JAKARTA-(IDB) : MPR
dan TNI sepakat untuk merevitalisasi dan mengevaluasi pelaksanaan
Pancasila. Sebab, pasca-Reformasi ini Pancasila sebagai ideologi yang
baik dan besar bagi sebuah negara, malah dicederai dengan
praktik-praktik korupsi, kolusi, nepotisme, ketidakadilan, dan
ketidakamanan negara dengan berbagai tindakan anarkisme oleh sekelompok
orang, yang tak bertanggung jawab. Elit politik pun tak lagi menjadi
teladan bagi rakyat.
"Elite politik sudah tak lagi menjadi teladan bagi rakyat. Ini karena
para elite tak menjalankan prinsip-prinsip dan nilai- nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Rakyat malah
malah disuguhi dengan tontonan korupsi, asusila, dan 70 persen berita
media adalah korupsi," tandas Wakil Ketua MPR A Farhan Hamid yang
tampil bersama mantan Panglima TNI Djoko Santoso dan Ketua Tim Kerja
Kajian Sistem Ketatanegaraan MPR, Jafar Hafsah dalam dialog tantangan
aktualisasi Pancasila di Gedung MPR/DPR Jakarta, Senin kemarin.
Menurut Farhan, seharusnya Pancasila menjadi sumber dari semua hukum
yang ada. Di mana Ketuhanan Yang Maha Esa itu menjadi insipirasi bagi
semua penyelenggara negara, dan produk serta kerja-kerja politiknya
untuk bangsa dan negara.
"Tapi, kalau masih banyak korupsi, dan penyimpangan lain, maka kita
perlu mengevaluasi pelaksnaaan Pancasila selama 15 tahun reformasi ini.
Alhamdulillah Pancasila dikembalikan ke dalam Kurikulum Pendidikan 2013
oleh Kemendikbud," ujarnya.
Djoko Santoso mengusulkan perlunya konsolidasi nasional sekaligus
evaluasi pelaksanaan Pancasila selama ini. "Kalau sosial politik tak
memenuhi harapan kesejahteraan dan keadilan rakyat, maka harus melakukan
revitalisasi, keteladanan, menjadikan satu-satunya sumber hukum,
pendidikan, dan disiplin. Sebab, ketidakadilan itu akan mengusik
keamanan dan kesejahteraan rakyat," tutur Djoko.
Khusus bagi TNI lanjut Djoko, TNI pasti akan memenuhi janji sejarah,
karena masih berhutang pada pendiri bangsa ini, selama masih ada korupsi
dan ketidakadilan. Karena itu kesepakatan-kesepakatan sejarah dan
Pancasila itu harus membumi, dan yang akan mengantarkan ke bangsa ke
depan.
"Jadi, perlu konsolidasi nasional untuk menginventarisasi, mengevaluasi
secara sungguh-sungguh, dan reorientasi untuk masa depan bangsa ini.
Dengan komitmen pada konstitusi, saya yakin pada 2045 Indonesia akan
mampu menjadi negara yang maju dan mandiri, adil, dan sejahtera,"
pungkasnya.
Sementara itu Ja'far Hafsah berharap semua pihak komitmen dengan
kesepakatan-kesepakatan sejarah kemerdekaan bangsa ini, di mana
Pancasila sebagai filosofi bangsa harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh, dan bertanggung jawab. Maka harus terus
disosialisasikan, dan karenanya MPR RI sedang mengakji terkait
sosialisasi 4 Pilar bangsa ini, termasuk dengan media," katanya.
Sumber : SuaraKarya
justru oleh elit-elit/pejabat-pejabat yang lebih tua yang memberikan contoh yang buruk bagi generasi muda, kalau sudah seperti ini siapa lagi yang bisa dijadikan panutan???
BalasHapusTidak pernah dalam rentang sejarah selalumenggoreskan catatan emas, tapi juga catatan hitam saling mengisi dan mengiringi perjalanan sejarah bangsa. Itulah yg disebut dinamika, dialektika dan romantika bangsa.
