juga sudah membuat dan menggunakan varian terbarunya. Tipe 214 yang masih dianggap penerus dari Tipe 209 direncanakan akan diekspor Jerman ke Yunani dan Korea Selatan. Prancis juga sudah mengekspor kapal selam Kelas Scorpene ke Malaysia, Brazil, dan India. Sedangkan Rusia terus mengekspor kapal selam kelas Kilo dan Improved Kilo ke beberapa negara. Untuk ekspor saat ini, mungkin hanya kapal selam ini yang akan Rusia ekspor hingga masalah kapal selam Kelas Lada sudah bisa diatasi.
Amerika Serikat dalam puluhan tahun belakangan tidak lagi ikut dalam pasar kapal selam diesel listrik dunia, hal ini karena mereka memang tidak lagi memproduksi kapal selam diesel listrik. China juga sudah mampu memproduksi kapal selamnya sendiri, namun mereka belum mulai mengekspor hasil karyanya ini, tapi dengan semakin baiknya kemampuan China dalam membangun kapal selam, bukan tidak mungkin juga dalam waktu dekat mereka juga akan bersaing di pasar kapal selam diesel listrik.
![]() |
Kapal selam Hakuryu (Kelas Soryu) Jepang mengunjungi pangkalan militer AS di Guam |
Jerman, Prancis dan Rusia bisa jadi khawatir dengan posisi mereka saat ini dengan masuknya Jepang ke pasar kapal selam dunia. Satu contoh, negara-negara di Amerika Latin banyak yang menggunakan kapal selam Tipe 209, dan dalam waktu dekat banyak yang akan pensiun. Bukan tidak mungkin mereka akan melirik Jepang untuk menggantikan kapal-kapal selam tersebut. Selain itu, Soryu juga bisa menjadi alternatif Kelas Kilo bagi Vietnam yang dibeli dari Rusia. Juga, bisa jadi Soryu akan dibeli oleh negara-negara yang bermasalah dengan China. Selain akan meningkatkan prospek industri pertahanan Jepang, juga akan memperkuat aliansi Jepang dengan negara-negara yang bermasalah dengan China.
Jika Jepang memang mampu menjadikan harga Soryu kompetitif, terlebih lagi dengan kemampuan yang lebih baik dan layanan purna jual yang lebih baik dari Jerman, Prancis atau Rusia, Jepang bisa jadi mendominasi pasar kapal selam dunia. Sekaligus Jepang dapat menjadikan Pasifik menjadi lebih berbahaya bagi Angkatan Laut China apabila Soryu dibeli oleh negara-negara yang bermasalah dengan China. Double keuntungan yang diperoleh Jepang.
0 komentar:
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.