Komisi I DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro soal pagu indikatif Kemhan Tahun 2014 sebesar Rp
80.497.980.000.000.
JAKARTA-(IDB) : Komisi I DPR RI dapat menerima penjelasan Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro soal pagu indikatif Kemhan Tahun 2014
sebesar Rp 80.497.980.000.000 (delapan puluh triliun empat ratus
sembilan puluh tujuh miliar sembilan ratus delapan puluh juta rupiah.)
"Komisi I juga dapat menerima usulan tambahan anggaran yang di ajukan Kemhan/TNI sebesar Rp 8.730.522.000.000," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, menceritakan hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6).
Mahfudz pun menjelaskan, pihak Kemhan juga mengajukan tambahan anggaran khusus untuk pengadaan Helikopter Serang Apache beserta persenjataannya dan pesawat Hercules C-130 eks RAAF, Australia sebesar Rp 6 triliun, yang berasal dari dana on top atau pinjaman dari luar negeri.
"Kalau pesawat Hercules itu sendiri dari Australia dalam bentuk hibah, sebanyak enam unit dari Australia. Tapi ini masih akan dibahas secara mendalam dalam rapat terpisah nantinya, jika penggunaan dana on top untuk keperluan hal ini dapat dipenuhi," katanya.
Sementara, untuk rencana pembelian pesawat serbu Apache dari AS oleh TNI AD itu, kata Mahfudz, nantinya masih perlu didalami juga bersama Kepala Staf TNI AD.
"Soal jumlah berapa unitnya yang akan dibeli, baru atau bekas dan speknya seperti apa saja, dalam rapat tadi belum dibahas. Itu perlu dibahas lanjut nantinya, kalau usulan penggunaan anggaran on topnya disetujui," jelasnya.
Kata Mahfudz, memang sebelumnya secara informal pihak TNI AD berencana membeli pesawat serbu Apache, tetapi terganjal soal sumber pendanaannya. Karena pihak Kemenkeu meminta alokasi anggaran pembelian Apache itu diambil dari pos anggaran TNI AD sendiri.
"Pihak TNI AD keberatan kalau untuk belanja Apache itu menggunakan anggaran reguler TNI AD, sendiri, karena jelas akan sangat membebani anggaran untuk pembiayaan rutin. Karena mereka usulkan di 2014, pengadaan Apache sumbernya dari dana on top. Juga pengadaan Hercules TNI AU, sama sumber pembiayaannya dari dana on top, yang jumlahnya masih sangat besar, yaitu masih tersisa sekitar Rp 30 triliun, dari alokasi dana on top 2010-2014 sekitar Rp 50 triliun," tegasnya.
"Komisi I juga dapat menerima usulan tambahan anggaran yang di ajukan Kemhan/TNI sebesar Rp 8.730.522.000.000," ujar Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, menceritakan hasil raker Komisi I dengan Menhan dan Panglima TNI membahas Perubahan APBN 2013 dan RAPBN 2014 yang dilakukan secara tertutup, Senin (10/6).
Mahfudz pun menjelaskan, pihak Kemhan juga mengajukan tambahan anggaran khusus untuk pengadaan Helikopter Serang Apache beserta persenjataannya dan pesawat Hercules C-130 eks RAAF, Australia sebesar Rp 6 triliun, yang berasal dari dana on top atau pinjaman dari luar negeri.
"Kalau pesawat Hercules itu sendiri dari Australia dalam bentuk hibah, sebanyak enam unit dari Australia. Tapi ini masih akan dibahas secara mendalam dalam rapat terpisah nantinya, jika penggunaan dana on top untuk keperluan hal ini dapat dipenuhi," katanya.
Sementara, untuk rencana pembelian pesawat serbu Apache dari AS oleh TNI AD itu, kata Mahfudz, nantinya masih perlu didalami juga bersama Kepala Staf TNI AD.
"Soal jumlah berapa unitnya yang akan dibeli, baru atau bekas dan speknya seperti apa saja, dalam rapat tadi belum dibahas. Itu perlu dibahas lanjut nantinya, kalau usulan penggunaan anggaran on topnya disetujui," jelasnya.
