Pages

Jumat, Februari 28, 2014

Militer Rusia Gelar Latihan Mendadak Dekat Perbatasan Ukraina

MOSCOW-(IDB) : Presiden Rusia Vladimir Putin, Rabu (26/2/2014), memerintahkan latihan perang untuk menguji kesiapan perang angkatan perang Rusia yang ditempatkan di wilayah barat negeri itu termasuk di kawasan yang berbatasan dengan Ukraina.

"Panglima tertinggi memerintahkan latihan untuk melihat kesiapan kapabilitas pasukan untuk menghadapi situasi krisis," kata Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu seperti dikutip kantor berita Interfax.

Latihan itu melibatkan prajurit angkatan darat, laut dan udara yang berbasis di distrik militer barat, sebuah daerah luas yang berbatasan dengan Ukraina, Belarus, republik-republik Baltik, Finlandia dan Antartika.

Latihan militer untuk memeriksa kesiapan angkatan bersenjata ini akan digelar hingga 3 Maret mendatang.

Latihan yang tak direncanakan sebelumnya ini muncul di tengah kisruh politik yang terjadi di Ukraina yang berujung pencopotan Vitor Yanukovych yang pro-Rusia dari jabatan presiden.

Kejatuhan Yanukovych ini menimbulkan sentimen separatisme terutama di kawasan dengan penduduk yang menggunakan bahasa Rusia yaitu di Semenanjung Krimea.

Tahun lalu, Putin juga memerintahkan latihan mendadak seperti ini, namun saat itu Putin mengatakan latihan militer mendadak harus menjdi sebuah kegiatan rutin angkatan bersenjata.

Dalam latihan yang digelar pada Juli tahun lalu, diikuti sebanyak 80.000 prajurit di kawasan timur jauh Rusia. Latihan itu menjadi sebuah latihan terbesar yang dilakukan Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1991.




Sumber : Kompas

Indonesia Akan Angkat Isu Manusia Perahu Di Bali Process

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa benar-benar geram atas tindakan Australia yang seenaknya memulangkan para pencari suaka tanpa rasa kemanusiaan. Kekecewaan ini akan ditunjukkan dalam pertemuan Bali Process yang akan digelar bulan depan.


"Dalam pertemuan Bali Process dalam waktu dekat, kita bakal ungkapkan kekecewaan kita kepada para peserta bahwa tindakan Australia melanggar hak asasi," kata Marty di kantor Presiden, Jakarta, Kamis 27 Februari 2014.



Bali Process adalah konferensi internasional yang dihadiri  para pejabat setingkat menteri dan terdiri dari 49 anggota dan 19 negara peninjau.



Marty mengatakan, Australia benar-benar melanggar perjanjian internasional, konvensi pengungsi. Mereka juga melanggar rasa keadilan dan kemanusiaan.



"Mereka ini pencari suaka. Paling tidak mereka statusnya harus ditetapkan apakah pencari suaka seperti yang didefinisikan konvensi pengungsi. Kita tidak bisa benarkan tindakan Australia memulangkan refugee itu ke Indonesia," kata dia. Marty yakin kecamannya kepada Australia akan didukung masyarakat Internasional.


Seperti diketahui, pihak berwenang Australia menghalau dan memulangkan para pencari suaka dengan cara meledakkan kapal yang hendak menuju Pulau Christmas. Orang-orang yang mayoritas datang dari Timur Tengah ini kemudian dipulangkan dengan sekoci-sekoci darurat.




Sumber : Vivanews

T50i-GE TNI AU Lakukan Pendaratan Darurat

SEMARANG-(IDB) : Pesawat jet tempur T-50i milik TNI AU yang hendak ke bandara Iswahjudi, Madiun, Jatim, mendarat darurat di Semarang, Jawa Tengah. Ada persoalan teknis di bagian indikator generator yang membuat pilot harus memisahkan diri dari rombongan.

Kadispen TNI AU Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, kejadian ini berlangsung pada pukul 09.30 WIB tadi. Ada empat pesawat T-50i yang terbang dari Halim Perdanakusumah, Jaktim, menuju Madiun. Namun di menjelang langit Semarang, indikator generator pesawat menyala.

"Sebenarnya pesawat masih bisa ke Iswahjudi kalau dalam kondisi perang. Tapi dalam kondisi damai seperti ini kita cari safe saja. Yang tiga melanjutkan, hanya satu yang mendarat," kata Marsekal Pertama Hadi saat dikonfirmasi detikcom, Jumat (28/2/2014).

Menurut Hadi, ada kemungkinan persoalan teknis yang muncul bila indikator menyala. Bisa jadi generatornya terganggu, atau memang indikatornya ada masalah. Yang jelas, pilot masih bisa mendarat dengan mulus, tanpa ada gangguan apa pun.

"Tidak dianggap terlalu darurat, hanya kita jaga-jaga saja. Pesawatnya juga landing normal," terang Hadi.

Pesawat T50i ini baru tiba di Indonesia pada Kamis (13/2/2014). Presiden SBY datang ke atraksi pertunjukan pesawat yang digelar di Bandara Halim Perdanakusumah tersebut. Pesawat tersebut memang akan ditempatkan di pangkalan udara Iswahjudi.

Pesawat ini akan digunakan sebagai pesawat Fighter Lead in Trainer atau untuk melatih calon penerbang tempur. Pesawat T-50i memiliki panjang 43 kaki, lebar sayap 31 kaki dan tinggi 16 kaki. Dengan total kapasitas angkut persenjataan 5 ton, pesawat ini dilengkapi dengan kanon gatling internal 3 laras General Dynamics 20mm. Dengan spesifikasi ini, pesawat tempur T-50i mampu menyemburkan 2.000 peluru per menit.




Sumber : Detik

Wamenhan Membantah Tudingan TNI Terkorup

JAKARTA-(IDB) : Wakil Menteri Pertahanan Syafrie Syamsuddin membantah hasil survei Transparency International yang menyebut militer Indonesia termasuk terkorup di dunia. Lembaga swadaya masyarakat yang berbasis di Inggris itu memberikan nilai buruk untuk Indonesia terkait indeks korupsi di sektor pertahanan.


"Tidak benar," kata Syafrie, kepada wartawan, sebelum menjadi narasumber pada sebuah diskusi bertajuk Urgensi Penguatan Sistem  Pertahanan Indonesia, di Jakarta, Senin, 11 Februari 2013.



