TUCSON-(IDB) : Pesawat tempur
F-16 C/D yang saat ini sedang di-upgrade di Hill AFB memiliki nama resmi
F-16 C/D k 52 ID, memang akan memiliki kemampuan dalam banyak hal
setara F-16 Block 52, khususnya kecanggihan avionik, kemampuan tempur,
dan jenis persenjataannya. Seluruh pesawat hibah sebelumnya digunakan AU
AS dan sudah disimpan dengan baik di Davis Monthan AFB/AMARG (Aerospace
Maintenance & Regeneration Group) di gurun yang sangat kering
sehingga sangat ideal sebagai tempat penyimpanan pesawat AU AS.
Sementara seluruh mesin pesawat F-16 C/D 52ID yaitu F100-PW-220/E
menjalani upgrade di pabrik Pratt & Whitney di Old Kelly AFB,
sehingga memiliki umur komponen dua kali lebih lama dari mesin standar.
Sebetulnya F-16
C/D 52ID F-16 berdasarkan F-16 C/D Block 25 yang memiliki bentuk fisik
dan berat kotor maksimum serta tipe mesin yang sama dengan F-16 Block 15
A/B OCU yang kita miliki. F-16 C/D 52ID memiliki berat kotor maksimum
37.500 lbs dan mesin jet turbo fan yang sama yaitu Pratt & Whitney
F100-PW-220/E dengan daya dorong 24.000 lbs sehingga memiliki thrust to
weight ratio 0,64. Beda dengan F-16 C/D Block 52 yang mempunyai berat
kotor maksimum 52.000 lbs dan didorong mesin F100-PW-229 dengan daya
dorong 29.000 lbs yang memiliki T/W ratio 0,56. Dalam close combat atau
pertempuran udara jarak pendek, F-16 TNI AU dengan T/W ratio lebih
besar memiliki kelincahan lebih baik dari F-16 Block 52.
Selanjutnya
pesawat menjalani upgrading dan refurbished rangka serta sistem avionik
dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center di Hill AFB, Odgen, Utah.
Rangka pesawat diperkuat, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang,
semua sistem lama direkondisi menjadi baru dan sistem baru ditambahkan
agar pesawat lahir kembali, siap menjadi pesawat baru dengan kemampuan
jauh lebih hebat dari saat kelahirannya.
Menyangkut
peningkatan kemampuan memang F-16 C/D Block 52 dengan daya dorong lebih
besar mampu mengangkut senjata lebih berat dan bisa dipasang Conformal
Fuel Tank di punggung dan menggotong drop tank 600 gallon sehingga bisa
terbang lebih jauh. Namun untuk urusan pertempuran udara, dengan rudal
jarak pendek AIM-9 Sidewinder P-4/L/M dan IRIS-T (NATO) serta rudal
jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C, jelas F-16 C/D 52ID TNI AU tidak kalah
dengan Block 50/52.
Bahkan
dipastikan dalam duel jarak dekat, F-16 C/D 52ID TNI AU mampu
mengungguli Block 50/52 soal kelincahan.Untuk serangan permukaan darat
dan perairan, F-16 ID juga mampu menggotong persenjataan kanon 20mm,
bomb standar MK 81/82/83/84, Laser Guided Bomb, rudal AGM-65 Maverick,
AGM-84 Harpoon antikapal, AGM-88 HARM antiradar, ACMI Pod serta mampu
menggunakan navigation dan targeting pod untuk operasi malam hari serta
misi Suppression Of Enemy Air Defence (SEAD), yaitu menghancurkan
pertahanan udara musuh. Improved data modem memungkinkan penerbang
melakukan komunikasi tanpa suara hanya menggunakan komunikasi data
dengan pesawat lain dan radar darat, radar laut atau radar terbang.
Upgrade F-16
C/D 52ID tidak main-main karena mengejar kemampuan setara dengan Block
52, di antaranya memasang Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang
dipakai Block 52+ dan bahkan F-22, dilengkapi komputer sistem kemudi
(FLCS) digital, sepasang Multifunction Displays Berwarna block-52, HUD
lebar block-52 dengan kemampuan night vision, digital terrain system
& Digital Moving Map block 52, color cockpit camera block-52,
throttle grip & side stick controller Block-52, countermeasures
management switch to control ALE-47, voice message unit untuk collision
avoidance system dan ground avoidance advisory function Block-52.
