SINGAPURA-(IDB) : Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan menteri-menteri pertahanan
dari negara-negara sahabat yang menemuinya menghargai dan menghormati
peran serta posisi menonjol Indonesia di Asia.
Purnomo
telah mengadakan sedikitnya 14 pertemuan bilateral dengan sejumlah
menteri pertahanan dan pejabat pertahanan dan keamanan di Singapura,
Jumat dan Sabtu lalu di sela Pertemuan Tingkat Tinggi Keamanan ke-12 di
Singapura.
Dalam forum yang juga dikenal The
Shangri-La Dialogue (SLD) sejak 31 Mei hingga 2 Juni itu, Purnomo
berbicara dalam sesi ketiga Sabtu siang bertema "Modernisasi Militer dan
Transparansi Strategik" bersama dengan Menhan Australia Stephen Smith
dan Menhan Inggris Philip Hammond.
Dia menyempatkan diri untuk memberikan wawancara kepada Antara dan Jakarta Post Sabtu malam kemarin.
Para
menhan yang disebutnya mengapresiasi Indonesia itu antara lain Chuck
Hagel dari Amerika Serikat, Stephen Smith dari Australia, Philip Hammond
dari Inggris, Itsunori Onodera dari Jepang, Jean-Yves Le Drian dari
Prancis dan Peter Mackay dari Kanada.
"Dalam
pertemuan bilateralnya, Menhan Chuck Hagel berkali-kali mengatakan bahwa
Indonesia masuk kelompok emerging powers di Asia bersama dengan India
dan China," kata Purnomo.
Menurut dia, tim AS
yang membidangi kawasan Asia Pasifik akan bertemu dengan tim Indonesia
untuk menindaklanjuti pertemuan bilateral itu. Hagel juga mengundang
Purnomo untuk bertemu di AS, selain juga dengan para Menhan ASEAN.
Pertemuan
bilateral Purnomo dan para mitranya membicarakan kerjasama militer dan
alutsista. "Kerja sama yang dibahas mencakup antarpertahanan, militer,
individu, pelatihan dan juga industri militer," katanya.
Purnomo
mengaku memastikan posisi Indonesia jelas dalam sengketa di Laut China
Selatan yang melibatkan Malaysia, Filipina, Brunei, Vietnam, Taiwan dan
China.
"Sengketa di wilayah itu diselesaikan
secara bilateral oleh negara-negara pengklaim dan Indonesia sebagai
bukan negara claimant terlibat dalam dimensi multilateral," katanya.
"Kita inginkan kebebasan pelayaran di Laut China Selatan dan menjadi
kawasan damai dan stabil."
Purnomo juga
menyinggung modernisasi pertahanan Indonesia yang tidak hanya melalui
pengadaan persenjataan, tetapi juga menciptakan peluang mengembangkan
industri pertahanan nasional sendiri.
"Modernisasi
militer di Indonesia juga termotivasi oleh ambisi kami untuk memainkan
peran yang meningkat dalam pemeliharaan keamanan dan perdamaian
internasional melalui operasi-operasi pasukan pemelihara PBB," katanya.
Sumber : Antara
Kami rakyat sudah paham bettul itu urusanmu tolong jangan bawak 2 atas nama bangsa ,tolong kurangi mondar mandir kerap merugikan rakyat ongkossnya broooo mahal ,hasil tahu sendiri kepentingan barat di bawak ketanah air .
BalasHapusKlo kita perhatikan, aktifitas punya negara lain gimana ya?... saya lihat sama aja tuh!..
BalasHapusCuma mungkin BPK, KPK, dll. Ulama', guru, harus kerja lebih giat lagi untuk mengikis habis kebiasaan dan pakulinan ngutil, ngenthit, ngemis, dll. yg lahir dr jiwa melarat atau miskin dan terjajah.
Ketawa 2 lupa masalalunya referendum di curangi ,saksinya masih ada itu pengakuan ramos horta "masa allah liat foto di atas kami rakyat jelata sedih sedihh karna pejabat kita gak tahu diri dan sinting mempertontonkan adekan bak menghina para veteran tercinta timtim ,sya doakan semoga para penjilat cilaka di jalan aminn
BalasHapusNi komen opo to yo??? Ga nyambung blass!
BalasHapusayo, diangkat dikit jangan langsung menjulurkan lidah,.
BalasHapushati2 sama AS, dia bukan kawan yang baik.....
rusia dan cina lebih baik, sebagai teman
Babilah kalian semua by: adrian kalibata city herbras 02/CU
BalasHapusHeiii Menham cium tuh pantat org barat, bicaramu gak beda dengan SBY suka bgt jadi peliharaan antek barat. mau aja dikasih barang bekas
BalasHapus