Syafrie menjelaskan, seluruh anggaran pertahanan Indonesia telah diaudit secara proporsional dan profesional oleh lembaga lembaga independen, yakni Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Hasilnya, BPK menyatakan anggaran Kementerian Pertahanan adalah "wajar dengan pengecualian". Penilaian tersebut akan terus ditingkatkan hingga berstatus "wajar tanpa pengecualian".



Selain itu, imbuh Syafrie, seluruh laporan keuangan Kementerian Pertahanan dilaporkan kepada Pemerintah dan ditembuskan ke DPR. Ia mengakui memang ada yang perlu diperbaiki dari laporan itu karena ditemukan permasalahan-permasalahan administratif. Tetapi hal itu bukan masalah besar karena pihaknya segera memperbaiki.



Laporan Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan pun menyebutkan bahwa Kementerian Pertahanan masuk dalam 10 besar pengguna anggaran paling maksimal. "Jadi, dengan data yang ada dan penjelasan dari lembaga yang independen, observasi (survei) itu tidak benar, karena tak didukung data yang akurat."



"Prinsip akuntabilitas dan transparansi ini kita tegakkan, bersama komunitas akuntan yang disediakan negara, yakni BPKP, kemudian mengadakan interaksi dengan KPK dalam rangka prevensi," imbuh Syafrie, dalam diskusi yang digelar Yellow Forum for Young Leader itu.



Transparency International (TI) memberikan nilai E untuk Indonesia dalam indeks korupsi di sektor pertahanan. Nilai tersebut adalah nilai dari skala A hingga F. A adalah nilai terbaik dan F adalah terburuk. Negara lain yang mendapat nilai E adalah Afghanistan, Irak, Uganda, Zimbabwe, dan Filipina. Negara yang mendapat F antara lain Libya, Mesir, Kamerun.



Hanya dua negara dari 82 negara yang disurvei yang mendapat nilai A, yaitu Jerman dan Australia. Negara adidaya Amerika Serikat mendapat nilai B.



Dalam laporannya, TI menyebutkan bahwa sektor pertahanan Indonesia dikuasai oleh kartel partai politik melalui anggota dewan yang duduk di Komisi I DPR, yang mengawasi masalah pertahanan, komunikasi dan hubungan luar negeri.



Militer Indonesia juga disebut-sebut menjadi bekingan industri pertambangan dan kehutanan bahkan sampai terlibat dalam bisnis narkotika dan perjudian. Transparansi dalam tubuh militer juga dikritik oleh TI. Menurut TI, tidak ada mekanisme pengawasan yang bisa mengawasi anggaran-anggaran “siluman”.



Di dalam tubuh militer disinyalir budaya penyuapan, upeti, dan “asal bapak senang” masih kuat. Tidak ada mekanisme perlindungan terhadap whistle blower dan tidak ada pendidikan anti korupsi. Di samping itu, kedekatan personal atau faksional masih sangat berpengaruh dalam kenaikan jabatan di tingkat senior.


Meski pengadaan barang dan jasa dilakukan secara terbuka tetapi korupsi tetap terjadi. Hal ini karena tender dilakukan sendiri oleh angakatan bersenjata dan kementerian pertahanan. Pengawasan tender tersebut dilakukan oleh pemerintah seperti Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Bank Indonesia, yang tidak sampai ke publik. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dinilai belum berani menjamah korupsi di sektor pertahanan. 




Sumber : Vivanews

Penutupan Kursus Penanggulanan Terror Aspek Laut




JAKARTA-(IDB) : Asisten Operasi Kasal Laksmana Muda Didit Ashaf Herdiawan, M.P.A, M.B.A, menutup secara resmi Kursus Penanggulangan Teror Aspek Laut (PTAL) XII tahun 2014 di lapangan apel Mako Denjaka Kesatrian Marinir Arthur Solang Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/02/2014).



 
Menurut Asops Kasal, Kursus ini dilaksanakan dalam rangka memberikan pembekalan untuk melengkapi pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh Prajurit Intai Amphibi dan Prajurit Pasukan Katak sebagai proses transformasi khusus pasukan Jalamangkara sebagai pasukan khusus elit yang memiliki kemampuan Ultra Khusus di lingkungan TNI-AL. 

“Sebagai wujud tanggung jawab TNI menjaga menjaga dan memberikan rasa aman serta menjaga stabilitas pembangunan nasional dapat berjalan dengan baik dan diperlukan peran nyata TNI-AL dalam penanggulangan terror dan dalam pelaksanaan tugasnya pasukan khusus TNI-AL bersinergi dengan pasukan khusus TNI lainnya“, demikian kata Asops Kasal.


Lebih lanjut, Perwira Tinggi TNI AL berbintang dua itu mengingatkan kepada seluruh peserta kursus untuk tetap meningkatkan kemampuan diri dengan baik. “Kursus ini belum menjamin sepenuhnya keberhasilan tugas-tugas anti terror karena masih diperlukan pengalaman tugas serta pembekalan diri untuk senantiasa berusaha baik formal maupun nonformal meningkatkan kemampuan, utamanya dengan selalu aktif mengikuti perkembangan situasi, kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi sehingga kita tidak ketinggalan dan mampu melaksanakan tugas secara optimal”, lanjutnya.



 
Kursus PTAL XII 2014 diikuti 22 peserta dan berhasil meluluskan semua peserta. Seluruh peserta merupakan prajurit pilihan dari Batalyon Intai Amfibi Marinir dan Komando Pasukan Katak TNI AL yang lulus seleksi. Lama pendidikan empat bulan dengan lokasi latihan tersebar di beberapa kawasan seperti di Jakarta, Bogor, Tangerang, Banten dan Kepulauan Seribu. Para lulusan PTAL ini selanjutnya akan ditugaskan di Denjaka TNI AL yang merupakan satuan anti teror aspek laut yang dimiliki TNI.



 
Hadir pada acara tersebut, Dankormar Mayjen TNI (Mar) A. Faridz Washington, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., Kadisbekal Laksma TNI Teguh Prihantono, Kadislekal Laksma TNI Bambang Sugeng, dan perwakilan Komandan Kopassus, perwakilan Komandan Gegana, Komandan Korem Jaksel, Kapolres Jaksel, Pejabat Mako Korps Marinir, pejabat Mako Pasmar-2 serta perwakilan Kabais TNI. 