Kata Mahfudz, memang sebelumnya secara informal pihak TNI AD berencana membeli pesawat serbu Apache, tetapi terganjal soal sumber pendanaannya. Karena pihak Kemenkeu meminta alokasi anggaran pembelian Apache itu diambil dari pos anggaran TNI AD sendiri.
"Pihak TNI AD keberatan kalau untuk belanja Apache itu menggunakan anggaran reguler TNI AD, sendiri, karena jelas akan sangat membebani anggaran untuk pembiayaan rutin. Karena mereka usulkan di 2014, pengadaan Apache sumbernya dari dana on top. Juga pengadaan Hercules TNI AU, sama sumber pembiayaannya dari dana on top, yang jumlahnya masih sangat besar, yaitu masih tersisa sekitar Rp 30 triliun, dari alokasi dana on top 2010-2014 sekitar Rp 50 triliun," tegasnya.
Sumber : Jurnamen
Mohon beli heli serangnya (apache) yang terbaru.
BalasHapusJangan mudah percaya apa yg mereka kata ,apache longbow bukan kebutuhan medesak buat tni ,yg patut di sidak soal " harga " india dengan anggaran sama dapet 20 apche , sekali 2 harus di sidak di lapangan bukan meeting di rungan tertutup ?
BalasHapusMenurut saya, beli saja material bekas, namun sdh ada jaminan maksimal dan disertai ILS ( Integrated Logistik Support) selama jangka waktu untuk engine pesawat minimal 5.000 jam terbang atau maksimum 8.000 jam terbang, baik terbang atau tidak mana yg dipilih.
BalasHapusJaminan suku cadang, baik " fast movement spares part" maupun sucad yg lain yg terdaftar pada data base spares parts dan dimassukan sebagai bagian yg tak terpisahkan pada kontrak, apalagi kalau penjual juga bersedia menyertakan peluang kpd teknisi untuk belajar s/d dpt sertipikat international dan pelatihan tambahan bagi "air crew" dg sertipikasi pula.
Jadi dg demikian pembeli tidak perlu ragu dan kawatir perihal kondisi material yg dibeli yang berarti " rediness " material akan terjamin tinggi.
Monggo kalau mau disanggah para "Ndoro Bei" anggota PP2A, biar blog ini rameee gitu loh!!!
Siap2 kena EMBARGO lagi dgn Alasan HAM!!!!!
BalasHapusKenapa harus ke AS sih pak Menhan, AS banyak intrik2nya. Gak coba om Rusky selain dr segi harga lebih murah, Om Rusky juga punya heli serang (selain Mi-35)yg tdk kalah dgn apache.......
BalasHapuskalo beli barang bekas rawan rusak tapi kalo beli barang baru duit nya kurang... kalo kata pak beye solusinya ya berhemat se hemat2 nya hahaha...
BalasHapusapache us, hercules australi....
BalasHapushahahahahaha, goblok... goblok
hercules bekas usse bukan kebutuhan mendesak pak menhan ,hercules tni punya mendingan di overhoul ganti mesine avionic itu musti lebih di perhatikan ,supaya tidak makan korban lagi ! " malah kesemsem barang bekas yg ada kurang terrurus .
BalasHapusBuat apa beli apache? menurut saya yg betul2 harus diperkuat matra laut dan udara, ancaman terbukti dan berulang dari arah laut dan udara
BalasHapusYooop ..masyk akal kita kebobilan di laut udara ,kok apache ? Indo kebutuhan mendesak alutsista kapal 2 besar ,jet tempur multi fungsi macam sukhoi 35 bm ,atau rafale .! " hindari akusisi senjata masuk katogori embargo buat jangka panjang .
HapusProyek gendiwa dunk....
BalasHapusUntuk dilihat-lihat!... buagus.e!...
BalasHapusRI Kembali Desak AS Pulangkan Alutsista TNI ... - Warta Terkini lanjutkan beli trus hanya keledai yg terperosok dalam lobang yg sama
BalasHapushttp://www.google.com/url?q=http://www.wartaterkini.com/24/93/42/ri-kembali-desak-as-pulangkan-alutsista-tni-di-mancanegara.htm&sa=U&ei=WMW2Uf7NHKSYygHImYCACA&ved=0CBAQFjADOAo&sig2=XxVSVg1DCM_4PpPY9Tn7EA&usg=AFQjCNEaeXEDXD1BkQDDHaDwHLnZJ3Untw
By: adrian kalibata city herbras 02/CU
mudah-mudahan di gunakan sesuai dengan penggunaan nya, KALAU TIDAK ..."semua rakyat indonesia akan mendoakan nya biar KUALAAAAT" AMIN.
