Kapal selam Lada next generation "Amur-1650". |
MOSCOW-(IDB) : Kapal selam diesel-listrik kelas Lada dirancang oleh Rusia untuk
menghadapi kapal selam dan kapal permukaan, mempertahankan jalur dan
pangkalan angkatan laut, serta untuk misi pengintaian.
Yury Dolgoruky,
kapal selam pertama dari kelas Borey saat ini sudah dioperasikan
Angkatan Laut Rusia, dan kapal-kapal selam dari kelas yang sama yaitu
Alexander Nevsky dan Vladimir Monomakh
dijadwalkan akan dikirimkan pada akhir tahun depan. Ketiga kapal selam
tersebut bertenaga nuklir, mengapa Rusia masih membutuhkan kapal selam
non-nuklir seperti kapal selam kelas Lada?
Dalam kerangka program persenjataan Rusia, ada rencana untuk membangun dua puluh kapal selam diesel-listrik pada tahun 2020. Empat belas diantaranya adalah modifikasi dari kapal selam kelas Lada sebelumnya dan sisanya merupakan proyek kapal selam diesel-listrik baru.
Lada terbaru adalah Lada generasi keempat yang dikembangkan oleh Biro Desain Rubin Rusia. Ini menjadi wujud pengalaman panjang yang diperoleh selama pengembangan dan perbaikan kapal selam Lada generasi kedua dan ketiga, yang notabene sudah menjadi kapal selam best-seller di pasar persenjataan laut global.
Desain dan kemampuan kapal selam non nuklir (diesel-listrik) menjadikannya baik untuk dioperasikan di perairan pantai dan lepas pantai Rusia, termasuk kawasan Baltik dan Laut Hitam. Kapal selam Lada tidak hanya mampu untuk mempertahankan pangkalan-pangkalan dan pantai, namun juga untuk mencari dan menghancurkan kapal selam dan kapal permukaan musuh.
Kapal selam lada adalah kapal selam single-hulled, dengan bobot minim menjadikan tingkat kebisingan terminimalisir sekaligus meningkatkan kekuatan propulsinya. Kelas ini menjadi penggunaan yang pertama kali Rusia sejak tahun 1940 untuk desain mono-hull.
Menurut kepala desainer Lada, Igor Molchanov, desain Lada ini telah mengurangi bobotnya, lebih sedikit membutuhkan bahan baku logam, biaya konstruksi rendah, namun kinerja akustiknya ditingkatkan dan membuatnya menjadi silent.
Molchanov mengatakan kapal selam Lada generasi keempat ini memiliki sejumlah perbedaan mendasar dari kapal selam Lada generasi ketiga. Lada yang baru atau Amur (versi ekspor) dilengkapi dengan rudal dan torpedo yang kuat. Sementara rudal jelajah untuk versi Lada sebelumnya hanya dapat ditembakkan dari dua tabung, maka rudal jelajah pada Lada generasi keempat dapat ditembakkan dari semua tabung (6 tabung). Selain itu Lada terbaru memiliki tingkat kebisingan intrinsik yang rendah. Akhirnya, dibandingkan dengan kelas Lada sebelumnya, Lada terbaru memiliki daya jelajah yang lebih jauh dan setidaknya memiliki umur pakai minimal 25 tahun.
Lada juga dilengkapi dengan Lira, sebuah perangkat sonar canggih dengan sistem antena, yang mana di area permukaan bisa disamakan dengan sonar yang digunakan kapal selam nuklir. Fungsi vital kapal selam ini dijalankan oleh sistem otomatis yang komperehensif guna mengendalikan peralatan teknis serta semua fungsi yang terkait dengan persenjataan.
Kapal selam kelas Lada juga berpotensi besar untuk bisa terus dikembangkan, khususnya untuk perangkat elektroniknya. Proyek ini sendiri berpeluang besar untuk mengupgrade sistem elektroniknya. Selain itu Biro Desain Rubin memenuhi keinginan pelanggan untuk membuat kapal selam atau fitur kapal selam yang mereka inginkan.
Dalam kerangka program persenjataan Rusia, ada rencana untuk membangun dua puluh kapal selam diesel-listrik pada tahun 2020. Empat belas diantaranya adalah modifikasi dari kapal selam kelas Lada sebelumnya dan sisanya merupakan proyek kapal selam diesel-listrik baru.
Lada terbaru adalah Lada generasi keempat yang dikembangkan oleh Biro Desain Rubin Rusia. Ini menjadi wujud pengalaman panjang yang diperoleh selama pengembangan dan perbaikan kapal selam Lada generasi kedua dan ketiga, yang notabene sudah menjadi kapal selam best-seller di pasar persenjataan laut global.