Sumber : Kormar

Danpasmar-2 Pimpin Apel Gelar Kesiapan BTP




JAKARTA-(IDB) : Komandan Pasmar-2 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Denny Kurniadi, S.Mn., memimpin apel gelar kesiapan personel dan material  Batalyon Tim Pendarat (BTP) Pasmar-2, di lapangan apel Brigif-2 Marinir, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (26/02/2014).



 
Dalam amanatnya Komandan Pasmar-2 mengatakan “apel gelar kesiapan ini adalah upaya untuk mengukur kemampuan, kekuatan dan kesiapan kita sejauh mana bila dihadapkan dengan perkembangan situasi tanah air saat ini apabila memerlukan kehadiran kita. 

Untuk perkembangan situasi tersebut maka unsur BTP Pasmar-2 adalah unsur utama yang harus siap untuk sewaktu-waktu akan diterjunkan. 

Dengan bekal kesiapan, profesionalisme serta disiplin yang tinggi, saya yakin seluruh prajurit maupun pengawak BTP Pasmar-2 ini dapat melaksanakan tugas dengan baik”, jelasnya.



 
Apel gelar kesiapan BTP Pasmar-2 kali ini digelar dalam rangka Persiapan Latgab TNI tahun 2014, Pengamanan Pemilu Legislatif dan Pilpres tahun 2014, dan Apel gelar kesiapan material tempur TNI AL di Armada Kawasan Timur (Armatim) Surabaya oleh Presiden RI.



 
Hadir pada apel kesiapan ini Kepala Staf Pasmar-2 Kolonel Marinir Yuniar Ludfi, Para Asisten Kaspasmar-2, dan Para Dankolak/Satlak Pasmar-2.





Sumber : Kormar

Dansatkor Koarmatim Tinjau Kesiapan KRI Frans Kaisiepo-368

JAKARTA-(IDB) : Untuk memastikan kesiapan personel maupun kelengkapan kapal, Komandan Satuan Kapal Eskorta (Dansatkor) Koarmatim Kolonel Laut (P) Arsyad Abdullah meninjau KRI Frans Kaisiepo-368 yang tengah sandar di dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (26/2).

KRI Frans Kaisiepo-368 merupakan kapal perang kelas SIGMA jajaran Satkor Koarmatim yang akan melaksanakan misi perdamaian dunia di wilayah perairan Lebanon dibawah bendera PBB. Kapal perang ini diawaki sebanyak 100 prajurit yang tergabung dalam Satgas Maritim TNI Konga XXVIII-F/UNIFIL serta membawa helikopter Bolco NV-414 dari Puspenerbal Juanda.

Dalam kunjungannya ini Dansatkor didampingi Komandan KRI Frans Kaisiepo-368 Letkol Laut (P) Ade Nano Suwardi beserta perwira kapal meninjau beberapa ruangan kapal sambil menerima penjelasan dari Komandan KRI, termasuk mengecek ruangan PIT dan Anjungan kapal. Hal ini untuk memastikan KRI siap melaksanakan tugas internasional ini sesuai yang dipersyaratkan PBB. 

Menurut rencana KRI Frans Kaisiepo-368 akan berangkat dari Jakarta besuk tanggal 28 Februari dengan rute pelayaran Jakarta-Belawan-Chocin-Salalah-Port Said dan Beirut. Misi ini adalah kali kedua yang dilaksanakan oleh KRI Frans Kaisiepo-368, setelah sukses melaksanakan misi yang sama pada tahun 2010 lalu. 




Sumber : Koarmatim

Kasal Belanda Serahkan Medali “Prins Hendrik” Kepada TNI AL

SURABAYA-(IDB) : Pemerintah Belanda melalui Angkatan Lautnya, Royal Netherlands Navy (RNN) menganugerahi medali kehormatan “PRINS HENDRIK” kepada TNI Angkatan Laut. Penganugerahan medali tersebut disampaikan langsung oleh  Commander of The Royal Netherlands Navy (Kasal Belanda) Laksamana Madya Matthieu J.M. Borsboom kepada Kepala  Staf  Angkatan  Laut  (Kasal)  Laksamana  TNI  Dr. Marsetio

Penganugerahan medali kehormatan “PRINS HENDRIK” diselenggarakan dalam suatu upacara militer di KRI Ahmad Yani-351 yang sandar di dermaga Madura, Komando Armada RI Kawasan Timur, Ujung, Surabaya, Kamis (27/2). Acara tersebut dihadiri Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia H.E. Mr. Tjeer de Zwaan bersama sejumlah stafnya, Pangarmatim Laksamana Muda TNI Agung Pramono, S.H, M.Hum dan para pejabat teras TNI Angkatan Laut terkait.

RNN menganugerahi medali kehormatan “PRINS HENDRIK” kepada TNI AL sebagai bentuk apresiasi atas kerja sama dan persahabatan yang telah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun. Selama ini medali “PRINS HENDRIK” dianugerahkan kepada  seorang  atau  institusi yang telah memberikan kontribusi positif kepada RNN. TNI AL merupakan institusi yang kedua menerima penganugerahan medali ini.

Sebelumnya, Kasal Belanda Laksdya  Matthieu J.M. Borsboom juga telah melaksanakan kunjungan kehormatan kepada Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio di Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur; Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur; dan Menteri Pertahanan Prof. Ir. Purnomo Yusgiantoro MSc., MA., Ph.D., di Kemhan, Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Selain itu, juga melaksanakan kunjungan kehormatan ke Pangkotama TNI AL baik di Jakarta maupun di Surabaya, salah satunya hari ini melaksanakan kunjungan kehormatan ke Pangarmatim sekaligus penyerahan medali kehormatan kepada TNI AL.

Kunjungan Kasal Belanda ke sejumlah pejabat Indonesia adalah untuk silaturahmi sekaligus dalam rangka memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Belanda, khususnya TNI AL dengan RNN. Selama kunjungan Kasal Belanda Laksdya  Matthieu J.M. Borsboom,  senantiasa bersama Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio.

Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio menyambut baik kunjungan orang pertama di Angkatan Laut Belanda tersebut dan memberikan apresiasi terhadap segala perhatian yang diaktualisasikan dalam bentuk penganugerahan medali kehormatan “PRINS HENDRIK” serta berharap, hubungan kerja sama TNI AL dengan RNN ke depan dapat berjalan dengan baik dan konstrukstif bahkan ditingkatkan pada masa yang akan datang.