BalasHapusGak taulah sudah tahu ancaman embargo masih warna merah ,kesemsem belli apache ,anehh?? Sejujurnya attac multipurpose HAVOC 28 gak kalah bagus di banding apache, malah keselamatan sang pilot lebih terjamin HAVOC 28 BISA TERJUN dalam kondisi darurut ,kebal senjata ,jangkauan radar sama ,jauh lebih murah , jaminan sperparts waranti !
BalasHapusAnonim11 Juni 2013 13.55
BalasHapusmudah-mudahan di gunakan sesuai dengan penggunaan nya, KALAU TIDAK ..."semua rakyat indonesia akan mendoakan nya biar KUALAAAAT" AMIN. Buat ano diatas Otakmu gak bermutu koment orang goblok kalau otak cuman isi taik ya seperti ano ini contohnya dah koment goblok bin tolol bya: adrian kalibata city herbras 02/CU
Sakit kamu berobat sana !!
HapusJustru cangkemu itu yg hrus di jga......
Hapusdsar gk pernah di didk orang tua....
anak haram lo......
Ada yah org kayak andrian, stress mampus gw rasa nih org, drpd tinggal di kalibata city, mending elu tinggal di sebelahnya kalibata city TMP kalibata
Hapustertulis di buku Tangan Tangan Amerika (Operasi Siluman AS di Pelbagai Belahan Dunia) terbitan 2010, bahwa dalam skema yang dirancang Pentagon melalui rekomendasi studi Rand Corporation, Indonesia harus dibagi 7 wilayah, yang mana salah satu prioritas jangka pendek adalah memerdekakan Papua. Ini adalah bagian dari BALKANISASI NUSANTARA.
BalasHapusMaka, kejadian tewasnya 8 anggota TNI, itu, untuk membenturkan antara TNI dan warga sipil Papua, yang nantinya seakan sekenario semua warga sipil Papua adalah OPM.
Skema dan kebijakan strategis pemerintahan Obama pasca Bush ini harus dicermati secara seksama. Dengan jargon demokrasi dan penegakan HAM sebagai isu sentral, maka masalah masa depan Aceh dan Papua bisa menjadi duri dalam daging bagi hubungan Indonesia-Amerika ke depan.
Apalagi sebuah badan riset dan pengembangan strategis di Amerika bernama Rand Corporation, yang dikenal sering melayani secara akademis kepentingan Departemen Pertahanan Amerika (Pentagon) dan atas dukungan dana dari Pentagon, internasionalisasi Aceh ternyata masih merupakan isu sentral dan agenda mereka hingga sekarang. Bahkan dalam scenario building yang mereka gambarkan, wilayah Indonesia harus dipecah menjadi delapan bagian "DELAPAN BAGIAN"
Sekadar informasi, rekomendasi Rand Corporation ihwal memecah Indonesia jadi 8 bagian tersebut dikeluarkan pada tahun 1998. Artinya, pada masa ketika Presiden Clinton masih menjabat sebagai presiden. Berarti rekomendasi Rand Corporation atas sepengetahuan dan sepersetujuan Presiden Clinton dan Pentagon.
Dengan demikian, menjadi cukup beralasan bahwa rekomendasi Rand Corporation tersebut akan dijadikan opsi oleh Obama. Karena rekomendasi Rand Corporation dikeluarkan ketika suami Hillary masih berkuasa...."BERSIAPLAAAAAAH"
Apa yang diinginkan oleh Pentagon dari skenario Rand Corporation Clinton..?
BalasHapusDalam skenario Balkanisasi ini, akan ada beberapa negara yang terpisah dari NKRI. Yang sudah terpisah Yaitu Timor Timur yang terjadi pada 1999 masa pemerinthana Habibie. Lalu Aceh, sepertinya sedang dalam proses dan berpotensi untuk pecah melalui “sandiwara” MoU Helsinki dan kemungkinan (telah) menangnya Partai Lokal di Aceh pada Pemilu 2009 tahun ini. Kemudian Ambon, Irian Jaya, Kalimantan Timur, Riau, Bali. Dan sisanya tetap Indonesia.
