Pages

Jumat, Februari 28, 2014

China Dan Amerika Mitra Strategis Indonesia

BEIJING-(IDB) : Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko, mengatakan China dan Amerika Serikat   mitra strategis bagi Indonesia --termasuk TNI-- berlatar peran strategis Indonesia di Asia Pasifik.

"Indonesia, khususnya TNI siap melakukan kerja sama dengan negara manapun, termasuk China dan Amerika Serikat untuk menjaga stabilitas perdamaian, keamanan dan kemakmuran kawasan baik secara bilateral dan multilateral," katanya, di Beijing, Rabu.

Moeldoko dan sejumlah pimpinan TNI melakukan kunjungan resmi lima hari ke China sejak kemarin. China negara pertama yang ditentukan Moeldoko untuk dikunjungi di luar ASEAN, di tengah dinamika klaim seluruhnya ataupun sebagian wilayah Laut China Selatan, oleh China, Filipina, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Selain itu, China juga punya masalah serupa dengan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan atas Laut China Timur, dipertegas pemberlakuan ADIZ atas Laut China Timur yang persis bertumpangtindih dengan pemberlakuan serupa oleh Jepang.

Di tengah itu semua, Indonesia berada di tengah-tengah arena dinamika keamanan dan pertahanan kawasan itu. Satu jalur utama perdagangan dan energi dunia juga melalui wilayah kedaulatan Indonesia, di antaranya ketiga ALKI dan Selat Malaka.

Moeldoko menambahkan,"Indonesia juga mitra strategis baik, untuk China maupun Amerika Serikat. Baik China maupun Amerika Serikat melihat dan memperhitungkan Indonesia sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, yang memiliki pengaruh serta peran besar tidak saja di Asia Tenggara tetapi juga Asia Pasifik."

Indonesia, kata dia, bahkan diibaratkan sebagai "gadis cantik" yang kerap diperebutkan peran dan pengaruhnya terutama China dan Amerika Serikat, guna menyelesaikan persoalan di kawasan ASEAN, dan Asia Pasifik.

Yang bisa Indonesia manfaatkan dari keuntungan strategis itu, Moeldoko mengatakan,"Banyak, karena bagaimana pun China dan Amerika Serikat juga berhitung. Maka kita pun harus berlaku sama, semisal mengembangkan dan memodernisasi alutsista TNI, pendidikan dan latihan untuk peningkatan profesionalisme prajurit dan lainnya."

Moeldoko menambahkan, untuk dapat diperhitungkan lebih oleh China dan AS atau negara manapun, Indonesia harus memegang teguh netralitas yang kuat.

"Kita harus bisa tunjukkan netralitas kita tidak memihak manapun. Selain itu, kita juga harus kuat, solid, apalagi kita negara besar dan memiliki pengaruh di Asia Tenggara yang patut dipertimbangkan."

Dia menegaskan Indonesia harus dapat menciptakan pendekatan kepercayaan strategis, baik dengan China, Amerika Serikat, serta negara lain guna memperkuat posisi tawar Indonesia. "Itu yang penting dan sangat prioritas," tukasnya.

Mengenai kebijakan Amerika Serikat di Asia Pasifik yang dikenal sebagai pasak penyeimbangan kembali dengan meningkatkan kehadiran militer di kawasan, Moeldoko mengatakan,"Indonesia harus mampu menjadi penyeimbang antara kedua kekuatan tersebut."

"Indonesia adalah negara besar di ASEAN dan sebagai pemimpin, karenanya Indonesia harus mampu menjadi penyeimbang di Laut China Selatan dan Asia Pasifik, yang mampu memiliki komitmen netralitas yang tidak diragukan, kuat serta menggunakan pendekatan kepercayaan strategis itu," kata dia. 




Sumber: Antara

6 komentar:

  1. lalu bagaimana jadinya alutsista yg gak kebayar, brati Nusantara tidak sesuai namanya doong ???
    .. tragiss.. ;((
    Nusantara yg sebegini luas dan kaya raya masa harus dipagari bamburuncing
    menyedihkan.....mestinya untuk alutsista itu Gak Nego!!!
    jika ada penggaangan dana khusus alutsista, biarpun saya tidak banyak uang ya semampunya saja.. masa sih dari duaratus limapuluh juta lebih penghuni Nusantara ini gak ada yg tergerak hatinya.. yaa maksimal 0,1% deh gak muluk2 dari total jumlah masyarakat Nusantara..

    BalasHapus
    Balasan
    1. klo duit nya di beliin alutsista trus nilai tukar rupiah tambag ajlok mau??
      Menkeu. Mempertahankan duit buat kebutuhan nilai tukar rupiah biar ga tambah anjlok.. Klo anjok sampe 14000. Pembelian alutsista yg lain malah lebih terganggu lagi.. Kecuali kondisi rupiah sdh stbil.
      0.1% dari 250 jt. Itu cuna 250rb org.. Dari org segitu mau patungan brp duit biar sampe 27 T. ?

      Hapus
    2. itu kan minimal om ga muluk muluk, maksimal sih duaratus juta aja, hehee..
      yaa jangan banyak banyak om, kan seikhlasnya aja, boleh seratus ribu, limapuluh ribu, sepuluh ribu bahkan seribu rupiah pun gpp, apalagi sepuluh juta dikali duaratus juta. kira kira dapet apa yaa, berapa kilo semut tu kalo ga su35. hehehe..
      mudah mudahaan triulan dua rupiah jadi limaribu ya om. amiiiiiin

      Hapus
  2. Belanja Alusista yg hanya bikin bunting broker di tunda dulu ...sampai mereka musnah , dari senayan sampai ....sampai ....hanya bikin negara kelimpungan mereka hanya pintar bicara palsu jadi penipu di tegah tegah...masarakat .

    BalasHapus
    Balasan
    1. tul om... atasnama rakyat, kepentingan rakyat, apapun yg mereka lakukan itu senantiasa mengatasnamakan rakyat.. brati korusi pun atasnama rakyat... turun bebeul.....cuma jadi sampah negara perusak bangsa penghancur nusantara. kalo benar tujuan kepentingan rakyat.. minimal bubarkan partai partai, cukup tiga partai maksimal lima deh, biar ga terlalu boros. emangnya partai punya pohon duit??? darimana tuh duitnya?? yg mau revisi DPR siapa ya, atau runtuhkan aja? pejabat negara itu 80% dari partai, sisanya pendidik atau guru besar dan militer

      Hapus
  3. Bagus nonblok asal pemerintahan baru new gof , bennar 2 ...jadi negara nonblock tidak condong ke barat terrus menerus ...rugi nya di rakyat yg keliatan terrus ....apalagi pejabat di senayan hanya jadi tukang ketok palu asal duwit kontan megalir bak air terjun

    BalasHapus