Selama ini kerja sama antara Angkatan Laut kedua negara telah menunjukan trend ke arah yang semakin positif dengan meningkatnya kunjungan pejabat kedua Angkatan Laut, kerja sama di bidang pendidikan, pemberian asistensi dan akses perolehan informasi terkait penulisan Buku Sejarah Perjuangan TNI Angkatan Laut, dan pengadaan alutsista TNI AL, termasuk di antaranya pengadaan kapal perang jenis Perusak Kawal Rudal korvet SIGMA class




Sumber : Koarmatim

Pengamat : Indonesia Berpotensi Menjadi Kekuatan Besar Dunia

JAKARTA-(IDB) : Indonesia punya potensi untuk memperkokoh pengaruhnya di arena internasional. Sayangnya, potensi itu masih belum segera diwujudkan lantaran Indonesia belum memiliki instrumen-instrumen yang cukup memadai, seperti masih kecilnya anggaran untuk pembangunan internasional dan pertahanan. 

Pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional sebenarnya terus berkembang. Namun, negara ini belum akan menjadi kekuatan besar dalam jangka pendek dan menengah.

Demikian analisis pengamat Indonesia dari Lowy Institute for International Policy, Dave McRae. Dia menguraikan pengamatannya soal perkembangan dan pengaruh Indonesia dalam hubungan internasional melalui laporan berjudul “More Talk than Walk: Indonesia as a Foreign Policy Actor,” yang dikirim ke VIVAnews hari ini.

Menurut dia, berdasarkan jumlah populasi, lokasi geografi, dan potensi ekonomi, di masa depan Indonesia akan memainkan peran lebih besar dalam hubungan internasional ketimbang saat ini. "Namun, sebenarnya, Indonesia kecil kemungkinan untuk langsung tampil sebagai aktor yang lebih berpengaruh secara signifikan dalam lima tahun ke depan untuk bisa naik dari kelompok negara-negara kelas menengah," tulis McRae.

"Bila Indonesia ingin mencapai status sebagai kekuatan besar, seperti yang diperkirakan beberapa pengamat, maka baru akan tercapai dalam jangka waktu yang sangat panjang," lanjut dia.

Dalam analisis setebal 17 halaman itu, McRae menguraikan beberapa elemen yang menjadi potensi dan tantangan Indonesia dalam memperluas pengaruhnya di gelanggang internasional. Selain jumlah penduduk yang besar dan lokasi yang strategis, meningkatnya profil Indonesia di panggung dunia juga berkat kinerja ekonominya yang relatif stabil, rata-rata tumbuh 5,7 persen per tahun dalam satu dekade terakhir.

"Pada 2012 Indonesia tumubuh menjadi ekonomi nomor 16 dunia, naik dari peringkat 27 pada tahun 2000. Pertumbuhan itulah yang membuat Indonesia kini masuk dalam kelompok elit G20," tulis McRae. 

Anggaran Kecil
 

Namun, raihan itu masih dipandang belum cukup bagi Indonesia untuk melesak jadi kekuatan besar dalam beberapa tahun mendatang. Pengaruhnya masih kecil. Salah satu faktor pertimbangan, Indonesia masih sedikit menyisihkan anggarannya untuk membantu pembangunan di luar negeri.

Menurut perhitungan kelompok negara OECD (Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan), Indonesia pada 2010 baru mengeluarkan sekitar US$10 juta untuk membantu pembangunan negara-negara tetangga yang masih miskin. Pada tahun yang sama, China menyisihkan sekitar US$2 miliar, Brazil US$500 juta, India US$640 juta dan Afrika Selatan US$118 juta.  

Selain itu, menurut McRae, Indonesia belum didukung dukungan militer yang memadai untuk menjadi negara kuat. Meski sudah bertekad membiayai anggaran pertahanan sebesar 1,5 persen dari total Produk Domestik Bruto (GDP), belanja militer Indonesia masih di bawah 1 persen dari GDP.

Anggaran tahunan belanja pertahanan RI pun masih sepertiganya dari Australia dan belum sebanyak Singapura, tulis McRae dengan mengutip angka dari Stockholm Institute for International Peace Research dalam laporan "SIPRI Yearbook 2013: Armaments, Disarmament and International Security." 

Dia juga mengutarakan bahwa kebijakan luar negeri RI akan ditentukan oleh empat faktor. Pertama, Indonesia memproyeksikan citranya sebagai kekuatan besar meski kemampuannya masih tergolong kekuatan menengah. Kedua, Indonesia akan tetap non-blok namun cenderung mendekat ke AS.

Ketiga, ASEAN masih tetap menjadi platform utama bagi Indonesia dalam menyampaikan aspirasi di tingkat kawasan dan internasional. Faktor keempat, lanjut McRae, Indonesia akan lebih aktif dalam menyuarakan isu-isu yang menyangkut umat Muslim ketimbang mendorong kebijakan luar negeri yang Islami.    
 
Terkait Indonesia-Australia, McRae melihat hubungan bilateral kedua negara itu tidak akan seerat seperti yang diperkirakan sebelumnya, apalagi saat kedua pemerintah sedang berseteru soal skandal penyadapan dan kontroversi penanganan pencari suaka atau imigran gelap. "Hubungan Indonesia dengan Australia kecil kemungkinan menjadi prioritas kebijakan luar negeri dalam beberapa tahun mendatang," lanjut McRae. 




Sumber : Vivanews

Pesawat TNI AL Tergelincir Di Makassar

MAKASSAR-(IDB) : Pesawat milik TNI AL tergelincir di runway 03-21 di bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros, Kamis (27/2/2014).
 

Informasi yang dihimpun, pesawat Cassa C-212/U-623/KPTN itu tergelincir dengan rute Surabaya-Ujung Pandang-Ambon.
 

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui penyebab insiden tersebut. 




Sumber : Tribunnews

Wakasad : Darfur Medan Operasi Yang Tidak Ringan

BOGOR-(IDB) : Darfur merupakan medan operasi yang tidak ringan, demikian dikatakan oleh Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) Letnan Jenderal TNI Munir, dihadapan 800 prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Batalyon Komposit TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXV-B/UNAMID (United Nations Mission In Darfur) yang sedang melaksanakan PDT (Pre Deployment Training) beberapa waktu lalu, di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Wakasad juga menegaskan, sebagai pasukan yang tergabung dalam Pasukan Perdamaian PBB di bawah bendera Unamid, Satgas Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B harus dapat membawa perdamaian di tanah Darfur. “Upayakan untuk bisa berkomunikasi dengan kelompok yang bertikai, agar dapat menjadi penengah”, tandasnya.