Anggap saja skenario ini memang sudah ditetapkan oleh pemerintahan Obama, maka besar kemungkinan skenario ini akan dijalankan Amerika tidak dengan menggunakan aksi militer.
Dalam skema ini, Diplomasi Publik Menlu Clinton akan menjadi elemen yang paling efektif untuk menjalankan skenario Balkanisasi Nusantara tersebut.
Dengan kata lain, mengakomodasi dan menginternasionalisasi masalah Aceh atau Irian Jaya, akan dipandang oleh Amerika sebagai bagian dari gerakan demokrasi dan penegakan HAM.
Dalam kaitan ini pula, Uni Eropa memang sejauh ini memang sudah menjadi pemain sentral di Aceh pasca MoU Helsinki. Misalnya saja Pieter Feith, Juha Christensen sementara dari persekutuan Inggris, Australia dan Amerika, mengandalkan pemain sentralnya pada Dr Damien Kingsbury dan Anthoni Zinni.
Motivasi para penentu kebijakan luar negeri Amerika memang bisa dimengerti. Karena dengan lepasnya daerah-daerah tersebut, Amerika bisa mengakses langsung kepada para elite daerah tanpa harus berurusan dengan pemerintahan di Jakarta seperti sekarang ini.
Mereka semua ini dirancang sebagai agen-agen lapangan yang tujuannya adalah memainkan peran sebagai mediator ketika skenario jalan buntu terjadi antara pihak pemerintah Indonesia dan gerakan separatis. Ketika itulah mereka-mereka ini menjadi aktor-aktor utama dari skenario internasionalisasi Aceh, Irian Jaya, dan daerah-daerah lainnya yang berpotensi untuk memisahkan diri dari NKRI.
adrian herbas nampilin link berita thn 2006 gak update bgt.. kemana aja habis mati suri ya...
BalasHapusBuat anonim teori perpecahan indonesia itu sumbernya darimana dasarnya. Dasar untuk meyakinkan omonganmu itu apa? Bukti2 nyata jangan pula teorimu itu asal njeplak gak ada dasarnya ASBUN asal bunyi
BalasHapusAnonim11 Juni 2013 15.03
BalasHapusadrian herbas nampilin link berita thn 2006 gak update bgt.. kemana aja habis mati suri ya..(Memang berita basi tapi kau mau gak kita sewaktu2 di embargo kelak dasar goblok mau saja kau jadi kacung USA otak dongok hanya keledai yg jatuh dalam lobang yg sama ) ya mending ke bala rusia bebas embargo dasar goblok by: adrian kalibata city herbras 02/CU
knapa gak beli Mi28 Havoc aja, kan lebih murah tapi kualitas bisa dikata 11-12 lah ama apache.
BalasHapusDari dulu TNI AD kan "didikan" barat....sejak jaman kudeta Soekarno.
BalasHapusANONIM 11 Juni 2013 15.09
BalasHapusIni bukan rumor ini bukan gosip. "Skenario Kosovo untuk Papua Merdeka" Sebuah sumber di lingkungan Departemen Luar Negeri mengungkap adanya usaha intensif dari beberapa anggota kongres dari Partai Demokrat Amerika kepada Organisasi Papua Merdeka (OPM) untuk membantu proses ke arah kemerdekaan Papua secara bertahap.
Menarik juga informasi ini jika benar. Karena dengan tampilnya Presiden Barrack Obama di tahta kepresidenan Gedung Putih, praktis politik luar negeri Amerika amat diwarnai oleh haluan Partai Demokrat yang memang sangat mengedepankan soal hak-hak asasi manusia. Karena itu tidak heran jika Obama dan beberapa politisi Demokrat yang punya agenda memerdekakan Papua lepas dari Indonesia, sepertinya memang akan diberi angin.
