JAKARTA-(IDB) : Anggota Komisi I DPR RI Helmi Fauzi mengatakan perlunya dilakukan audit
dan juga transparansi dalam pengadaan alat utama sistem persenjataan
(alutista). Hal ini diperlukan mengingat anggaran untuk pengadaan
alutista relatif amat besar.
"Jadi upaya penyalahgunaan
anggaran alutista yang besar, jangan sampai menciptakan kebocoran.
Potensi kebocoran harus ditutup sedini mungkin," ujar Helmi di Jakarta,
Selasa (3/9/2013).
Menurut politisi asal PDI Perjuangan itu, saat
ini memang telah terjadi peningkatan atas alutista pada militer
Indonesia dan hal tersebut perlu terus ditingkatkan. Namun ia
mengingatkan perlunya dilakukan audit agar kebocoran anggaran pertahanan
tidak terjadi.
"Sepanjang saya amati memang ada peningkatan dari
alutista kita. Nah soal auiditnya seperti apa ini tentu lebih ke
instansi terkait. Apakah TNI dan juga BPK," tuturnya.
Ia juga
mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemenhan untuk mencegah
kebocoran anggaran pertahanan dia antaranya dengan melakukan kerja sama
dengan berbagai pihak untuk melakukan proses pengawasan dan audit.
Selain
itu, Helmi menyarankan, sebelum diputuskan membeli suatu alat untuk
sistem pertahanan, perlu dilakukan riset dan uji coba terlebih dahulu
apakah alat tersebut sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia.
"Ya
sejauh ini kita sudah melakukan upaya-upaya agar anggaran alutista
tidak mubadzir, bukan hanya soal kebocoran, tapi ketepatan guna yang
diadakan," tandasnya.
Sumber : Tribunnews
yup...betul itu...audit saja
BalasHapusalah dpr ngoceh bau ajah.. kesalahan instansi lain di cari2 lah elu orang2 dpr udah jelas banyak yg tukang korupsi dan pada masuk bui... tukang maling teriak maling... coba koreksi dulu instansi dpr itu udah pada bener belom...
BalasHapusdiaudit saja....diumumkan.....diadili...yg ndak setuju pasti koruptor
BalasHapusbedanya TNI kalau korupsi pasti cuma sedikit di Alutsista ... karena kalau gagal alutsistanya berarti nyawa mereka juga terancam ... emang onderdil Sukhoi atau Apache bisa di beli di pasar Senen pake yang KW1 ???
BalasHapusBetapa bodoh membelanjakan wang semata2 mahu mencapai tahap MEF sedangkan ekonomi dunia mula menunjukkan kesan kemerosotan dan akan memberi impak yang teruk terutamanya penduduk miskin dan daif. Alangkah baiknya jika wang tesebut digunakan untuk membantu golongan miskin dari memenuhi kepentingan sesetengah pihak permain dalam industri pertahanan. CEO industri seronok untung, politik merasa laba, rakyat sorak untung tetapi poketnya kosong.
BalasHapusKorupsi kecil atau besar tetapi saja namanya korupsi, tau darimana korupsinya kecil kalo belum di audit, contohlah cina, korupsi dibantai, sekarang angkatan bersenjatanya no 3 dunia
BalasHapus