Seperti diketahui, Batalyon Komposit merupakan misi Satgas TNI pertama yang memang dipersiapkan untuk menjadi Pasukan Perdamaian PBB di Darfur, Sudan, Afrika, selama satu tahun. Dengan dikomandani oleh Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., alumni Akademi Militer 1997, Batalyon yang berkekuatan 800 personil TNI, terdiri dari unsur TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, TNI Angkatan Udara, dimana sebagian besar pasukan ini direkrut dari Batalyon Infanteri 721/Makkasau, Kodam VII/Wirabuana, Sulawesi. 

Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Batalyon Komposit TNI Konga XXXV-B/Unamid Mayor Inf Rudy Sandry, S.Sos., mengatakan bahwa keberangkatan pasukan ke Darfur untuk membawa kedamaian dan harus mampu memenangkan hati dan pikiran rakyat Darfur, agar tercipta kedamaian disana. 

Saat ini, Satgas Batalyon Komposit TNI sedang melaksanakan berbagai persiapan dalam rangka penugasan ke Darfur, melalui kegiatan Pre Deployment Training yang diselenggarakan oleh PMPP TNI, personil Konga XXXV-B/Unamid dilatih dan diberikan berbagai pembekalan, yang terkait dengan  aspek  penugasannya di Darfur. Kegiatan PDT sendiri dilaksanakan sejak 18 Februari sampai dengan 19 Maret mendatang. 

Ditempat Terpisah, Kontingen Garuda Terima Koin Penghargaan Di Lebanon

Personel Kontingen Garuda (Konga) XXVI-F2/UNIFIL (United Nation Interim Force In Lebanon) Satgas Indo FPC (Indonesia Force Protection Company), Kapten Psk Noviery Jacky Wohel yang menjabat sebagai Komandan Tim (Dantim)-2 Satgas Indo FPC menerima Koin Penghargaan dari Force Commander UNIFIL, Mayor Jenderal Paolo Serra.

Pemberian penghargaan dilaksanakan usai memimpin jajar kehormatan (Guard Of Honour) atas kunjungan delegasi Finlandia, Letnan Jenderal Arto Raty, Permanent Secretary of Defense of Finland ke Markas UNIFIL HQ (Headquarter) Naqoura Camp, Lebanon, Senin (24/2/2014).

Tugas melaksanakan jajar kehormatan merupakan tugas protokol yang sifatnya insidentil dan diperintahkan langsung oleh Force Commander. Melalui Protocol & Registry UNIFIL HQ Letkol Chandra menyampaikan bahwa, Force Commander sangat concern terhadap tugas jajar kehormatan ini dan selalu hadir dalam setiap sesi latihan hingga pada tahap pelaksanaan hormat jajar itu sendiri. Hal itu semata dilakukan dalam menjaga kehormatan dan kebanggaan UNIFIL dalam setiap kunjungan delegasi pejabat negara peserta TCC (Troops Contribution Country).

Sementara itu, Komandan Satgas (Dansatgas) Indo FPC Konga XXVI-F2/UNIFIL, Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah menyampaikan, usai mengantar kembali delegasi Finladia dengan prosesi jajar kehormatan yang berjalan dengan aman dan lancar, Kapten Psk Jacky selaku Komandan jajar kehormatan langsung diperintahkan menghadap Force Commander UNIFIL Mayor Jenderal Paolo Serra dan mengatakan “you did a great job” serta menjabat tangan Kapten Psk Jacky untuk memberikan apresiasi kebanggaan.

Dansatgas Konga XXVI-F2/UNIFIL Mayor Inf Aulia Dwi Nasrullah turut bangga atas penghargaan tersebut dan mengucapkan selamat kepada Dantim-2 Satgas Indo FPC, Kapten Psk Noviery Jacky Wohel. “Tidak semua prajurit UN mendapatkan Koin Penghargaan tersebut. Jadikan moment ini sebagai motivasi untuk berbuat yang terbaik di tugas-tugas selanjutnya” kata Dansatgas.





Sumber : TNI

Grand Launching Pontianak Airshow

PONTIANAK-(IDB) : Gubernur Kalbar Drs.Cornelis,M.H baru-baru ini membuka Grand Launching Pontianak Airshow (PAS) di Balroom Meranti Hotel Mercure Pontianak dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalbar Drs. Christiandy Sanjaya, SE MM, Pangdam XII/Tpr Mayjen TNI A. Ibrahim Saleh, Danlanud Supadio Kolonel Pnb Ir. Novyan Samyoga selaku Ketua Pelaksana Pontianak Airshow serta seluruh Pimpinan Daerah SKPD se-Kalbar.


Danlanud Supadio selaku Ketua Pelaksana PAS memberikan laporan kepada seluruh undangan. Kesiapan dan mensukseskan kegiatan Pontianak Air Show, dalam rangka memeriahkan HUT Kalbar Ke- 57 “Pontianak yang terletak di wilayah berbatasan langsung dengan negara sahabat. Kata Danlanud.


Pontianak merupakan wilayah yang strategis untuk dikembangkan khususnya dalam bidang kedirgantaraan, guna mendukung acara tersebut tentunya kedepan perlu mempunyai bandara yang lebih besar.


Dengan diadakan Pontianak Airshow diharapkan Kalbar bisa lebih dikenal baik dimata Nasional maupun Internasional sehingga pemerintah pusat akan lebih memperhatikan perkembangan Bandara Supadio “ lanjut Danlanud.


Hal senada juga disampaikan Gubernur Kalbar, bahwa transportasi yang tercepat adalah melalui udara, untuk itu perkembangan bandara perlu mendapat perhatian pemerintah pusat, dan perlu berbuat dan bertindak yang positif untuk Kalbar.


“Sekarang sudah waktunya bahwa rakyat Kalbar harus lebih mengerti dan melihat tentang tekhnologi kedirgantaraan, demi kemajuan Kalbar. Untuk itu, diharapkan kepada para pimpinan daerah dan kota agar menganjurkan kepada seluruh rakyatnya untuk hadir menyaksikan acara tersebut sekaligus memberi pendidikan bagi anak-anak,” ungkap Gubernur.