Beberapa fakta lapangan mendukung informasi sumber kami di Departemen Luar Negeri tersebut. Betapa tidak. Dalam dua bulan terakhir ini, US House of Representatives, telah mengagendakan agar DPR Amerika tersebut mengeluarkan rancangan FOREIGN RELATION AUTHORIZATION ACT (FRAA) yahg secara spesifik memuat referensi khusus mengenai Papua. "JAYALAH INDONESIAKU"
adrian dongok bin bengak... emang situ baru sadar sekarang ya kalo indonesia ini pernah di embargo.. semua orang juga dah pada tau kalee.. karena kabinet sekarang kebijakan nya tidak pro ke barat, utara ataupun selatan makanya pemerintah tetep beli barang2 militernya amrik buat perbandingan.. kalo kabinet baru 2014 nanti gak tau apakah masih memakai kebijakan seperti sekarang ini atau tidak paham... udah setiap komen kayak orang gila sekalinya coba komen bener gak update pula hihihi...
BalasHapusTidak pro kebarat ? Atau keselatan ! Kamu ini bukak mata bukak teliga, belli senjata bukan belli sepada pancal ,duwit keluar segudang ,masak buat perbandingan . harus di pertanggung jawapkan ! Kebijakan penguasa sekarang boneka barat 100%" ini saman bukan saman ronald regen atau clinton , ini saman negeri industri baru bermunculan ,sudah terbelah economi ,ruginya indo main tanda tangan serba terbuka ,us sekarang berjibaku antara gengsi jadi polisi dunia atau selamatkan economi dari kebangkrutan ? ! Maaf broo ...bukan sok tahu yg bicara bapak ecomi usa: alan grendpan hehe....
Hapusbukanlah suatu hal yang aneh jika sekitar 60 ribu agen asing berkeliaran di Indonesia untuk menciptakan ketidakstabilan politik.
BalasHapusBangsa asing akan senang dan berbahagia jika rakyat Indonesia bercerai berai dan saling memusuhi itu tujuannya,Karena jika negara dan bangsa Indonesia menjadi kuat dari ekonomi,militer,politik, maka bangsa lain akan merasa terancam kedudukannya,Sudah saatnya para pemimpin negara ini sadar dan berhenti demi mencari untung dan bermusuhan hanya karena kepentingan pribadi maupun golongan, Jika para pemimpin di negeri ini bersatu dan memperkuat sistem ekonomi, militer dan politik untuk memperkuat diplomasi keluar, Insya ALLOH bangsa dan negara Indonesia akan menjadi macan yang menguasai dunia, Semoga ALLOH SWT memberikan kekuatan kepada bangsa Indonesia agar tidak mudah diadu domba oleh bangsa asing.Aamiin.
wahai para sodaraku buka halaman http://yasons.wordpress.com/2013/03/26/isu-hangatskenario-kosovo-untuk-papua-merdeka/#more-145 ,.....INDONESIA DI AMBANG KE HANCURAN BROOOOO,'
BalasHapusI ♥ INDONESIA RAYA
BalasHapusano 16:07
BalasHapusmaksudnya boneka barat 100% itu yg seperti apa penjelasan nya.. sudah jelas kebijakan negara indonesia itu non blok.. kata2 seorang ahli ekonomi dari luar tidak bisa kita langsung percayai mereka hanya sebatas pengamat bukan penentu kebijakan luar negeri suatu negara... kalo masalah ekonomi kita bekerjasama dengan banyak negara termasuk china,russia,iran dll yg sudah jelas negara2 yg kurang di sukai oleh blok barat... saya rasa terlalu naif bila mengatakan bahwa indonesia ini negara boneka barat..
Indonesia bukan boneka barat 100% rakyat nonblok !! " si buya dan kawan 2 apa kata u , malah jadi pahlawan kesingan gasih utang ke INF milyaran dolar ,pemilik media di bungkam supaya tidak ketara
Hapus"Kebijakan penguasa belli senjata apa kata barat biar bekas asal sama untung tutup telinga ,dengan alasan tot tot markotot srtegi jitu tipu rakyat ,tot menghilang dari predaran bisanya geluh ,sekarang mintak dana lagi kayak orang ke surupan tidak mikir kebelakang ,apache hercules bekas, mabokk ! "Kekuasaan sudah di ujung jari ,belli senjata gak tulus penguasa 2 beri kami kabar jujur
I ♥ Indonesia dlm bingkai NKRI
BalasHapusYANG PENTING BELI YANG BANYAK, MAU APACHE KEK, HAVOC KEK. BOSEN LIHAT BELL MULU, MI 35 DIKIT, EMBARGO UDAH GAK ZAMAN,GAMPANG DICARI, SOAL HARGA DI MARK-UP URUSAN KPK, BEREES..!
