BALIKPAPAN-(IDB) : Desas-desus isu yang mengatakan bahwa warga sipil boleh
ikut dalam penerbangan pesawat TNI AU dibantah pihak TNI AU. Mereka
mengatakan bahwa yang boleh ikut penerbangan pesawat militer hanya
keluarga dari anggota TNI. Sehingga tidak ada warga sipil yang boleh
menumpang pesawat militer tersebut.
Seperti isu yang merebak kemarin (3/8) bahwa ada beberapa penumpang
tertinggal pesawat komersil di bandara Sepinggan. Penumpang tersebut
meminta bantuan kepada TNI AU untuk mengikutkan ke dalam penerbangan
pesawat Boeing milik TNI AU tujuan Solo dan Surabaya, yang kebetulan
akan transit di Balikpapan siang kemarin.
Namun hal tersebut dibantah oleh pihak TNI AU. “Tidak ada warga sipil
yang ikut dalam penerbangan ini. Penumpang yang ada di sini (dalam
pesawat) adalah keluarga dari anggota TNI AU yang ingin mudik lebaran.
Warga sipil tidak diperbolehkan ikut penerbangan kecuali ada surat jalan
dari komandan atau panglima,” ungkap Kepala Intel Bandara TNI AU Kapten
Tommi Wahyu kepada Kaltim Post.
Tujuan pesawat militer ini datang ke Balikpapan adalah sebagian dari
kegiatan patroli maritim alur laut Indonesia. Sebab, Balikpapan masuk
dalam kawasan penjagaan dengan home base ada di Makassar. Sehingga
pesawat militer sering melakukan transit di bandara Sepinggan. Seperti
pesawat Hercules, Boeing 737-300, helikopter, dan beberapa pesawat
tempur.
Salah satunya baru-baru ini 4 unit pesawat Sukhoi yang melakukan
latihan di Balikpapan. “Nah, saat transit itu, keluarga TNI bisa ikut
menumpang. Tapi mereka harus menyesuaikan jadwal pesawat. Karena tidak
setiap hari pesawat tersebut ke Balikpapan dan tujuannya juga harus ikut
jadwal pesawat,” jelas Tommi.
Ketika ditanya apa ada kemungkinan TNI AU kecolongan sehingga warga
sipil bisa ikut dalam penerbangan TNI, Tommi menegaskan bahwa
kemungkinan tersebut sangatlah kecil. “Karena kami melakukan dua kali
pengecekan, yaitu pengamanan terbuka oleh POM AU dan pengamanan tertutup
oleh Intel AU. Kemudian, sebelum naik pesawat kami memeriksa surat izin
dari masing-masing penumpang.
Untuk itu, sangatlah kecil kemungkinan untuk kecolongan,” tegas Tommi.
Tommi mengatakan kemampuan pesawat Boeing 737 ini bisa mengangkut 135
penumpang. Sedangkan untuk Hercules kurang lebih 100 orang. Kargo
sendiri juga dibatasi pada penumpang Boeing berat kargo tidak boleh
lebih dari 20 kg. Untuk jenis Hercules memang dikhususkan untuk
mengangkut peralatan berat.
Anggota TNI dan keluarga yang menumpang pesawat ini juga tidak
dikenakan biaya penerbangan. Sayang, beberapa personel TNI AU melarang
fotografer mengambil gambar suasana penumpang di Base Ops pangkalan TNI
AU. Beberapa kali fotografer koran ini berusaha menjepret, namun
personel TNI AU tadi terus melarang dan meminta untuk tidak memotret.
Sumber : Kaltimpost
Sudah rahasia umum.....jangankan warga sipil ikut penerbangan militer TNI-AU,keluarganya pun sebenarnya tidak boleh,karena definisi warga sipil adalah termasuk keluarga TNI,dimana warga sipil termasuk keluarga TNI harus menggunakan angkutan sipil bukan militer
BalasHapusHarus dicek nih kebenarannya, kalau benar ada pelanggaran SOP yg harus ditindak tegas
BalasHapusBisa diinfo dong, hibah terbaru hercules C-130H dari australia untuk tujuan mana, mau mudik nih,lumayan naik pesawat bekas tapi baru hibah......
BalasHapusMemang bisa ya??,kalau ke gorontalo ada ngak,sekali-kali mau mudik naik pesawat TNI-AU....mantaps
BalasHapusSipil ya sipil, militer ya militer jangan ada yg abu2, keluarga militer yah bukan militer dong pak, tidak bisa ikut karena ada ketentuan yg berlaku, kecuali ada perintah perbantuan yang disetujui oleh kastaf atau panglima, seperti penggunaan kapal perang utk angkut pemudik itu jelas untuk perbantuan karena kapasitas yg penuh dalam pelayaran umum.
BalasHapusIya tu, keluarga TNI-AU itu termasuk sipil ato militer ya,kok boleh ikut?,jadi binggung??, bukannya semua kategori pesawat militer tidak boleh membawa penumpang sipil termasuk keluarga TNI, dari referensi luar yang saya baca juga menunjukan hal yg sama dan sangat ketat diluar sana, no civilian on military aircraft including kapal perang dll, kecuali kondisi darurat karena perang, bencana dll, itu numpang pesawat TNI karena bencana ato mudik...wkwkkwkwkwkwk
BalasHapusMudik gratis kaleeee, pesawat militer kok ngangkut sipil, itu termasuk keluarga TNI yg jelas adalah sipil, gimana nih kepala staff TNI-AU kok bisa pak.
BalasHapus