Ditempat yang sama Ibu Susi perwakilan dari Greenlight selaku EO PAS, memberikan gambaran tentang acara Pontianak Airshow yang dilaksanakan mulai tanggal 27 Februari sampai dengan 2 Meret di Pangkalan TNI AU Supadio, yang akan dilaksanakan juga pameran kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia, khususnya Kalbar dan berbagai perlombaan bagi anak-anak sekolah mulai dari SD hingga SMA.




Sumber : TNI AU

TNI Perkuat Pertahanan Di Natuna

BEIJING-(IDB) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) berencana menambah kekuatan di sekitar perairan Natuna sebagai salah satu wilayah terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia, sekaligus mengantisipasi instabilitas di Laut China Selatan.

"Penambahan dan pengerahan kekuatan di Natuna juga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan 'rembesan-rembesan' akibat instabilitas di Laut China Selatan," ungkap Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menjawab Antara di sela-sela kunjungan lima harinya di China.

Ia menuturkan penambahan kekuatan itu meliputi kekuatan di darat, laut dan udara. "Seperti misalnya peningkatan status pangkalan angkatan laut menjadi pangkalan utama angkatan laut dan seterusnya," kata Moeldoko.

Pulau Natuna dengan luas daratan 2.631 kilometer persegi, di utara berbatasan dengan peraiaran Vietnam, dan wilayah timurnya berbatasan dengan Malaysia Timur, Kalimantan Barat dan Brunei Darussalam.

Sementara itu, di barat Pulau Natuna dengan luas lautan 262.156 kilometer persegi berbatasan dengan Semenanjung Malaysia bagian barat. "Posisi geografi yang strategis ini, bisa dijadikan pangkalan oleh musuh, sebelum masuk ke wilayah RI," kata Panglima TNI.

Karena itu, lanjut dia, penambahan dan penempatan kekuatan yang proposional di Natuna perlu dilakukan sebagai sistem peringatan dini bagi Indonesia dan TNI, sekaligus dalam mengantisipasi dampak instabilitas di Laut China Selatan.

"TNI senantiasa memantau setiap perkembangan di Laut China Selatan, dan siap mengantisipasi apapun akibat dari instabilitas di wilayah tersebut," kata Panglima TNI menegaskan.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi Pusat Militer China Fan Changlong menegaskan China menentang upaya internasionalisasi persoalan di Laut China Selatan, termasuk campur tangan pihak luar, khususnya Amerika Serikat.

China, lanjut dia, akan berupaya memelihara dan menjaga stabilitas kawasan di Asia Pasifik termasuk di Laut China Selatan dengan menyelesaikan persoalan melalui mekanisme dialog bilateral dengan negara yang bersengkata dengan China di wilayah itu.

China mengklaim sekitar 90 persen dari 3,5 juta kilometer persegi Laut China Selatan, yang bersinggungan dengan Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Taiwan.

Tidak itu saja, China juga berencana menetapkan Zona Indentifikasi Pertahahan Udara (ADIZ) di Laut China Selatan. Hal tu mendapat reaksi keras dari Amerika Serikat dan menyebut ide Beijing itu sebagai ide buruk.

Sebelumnya China juga menetapkan Zona Indentifikasi Pertahanan Udara di Laut China Timur yang mendapat kecaman dari Washington, Tokyo dan Seoul.




Sumber : Antara

Kopassus Dan Paskhas Akan Latihan Bersama Pasukan Komando China

BEIJING-(IDB) : Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko dan Panglima Angkatan Bersenjata (Pangab) China Jenderal Fang Fenghui membahas perkembangan hubungan kerjasama militer antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan People's Liberation Army (PLA) China, di Markas Besar Angkatan Bersenjata China di Beijing.

Beberapa kerjasama militer yang telah dilaksanakan kedua negara, antara lain pertukaran perwira siswa Sekolah Staf dan Komando, latihan bersama Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan Pasukan Khas TNI Angkatan Udara dengan Komando Pasukan Khusus PLA serta Navy to Navy Cooperation Meeting yang telah disepakati tahun 2013 yang lalu.

Kedatangan Panglima TNI disambut Pangab China dalam suatu upacara militer dengan jajar kehormatan. Dalam kesempatan tersebut, sebagai simbol keakraban kedua Angkatan Bersenjata, Jenderal TNI Dr. Moeldoko dan Jenderal Fang Fenghui melakukan salam komando.

Sebelumnya Panglima TNI telah mengunjungi Pusat Komando Pertahanan Udara Beijing, dan Jenderal TNI Dr. Moeldoko direncanakan akan mengunjungi Pangkalan Angkatan Laut China di Tianjin serta dijadwalkan bertemu dengan Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wangquan dan Wakil Ketua Komisi Pusat Militer China Jenderal Fang Changlong.

Dalam rangkaian kunjungan kerjanya selama lima hari (tanggal 24 sampai 28 Februari 2014) di China, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan, Kabais TNI Mayjen TNI M Erwin S dan Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo.




Sumber : Merdeka

Atasi Panyadapan, Perlukah Indonesia Punya Angkatan Ke 4..??

JAKARTA-(IDB) : Dengan berbagai isu penyadapan yang melanda pejabat teras dan operator telekomunikasi belakangan ini, Pemerintah Indonesia diusulkan untuk segera mengambil langkah sigap. 


Pakat telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB), Agung Harsoyo, Rabu 26 Febuari 2014 dalam keterangan tertulisnya mengatakan mengingat rentannya perang di dunia siber.



Ia berpendapat Indonesia perlu memiliki angkatan keempat, selain Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Udara. Agung mencontohkan Amerika Serikat memiliki 5 Angkatan pertahanan, Darat, Udara, Laut, Antariksa, dan Cyber War, salah satu badan keamanan tersebut adalah National Security Agency (NSA).



"Pengamanan NSA meliputi komunikasi militer, diplomatik, serta komunikasi-komunikasi rahasia atau sensitif pemerintah. Lembaga ini memang dibentuk khusus untuk masalah ini,” kata Agung.



Sayangnya, tambah dia, pemerintahan belum melihat persoalan siber sebagai persoalan strategis. Padahal, ke depannya perang bukan semata-mata adu senjata, melainkan perang siber.