Desain dan kemampuan kapal selam non nuklir (diesel-listrik) menjadikannya baik untuk dioperasikan di perairan pantai dan lepas pantai Rusia, termasuk kawasan Baltik dan Laut Hitam. Kapal selam Lada tidak hanya mampu untuk mempertahankan pangkalan-pangkalan dan pantai, namun juga untuk mencari dan menghancurkan kapal selam dan kapal permukaan musuh.
Proyek kapal selam Lada pertama diluncurkan pada 1980-an. Proyek teknis pertama disetujui pada 1993, dan upgrade signifikan terjadi pada tahun 1997Negara-negara asing sudah menunjukkan minat tingginya pada kapal selam hasil rancangan Rubin ini. Terutama saat pemeran LIMA 2013 di Malaysia, dimana disini banyak perwakilan negara-negara dari kawasan Asia Pasifik. Pada tahun 2030, wilayah ini (Asia pasifik) diperkirakan akan menjadi pasar lebih dari setengah kapal-kapal selam non-nuklir di dunia. Ini utamanya disebabkan oleh fakta bahwa kapal selam kelas Lada atau disebut juga Amur (versi ekspor) memiliki keunggulan signifikan atas kapal-kapal selam dari Eropa - mampu menyerang dengan rudal secara voli. Rudal dan torpedo otomatis dengan kekuatan mencolok telah diaplikasikan pada Lada, ini belum pernah ada untuk kapal selam yang berbobot sejenis.
Kapal selam lada adalah kapal selam single-hulled, dengan bobot minim menjadikan tingkat kebisingan terminimalisir sekaligus meningkatkan kekuatan propulsinya. Kelas ini menjadi penggunaan yang pertama kali Rusia sejak tahun 1940 untuk desain mono-hull.
Menurut kepala desainer Lada, Igor Molchanov, desain Lada ini telah mengurangi bobotnya, lebih sedikit membutuhkan bahan baku logam, biaya konstruksi rendah, namun kinerja akustiknya ditingkatkan dan membuatnya menjadi silent.
Molchanov mengatakan kapal selam Lada generasi keempat ini memiliki sejumlah perbedaan mendasar dari kapal selam Lada generasi ketiga. Lada yang baru atau Amur (versi ekspor) dilengkapi dengan rudal dan torpedo yang kuat. Sementara rudal jelajah untuk versi Lada sebelumnya hanya dapat ditembakkan dari dua tabung, maka rudal jelajah pada Lada generasi keempat dapat ditembakkan dari semua tabung (6 tabung). Selain itu Lada terbaru memiliki tingkat kebisingan intrinsik yang rendah. Akhirnya, dibandingkan dengan kelas Lada sebelumnya, Lada terbaru memiliki daya jelajah yang lebih jauh dan setidaknya memiliki umur pakai minimal 25 tahun.
Lada juga dilengkapi dengan Lira, sebuah perangkat sonar canggih dengan sistem antena, yang mana di area permukaan bisa disamakan dengan sonar yang digunakan kapal selam nuklir. Fungsi vital kapal selam ini dijalankan oleh sistem otomatis yang komperehensif guna mengendalikan peralatan teknis serta semua fungsi yang terkait dengan persenjataan.
Kapal selam kelas Lada juga berpotensi besar untuk bisa terus dikembangkan, khususnya untuk perangkat elektroniknya. Proyek ini sendiri berpeluang besar untuk mengupgrade sistem elektroniknya. Selain itu Biro Desain Rubin memenuhi keinginan pelanggan untuk membuat kapal selam atau fitur kapal selam yang mereka inginkan.
Kapal Selam Amur 1650 (Lada next generation)
| |
---|---|
Produsen | Biro Desain Rubin |
Harga | US$ 100 juta ? (Wikipedia) |
Panjang
|
66,8 m
|
Lebar |
7,1 m
|
Bobot | 1.765 ton? |
Kecepatan | 20 knot |
Daya selam
|
300 m
|
Jangkauan
|
7.000 km (pada kecepatan 10 knot)
|
Daya tahan di laut |
45 hari
|
Kru | 35 |
Persenjataan
|
|
Sumber : Artileri
Mantap mana ama u-212? Mohon pencerahannya
BalasHapusMenurutku kombinasi 10 kasel kilo ex rusia + 3 changbogo class sdh lumayan ampuh bagi TNI AL. Ditambah pesan 2unit lagi kasel lada nexgen dari rusia buat persiapan pengganti kasel cakra dan nanggala,semoga jadi bahan pertimbangan buat menhan dan tni kedepannya. Sekalian tetap terus kembangkan kemampuan mandiri bangsa buat bikin sendiri kapal selam. Saya yakin para ilmuwan anak bangsa 100% pasti bisa.
BalasHapusBy. Cougar