Pemindahan
landing/taxi lights ke nose landing gear door untuk memberi tempat pada
targeting pod, improved data modem link 16 Block-52, embedded GPS INS
(EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS, common data entry
electronics unit Block-52, AN/ALQ-213 electronic warfare management
system, ALR-69 Class IV radar warning receiver, ALE-47 countermeasures
dispenser set untuk melepaskan chaff/flare serta pemasangan instalasi
drag chute Block-52 yang akan dipasang di Indonesia.
Sementara radar
AN/APG-68 (V) di-upgrade software agar meningkat kemampuannya sesuai
mission computer 7000A. Prinsipnya F-16 C/D 52ID TNI AU menjalani
program The Common Configuration Implementation Program (CCIP) seperti
yang dilakukan pada F-16 CD Blok 40/42 AU AS agar meningkat menjadi
standar Blok-50/52.
Semua F-16 C/D
52ID TNI AU juga menjalani modifikasi struktur rangka pesawat dengan
program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap) sehingga umur
rangka pesawat menjadi lebih dari 10.000 jam. Hal ini memungkinkan
pesawat dipakai 10 tahun lagi sebelum menjalani Dervice Life Extension
Program (SLEP) yang mampu menambah umur rangka pesawat sekitar 2.000 jam
atau 10 tahun masa pakai.
Pada saat usia
pakai F-16 C/D 52 ID berakhir maka diharapkan Indonesia sudah memiliki
armada pesawat tempur modern masa depan generasi 4,5 atau generasi 5.
F-16 C/D 52ID ini merupakan jembatan yang sangat baik untuk membawa
Indonesia selangkah lebih maju, tidak hanya menghasilkan penerbang dan
teknisi yang mahir, namun juga membawa kita untuk bersama-sama menguasai
teknologi, manajemen, dan taktik pertempuran udara modern, khususnya
dalam operasi gabungan dengan alutsista lain di darat, laut dan udara.
Sehingga tahu apa yang diperlukan Indonesia untuk membangun air power
yang kuat.
Sumber : Angkasa
Mantabbb.
BalasHapus"memang akan memiliki kemampuan dalam banyak hal setara F-16 Block 52", berarti bukan bener2 blok 52 dong, dikibulin lg dong indonesia
BalasHapusdarpada bingung2, mending F-16C/D diujicoba dengan dogfight lawan SU-30 Flanker. ntar juga ketauan gimana kualitasnya tuu pesawat hibah. bener gak,?? :-t
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusya gak sebanding kl f-16 lawan su-30, bkn kelasnya, f-16 jarak pendek su-30 jarak jauh, kl diadu sm aja bunuh diri
Hapusbukan masalah daya jelajahnya,. tapi yg diuji di sini adalah sistim avionik, persenjataan, dan kelincahan manuver pesawat tempurnya. kalo masalah daya jelajah & daya angkut senjata, jelas saya tau flanker series lahh yg akan menang telak. flanker series kan adalah kelas heavy fighter, kalo F-16 cuman medium fighter aja.
Hapustiap2 produk pespur punya kelemahan dan kelebihan nya ga bisa dibandingkan, fungsi F 16 berbeda dgn su 30mk2.
Hapus1, kecepatan berbeda
2. biaya perawatan berbeda,
3. teknologi didalam nya juga berbeda, su 30 punya pengereman udara, dan bentuk nya seperti kobra, daya dorong mesin juga berbeda sehingga menghasilkan manuver yang berbeda pula,
jangankan F16, sama F 18 super hornet australia aja su 30mk2 kita masih menang..
hanya saja klo utk menghadang pesawat2 sipil, tidak perlu menggunakan su 30 , karena biaya perawatan penerbangan nya mahal bgt, dibandingkan F16.
Ok terimakasih atas penjelasannya, Karena kemarin saya tanya untuk ingin tahu perbedaan block 25 milik Indonesia dg 52 milik Amrik. Txu.
BalasHapus