Ditambahkannya, Indonesia harus dapat mengambil pelajaran dari lumpuhnya Estonia, dikarenakan matinya pusat listrik nasional, dan hanya karena terserang hacker dari negara Rusia. 



"Akibat dari matinya listrik tersebut menyebabkan kekacauan seperti penjarahan, putusnya transportasi dan sebagainya. Kita harus menyadari bahwa  perang cyber tidak kalah dahsyatnya,” tambah dia.



Terkait dengan dugaan keterlibatan operator telekomunikasi Indonesia, Agung merasa yakin operator dalam negeri tidak terlibat dalam penyadapaan itu. Sebab menurutnya logika ini tak menguntungkan bisnis operator. 



Ia mengakui secara teknis, penyadap bisa memanfaatkan celah yang tak dalam kendalai operator. 



Untuk itu, Agung meminta pemerintah berkaca dari kasus penyadapan yang menimpa Kanselir Jerman Angela Merkel oleh AS. Kantor Federal untuk Keamanan Informasi Jerman telah mengembangkan sendiri software antisadap.

Para politikus dan pejabat tinggi Jerman nantinya hanya boleh memakai ponsel yang ditanami software antisadap.




Sumber : Vivanews

Menhan : Intansi Harus Terpakan CERT

JAKARTA-(IDB) : Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, mengatakan sudah menerjunkan Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk menangani masalah penyadapan yang diduga melibatkan Telkomsel dan Indosat. Pemerintah juga sudah membuat sistem menjaga keamanan pertukaran informasi.

"Kita dalami dulu, kita sudah terjunkan Lemsaneg," kata Purnomo di Istana Negara, Jakarta, Rabu 26 Februari 2014.

Menurut Purnomo, sebenarnya yang membuat rawan disadap adalah sistem komunikasi. Sebab, Indonesia saat ini masih menyewa satelit.

"Tapi kita akan berusaha memproteksi, kita akan ada firewalls (pelindung). Contohnya sistem kita kan ada sistem yang fisikal fire walls dan nonfisikal fire walls di COC (cyber operation center--red) kita masalahnya. Lemsaneg sudah lapor saya, sekarang sudah didalami," kata dia.

Untuk mencegah terjadinya penyadapan, kata Purnomo, diharapkan semua instansi harus memiliki computer emergency response team (CERT). Sehingga, jika terjadi penyadapan maka respons akan cepat.

"Di kasus kita, sudah ada COC, kita tahu siapa yang menyerang, kita tepis pakai apa, lalu serang kembali kita ada. Tapi kan itu terbatas untuk kita. Nah sekatang kita anjurkan agar CERT itu dipunyai institusi dan instansi lain," kata dia. 




Sumber : Vivanews

China Dan Amerika Mitra Strategis Indonesia

BEIJING-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan China dan Amerika Serikat   mitra strategis bagi Indonesia --termasuk TNI-- berlatar peran strategis Indonesia di Asia Pasifik.

"Indonesia, khususnya TNI siap melakukan kerja sama dengan negara manapun, termasuk China dan Amerika Serikat untuk menjaga stabilitas perdamaian, keamanan dan kemakmuran kawasan baik secara bilateral dan multilateral," katanya, di Beijing, Rabu.

Moeldoko dan sejumlah pimpinan TNI melakukan kunjungan resmi lima hari ke China sejak kemarin. China negara pertama yang ditentukan Moeldoko untuk dikunjungi di luar ASEAN, di tengah dinamika klaim seluruhnya ataupun sebagian wilayah Laut China Selatan, oleh China, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Selain itu, China juga punya masalah serupa dengan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan atas Laut China Timur, dipertegas pemberlakuan ADIZ atas Laut China Timur yang persis bertumpangtindih dengan pemberlakuan serupa oleh Jepang.

Di tengah itu semua, Indonesia berada di tengah-tengah arena dinamika keamanan dan pertahanan kawasan itu. Satu jalur utama perdagangan dan energi dunia juga melalui wilayah kedaulatan Indonesia, di antaranya ketiga ALKI dan Selat Malaka.

Moeldoko menambahkan,"Indonesia juga mitra strategis baik, untuk China maupun Amerika Serikat. Baik China maupun Amerika Serikat melihat dan memperhitungkan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki pengaruh serta peran besar tidak saja di Asia Tenggara tetapi juga Asia Pasifik."

Indonesia, kata dia, bahkan diibaratkan sebagai "gadis cantik" yang kerap diperebutkan peran dan pengaruhnya terutama China dan Amerika Serikat, guna menyelesaikan persoalan di kawasan ASEAN, dan Asia Pasifik.

Yang bisa Indonesia manfaatkan dari keuntungan strategis itu, Moeldoko mengatakan,"Banyak, karena bagaimana pun China dan Amerika Serikat juga berhitung. Maka kita pun harus berlaku sama, semisal mengembangkan dan memodernisasi alutsista TNI, pendidikan dan latihan untuk peningkatan profesionalisme prajurit dan lainnya."

Moeldoko menambahkan, untuk dapat diperhitungkan lebih oleh China dan AS atau negara manapun, Indonesia harus memegang teguh netralitas yang kuat.

"Kita harus bisa tunjukkan netralitas kita tidak memihak manapun. Selain itu, kita juga harus kuat, solid, apalagi kita negara besar dan memiliki pengaruh di Asia Tenggara yang patut dipertimbangkan."

Dia menegaskan Indonesia harus dapat menciptakan pendekatan kepercayaan strategis, baik dengan China, Amerika Serikat, serta negara lain guna memperkuat posisi tawar Indonesia. "Itu yang penting dan sangat prioritas," tukasnya.

Mengenai kebijakan Amerika Serikat di Asia Pasifik yang dikenal sebagai pasak penyeimbangan kembali dengan meningkatkan kehadiran militer di kawasan, Moeldoko mengatakan,"Indonesia harus mampu menjadi penyeimbang antara kedua kekuatan tersebut."

"Indonesia adalah negara besar di ASEAN dan sebagai pemimpin, karenanya Indonesia harus mampu menjadi penyeimbang di Laut China Selatan dan Asia Pasifik, yang mampu memiliki komitmen netralitas yang tidak diragukan, kuat serta menggunakan pendekatan kepercayaan strategis itu," kata dia. 




