JAKARTA-(IDB) :
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai pentingnya modernisasi
alutsista bagi Indonesia bukan disiapkan untuk berperang. Namun, dia
melihat alutsista diperlukan untuk tetap menjaga posisi Indonesia di
dunia internasional agar tidak dilecehkan.
SBY menyebutkan dalam lima tahun terakhir, di saat pertumbuhan
ekonomi yang menguat, anggaran bagi TNI pun menjadi lebih besar.
Anggaran itu digunakan untuk modernisasi alutsista.
"Kita cinta damai tetapi tentu kita mencintai kedaulatan dan wilayah kita. Meski pun tidak ada niat apa pun bagi Indonesia dengan tentara yang semakin kuat dan modern, untuk menjalankan politik yang ekspansif, agresif kita tetap harus bertanggung jawab atas keutuhan wilayah NKRI. Dengan demikian kita tidak dilecehkan dan tidak semudah itu diganggu oleh negara-negara dan kekuatan lain," ungkap SBY dalam acara buka puasa bersama jajaran TNI di Mabes TNI, Kamis (3/7/2014).
SBY juga mengingatkan agar penggunaan soft power melalui diplomasi lebih diutamakan dibandingkan hard power dengan mengerahkan angkatan bersenjata digunakan. Indonesia, kata SBY, tidak pernah menginginkan peperangan tetapi mana kala ada ancaman kedaulatan, maka Indonesia akan siap berperang.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam sambutan sebelum Presiden, juga menyinggung soal modernisasi alutsista. Dia memuji langkah Presiden SBY yang memutuskan meningkatkan teknologi persenjataan TNI. Menurut dia, modernisasi alutsista selaras dengan perkembangan konflik di Laut Tiongkok Selatan yang semakin memanas.
"Saya tidak bisa bayangkan, kalau perkembangan Laut Tiongkok Selatan seperti itu, tapi perkembaga alutsista kita masih seperti yang lalu dengan masih andalkan alutsista AMX13 yang sudah sangat tertinggal," imbuh Moeldoko.
Sumber : Kompas
0 komentar:
Posting Komentar