BalasHapusJustru dalam sikon demikian, kawula muda yg lebih fresh, trengginas dan pro patria bangun, bangkit "Cancut Tali Wondo" berpartisipasi aktief sesuai bidang yg di tekuni membangun sukur kalau dpt merubah keadaan. Sejarah telah membuktikan bahwa peranan kawula muda sangat signifikan dg semangat yg menggelora mampu mengantar Kemerdekaan Indonesia yg kita warisi sekarang.
Mereka para founding father bangsa dan negara kita bukan kelompok orang tua yg sudah pikun dan monoton pola pikirnya tapi justru terdiri dari pemuda/pemudi yg heroik yg cinta kemerdekaan diatas segala-galanya.
Boleroes11 yg sdh tua, memimpikan kelak pasti ada kaum muda yang mampu membawa perubahan dg berpedoman pada dasar falsafah Pancasila dan UUD '45 dpt meneruskan tongkat estafet menuju kehidupan berbangsa dan bernegara yg adil, beradab dan mensejahterakan seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Jangan mengeluh, jangan cengeng, dan jangan putus asa, kaum muda Indonesia merupakan asset negara yg sangat potent.
Jangan hanya pinter koar2 Boleeeerrrr mana buktinyaaaaaaaa?????
Itu sih teriakan anak muda yg membunuh karakternya sendiri, jadi anak muda yg labil, debil dan membahayakan masa depannya sendiri.!!!!
setuju om boler, kaum muda adalah harapan satu2nya bangsa ini, ini jadi pecutan semangat buat ane sbg generasi muda, cukup bergerak di masing2 bidang utk saling melengkapi, step by step, side by side
BalasHapusMas radiwib yg seneng dg symbol Hinomaru ka??
BalasHapusHaik,
Diberi semangat, kaum muda yg sdh "Binnen" alias mapan, bahwa di pundak merekalah nasib Indonesia nanti.
Di kasih tahu buat kaum muda yg sdh Hopless mencari panutan, padahal dia sendirilah yg akan jadi panutan. Leadership tidak di peroleh dari pendidikan formal, leadership di dapat dari kalbu mereka yg mau dan selalu mencari sesuatu yg berguna.
Jgn koar2 Boleeeeerrrrr mana buktiiiinyaaaaaa, mapus aja anak muda model begini, alias mampus karakter dan imaginasinya.!!!!!!
TNI mempertegas komitmen dalam hal landasan bernegara dan berbangsa.
BalasHapusTNI yg lahir di tengah derap perjuangan mempertahankan kedaulatan negara dan berbangsa bahkan ikut me"bidani" kelahiran negara Indonesia, sungguh membuat hati kita bersyukur, menyejukan hati, dan akan tetap selalu bangga dg TNI-nya yg tidak pernah luntur komitmennya.
Dalam kondisi dinamika politik yg se-olah2 menjadikan TNI hanya sebagai alat pertahanan semata, dan menjadikan TNI harus profesional ternyata pembuat fatsoen politik telah meninggalkan kewajibannya yakni membuat TNI professional namun kenyataannya TNI hanya di jadikan pajangan sebagai badan pelengkap ke negaraan semata.( Inti sari dari ibu Connie)
Yop omm , tni yg daholooo pejuang ! Yg sekarang hehh" sibuk MEF
HapusHERCULES DAN BAYAK LAGI pada hamil kan tuh perut petinggi negara !
yg salah bukan pancasila nya tapi oknum2 manusia nya yg udah kena virus "jaman duit"...
BalasHapusLahh menthor kruptor di lingkungan istana mereka harus di gantung ,rakyat marah complen di tuduh mau kudeta ! " hanya orang sinting gak warass kamaruk bicara gelantur ,nahh mereka itu lah usul sana usul sini di atur kayak mau main senetron !
BalasHapusPemimpin+orang2 yg katanya wakil rakyat aja dulu yang di evaluasi ideologi pancasilanya.masa harus ngikut2 ideologi barat sih.indonesia bukan negara boneka..!!!!
BalasHapusPancasila adalah anugerah dari Alhoh untuk bangsa indonesia, jangan kotori dan jangan dustai
BalasHapus