Sumber: Antara

Indonesia Yordania Jajaki Kerja Sama Industri Pertahanan

JAKARTA-(IDB) : Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Abdullah II membicarakan potensi kerja sama Indonesia-Yordania di bidang industri pertahanan dalam pertemuan keduanya di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 26 Februari 2014.

"Bagaimana Indonesia dan Yordania bersama beberapa negara lain bekerja sama memajukan industri pertahanannya," kata Marty di halaman parkir kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seusai mengikuti pertemuan dua kepala negara itu.

Marty mengatakan, Mei mendatang, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro akan berkunjung ke Yordania guna membahas potensi kerja sama dalam bidang industri pertahanan tersebut. "Intinya menciptakan semacam network kerja sama industri pertahanan seperti di Eropa."

Menurut Marty, kedua kepala negara juga membicarakan upaya perdamaian di Suriah dan konflik di Palestina.




Sumber : Tempo

Siap-siap, Pertunjukan Udara Jogja Air Show 2014

YOGYAKARTA-(IDB) : Anda akan merencanakan libur di Yogyakarta akhir bulan ini hingga awal Maret 2014. Jangan lewatkann Jogja Air Show (JAS) 2014 di kawasan Pantai Depok, Parangtritis Kecamatan Kretek, Bantul. Pasti seru dan keren.

Acara yang dikemas dengan tema "Pelangi Nusantara Jogja Air Show IX" ini akan digelar mulai hari Jumat 28 Februari hingga Minggu 2 Maret 2014. Acara rutin tahunan ini digelar oleh TNI AU bekerja sama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), FASI DIY dan Pemkab Bantul.

"Selain atlet dari FASI seluruh Indonesia juga akan dihadir sejumlah atlet paralayang dari Korea, Singapura, Filipina, Malaysia dan dua atlet dari Eropa serta beberapa atlet asing yang saat ini berada di Bali," kata Kasi Bina Potensi Dirgantara (Binpotdirga) Lanud Adisutjipto, Letkol Kes Dr Yulianto Hadi kepada wartawan di Kantor Dinas Pariwisata DIY di Jl Malioboro, Yogyakarta, Rabu (26/2/2014).

Menurut dia, berbagai kegiatan digelar di landasan udara Depok, kawasan Pantai Parangkusumo, Parangtritis Kretek Bantul hingga Bukit Watu Gupit Gunungkidul seperti aeromodelling, aero towing gantole, terbang layang, terjun payung, trike (pesawat berbentuk segitiga yang diisi dua orang), paralayang, para motor dan lain-lain.

"Panjang landasan di Depok juga sudah diperpanjang dari 430 meter menjadi 830 meter," kata Yulianto.

Dia menambahkan tim Jupiter Aerobatic Team (JAT) juga akan tampil untuk meramaikan kegiatan Pelangi Nusantara Jogja Airshow 2014 ini. Tim JAT akan unjuk kebolehan pada hari Minggu 2 Maret 2014 pagi. Wah, jangan sampai lupa nih!

"KSAU sudah memberikan izin tim JAT dengan 6 pesawat buatan Korea Selatan untuk tampil dengan 18 manuver spektakulernya," papar Yulianto.

Selain lomba lanjut dia, akan ada pemecahan rekor terjun dengan pita terpanjang lebih dari 500 meter. Rekor sebelumnya sekitar 367 meter. Pemecahan rekor lainnya adalah rekor terbanyak menerbangkan Chuck glider sebanyak 800 siswa.

"Kami berharap ini menjadi event tahunan pariwisata yang menarik. Tahun lalu sukses karena pengunjung yang datang menyaksikan hampir 50 ribu orang," pungkas dia. 




Sumber : Detik

Kamis, Februari 27, 2014

Grand Design Cyber Defence Dibentuk untuk Hadapi Ancaman Non-Traditional

JAKARTA-(IDB) : Grand design cyber defence yang disiapkan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Ditjen Pothan) Kemhan dibentuk untuk menghadapi ancaman-ancaman non traditional seperti cyber crime, terorisme maupun cyber spionage. Demikian diungkapkan Menhan Purnomo Yusgiantoro saat menghadiri paparan produk Grand design cyber defence Direktur Jenderal Potensi Pertahanan (Dirjen Pothan) Kemhan selaku Ketua Tim Kerja (desk) cyber defence, Rabu (26/2), di Kemhan.
 
Dalam paparan yang dihadiri pejabat eselon I dan II Kemhan, Menhan berharap para peserta dapat memberi masukan terhadap paparan Dirjen Pothan tentang produk Grand design cyber defence guna menyempurnakan hasil yang telah dibuat oleh Tim Kerja (desk) cyber defence Kemhan .Kemhan melalui Tim Kerja (desk) cyber defence telah menyusun produk grand design cyber defence.  

Grand design cyber defence diantaranya memuat peta jalan strategi nasional pertahanan siber dan  3 (tiga) Rancangan Permenhan tentang Pusat Operasi Pertahanan Siber (COC/Cyber Operation Center), Rancangan Perpres tentang Komite Pertahanan Siber Nasional, Pengamanan Informasi di lingkungan Kemhan/TNI serta penyelenggaraan nama domain di lingkungan Kemhan/TNI.


Hal ini selaras dengan kebijakan pertahanan tahun 2014, yang diantara sasarannya adalah mewujudkan pertahanan siber nasional sebagai salah satu strategi pertahanan negara dengan membentuk Komite Pertahanan Siber Nasional.


Sementara itu dalam paparannya, Dirjen Pothan Kemhan Timbul Siahaan mengatakan  peta jalan strategi nasional pertahanan siber dibuat sebagai pedoman dalam pembangunan, pengembangan dan penerapan pertahanan siber nasional, agar penyelenggaraan pertahanan siber nasional dapat dilaksanakan dengan tertib, aman, lancar dan akuntabel.


Kemampuan pertahanan siber nasional yang ingin dikembangkan adalah terbentuknya regulasi siber yang kuat, pengorganisasian dengan tata kelola yang baik serta sinergi dengan yang telah ada di setiap sektor, infrastruktur yang modern dan handal, serta pembinaan dan peningkatan potensi sumber daya manusia nasional siber yang terarah dan berkesinambungan.  

“Kedepannya diharapkan terdapat suatu badan atau komite nasional yang akan menangani segala permasalahan yang merupakan ancaman non militer,” ungkap Dirjen Pothan. 




Sumber : DMC