BalasHapusano 106:07
BalasHapusyg nama nya 100% negara boneka barat itu apapun kata barat kita nurut.. lha wong kemaren barat memprakarsai perjanjian jual beli senjata bahwa negara pembeli senjata harus menjelaskan tujuan membeli senjata itu buat apa kegunaan nya, gak boleh melanggar ham tetek bengek dll,, bukti nya indonesia memilih abstain gak mau tanda tangan kok di bilang negara boneka barat aneh2 aja...
" penguasa pilihan barat 100% broo ....bukan rakyat atau indonesia 100% jellas bukan boneka barat " si buya serba barat harta yetek begek di simpan di sananhhhhh hehe..
Hapusindon bodoh, pantas tak maju-maju.
BalasHapusmau beli senjata aja pada ribut...
Jilat pantat malaysia saja... ekekekekekekek
Dasar taik... Ano ano yg cuma banyak bacot di atas, semua goblok goblook... Gk peka informasi, dasar goblok.
BalasHapusby: adrian kalibata city herbras 02/CU
Andrian taik maksudnya tarik yah? Kl tai cocoknya dilempar ke muke elu gimana? Mau yah adrian plisss
HapusGw curiga ini, kok pak menhan ngotot bangat ya sama apache Asu, biasalah barat anjing selalu gembar gemborin klo punya mereka memiliki kualitas terbaik, padahal diirak,afghanistan apache sering ditembak jatuh pke kaliber 12,5 mm doank, pak menhan, pikir donk, pesawat f 16 block 32 doank, itu pesawat cupu, masak mau aja beli barang bekas, lihat tetangga sekitar pak menhan, ausi aja mau groundes kornetnya buat digantiin pke f 35, singpoer minta ijin mau beli f 22 raptor sama asu, is malon juga ktanya mau kusisi gripen,,, klo 1 by 1 sma f 16 block 32 lagi,,, beuh,,, g ngerti,,, oklah ada sukhoi,,, but f 22 raptor,,, g sepadan donk... Pak menhan suka yg bekas bekas nh...
BalasHapusBanyak opsi lain untuk helikopter
BalasHapusTapi anehnya menhan tetep ngotot beli dari us,
ada udang dibalik helikopter
Hahahahaa
Negara kita kaya atas semberdaya alam,kanapa negara kita miskin ,membeli alutsista pakai dana pinjaman, kemana sebenarnya pendapatan negara kita,belum pendapatn dari pajak, dan kenapa BUMN selalu rugi,sdng BUMS ( badan usaha milik swasta ) tidak rugi, org tua bilang ( NEGARA KAYA TAPI DI BIKIN MISKIN ) , mungkin ungkapan ini benar.
BalasHapusindonesia memang kaya akan sumber daya alam nya.. tapi belum kaya akan tekhnologi... plus uang nya juga di sunat buat kepentingan pribadi.. makanya belom sejahtera...
BalasHapusmudah2 an di 2014 nanti indonesia jadi lebih baik..
BalasHapusadrian mah gak usah di dengerin namanya juga orang tolol ya kayak gitu...
BalasHapuswah di TMP kalibata mah ketinggian,, gak cocok buat adrian,,, cocok nya di TPU jeruk purut...
BalasHapusMalingsialonte makan taik orang indo aja loe
BalasHapusSemua pd pinter komen...mudah2an g komen doang tp ada yg sumbangsih yg nyata utk bangsamu.
BalasHapuskakean cocot pancal cangkemu croook
BalasHapusYANG PENTING APACHE TERBARU FULL PERSENJATAAN DAN TOLONG JANGAN KETENGAN BELI 1 ATAU 2 SKUADRON SEKALIAN DAN GAK USAH TOTan , HERCULES? BEKAS? KAGAK USAH, CARI YANG LAIN ATAU KITA PERBANYAK CN 295 BUATAN DALAM NEGERI
BalasHapusAlat amerika mahal dibeli,murah diperawatan.Alat russia murah dibeli tapi mahal diperawatan,Ya....tinggal pilih,mana yang menguntungkan aja.yang penting ADA MANFAATNYA BUAT BANGSA INI..
BalasHapus